Anda di halaman 1dari 9

Proses perubahan

uud 1945
Kelompok 6
kenalan dulu, yuk!

anggota kelompok
Abna Valma A (02)
Filandre Atta Ardino (18)
Herlinna Ambarwati (20)
Najma Aulya A'yuan (27)
Rahmad Ridho Satria P (29)
Zahwa Elok Palupi (36)
UUD 1945
pokok negara (staatsgrundgesetz) yang dalam
pembukaannya terdapat staatsfundamentalnorm
sebagai pokok pikiran dari lahirnya aturan dasar
atau aturan pokok negara tersebut
Mengapa ada
perubahan?
UUD 1945 memiliki fungsi strategis, salah
satunya sebagai sumber dasar bagi
terbentuknya peraturan perundang-
undangan. Sebagai haluan bagi jalannya
pemerintahan sekaligus peraturan
perundang-undangan di bawahnya, UUD 1945
dapat disempurnakan sesuai dengan
kebutuhan tata negara melalui mekanisme
perubahan
Tujuan Perubahan uud 1945
Tujuan perubahan UUD 1945 adalah menyempurnakan
aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat,
HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi
dan negara hukum. Perubahan UUD 1945 dengan
kesepakatan di antaranya tidak mengubah pembukaan
UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan
kesatuan, serta mempertegas sistem pemerintahan
presidensial.
amandemen yang ditetapkan
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami
1-4 kali amandemen yang ditetapkan dalam Sidang
Umum dan Sidang Tahunan MPR :

Sidang Umum Sidang Tahunan Sidang Tahunan Sidang Tahun


MPR 1999, 14-21 MPR 2000, 7-18 MPR 2001, 1-9 MPR 2002, 1-11
Oktober 1999 = Agustus 2002 = November 2001 = Agustus 2002 =

Perubahan Perubahan Perubahan Perubahan


Pertama UUD Kedua UUD 1945 Ketiga UUD 1945 keempat UUD
1945 1945
Periode perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan UUD 1945. Perubahan
tersebut yaitu:

1. Perubahan (Amandemen) I
Perubahan atau Amandemen UUD 1945 pertama dilakukan tanggal 14-21 Oktober 1999 dalam Sidang Umum MPR. Arah perubahan
pertama UUD 1945 adalah membatasi kekuasaan Presiden dan memperkuat kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga
legislatif.
Amandemen tersebut menyempurnakan sembilan pasal, yakni Pasal 5, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 20, dan Pasal 21.

2. Perubahan (Amandemen) II
Perubahan UUD 1945 kedua terjadi pada 7-18 Agustus 2000 dalam Sidang Tahunan MPR.
Perubahan kedua menghasilkan rumusan perubahan pasal-pasal yang meliputi masalah wilayah negara dan pembagian pemerintahan
daerah, menyempumakan perubahan pertama dalam hal memperkuat kedudukan DPR, dan ketentuan-ketentuan terperinci tentang HAM.
Pada perubahan UUD 1945 tersebut ada 15 pasal perubahan atau tambahan, serta tambahan dan perubahan enam bab.
Terdapat delapan perubahan penting, yaitu:
1. Otonomi daerah atau desentralisasi
2. Pengakuan serta penghormatan terhadap satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau istimewa dan terhadap kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya.
3. Penegasan fungsi dan hak DPR
4. Penegasan NKRI sebagai sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan haknya ditetapkan
dengan undang-undang.
5. Perluasan jaminan konstitusional hak asasi manusia
6. Sistem pertahanan dan keamanan negara
7. Pemisahan struktur dan fungsi TNI serta Polri
8. Pengaturan bendera, bahasa, lambang negara, dan lagu kebangsaan.
Perubahan (Amandemen) III
Perubahan UUD 1945 ketiga berlangsung dari tanggal 1-9 November 2001 dalam Sidang Umum MPR. Perubahan tahap ini
mengubah dan atau menambah ketentuan-ketentuan pasal tentang asas-asas landasan bemegara, kelembagaan negara
dan hubungan antarlembaga negara, serta ketentuan-ketentuan tentang Pemilihan Umum.
Terdapat 23 pasal perubahan atau tambahan dan tiga bab tambahan. Terdapat 10 perubahan mendasar, yaitu:
1. Penegasan Indonesia sebagai negara demokratis berdasar hukum berbasis konstitusionalisme.
perubahan struktur dan kewenangan MPR
2. Pemilihan presiden dan wakil presiden langsung oleh rakyat.
3. Mekanisme pemakzulan presiden dan atau wakil presiden
4. Kelembagaan Dewan Perwakilan Daerah
5. pemilihan umum
6. Pembaharuan kelembagaan Badan 7. Pemeriksa Keuangan
8. Perubahan kewenangan dan proses pemilihan serta penetapan hakim agung.
9. Pembentukan Mahkamah Konstitusi
10. Pembentukan Komisi Yudisial

Perubahan (Amandemen) IV Perubahan UUD 1945 keempat berlangsung dari tanggal 1-11 Agustus 2002 pada Sidang
Umum MPR.
Terdapat 13 pasal, tiga pasal aturan peralihan, dua pasal tambahan, dan perubahan dua bab.
perubahan keempat dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2002. Perubahan Keempat tersebut meliputi ketentuan
tentang kelembagaan negara dan hubungan antarlembaga negara, penghapusan Dewan Pertimbangan Agung (DPA),
pendidikan dan kebudayaan, perekonomian dan kesejahteraan sosial, dan aturan peralihan serta aturan tambahan.
Empat tahap perubahan UUD 1945 tersebut meliputi hampir keseluruhan materi UUD 1945. Naskah asli UUD 1945 berisi
71 butir ketentuan, sedangkan perubahan yang dilakukan menghasilkan 199 butir ketentuan. Saat ini, dari 199 butir
ketentuan yang ada dalam UUD 1945, hanya 25 (12%) butir ketentuan yang tidak mengalami perubahan. Selebihnya,
sebanyak 174 (88%) butir ketentuan merupakan materi yang baru atau telah mengalami perubahan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai