Menurut Husnie Thamrin, salah satu diantara tujuan amandemen UUD 1945
adalah untuk menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara.
Hal ini dilakukan agar negara dapat lebih mantap dan jelas dalam mencapai tujuan
yang sudah direncanakan. Selain itu, hal ini juga berfungsi untuk menyempurnakan
aturan dasar mengenai jaminan dan perbaikan aspirasi rakyat Indonesia.
Hal ini juga dapat memperluas partisipasi rakyat, agar dapat sesuai dengan
perkembangan paham demokrasi di Indonesia.
Secara garis besar, tujuan-tujuan dari pelaksanaan amandemen UUD 1945 adalah
untuk menyempurnakan aturan aturan bernegara agar menjadi lebih baik. Adapun
aturan-aturan yang kerap disempurnakan tersebut, diantaranya adalaht:
1. Aturan dasar mengenai tatanan dan administrasi Negara
2. Aturan dasar jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat
3. Auran dasar tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
4. Penyempurnaan budaya demokrasi dalam penyelenggaraan Negara.
5. Aturan dasar kehidupan berbangsa dan bernegara
Dalam kurun waktu 73 tahun sejak perumusan UUD 1945 hingga sekarang, telah
berlaku tiga jenis undang undang-undang yang terbagi ke dalam 8 periode.
1. Periode Undang Undang Dasar 1945 (18 Agustus 1945 s.d. 27 Desember
1949)
2. Masa Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) (27 Desember 1949 s.d.
17 Agustus 1950)
3. Undang Undang Dasar Sementara 19450 (17 Agustus 1950 s.d. 5 Juli 1959)
4. Amandemen Era Orde Baru (5 Juli 1959 s.d. 19 Oktober 1999)
5. Amandemen Pertama (19 Oktober 1999 s.d. 18 Agustus 2000)
6. Amandemen Kedua (18 Agustus 2000 s.d. 9 November 2001)
7. Amandemen Ketiga (9 November 2001 – 10 Agustus 2002)
8. Amandemen Keempat (10 Agustus 2002 – Sekarang)
Dalam kurun waktu 4 tahun setelah terjadinya penggulingan presiden Soeharto dan
disusul pelengseran BJ Habibie, UUD 1945 telah mengalami amandemen
sebanyak empat kali. Adapun perubahan-perubahan pasalnya sebagai berikut: