Anda di halaman 1dari 4

AMANDEMEN UUD 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau

UUD 1945 merupakan dasar hukum tertulis, konstitusi pemerintahan negara

Republik Indonesia sampai saat ini. Dalam buku UUD 1945 dan

Perubahannya (2017) karya Rudi, pada kurun waktu 1999-2002 UUD 1945

mengalami empat kali perubahan (amandemen) yang mengubah susunan

lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

Periode perubahan Undang-Undang Dasar 1945 Salah satu tuntutan

Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan UUD 1945.

Perubahan tersebut yaitu:

Perubahan (Amandemen) I

Perubahan atau Amandemen UUD 1945 pertama dilakukan tanggal 14-21

Oktober 1999 dalam Sidang Umum MPR. Amandemen tersebut

menyempurnakan sembilan pasal, yakni Pasal 5, Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13,

Pasal 15, Pasal 17, Pasal 20, dan Pasal 21.

Terdapat dua perubahan fundamental yang dilakukan, yaitu:

1. Pergeseran kekuasaan dengan membentuk undang-undang dari

Presiden ke DPR.

2. Pembatasan masa jabatan presiden selama lima tahun dan sesudahnya

dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, untuk satu kali masa

jabatan.

Perubahan (Amandemen) II
Perubahan UUD 1945 kedua terjadi pada 7-18 Agustus 2000 dalam

Sidang Tahunan MPR.

Pada perubahan UUD 1945 tersebut ada 15 pasal perubahan atau

tambahan, serta tambahan dan perubahan enam bab.

Terdapat delapan perubahan penting, yaitu:

1. Otonomi daerah atau desentralisasi

2. Pengakuan serta penghormatan terhadap satuan pemerintahan daerah

yang bersifat khusus atau istimewa dan terhadap kesatuan masyarakat

hukum adat beserta hak tradisionalnya.

3. Penegasan fungsi dan hak DPR

4. Penegasan NKRI sebagai sebuah negara kepulauan yang berciri

Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan haknya ditetapkan

dengan undang-undang.

5. Perluasan jaminan konstitusional hak asasi manusia

6. Sistem pertahanan dan keamanan negara

7. Pemisahan struktur dan fungsi TNI serta Polri

8. Pengaturan bendera, bahasa, lambang negara, dan lagu kebangsaan.

Perubahan (Amandemen) III

Perubahan UUD 1945 ketiga berlangsung dari tanggal 1-9 November

2001 dalam Sidang Umum MPR.

Terdapat 23 pasal perubahan atau tambahan dan tiga bab tambahan.

Terdapat 10 perubahan mendasar, yaitu:

1. Penegasan Indonesia sebagai negara demokratis berdasar hukum

berbasis konstitusionalisme.

2. perubahan struktur dan kewenangan MPR

3. Pemilihan presiden dan wakil presiden langsung oleh rakyat.

4. Mekanisme pemakzulan presiden dan atau wakil presiden

5. Kelembagaan Dewan Perwakilan Daerah

6. Pemilihan umum

7. Pembaharuan kelembagaan Badan Pemeriksa Keuangan


8. Perubahan kewenangan dan proses pemilihan serta penetapan hakim

agung.

9. Pembentukan Mahkamah Konstitusi

10. Pembentukan Komisi Yudisial

Perubahan (Amandemen) IV

Perubahan UUD 1945 keempat berlangsung dari tanggal 1-11 Agustus

2002 pada Sidang Umum MPR.

Terdapat 13 pasal, tiga pasal aturan peralihan, dua pasal tambahan, dan

perubahan dua bab.

Syarat perubahan

Terdapat beberapa syarat untuk melakukan perubahan pasal dalam UUD

1945, di antaranya:

1. Usul perubahan pasal-pasal UUD 1945 dapat diagendakan dalam

Sidang MPR bila diajukan sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota

MPR.

2. Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD 1945, diajukan secara tertulis

dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah

beserta alasannya.

3. Untuk mengubah pasal UUD 1945, Sidang MPR harus dihadiri

sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR.

4. Putusan untuk mengubah pasal UUD 1945 dilakukan dengan

persetujuan 50 persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota MPR.

5. Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perubahan Undang-

Undang Dasar 1945", Klik untuk

baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/07/190000369/per

ubahan-undang-undang-dasar-1945?page=all.

Penulis : Serafica Gischa

Editor : Serafica Gischa

Anda mungkin juga menyukai