Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KESENIAN DAN KEBUDAYAAN


NEGARA BELANDA

Disusun oleh :
Annisa Karima Rafiana
XII IPA 3

SMA NEGERI 7 DEPOK


2014
Perum The Address, Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok
 021-70080777, e-mail: sman7depok@yahoo.co.id, web:www.sman7depok.com
Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................................................... 2


Kata Pengantar .......................................................................................................................... 3
Bab 1 (Pendahuluan)
a. Latar Belakang ............................................................................................................... 4
b. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
c. Pembatasan Masalah ..................................................................................................... 5
Bab 2 ( Pembahasan )
..............................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................

Bab 3 (Penutup) ...........................................................................................................................

Kesimpulan .......................................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................................

2
Kata Pengantar

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena-Nya kita masih diberi
kemudahan dan kesempatan bagi penulis maupun pembaca untuk dapat mengkaji makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini penulis bertujuan memenuhi nilai mata pelajaran Senibudaya.

Dalam penyusunan Tugas atau Materi ini, Penulis tidak menemui hambatan yang berarti. Hal ini
dapat terjadi berkat dukungan dan bantuan dari semua pihak. Serta mudahnya mencari
informasi atau materi dari berbagai sumber. Namun penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah mengenai Seni dan Kebudayaan Negara Belanda ini masih kurang
lengkap dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak
terutama pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun agar tugas
selanjutnya dapat mencapai hasil yang lebih baik.

Penulis berharap, makalah yang telah dibuat berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
ini dapat memberikan pembaca wawasan yang luas dan ilmu pengetahuan baru. Sehingga
tidak hanya bermanfaat bagi penulis, tetapi juga bermanfaat bagi banyak pihak.

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Negara Belanda
B. PEMBATASAN MASALAH
Dalam penyusunan makalah ini, diuraikan mengenai sejarah dan Karakteristik Belanda.
Mulai dari lambang negara belanda, bendera, letak geografis dan simbol kenegaraan.
Mengenai seni dan kebudayaannya makalah ini hanya memaparkan kesenian mulai
dari Lukisan, Kabaret, Film, Komik dan lain sebagainya.
C. Rumusan Masalah ?
1. Apa saja Kesenian dan Kebudayaan Negara Belanda ?
2. Seperti apa Kesenian dan Kebudayaan Negara Belanda itu?
3. Ciri khas apa yang menonjol dari Kesenian atau Kebudayaan Negara Belanda ?

4
BAB 2

PEMBAHASAN

5
Penutup
Kesimpulan

Negara Belanda

6
Sekilas Sejarah Negeri Belanda

Abad Pertengahan.

Daerah yang sekarang ini disebut Belanda terdiri dari sekelompok daerah pemerintahan para hertog
yang otonom (Geire, Brabant) dan wilayah yang diperintah oleh para graf (Holland dan Zeeland) serta
daerah keuskupan Ultrech. Di bawah pemerintahan Karel V (1500 – 1558) daerah-daerah itu
dipersatukan dengan Belgia dan Luksemburg dan disebut “Tanah-tanah Rendah”, yang waktu itu
merupakan bagian dari Kerajaan besar Bourgondia Habsburg (= Spanyol).

Negara Belanda Merdeka pertama didirikan tahun 1568, ketika beberapa daerah Belanda Utara
memberontak kepada Phillips II, Raja Spanyol (yakni tuan tanah Bourgondia Habsburg). Perjuangan
kemerdekaan ini dipimpin oleh Pangeran Willem Van Orange (1533-1584) yang disebut juga Bapak
Tanah Air. Itulah permulaan Perang Kemerdekaan 80 tahun.

willem van orange

Willem Van Orange – Pahlawan Kemerdekaan Belanda

Dalam perdamaian Munster tahun 1648 Republik Persatuan Tujuh Wilayah Belanda diakui sebagai
Negara Merdeka. Dalam abad itu juga pedagang-pedagang Belanda mendirikan pos-pos perdagangan di
seluruh dunia. Perluasan perdagangan dan pelayaran yang pesat ini disebut Zaman Keemasan.

sahaan Dagang yang terkenal adalah

Verenigde Oostindische Compagnie (Kompeni Hindia Timur untuk perdagangan Timur Jauh). Lebih
dikenal di Nusantara sebagai VOC, sementara masyarakat Internasional menyebutnya Dutch East India
Company.

Westindische Compagnie (Kompeni Hinda Barat untuk perdagangan di Afrika dan Amerika dan untuk
mengurus Amsterdam Baru yang sekarang menjadi New York).

Hingga terjadinya Revolusi Perancis, Belanda tetaplah sebuah Negara merdeka. Namun tahun 1795
Belanda menjadi satelit negara Perancis Raya. Dan akhirnya, pada tahun 1810 Kaisar Napoleon dari

7
Perancis menjadikan negara Belanda sebagai jajahan Prancis (bertepatan dengan masa Gubernur
Jendral Daendels di Hindia Belanda).

Pendudukan Prancis berakhir tahun 1814, Kerajaan Belanda berdiri kembali dengan wilayah meliputi
Netherlands sekarang, Belgia dan Luxemburg. Raja yang pertama adalah Willem I – Pangeran Orange
dari Nassau – putra Willem V, Walinegeri Belanda yang terakhir. Raja itu akhirnya menjadi hertog besar
Luxemburg yang membentuk satu UNI dengan Belanda berdasarkan undang-undang Sali yang berlaku
hingga tahun 1890.

Dalam undang-undang dasar Kerajaan tahun 1814 ditentukan bahwa Raja-lah yang memerintah dan
bahwa para menteri bertanggungjawab kepada raja. Amandemen undang-undang tahun 1848 – Raja
dinyatakan tidak dapat diganggu gugat, para menteri untuk selanjutnya bertanggung-jawab kepada
perwakilan rakyat yang dipilih melalui pemilu. Undang-undang dasar baru itu merupakan dasar bagi
bentuk pemerintahan kerajaan konstitusional dengan sistem parlementer.

simbol kerajaan

Simbol Kerajaan Belanda

Setelah negeri-negeri Belanda Selatan (atau disebut Belgia) secara definitif merdeka pada tahun 1839,
Kerajaan Belanda memperoleh bentuknya yang sekarang.

Sistem pewarisan dengan garis keturunan laki-laki berakhir pada tahun 1890 setelah Raja Willem III
mangkat. Penggantinya adalah Ratu Wilhelmina (1880 – 1962) yang diangkat pada usia 10 tahun sebagai
Ratu Belanda di bawah perwalian ibunya, Seri Ratu Emma. Tahun 1898 perwalian berakhir.

Selama PD I (1914 – 1918) Negeri Belanda berusaha menjadi tetap netral. Namun pada PD II meski
berusaha untuk tetap netral, Jerman tetap merangsek dan menguasai Belanda tahun 1940 – 1945. Pada
masa pendudukan Jerman, Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris dan kembali setelah perang.

8
Kedudukan Ratu Belanda diserahkan oleh Wihelmina kepada putrinya, Ratu Juliana, pada tahun 1948.
Selanjutnya, Sri Ratu Juliana menyerahkan pemerintahan kepada putrinya, Ratu Beatrix pada tanggal 30
April 1980.

Kerajaan Belanda tidak memiliki banyak Negara jajahan. Setelah PD II, Nederlandsch Indie atau
Indonesia memerdekakan diri dan diakui oleh Belanda dalam KMB (1949). Suriname dan kepulauan
Antillen Belanda di kawasan Karibia tahun 1954 berubah status menjadi Negara Persemakmuran
Belanda. Akhirnya, pada 25 Nopember 1975 Suriname menjadi republik yang merdeka. Sementara itu
Aruba menadi Negara persemakmuran pada 1 Januari 1986.

Belanda, Negara Ramah Seni dan


Budaya.
Saya ingat seseorang pernah berkata, “Kalau kau mau mengerti romantis itu apa, coba
kamu pandangi lukisan Starry Night karya Van Gogh.” Benar saja, tak perlu jiwa seni yang
tinggi untuk “merasakan” lukisan itu. Bagi si pemberi saran, yang terasa adalah
keromantisan. Bagi saya, lukisan itu memberi rasa magis.

Belanda bagi saya adalah Negara yang membuat seni dan budaya menjadi friendly. Bukan,
bukan karena jumlah museum dan galeri di Belanda berjumlah ratusan. Jika dihitung jumlah
museum kita dari sabang sampai merauke juga akan mencapai ratusan, tapi apakah kita
ramah seni dan budaya? Belum tentu. Juga bukan karena seniman-seniman Belanda yang
terkenal di seluruh dunia. Sebut saja Van Gogh, Rembrandt, dan Johannes Vermeer yang
lukisannya dihargai jutaan dollar. Tetapi terkenalnya para seniman suatu Negara tidak
lantas menjadikan Negara tersebut ramah seni dan budaya. Hal yang Belanda lakukan
adalah, memberi penghargaan yang tinggi pada seni dan budaya nasionalnya.

Pada beberapa program Belanda secara aktif mengajak masyarakatnya untuk lebih dekat
dengan seni dan budaya. National Museum Weekend misalnya. Mengratiskan atau
memberi potongan harga untuk kunjungan ke museum-museum di seluruh penjuru Belanda
pada akhir pekan pertama di bulan April. Kegiatan ini sukses menarik jutaan pengunjung
untuk berakhir pekan di museum yang berjumlah ratusan. Seharusnya memang museum
menjadi alternatif liburan bagi masyarakat, bukan semata-mata tujuan karya wisata siswa
sekolah. Melalui National Museum Weekend, Belanda mengajak masyarakatnya untuk
menikmati akhir pekan mereka di museum.

Selain itu ada pula Holland Art Cities. Di tahun 2009 dan 2010 museum-museum di empat
kota besar di Belanda, yaitu Amsterdam, The Hague, Rotterdam, dan Utrecht melakukan
pameran besar-besaran. Kagiatan ini diklaim sebagai the highest concentration of art per
square in the world. Mengingat keempat kota tersebut yang letaknya berdekatan dn jumlah
karya seni yang dipamerkan, rasanya klaim tersebut tidak dilebih-lebihkan. Dalam kegiatan

9
ini penyelenggara memamerkan lukisan Starry Night karya Van Gogh yang dipinjam dari
Museum of Modern Art di New York, yang menjadi rumah lukisan ini. “Kepulangan”
sementara lukisan ini, selain dalam meramaikan kegiatan Holland Art Cities, dimaksudkan
agar warga Belanda dapat melihat karya asli seniman mereka.

Menurut saya, kedua kegiatan ini adalah bentuk penghargaan Belanda terhadap seni dan
budaya. Negara ini tidak hanya memamerkan seni dan budaya nasionalnya, tapi juga
menjadikannya bagian dari masyarakat. Sehingga kesenian dan budaya lokal tidak hanya
menjadi konsumsi turis.

Menulis artikel ini sambil mengingat museum di kota saya rasanya miris. Museum La Galigo
yang terletak di kompleks Benteng Rotterdam di Makassar adalah salah satu tempat favorit
saya. Sayang, bagi sebagian orang museum ini hanya jadi bagian landmark kota tanpa
perlu dikunjungi. Belum lagi Museum Kota, yang jika kau melintas di depannya pukul
sepuluh pagi maka kau hanya akan menemukan pintu yang masih terkunci rapat.
Bercermin pada dua museum tersebut, jika ada hal yang saya sangat ingin Indonesia
contoh dari Belanda, saya akan memilih keramahan belanda pada seni dan budaya.

Budaya Belanda adalah kepelbagaian, mencerminkan perbezaan serantau dan juga pengaruh
asing dengan syukurnya saudagar dan semangat penjelahan Belanda dan influks pendatang.
Belanda dan orang belanda telah memainkan suatu peranan penting sebagai pusat yang budaya
liberal dan toleran, dengan Zaman Kegemilangan Belanda dianggap sebagai puncaknya.

Johannes Vermeer, View of Delft(Mauritshuis, The Hague) 1660-1661

Vincent van Gogh, The Red Vineyard, 1888, Pushkin Museum, Moscow

10
Fail:Mondrian CompRYB.jpg

Piet Mondrian, Composition with Yellow, Blue, and Red, 1937-1942, Tate Gallery, London

Seni[sunting | sunting sumber]


Lihat juga: Senarai pelukis Belanda
Lihat juga: Teater wayang di Belanda
Lihat juga: Pawagam di Belanda
Lihat juga: Komik Belanda
Flemish atau Belanda[sunting | sunting sumber]
Until 1830, the Dutch and Flemish were generally seen as one people. Due to
religious wars and the Eighty Years War, a split slowly started to take place.
Therefore, historical Flemish and Dutch art are hard to separate. Most artists of the
period (like Bruegel) are described as Flemish, even though they might have been
born in the present day Netherlands. Some of the most famous indisputably Dutch
artists from before the 17th century are Hieronymus Bosch, a painter, and the
brothers de Limbourg, three miniaturists who are most famous for their work for
theDuke of Berry.
Zaman Kegemilangan[sunting | sunting sumber]
In the late 16th century, many painters from Flanders fled to the Northern
Netherlands, for religious reasons and because the Netherlands were growing
economically. Both regions had a golden age of painting in this period. The most
famous Dutch painter was Rembrandt Harmenszoon van Rijn, but other painters
such as Johannes Vermeer and Frans Hals are famous all over the world as well.
Some more great Dutch painters of the 17th century are:

 Hendrick Avercamp  Peter Paul Rubens


 Ferdinand Bol  Pieter Jansz Saenredam
 Aelbert Cuyp  Jan Steen
 Gerard Dou  Anthony van Dyck
 Carel Fabritius  Willem van de Velde the
 Govert Flinck Elder, and sons:
 Pieter de Hooch  Willem van de Velde
 Jan Lievens the Younger

 Nicolaes Maes  Adriaen van de Velde

 Adriaen van Ostade  Jan Baptist Weenix.

 Jacob Isaacksz van

11
Ruisdael
Abad ke-19 dan 20[sunting | sunting sumber]
The Dutch artists of the 18th century are less well-known. The most important
paintings were the land- and seascapes (or marines). Only at the end of the 19th
century did an internationally very important painter, Vincent Van Gogh, appear.

In the 20th century, the Netherlands produced many fine painters and artists,
including Piet Mondriaan, a noted contributor to the De Stijl art movement, who was
also among the vanguard of non-representational painting.[1] The 20th century also
produced some of the members of the COBRA movement, including Karel
Appel and Corneille.

Muzik dan tarian[sunting | sunting sumber]


Untuk perincian mengenai topik ini, sila lihat Muzik Belanda.
Untuk perincian mengenai topik ini, sila lihat Muzik Aruba dan Antillen Belanda.
Untuk perincian mengenai topik ini, sila lihat Tarian di Belanda.

The Netherlands have multiple musical traditions ranging from folk and
dance to classical music and ballet. In the 21st century people with an
African or Middle Eastern background have also had a profound effect,
most notably in hip hop and rap. Much more so than most non-English
speaking European countries, the Netherlands has remained closely in
tune with American and British trends ever since the 50's.

Aruba and the five main islands of the Antillen Belanda are part of
the Lesser Antilles island chain. Their music is a mixture
of native, African and Dutch elements, and is closely connected with
trends from neighboring islands like Barbados,Martinique, Trinidad and
Tobago and Guadeloupe, as well as the mainland former Dutch
possession of Suriname, which has exported kaseko music to great
success on the islands. Curaçao and Bonaire likely have the most
active and well-known music scenes. Curaçao is known for a kind of
music called tumba, which is named after the conga drums that
accompany it.
Kabaret[sunting | sunting sumber]
The Dutch also have their own distinct version of cabaret.

Media[sunting | sunting sumber]


Rencana utama: Media Belanda

12
The media of the Netherlands consist of several different types of
communications media: television, radio, newspapers, magazines.
It is characterized by a tradition of pillarization, and
increasing commercialization.
Filem[sunting | sunting sumber]
Rencana utama: Pawagam Belanda

Some Dutch films have received international distribution and


recognition, such as Turkish Delight ("Turks Fruit")
(1973),Soldier of Orange ("Soldaat van Oranje")
(1975), Spetters (1980) and The Fourth Man ("De Vierde Man")
(1983) by directorPaul Verhoeven. Verhoeven later went on to
direct such Hollywood fare as Robocop and Basic Instinct.

Other famous Dutch film directors are Dick Maas (De


Lift), Fons Rademakers (The Assault), Jan De Bont (Speed),
documentary maker Bert Haanstra and Joris Ivens. Film
director Theo van Gogh achieved international notoriety in
2004 when he was murdered in the streets of Amsterdam.

Internationally famous Dutch film actors are Jeroen


Krabbé, Rutger Hauer, Derek de Lint and also a few female
stars likeSylvia Kristel, Famke Janssen and Carice van Houten.
Komik[sunting | sunting sumber]
The Dutch have a distinct comic tradition as well. Even though
there is an abundance of Flemish, Franco-Belgian, and
American comics, they also created their own tradition, with a
more literary kind of comics. The most prominent author
wasMarten Toonder and his creations Tom Poes and Heer
Bommel (Tom Puss / Oliver B. Bumble series).

13

Anda mungkin juga menyukai