Anda di halaman 1dari 2

TINJAUAN PUSTAKA

Alat kelamin atau organ seksual adalah semua bagian anatomis tubuh mahluk hidup yang
terlibat dalam reproduksi seksual dan menjadi bagian dari sistem reproduksi pada suatu organisme
kompleks. Alat reproduksi merupakan suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Pada saat masa embrio, alat kelamin
mengalami organogenesis dan diferensiasi jenis kelamin.
Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali
dari pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi fetus (bentuk definitif) kemudian
berdiferensiasi menjadi bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam satu species.
Pada tahap organogenesis memiliki dua periode atau tahapan yaitu, pertama periode pertumbuhan
antara (Transisi). Pada periode ini terjadi transformasi dan diferensiasi bagian– bagian tubuh
embrio sehingga menjadi bentuk yang definitif yang khas bagi suatu spesies. Kedua periode
Pertumbuhan Akhir Periode pertumbuhan akhir adalah periode penyelesaian bentuk definitive
menjadi suatu bentuk individu seperti pertumbuhan jenis kelamin, wajah yang khas bagi suatu
individu. Pada masa organogenesis tiga lapisan ektoderm, mesoderm dan endoderm (Wildan
Yatim,1984).
Proses perkembangan sistem genitalia manusia berasal dari lapisan mesoderm intermediat,
dan penentu perkembangan genitalia melalui tahap diferensiasi kelamin. Diferensiasi jenis
kelamin adalah suatu proses rumit yang melibatkan banyak gen. Pada proses organogenesis
kelamin , kunci untuk dimorfisme seksual adalah kromosom Y. Jenis kelamin laki-laki atau
perempuan ditentukan oleh kromosom Y, dimana dalam kromosom Y mengandung gen SRY (Sex
Determining Region on Y). Meskipun jenis kelamin zigot ditentukan secara genetis pada saat
pembuahan, gonad belum memperoleh karakteristik morfologis pria atau wanita sampai minggu
ketujuh perkembangan.
Perkembangan sistem genitalia manusia terdiri dari Gonad, Duktus Genitalis, Genitalia
Eksterna. Waldeyer pada 1870 mengemukakan bahwa bakat sel kelamin berasal dari sel-sel epitel
coelome yang membungkus bakal kelenjar kelamin yang disebut gonad. Nussbaum pada 1880
melakukan penelitian pada katak dan ikan trout dan menemukan bahwa bakal sel kelamin terdapat
di luar gonad. Dari tempat tersebut kemudian pindah ke dalam gonad dan perpindahannya terjadi
pada awal perkembangan embriologi.
Setelah perpindahan sel kelamin yang disebut sebagai sel germinal primordial menuju gonad,
terjadilah perkembangan berikutnya mulai dari tahap indifferent yaitu belum dapat dibedakan
antara jenis kelamin jantan dan betina hingga tahap different yaitu telah terbentuk alat kelamin
yang membedakan antara jantan dan betina atau pria dan wanita serta terbentuknya alat reproduksi
yang lengkap (Soenardirahardjo et al, 2011).
Wildan Yatim. 1984. Embryologi untukMahasiswa Biologi dan Kedokteran. Bandung:
Tarsito

Soenardirahardjo, Bambang P., Widjiati, Mafruchati, Maslichah, Luqman, Muhammad. 2011.


Buku Ajar Embriologi. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai