Anda di halaman 1dari 6

Perubahan Konstitusi Di Indonesia

Perubahan konstitusi dipengaruhi oleh seberapa besar badan yang


diberikan otoritas melakukan perubahan memahami tuntutan perubahan dan
seberapa jauh kemauan anggota badan itu melakukan perubahan. Perubahan
konstitusi tidak hanya bergantung pada norma perubahan, tetapi lebih
ditentukan oleh kelompok elite politik yang memengang suara mayoritas di
lembaga yang mempunyai kewenangan melakukan perubahan konstitusi.
Lembaga yang mempunyai kewenangan melakukan perubahan harus berhasil
membaca arah perubahan yang dikendaki oleh masyarakat yang diatur secara
kenegaraan.

Perubahan konstitusi harus didasarkan pada paradigma perubahan agar


perubahan terarah sesuai dengan kebutuhan yang berkembang di masyarakat.

Mengapa UUD 1945 Perlu Diamandemenkan ?


1. Karena UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang dijadikan landasan
dalam penyelenggaraan Negara maka harus sesuai dengan aspirasi tuntutan
kehidupan masyarakat Indonesia.
2. Karena menghilangkan pandangan adanya keyakinan bahwa UUD 1945
merupakan hal yang sacral, tidak bisa diubah, diganti, dikaji mendalam
tentang kebenaran seperti doktrin yang diterapkan pada masa orde baru.
3. Karena perubahan UUD 1945 memberikan peluang kepada bangsa
Indonesia untuk membangun dirinya atau melaksanakan pembangunan yang
sesuai dengan kondisi dan aspirasi masyarakat.
4. Karena perubahan UUD 1945 mendidik jiwa demoktrasi yang sudah
dipelopori oleh MPR pada waktu mengadakan perubahan UUD itu sendiri,
sehingga lembaga Negara, badan badan lainnya serta dalam kehidupan
masyarakat berkembang jiwa demokrasi.
5. Karena perubahan UUD 1945 menghilangkan kesan jiwa UUD 1945 yang
sentralistik dan otoriter sebab dengan adanya amandemen UUD 1945 masa
jabatan presiden dibatasi, kekuasaan presiden dibatasi, system pemerintahan
dIsentralisasi dan otonomi.
6. Karena perubahan UUD 1945 menghidupkan perkembangan politik ke arah
keterbukaan.
7. Karena perubahan UUD 1945 mendorong para cendekiawan dan berbagai
tokoh masyarakat untuk lebih proaktif dan kreatif mengkritisi pemerintah
(demi kebaikan).

Perubahan apa yang dilakukan terhadap UUD 1945 ?

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan


UUD 1945. Perubahan tersebut yaitu:

Perubahan (Amandemen) I
Perubahan atau Amandemen UUD 1945 pertama dilakukan tanggal 14-
21 Oktober 1999 dalam Sidang Umum MPR. Amandemen tersebut
menyempurnakan sembilan pasal, yakni Pasal 5, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13,
Pasal 15, Pasal 17, Pasal 20, dan Pasal 21.

Terdapat dua perubahan fundamental yang dilakukan, yaitu:

1. Pergeseran kekuasaan dengan membentuk undang-undang dari Presiden ke


DPR.
2. Pembatasan masa jabatan presiden selama lima tahun dan sesudahnya dapat
dipilih kembali dalam jabatan yang sama, untuk satu kali masa jabatan. Baca
juga: Amandemen UUD 1945: Tujuan dan Perubahannya

Perubahan (Amandemen) II

Perubahan UUD 1945 kedua terjadi pada 7-18 Agustus 2000 dalam
Sidang Tahunan MPR. Pada perubahan UUD 1945 tersebut ada 15 pasal
perubahan atau tambahan, serta tambahan dan perubahan enam bab.

Terdapat delapan perubahan penting, yaitu:

1. Otonomi daerah atau desentralisasi.


2. Pengakuan serta penghormatan terhadap satuan pemerintahan daerah yang
bersifat khusus atau istimewa dan terhadap kesatuan masyarakat hukum adat
beserta hak tradisionalnya.
3. Penegasan fungsi dan hak DPR.
4. Penegasan NKRI sebagai sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara
dengan wilayah yang batas-batas dan haknya ditetapkan dengan undang-
undang.
5. Perluasan jaminan konstitusional hak asasi manusia.
6. Sistem pertahanan dan keamanan Negara.
7. Pemisahan struktur dan fungsi TNI serta Polri.
8. Pengaturan bendera, bahasa, lambang negara, dan lagu kebangsaan.

Perubahan (Amandemen) III

Perubahan UUD 1945 ketiga berlangsung dari tanggal 1-9 November


2001 dalam Sidang Umum MPR. Terdapat 23 pasal perubahan atau tambahan
dan tiga bab tambahan. Terdapat 10 perubahan mendasar, yaitu:

1. Penegasan Indonesia sebagai negara demokratis berdasar hukum berbasis


konstitusionalisme.
2. Perubahan struktur dan kewenangan MPR.
3. Pemilihan presiden dan wakil presiden langsung oleh rakyat.
4. Mekanisme pemakzulan presiden dan atau wakil presiden.
5. Kelembagaan Dewan Perwakilan Daerah.
6. Pemilihan umum.
7. Pembaharuan kelembagaan Badan Pemeriksa Keuangan.
8. Perubahan kewenangan dan proses pemilihan serta penetapan hakim agung.
9. Pembentukan Mahkamah Konstitusi.
10.Pembentukan Komisi Yudisial

Perubahan (Amandemen) IV

Perubahan UUD 1945 keempat berlangsung dari tanggal 1-11 Agustus


2002 pada Sidang Umum MPR. Terdapat 13 pasal, tiga pasal aturan peralihan,
dua pasal tambahan, dan perubahan dua bab.

Syarat perubahan, Terdapat beberapa syarat untuk melakukan perubahan


pasal dalam UUD 1945, di antaranya:

1. Usul perubahan pasal-pasal UUD 1945 dapat diagendakan dalam Sidang MPR
bila diajukan sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR.
2. Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD 1945, diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta
alasannya.
3. Untuk mengubah pasal UUD 1945, Sidang MPR harus dihadiri sekurang-
kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR.
4. Putusan untuk mengubah pasal UUD 1945 dilakukan dengan persetujuan 50
persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR.
5. Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan.

Kelompok 2
1. Nurafifah Azzifah
2. Nuraqilah Ulfiyah R
3. Putri Dian Aziziyah
4. Syifa Masrura
5. Yahya Maulana

“ Mading PPKn “

Anda mungkin juga menyukai