Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mei Rani Pramudia

NIM : 2010123220042
Kelas :B
Prodi : Bimbingan dan Konseling
Dosen : Dr. H. Sarbaini M. Pd/Reza Fahlevi, S.Pd.,M.Pd

KEWARGANEGARAAN
 Resume Materi Kelompok 5

Konstitusi UUD 1945 di Indonesia dan permasalahan implementasi dalam UUD 1945

A. Konstitusi atau UUD di Indonesia

Istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis "Constituere" yang berarti menetapkan atau
membentuk. Pemakaian istilah konstitusi dimaksudkan sebagai pembentukan atau
penyusunan suatu negara.

1. Penetapan Undang-Undang Dasar dan Konstitusi Indonesia

Undang-Undang Dasar Proklamasi yang kemudian kita kenal dengan UUD 1945, ditetapkan
oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. 9 Mei
sampai 1 Juni 1945 Perumusan tentang rencana dasar negara dan UUD 1945.pada sidang
pertama BPUPKI Tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan berhasil merumuskan Piagam Jakarta.
16 Juni 1945 Panitia Perancang UUD berhasil merumuskan rancangan UUD negara 17
Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 18 Agustus 1945 UUD 1945 berhasil
ditetapkan oleh PPKI

2. Perubahan Konstitusi atau UUD

a). Cara Merubah Konstitusi atau UU Menurut Robert Carr (I Gde Pantja Astawa, 1993)

Ada tiga cara untuk mengubah UUD, yaitu:

1) Melalui tata cara di luar UUD.

2) Melalui penafsiran yang dilakukan oleh:

a. pengadilan (kekunsuan yudikatif);

b. kongres (kekuasaan legislatif):

C. presiden (kekuasaan eksekutif).

3) Melalui perubahan secara formal.

Menurut C.F. Strong (Tim ICCE UIN Jakarta, 2003), menyatakan bahwa prosedur perubahan
Konstitusi ada empat (4) macum perubahun, yaitu:

1) Perubahan Konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif, akan


tetapi menurut pembatasan pembatasan tertentu:

2) Perubahan Konstitusi yang dilakukan oleh rakyat melalui suatu referendurm;

3) Perubahan Konstitusi yang berlaku di negara serikat yang dilakukan oleh sejumlah
negara-negara bagian;
4) Perubahan Konstitusi yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan oleh
suatu lembaga negara khusus dibentuk hanya untuk keperluan perubahan.

b). Perubahan UUD atau Konstitusi di Indonesia

Beberapa cara perubahan UUD atau Konstitusi di Indonesia dapat dilihat dari ketentuan
dalam UUD atau Konstitusi yang pernah dan sedang berlaku di Indonesia, yaitu:

1) Perubahan Undang-Undang Dasar Dalam UUD 1945

2) Perubahan Konstitusi Dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat (KRIS) 1949

3) Perubahan Undang-Undang Dasar Dalam UUDS 1950

4) Perubahan Undang-Undang Dasar Dalam UUD 1945 pada Periode Orde Lama dan Orde
Baru

5) Perubahan Undang-Undang Dasar Dalam UUD 1945 Amandemen

B. Perbandingan UUD 1945 dan B UUD 1945 Amandemen IV

1. MPR

UUD 1945

MPR merupakan lembaga tertinggi negara sebagai pemegang dan pelaksana sepenuhnya
kedaulatan rakyat

UUD 1945 Amandemen IV

MPR merupakan lembaga tinggi negara yang setara dengan lembaga tinggi negara lainnya
seperti lembaga kepresidenan, DPR, DPD, BPK, MA, dan MK

2. DPR

UUD 1945

DPR terdiri dari pimpinan, komisi-komisi, badan musyawarah (Bamus) dan Badan Urusan
Rumah Tangga (BURT).

UUD 1945 Amandemen IV

Terjadi pergeseran kekuasaan Presiden dalam membentuk undang-undang. yang diatur


dalam pasal 5, berubah menjadi Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang,
dan Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang (pasal 20).

3. Presiden

UUD 1945

Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif, juga memegang kekuasaan legislatif, dan
kekuasaan yudikatif.

UUD 1945 Amandemen IV

Kedudukan presiden sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan berwenang


membentuk undang- undang deng an persetujuan DPR.
4. Mahkamah Konstitusi (MK)

UUD 1945 Belum berdiri UUD 1945 Amandemen IV Wajib memberi putusan atas pendapat
DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD
1945

5. Mahkamah Agung

UUD 1945

Kekuasaan kehakiman menurut UUD 1945 dilakukan oleh Mahkamah agung dan badan
kehakiman lain-lain.

UUD 1945 Amandemen IV

MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman di samping itu juga
merupakan mahkamah konstitusi di Indonesia

6. BPK

UUD 1945

Memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara yang peraturannya ditetapkan Undang
Undang, hasilnya diberitahukan kepada DPR

UUD 1945 Amandemen IV

Pasal 23F Anggotu BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikun pertimbangan DPD dun
diresmikan oleh presiden

C. Permasalahan-Permasalahan dalam implementasi UUD 1945

a). Permasalahan yang terjadi dalam implementasi UUD 1945

Adapun permasalahan-permasalahan dalam implementasi UUD 1945 di antaranya :

* Saat kepemimpinan Amien pada 1999-2004, MPR mengubah UUD 1945 hingga empat kali,
keempat perubahan itu telah memunculkan sejumlah permasalah bangsa, seperti ancaman
disintegrasi. Sistem pemerintahan juga dinilai menjadi tidak jelas, campuran antara
parlementer dan presidensial.

Menurut Amien, dalam perubahan UUD 1945 ditegaskan, NKRI merupakan sesuatu yang
tidak dapat ditawar. Jadi, kekhawatiran bahwa perubahan itu mengancam integrasi,
dinilainya tidak beralasan.

b). Permasalahan implementasi dalam UUD pasal 33 ,34 dsb.

* Dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 telah menyatakan bumi, air dan segala
yang dikandung di dalamnya harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran
rakyat. Namun nyatanya pasal tersebut belum diamanahkan seutuhnya oleh negara.

* Implementasi dari Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 belum berhasil dicapai dengan
baik. Negara kesejahteraan sejatinya adalah strategi pembangunan kesejahteraan sosial
yang memberi peran lebih besar kepada negara dalam penyelenggaraan sistem jaminan
sosial terencana, melembaga dan berkesinambungan. Namun setelah terjadinya
implementasi dari UUD 1945 tetapi tetap tidak terlakasana artinya masih terdapat
permasalahan dalam pengimplementasian UUD 1945.

Kesimpulan

Pemakaian istilah konstitusi dimaksudkan sebagai pembentukan atau penyusunan suatu


negara. Penetapan Undang-Undang Dasar dan Konstitusi Indonesia Undang-Undang Dasar
Proklamasi yang kemudian kita kenal dengan UUD 1945, ditetapkan olech Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Cara Merubah Konstitusi atau UUD
Memurut Robert Carr (I Gde Pantja Astawa, 1993) ada tiga cara dan Menurut C.F. Strong
(Tim ICCE UIN Jakarta, 2003), menyatakan bahwa prosedur perubahan Konstitusi uda empat
(4) macam perubahan, Beberapa caru perubahan UUD atau Konstitusi di Indonesia dapat
dilihat dari ketentuan dalam UUD atau Konstitusi yang pernah dan sedang berlaku di
Indonesia. Perbandingan UUD 1945 dan UUD 1945 Amandemen IV dalam Lembaga Negara
MPR. DPR.PRESIDEN.MK.MA,BPK Permisalahan-Permasalahan dalam implementasi UUD
1945 permasalahan-permasalahn implementasi UUD 1945 adalah permasalahan-
permasalahan yang terjadi pada saat penerapan/pelaksanaan UUD 1945 sehingga tujuan
dari implementasi UUD 1945 belum terlaksana dengan baik. Permasnlahan yang terjadi
dalam implementasi UUD 1945 Adapun permasalahan-permasalahan dalam implementasi
UUD 1945 di antaranya menurut amien dan dalam pasal 33,34 dsb.

 RESUME DISKUSI
1. Apa perbedaan UUD 1945 dengan UUDS 1950?
Jawab :
Undang Undang 1945 dan UUD Sementara 1950 mempunyai perbedaaan yang
sungguh signifikan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, atau
dikenal dengan UUDS 1950, adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik
Indonesia sejak 17 Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
UUDS 1950 ditetapkan berdasarkan Undang -Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang
Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-
Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3
Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta. intinya uud 1950 adalah uud
yang hanya berlaku pada tahun tersebut uud 1950 menganut sistem parlementer
liberal seperti amerika serikat.Konstitusi ini dinamakan "sementara", karena hanya
bersifat sementara , menunggu terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang
akan menyusun konstitusi baru. Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih
Konstituante secara demokratis, namun Konstituante gagal membentuk konstitusi
baru hingga berlarut-larut. Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang antara lain berisi kembali berlakunya
UUD 1945.

sementara Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau
disingkat UUD 1945 atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law) ,konstitusi
pemerintahan negara Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai
undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sejak tanggal
27 Desember 1949, di Indonesia berlaku Konstitusi RIS, dan sejak tanggal 17 Agustus
1950 di Indonesia berlaku UUDS 1950. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kembali
memberlakukan UUD 1945, dengan dikukuhkan secara aklamasi oleh DPR pada
tanggal 22 Juli 1959. Pada kurun waktu tahun 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4
kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam
sistem ketatanegaraan Republik Indonesia intinya perbedaanya adalah pada masa
berlaku dan fahamnya UUDS berlaku hanya pada 1950 sampai 1959 dan uud 1945
berlaku pada setelah 1959 sampai sekarang dan sistem pemerintahannya pun
berbeda UUDS 1950 adalah Parlementer dan UUD 1945 adalah Presidensial.
2. Mengapa Amandemen UUD 1945 dilakukan?
Jawab :
Tujuannya karena perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan
dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan,
eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai
dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945
dengan kesepakatan di antaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap
mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan atau selanjutnya
lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta
mempertegas sistem pemerintahan presidensial.
3. Sebutkan perubahan UUD Dalam UUD 1945 Amandemen?
Jawab :
Pada era Reformasi, MPR berhasil melakukan perubahan UUD 1945 sebanyak empat
(4) kali, dengan meniadakan ketentuan Referndum. Ketentuan tentang perubahan
UUD tetap diatur dalam pasal 37, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Ayat (1), Usul perubahan pasal-pasal UndangUndang Dasar dapat diagendakan


dalam siding Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan sekurang-kurangnya
1/3 dari jumlah anggota

Majelis Permusyawaratan Rakyat,

b) Ayat (2), Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar, diajukan


secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya,

c) Ayat (3), Untuk mengubah pasal-pasal UndangUndang Dasar, Sidang Majelis


Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah dari
seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat,

d) Ayat (4), Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan


dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50% ditambah satu anggota dari seluruh
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat,

e) Ayat (5), Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak
dapat dilakukan perubahan.

Anda mungkin juga menyukai