Bab 11 SP
Bab 11 SP
Bab 11
AKUNTANSI TRANSAKSI ISTISHNA’ DAN ISTISHNA’
PARALEL
A. Soal Teori
2. Jelaskan perbedaan antara jual beli istishna’ dengan jual beli murabahah dan jual beli salam!
Jawab :
a. Murabahah (beli angsur)
Adalah transaksi yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan suatu barang tertentu
yang tidak sanggup dibeli secara tunai oleh karena BS tidak membungakan uang pinjaman maka
transaksinya bukan dengan meminjamkan uang untuk membeli barang tersebut lalu dibungakan.
b. Salam
Transaksi ini lebih cocok digunakan untuk produk pertanian yaitu jual beli dengan cara memesan
dan membayar lunas dimuka sementara produknya diserahkan pada saat yang telah ditentukan dalam
akad.
c. Istishna
Mirip dengan akad salam, BS berperan sebagai pembeli dalam akad ini namun akad ini lebih cocok
untuk produk manu factur yang di pesan secara khusus seperti gedung, furniture dll
c. Ijab Kabul
Ijab dan kabul istishna’ merupakan pernyataan dari kedua belah pihak yang berkontrak, dengan
cara penawaran dari penjual ( bank syariah ) dan penerimaan yang dinyatakan oleh pembeli (nasabah).
B. Soal Kasus
Pada tanggal 5 Maret 20XA sebuah bank syariah mendapat pesanan dari Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta dengan kontrak istishna’ untuk pembelian 10 unit rumah untuk karyawannya dengan total nilai
2
kontrak Rp 600.000.000, dengan spesifikasi luas bangunan 75m bahan batu bata dan kayu bengkire.
Lama penyelesaian : 5 bulan (paling lambat tanggal 5 Agustus)
Mekanisme panagihan : 3 termin sebesar Rp 200.000.0000 per termin mulai tanggal 5
Agustus
Mekanisme pembayaran : setiap 10 hari setelah tanggal penagihan
Untuk pengadaan rumah tersebut, pada tanggal 10 Maret bank bekerjasama dengan PT.
Mentari Prima Karsa dengan menggunakan kontrak istishna’ dengan nilai kontrak Rp 560.000.000
untuk 10 unit rumah.
Lama penyelesaian : 4 bulan 20 hari (paling lambat tanggal 30 Juli) Mekanisme penagihan
kontraktor : dua termin pada saat penyelesaian 50% dan 100%.
Mekanisme pembayaran oleh bank : dibayar tunai 5 hari setelah tanggal tagihan dari kontraktor.
Buatlah jurnal untuk kasus berikut, adapun metode pangakuan pendapatan menggunakan metode
persentase penyelesaian!
1. Tanggal 2 Maret 20XA, untuk keperluan survey dan pembuatan desain bangunan yang akan
dijadikan acuan spesifikasi barang, Bank Syariah telah mengeluarkan kas hingga Rp 5.000.000.
Jurnal untuk mengakui transaksi ini adalah sebagai berikut:
2. Tanggal 5 Maret 20XA disepakati akad transaksi istishna pembuatan 10 unit rumah antara bank
syariah dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Saat akad, beban praakad diakui
sebagai biaya istishna’
3. Tanggal 20 Mei, PT. Mentari Prima Karsa menyelesaikan 50% pembangunan dan menagih
pembayaran termin pertama sebesar Rp 280.000.000 (50% x Rp 560.000.000) kepada Bank
Syariah.
4. Diakui pendapatan istishna’ saat penyelesaian 50%
5. Tanggal 25 Mei 20XA, Bank Syariah membayar tagihan PT Mentari Prima Karsa sebesar
yang ditagihkan
6. Tanggal 30 Juli, PT. Mentari Prima Karsa menyelesaikan 100% pembangunan dan menagih
pembayaran termin kedua sebesar Rp 280.000.000 kepada Bank Syariah.
7. Diakui pendapatan istishna’ saat penyelesaian 100%
8. Tanggal 4 Agustus 20XA, Bank Syariah membayar tagihan PT Mentari Prima
9. Karsa sebesar yang ditagihkan.
10. Tanggal 5 Agustus 20XA bank syariah melakukan penagihan termin pertama pada
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebesar Rp 200.000.000.
11. Tanggal 15 Agustus 20XA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membayar tagihan
istishna’ termin pertama sebesar Rp 200.000.000.
12. Tanggal 5 September 20XA bank syariah melakukan penagihan termin kedua pada
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebesar Rp 200.000.000.
13. Tanggal 15 September 20XA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membayar tagihan istishna’
termin kedua sebesar Rp 200.000.000.
14. Tanggal 5 Oktober 20XA bank syariah melakukan penagihan termin ketiga pada Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta sebesar Rp 200.000.000.
15. Tanggal 15 Oktober 20XA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membayar tagihan istishna’
termin ketiga sebesar Rp 200.000.000
JAWAB :
1. Jurnal untuk transaksi biaya pra akad (Bank sebagai Penjual) :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
02 Mar 20XA Db.Bbn praakad yang ditangguhkan 5.000.000
Kr.Kas 5.000.000
2. Jurnal Penandatanganan akad dengan pembeli (Bank sebagai penjual) :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
05 Mar 20XA Db. Biaya istishna’ 5.000.000
Kr. Beban praakad yg ditangguhkan 5.000.000
3. Jurnal pengakuan penagihan pembayaran 50% oleh pembuat barang :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
20 Mei 20XA Db. Aset istishna dalam penyelesaian 280.000.0000
Kr. Hutang Istishna’ 280.000.0000
4. Jurnal pembayaran 50% Bank Syariah kepada Pembuat Barang :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
25 Mei 20XA Db. Utang Istishna’ 280.000.0000
Kr. Kas/Rek.nasabah pemasok 280.000.0000
5. Jurnal pengakuan penagihan pembayaran 100% oleh pembuat barang :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
30 Juli 20XA Db. Aset istishna dalam penyelesaian 280.000.0000
Kr. Hutang Istishna’ 280.000.0000
6. Jurnal pembayaran 100% Bank Syariah kepada pembuat barang :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
4 Agst 20XA Db. Utang Istishna’ 280.000.0000
Kr. Kas/Rek.nasabah pemasok 280.000.0000
7. Jurnal Penagihan Piutang Istishna Pembeli :
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
5 Agst 20XA Db. Piutang istishna’ 200.000.000
Kr. Termin Istishna’ 200.000.000
Ket : Rp 600.000.000/ 3 termin = Rp 200.000.000
per termin
5 Sept 20XA
Db. Piutang istishna’ 200.000.000
Kr. Termin Istishna’ 200.000.000
5 Okt 20XA
Db. Piutang istishna’ 200.000.000
Kr. Termin Istishna’ 200.000.000