Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

PERKEMBANGAN ISLAM DI BELANDA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

ALALDDIN
MAKASSAR

Makalah dipresentasikan pada forum seminar kelas mata kuliah


Sejarah Dunia Islam Modern Semester Satu (I) Tahun Akademik 2022/ 2023

Oleh:
ANDI HASRIANI
80100322280

Dosen Pembina
Prof. Dr. H. Ahmad Sewang, M.Ag.
Dr. H. Syamzan Syukur, M.Ag

PROGRAM PASCASARJANA STRATA TIGA (S3)


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022/2023
PERKEMBANGAN ISLAM DI BELANDA

2
I. PENDAHULAN

A. Latar Belakang

Sejarah kedatangan Islam di Eropa dimulai dari Semenanjung liberia (sekarang

merupakan sebagian besar wilayah Spanyol dan sebagian kecil wilayah Portugal) yang

terjadi pada abad ke-7 M. Proses islamisasi di Eropa berjalan dalam beberapa

gelombang dan tentunya mengalami pasang surut. Salah satu gelombang terbesar

terjadi setelah perang dunia II berakhir, pada abad ke19-20.

Dunia Islam menghadapi tantangan utama selama abad ini, dan perkembangan

ekonomi negara-negara Barat memainkan peran yang sangat penting dan menentukan

skala global dunia Islam1. Belanda merupakan salah satu Negara maju terkecil di

dunia. Penyebab kemajuan negerinya karena masyarakatnya kreatif yang mengantar

Belanda menjadi Negara modern dengan catatan istimewa yang disebut sebagai

Negara kincir angin.

Belanda berbatasan dengan laut utara, oleh masyarakatnya menjadikan air laut

diolah dengan kincir atau jentera, sehingga anging dapat bertiup ke segala penjuru.

Keadaan ini, menjadikannya sebagai negara yang banyak dikunjungi orang, termasuk

umat Islam yang banyak berkunjung bahkan menetap di sana. Melalui hubungan

perdagangan internasional, perkawinan silang ataupun penjajahan dibeberapa wilayah

Asia membuat bengsa Belanda telah mulai mengenal Islam sebelum terjadinya perang

Dunia I.

Beberapa tahun terakhir ini, Islam sangat berkembang pesat di Belanda yang

notabene berpaham sekuler dan beragama asli Kristen Katolik. Pada akhir tahun 2004,
Sitti Aisyah, Dunia Islam Abad ke -19 M (Makassar, Aluddin University Press, 2014), h. 93.
1

1
perkiraan jumlah umat Islam di Belanda meningkat sekitar 944.000 Muslim, dan 6000

di antaranya adalah warga asli Belanda. Hingga pada awal tahun 2010, umat Islam

murni dari bangsa Belanda sendiri sudah mencapai angka kurang lebih 12.000 dari

jumlah penduduknya yang ada sekitar 15 jutaan lebih.2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji Islam di

negara bawah air yang dijuluki seribu kincir angin dengan mengangkat pokok

permasalahan yang terkait judul pembahasan, yaitu :

1. Bagaimana Profil Negara Belanda secara umum?

2. Bagaimana Sejarah masuknya Islam di Belanda?

3. Bagaimana Perkembangan Islam di Belanda?

II. PEMBAHASAN

2
http://www.eramuslim.com/berita/dunia/lebih-dari-12-000-warga-belanda-yang-telah-masuk-
islam.htm, diakses tanggal 23 Maret 2023.

2
A. Profil Negara Belanda

Belanda adalah sebuah negara kecil yang terletak di sebelah barat laut Eropa.

Ibu kotanya adalah Amsterdam sebagai pusat pemerintahan, dan Den Haag sebagai

kedudukan monarki/kerajaannya. Di sebelah timur, Belanda berbatasan dengan

dataran wilayah Jerman, sebelah selatan berbatasan dengan Belgia, sedang sebelah

utara dan barat Belanda berbatasan dengan Laut Utara.

Luas wilayahnya seluas 41.526 km2 (seluas Jawa Barat), terdiri dari daratan

33.883 km2 dan lautan 7.643 km2.3 Komposisi agama yang dianut warganya antara

lain: Katolik Roma 31%, Protestan 21 %, Islam 4 %, dan penganut agama lainnya 4

%. sedangkan komposisi etnik, Belanda 91 %, Maroko, Turki dan yang lainnya 9 %.4

Kata Belanda diambil dari kosa kata Portugis yaitu Holanda, Olanda,

Wolanda, Bolanda dan terakhir kemudian menjadi Belanda. Negeri Belanda secara

keseluruhan saat ini lebih populer dengan nama Holland, merujuk kepada dua provinsi

bagian Belanda yang paling berkembang selama abad ke-17 dan menjadi pusat politik

dan ekonomi.5

Selain Holland, Belanda juga dikenal dengan sebutan Netherland yang secara

bahasa berarti tanah/negara rendah. Hal ini wajar mengingat seperempat wilayah

negara ini di bawah permukaan laut, dan hampir setengah dari penduduk Belanda saat

ini tinggal di darat yang telah direklamasi dari laut. Olehnya terdapat pepatah yang

sangat populer di Belanda yang berbunyi “Tuhan menciptakan dunia, tapi orang

3
Lihat Tim Penulis, Ilmu pengetahuan Sosial Geografi (Jakarta: Tiga Serangkai 1998), h. 107
4
Lihat Teguh Setiawan/ Sri Budi Eko Wardani, Denyut Islam di Eropa (Cet.I;Jakarta:
Penerbit Republika, 2002), h.71
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Belanda. (di akses 23 Oktober 2020)

3
Belanda membuat Belanda.” Orang Belanda menyebut dirinya sendiri dengan

Netherlander atau Hollander, sedang dalam bahasa Inggris mereka disebut ducth6

Negara Belanda merdeka pertama kali didirikan pada tahun 1568, ketika

beberapa daerah bagian Belanda memberontak pada Phillips II, Raja Spanyol, yaitu

Bourgondia Habsburg, yang dipimpin oleh Williem Van Orange (1533-1544) yang

disebut juga Bapak Tanah Air. Dalam perdamaian Munster tahun 1648 Republik

Persatuan Tujuh Wilayah Belanda diakui sebagai Negara Merdeka. Dalam abad itu

juga pedagang-pedagang Belanda mendirikan pos-pos perdagangan di seluruh dunia.

Perluasan perdagangan dan pelayaran yang pesat ini disebut Zaman Keemasan.7

Hingga terjadinya Revolusi Perancis, Belanda tetaplah sebuah Negara

merdeka. Namun tahun 1795 Belanda menjadi satelit negara Perancis Raya, dan

akhirnya, pada tahun 1810 Kaisar Napoleon dari Perancis menjadikan negara Belanda

sebagai jajahan Prancis (bertepatan dengan masa Gubernur Jendral Daendels di Hindia

Belanda).

Pendudukan Prancis berakhir tahun 1814, Kerajaan Belanda berdiri kembali

dengan wilayah meliputi Netherlands sekarang, Belgia dan Luxemburg. Raja yang

pertama adalah Willem I-Pangeran Orange dari Nassau-putra Willem V, Walinegeri

Belanda yang terakhir. Raja itu akhirnya menjadi Hertog Besar Luxemburg yang

membentuk satu UNI dengan Belanda berdasarkan undang-undang Sali yang berlaku

hingga tahun 1890.


6
Pete, Profil Lengkap Negara Belanda,

http://www.kembangpete.com/2014/08/24/profil-
lengkap-negara-Belanda/. ( 23 Oktober 2020)
7
https://cerminsejarah.wordpress.com/2009/11/17/sejarah-negeri-belanda/ (di akses
23 Oktober 2020)

4
Penduduk Belanda sebagian besar berasal dari keturunan bangsa Jerman yang

telah menetap dari zaman kuno. Namun, Belanda juga merupakan tempat bagi imigran

dari berbagai negeri, diantaranya imigran dari Maroko, Tunisia, Pakistan, Suriname,

Yugoslavia, dan Indonesia. Wilayah Belanda mencakup 12 belas provinsi, beberapa

pulau di Karibia, Antilen Belanda dan Aruba. Dua belas provinsi tersebut

yaitu :Groningen, Friesland/Fryslan, Drenthe, Overijssel, Flevoland, Gelderland,

Utrecht, Noord-Holland (Holland Utara), Zuid-Holland (Holland Selatan), Zeeland,

Noord-Brabant (Brabant Utara), Limburg.

Gambar 1

Peta Negara Belanda beserta Provinsinya8 9

Kerajaan Belanda adalah monarki konstitusional, yaitu sistem monarki yang

secara konstitusional mengakui raja dan ratu sebagai kepala negara. Keluarga kerajaan

termasuk ke dalam House of Orange-Nassau yang didirikan oleh William I, Pangeran

Nassau dan Pangeran Orange, di tahun 1500-an. Semua raja Belanda di tahun 1900-an

adalah Ratu. Ratu Wilhelmina memerintah dari tahun 1890 ke 1948. Ratu Juliana

8
https://cerminsejarah.wordpress.com/2009/11/17/sejarah-negeri-belanda/ (di akses 23
Maret 2023)
9
https://id.wikipedia.org/wiki/Templat:Peta_provinsi_di_Belanda, diakses tanggal 24 Maret
2023)

5
memerintah dari tahun 1948 sampai 1980 dan Ratu Beatrix memerintah dari tahun

1980 sampai 2013. Ketika Beatrix pensiun, anaknya, Willem-Alexander,

menggantikan dirinya menjadi raja Belanda sekaligus berfungsi sebagai kepala negara,
10
hingga sekarang. Adapun sistem pemerintahan negara Belanda adalah sistem

parlementer, yaitu sistem yang memberikan wewenang tertinggi pemerintahan pada

parlemen, yang dipimpin oleh seorang perdana menteri, dalam hal ini adalah Mark

Rutte yang telah menjadi perdana menteri sejak 2010. Adapun Parlemen negara

Belanda dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat Belanda yang terdiri dari dua

majelis, yaitu Tweede Kamer1 dan Eeste Kamerf

Secara umum, badan kekuasaan dalam pemerintahan Belanda dibagi menjadi

tiga: yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif. Namun, meski demikian, Raja dan Ratu

secara resmi memipin dan menyatukan ketiga badan kekuasaan tersebut. Selama

beberapa dekade, ikatan sejarah negara ini dengan bagian-bagian lainnya di dunia

telah membawa banyak warga asing yang menetap di Belanda membawa beberapa ide

dan budaya mereka sendiri. Ini membuat Belanda secara umum menjadi bangsa yang

berpikiran terbuka dan toleran. Masyarakat Belanda kini menjadi tempat asal bagi

lebih dari 190 bangsa yang berbeda. Walaupun bahasa Belanda menjadi bahasa
10
Tweede Kamer yaitu majelis yang beranggotakan 150 orang yang dipilih langsung
oleh rakyat melalui pemilihan umum yang dilaksanakan sekali dalam 4 tahun. Majelis ini
bertugas untuk merancang Undang Undang, yang selanjutnya akan dibawa ke Eeste Kamer
untuk disetujui. Lihat Fakhri Pratama,
http://alfakhriensyklopedia.blogspot.co.id/2014/11/susunan-negara-Belanda.html. (di akses
(24,April 2023)

'-Eeste Kamer adalah Majelis yang terdiri dari 75 orang yang dipilih oleh anggota
dewan provinsi yang akan menjabat selama 6 tahun. Majelis ini hanya berwenang untuk
menyetujui atau menolak rancangan undang-undang yang dibuat oleh majelis Tweede Kamer
atau Perdana Mentri. LihatFakhriPratama,
http://alfakhriensyklopedia.blogspot.co.id/2014/11/susunan-negara-
Belanda.html. (di akses (24 A[pril 2023

6
nasional, sebagian besar orang juga berbicara bahasa Inggris dan seringkali bahasa

asing lainnya seperti Jerman atau Prancis. Karakteristik lain dari orang Belanda adalah

keterbukaan dan perilaku lugasnya. Anda dapat berbicara apa adanya, orang Belanda

tidak mudah tersinggung.

Di Belanda kebebasan beragama sangatlah dijunjung tinggi, sehingga kita

dapat dengan mudah menemukan gereja, mesjid, sinagog, dan tempat tempat ibadah

yang lain. Demikian juga kebebasan menggunakan atribut-atribut yang menunjukkan

identitas keberagamaan tertentu. Katolik dan Protestan adalah agama yang memiliki

tradisi tertua di Belanda, yaitu sejak missionaris pertama masuk ke Belanda pada

tahun 1600 tahun yang lalu. Namun demikian, sebagian besar penduduk Belanda tidak

menganut agama tertentu. Bahkan gereja-gereja sudah banyak ditinggalkan

penganutnya.11 Adapun Islam adalah agama ketiga terbesar dengan presentase 6 %

dari keseluruhan penduduk Belanda.12

B. Sejarah Masuknya Islam di Belanda

Pada dasarnya komunitas muslim yang sekarang hidup di Eropa dibagi

menjadi dua bagian, komunitas pertama adalah komunitas muslim yang bertahan

setelah runtuhnya Kerajaan Usmani, komunitas ini terkosentrasi di daerah Eropa

Timur. Sedang komunitas kedua adalah komunitas muslim yang melakukan imigrasi

karena dibawa oleh tentara kolonial Eropa pada masa kolonisasi di daerah daerah

muslim, seperti komunitas orang Maluku dan Jawa yang dibawa oleh tentara kolonial

Belanda ke Suriname, yang akhirnya ikut andil dalam syiar islam di Belanda.

11
http://www.nesoindonesia.or.id/tinggal-di-Belanda/agama di akses tanggal 24 April 2023
12
http://www.religion-facts.com/id/178 di akses tanggal 24 April 2023

7
komunitas kedua ini terkosentrasi di wilayah Eropa Barat.13

Kehadiran Islam di Belanda juga erat kaitannya dengan masa penjajahan

Belanda ke Indonesia dan Suriname. Keterikatan sejarah tak pernah bisa dipisahkan,

sama halnya keterikatan antara bangsa yang penjajah dan dijajah. Pasti ada nilai-nilai

yang tertanam dan membekas, baik pada bangsa yang menjajah, dalam hal ini

Belanda, dan bangsa yang dijajah yaitu Indonesia. Apalagi mengingat bangsa

Indonesia dijajah dalam kurun waktu 350 tahun.

Ekspansi penjajahan Eropa berakhir pada abad sembilan belas dan abad dua

puluh dengan penggabungan nilai-nilai, kultur, budaya, dan sistem perekonomian dari

negara-negara muslim. Kekuatan penjajah berakhir tidak hanya dengan mengimpor

bahan baku dari bekas jajahannya melainkan juga dengan membawa tenaga kerja, saat

tenaga kerja setempat tidak mencukupi perluasan ekonomi pada tahun 1960-an.14

Menilik jauh sebelum itu, dalam catatan sejarah diungkapkan bahwa Islam

masuk dan berkembang di Eropa Barat umumnya akibat adanya gelombang imigrasi

orang Islam pasca perang dunia II. Kolonialisme membuka pintu bagi bangsa terjajah

untuk berimigrasi ke negara penjajah sebagai tenaga kerja murah. Industri di Barat

setelah perang Dunia II memerlukan tenaga kerja, yang tidak bisa diperoleh di Eropa.

Sebagai konsekuensinya, antara sepuluh dan lima belas juta Muslim, bahkan lebih kini

hidup di Eropa Barat.15

13
Ismah Tita Ruslin, Problematika Dunia Islam: dalam Tinjauan Politik (Makassar, Alauddin
University Press, 2014), h. 233-234
14
M. Ali Kettani, Muslim Minorities in the World Today, diterjemahkan oleh Zarkowi Soejoeti,
Muslim Minoritas di Dunia Dewasa Ini (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2005), h.34.
15
Isma’il R. Al-Faruqi dan Lois Lamya al-Faruqi, The Cultural Atlas of Islam (New York,
Macmillan Publishing Company, 1986) diterjemahkan oleh Ilyas Hasan, Atlas Budaya;
Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang Islam ( Bandung: Mizan, 2001), h. 261

8
Demikian, Proses islamisasi di Belanda baru dimulai pada abad ke 19.

Terdapat data yang menunjukkan bahwa orang Islam pertama yang datang ke Belanda

adalah Abdus Samad, yang pada waktu itu menduduki jabatan sebagai duta besar

kesultanan Aceh untuk Belanda, pada tahun 1602. Namun, kedatangannya pada waktu

itu hanya bersifat kunjungan singkat saja, bukan dalam misi dakwah. Oleh karena itu,

tetap dikatakan bahwa awal masuknya Islam ke Belanda yaitu pada abad ke 19

sebagaimana yang telah disebutkan. Hal ini berdasarkan survey sejarah bahwa pada

tahun 1947 ada gerakan misi dakwah dari Islam Ahmadiyah yang menamakan dirinya

Holland Mission di Den Haag.16 Pada tahun 1953 komunitas muslim Ahmadiyah

mendirikan mesjid Mubarak di Den Haag yang merupakan mesjid pertama di Belanda.

Kemudian pada tahun 1955, mereka menerbitkan al-Qur’an edisi Arab-Belanda yang

disebut De Heilige Qor’an (Kitab suci al-Qur’an).17

Selain Ahmadiyah, tercatat bahwa komunitas muslim sunni pertama di

Belanda adalah komunitas orang-orang Maluku yang bekerja sebagai KNIL

(Koninklijke Nederlandse Indische Leger) dan keluarganya yang datang ke Belanda

pada tahun 1951. Mereka berjumlah kurang lebih 200 orang dari 12.000 orang jumlah

keseluruhan tentara KNIL yang datang pada waktu itu. Atas usaha pemimpin muslim

yang kharismatik, Ahmad Tan, komunitas muslim sunni tersebut dapat tinggal dan

menetap di dalam kamp Wijldemaerk, desa Balk, Provinsi Friesland, bersama sama

dengan muslim lainnya. 18 Pada akhirnya, komunitas ini pun membangun mesjid Sunni
16
Lihat N.J.G Kaptein, Islam in Present Day Dutch Society dalam W.A.L Stokhof (ed),
“Indonesian and Islamic Studies (Jakarta: INIS, 1991), h. 201
17
M. Dahlan M, M.Ag. Sejarah Peradaban Islam (SPI): Islam dari Masa Nabi
Muhammad saw. dan Perkembangannya ke Penjuru Dunia di Era Modern (Makassar: Alauddin
University Press, 2013) h. 219.
18
N.J.G Kaptein, Islam in Present Day Dutch Society dalam W.A.L Stokhof (ed),

9
yang dinamai mesjid An-Nur.

Pada tahun 1960-an, komunitas imigran muslim yang cukup besar dari

Suriname mulai berdatangan ke Belanda. Inilah starting point berkembangnya Islam

di negara ini. Imigran Suriname ini terdiri dari orang-orang Indonesia yang

sebelumnya dibawa oleh tentara Belanda sebagai pekerja di Suriname. Selain itu juga

berasal dari imigran Turki, Maroko, Tunisia, Pakistan, Aljazair, Urganda, Mesir, Irak

dan kaum muslimin arab yang tinggal di Suriname.19

Dengan datangnya para imigran muslim ini di Belanda, mengindikasikan

bahwa populasi kaum muslimin semakin bertambah dan tentu saja, proses Islamisasi

di Belanda sejak awal tahun 1960 memiliki arti yang signifikan dalam upaya

penyebaran Islam lebih lanjut melalui gerakan dakwah.

Tercatat pada tahun 1960-an imigran muslim dari Suriname mencapai 5.500

orang. Tahun 1975 bersamaan dengan kemerdekaan Suriname, jumlah itu meningkat

pesat menjadi 36.000 orang. Pada awal tahun 1980-an kaum muslimin Arab Suriname

di Belanda diperkirakan 30.000 orang.20

C. Perkembangan Islam di Belanda

Pada tahun-tahun selanjutnya, Islam di Belanda semakin berkembang luas dan

pesat. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, di antaranya :

1. Penduduk Belanda mengalami krisis keyakinan terhadap agama kristen yang

menjadi agama asli masyoritas penduduknya. Tercatat kurang lebih 51% dari

“Indonesian and Islamic Studies, h. 201.


19
John L. Espotito, The Oxford History of Islam (New York : Oxford University Press, 1999), h.
607.
20
Taufik Abdullah, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam (Jilid VI, Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van
Hoeve, 2003), h.286.

10
penduduk Belanda tidak menganut agama tertentu. Bahkan pada masa masa

selanjutnya, banyak gereja yang terpaksa ditutup dan di jual, sebab tidak memiliki

jama’ah dan beratnya beban pajak. Krisis keyakinan ini, tidak dapat dipungkiri

menjadi satu hal yang mendorong masyarakat Belanda untuk mencari keyakinan

yang baru yang sesuai dengan kemantapan hati dan akalnya.

2. Sikap toleransi, keterbukaan dan keadilan yang dijunjung tinggi oleh pemerintah

dan penduduk Belanda dalam segala aspek, termasuk dalam kehidupan beragama.

Bahkan jaminan kehidupan beragama ini diatur dalam Undang-Undang. Setiap

penganut agama berhak menjalankan agamanya masing-masing, begitu juga dalam

menunjukkan atribut keberagamaan mereka. Hal ini mendorong masyarakat

muslim, dan orang-orang yang tertarik pada Islam, tidak merasa khawatir untuk

memeluk Islam.

3. Masyarakat muslim dipandang sangat respek pada ajaran-ajaran agamanya,

dibanding pemeluk agama-agamanya yang lain.

4. Kecenderungan Masyarakat muslim untuk memiliki anak yang banyak, sehingga

jumlah populasi Belanda semakin bertambah dari masa ke masa.21

5. Berbagai isu-isu yang berkembang mengenai Islam dan ajarannya, baik yang

positif maupun negatif, terlebih pasca peristiwa 11 September, mengundang

keingintahuan dan ketertarikan tersendiri bagi masyarakat dunia-termasuk

Belanda, untuk mencari tahu perihal Ajaran Islam dan Umat Muslim.

Adapun perkembangan Islam di Belanda secara umum, dapat terlihat dari

21
http://alhusnakuwait.blogspot.co.id/2013/02/islam-agama-nomor-satu-di-Belanda.html , di
akses tanggal 25 Maret, 2023.

11
beberapa aspek, diantaranya ialah bertambahnya jumlah populasi muslim,

bertambahnya jumlah masjid sebagai tempat ibadah muslim dari waktu ke waktu,

munculnya berbagai organisasi-organisasi Muslim, munculnya sekolah sekolah islam

dengan sistem pengajaran islami, adanya kebijakan kebijakan pemerintah Belanda

terkait komunitas muslim dan lain sebagainya. Secara ringkas, aspek aspek tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Bertambahnya jumlah populasi muslim di Belanda.

Gelombang imigran dari berbagai negara dimulai sejak tahun 60-an. Arus

Imigrasi Turki di mulai tahun 1964, Maroko 1969, dan Tunisia 1970. Arus migrasi

dari ketiga negara ini baru berhenti pada tahun 1974. Meski perjanjian bilateral telah

ditandatangani oleh pemerintah Belanda, namun kebijaksanaan tersebut tidak

menjamin berkurangnya jumlah kedatangan imigran dari luar Belanda. Adanya

kebijakan lain yang membolehkan berkumpulnya keluarga, memungkinkan semakin

bertambahnya jumlah imigran. Bahkan sampai tahun 1980-an imigran muslim masih

tetap berdatangan di Belanda. Terkait hal ini Direktur Pusat Kajian Islam Universitas

Leiden, Dr. Nico .J.G Kaptein menyatakan bahwa imigran dari Suriname berdatangan

ke Belanda dalam jumlah yang besar sejak permulaan tahun 1970an, dan pada tanggal

1 januari 1984 jumlah muslim Suriname kira kira 25.000. selain kelompok yang telah

disebutkan, masih ada kelompok muslim lagi dari Tunisia yang berjumlah 2000 orang,

5000 dari Pakistan dan beberapa negara islam lainnya.22

Populasi umat Islam di Belanda semakin bertambah setiap tahun. Bukan hanya

22
Kaptein, Islam in Present Day Dutch Society dalam W.A.L Stokhof (ed), “Indonesian
22N.J.G

and Islamic Studies, h. 202.

12
berasal dari imgran saja, namun pada tahun ke tahun selanjutnya, banyak dari

penduduk Belanda sendiri yang tertarik dan memeluk Islam. Didukung oleh tragedi

setelah adanya peristiwa 11 September 2001. Meski media Barat menuduh Islam

sebagai agama kekerasan dan terorisme, namun hal ini malah menjadi pemicu

masyarakat dunia, demikian juga dengan penduduk Belanda untuk mencari tahu dan

mempelajari ajaran Islam. Inilah paradoks besar dalam realitas global, takkala umat

Islam diberi label teroris, dan terus diburu, pada saat yang sama populasi umat Islam

di dunia Barat semakin meningkat.23

Berdasarkan data statistik Central Bureau De Statistik 1994, jumlah umat

Islam dari 15.341.533 jumlah penduduk Belanda saat itu menempati posisi ketiga

(3.7%) setelah Katolik Roma (32%) dan Kristen Protestan (22%). Sebanyak 40%

penduduk Belanda tidak beragama dan sekitar 0,5% beragama Hindu. Pada tahun

1971 jumlah umat Islam 54.300 jiwa dan meningkat pesat pada tahun 1993 menjadi

560.300 jiwa.24

Baru-baru ini diperoleh berita bahwa agama Islam adalah agama yang paling

banyak dianut oleh penduduk Amsterdam, yaitu 13%, disusul oleh Protestan.25

b. Bertambahnya jumlah masjid sebagai tempat ibadah muslim.

Bertambahnya populasi muslim di Belanda diiringi juga dengan bertambahnya

jumlah mesjid sebagai tempat ibadah dan pendidikan masyarakat muslim tersebut.
23
H. Nugraha, Eropa dan Politik Represif terhadap Umat Islam di Eropa, www.
Hidayatullah.Om. dalam Surayah Rasyid, Peradaban Islam dan Pengaruhnya terhadap Barat
(Makassar, Alauddin University Press, 2014), h. 225.
24
Samudra, Cahaya Islam di Belanda http: muslim
delf.NI/Kliping/beritaBelanda/semburat cahaya islam di Belanda dalam Surayah Rasyid,
Peradaban Islam dan Pengaruhnya terhadap Barat, h. 225.
25
https://senyumislam.wordpress.com/2012/05/15/ islam-agama-nomor-satu-
terbesar-di- belanda/ (di akses 25 Oktober 2020)

13
Masing-masing komunitas dan etnis muslim memiliki mesjid mereka sendiri. ada yang

dibangun memang dikhususkan sebagai mesjid, dan adapula yang berasal dari

bangunan lain yang dialih fungsikan sebagai mesjid.

Dari laporan pemerintah tahun 1982, telah berdiri sebanyak 49 Masjid serta

mushala di empat kota konsentrasi terbesar komunitas muslim, yaitu kota Amsterdam,

Rotterdam, Den Haag dan Utrecht. Kota-kota lainnya juga memiliki setidaknya satu

bangunan masjid ataupun bangunan lainnya yang dijadikan masjid. Misalnya, ada

bangunan gereja Lutheran di Utrecht telah menjadi Masjid. Pada tahun 1990, jumlah

bangunan peribadatan umat Islam itu telah meningkat menjadi sebanyak 300 buah

yang tersebar di berbagai kota. Pada tahun 2010 jumlah mesjid di Belanda telah

mencapai kurang lebih 450 mesjid. Di antara masjid-masjid yang terkenal di Belanda

adalah masjid Mubarak yang didirikan oleh komunitas Ahmadiyah, sebagaimana

terlihat pada gambar di bawah ini.

14
Kemudian muslim Maroko mendirikan masjid As-Salam dan menjdi mesjid terbesar

di Eropa Barat. Masjid As-Salam yang didirikan muslim Maroko dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

Selanjutnya, muslim Turki mendirikan mesjid Fatih sebagaimana terlihat pada gambar
di bawah ini.

Selain itu, adapula masjid an-Nur di Balk dan Masjid al-Hikmah di Den Haag yang

dimiliki oleh komunitas muslim Indonesia, sebagaimana terlihat pada gambar di

15
bawah ini

Yang menarik dalam pembangunan masjid di Belanda adalah Masjid al-Hikmah.

Masjid ini ini pada awalnya merupakan gereja Immanuel kemudian dibeli oleh
26
seorang warga Indonesia lalu di waqafkan dan dialihfungsikan menjadi masjid.

Masjid al-Hikmah dapat dilihat pada gambar berikut ini.

26
Lijst van Moskeeen in Netherland, http: //nl.wikipedia.org/wiki
/Lijst_van_moskeen_in nederland. (diakses 25 Maretr 2023).

16
c. Munculnya Sekolah-Sekolah Islam.

Bertambahnya keluarga muslim di Belanda, mendorong kebutuhan muslim

akan pendidikan agama yang memadai. Maka mulailah pengajaran-pengajaran agama

digelar yang pada awalnya masih berpusat di mesjid. Setelah itu, Pendidikan agama

baru kemudian diajarkan di sekolah-sekolah umum, dengan memberi kesempatan

kepada masing masing anak untuk memilih pelajaran yang sesuai dengan

kepercayaannya. Tidak hanya itu, namun bahasa Arab dan Turki pun mulai di ajarkan.

Pada tahun 2006, sudah ada kurang lebih 47 sekolah Dasar Islam, 2 Sekolah

Menengah, dan 2 universitas Islam di Belanda, yang munggunakan kurikulum dam

model pembelajaran Islami.27 Di antaranya al-Amin School di Osdorp dan al-

Qaidisyiyah di Slotervart. 2 buah sekolah menengah yaitu College Islam Amsterdam

dan Ibn Khaldun di Amsterdam.28

Dr. Nico .JG. Kaptein mengungkapkan bahwa resminya, sistem pemerintahan

Belanda adalah sekuler. Tetapi dalam kenyataannya ada banyak persinggungan antara

tugas pemerintah dan lembaga keagamaan, contohnya dalam bidang pendidikan

khusus yang berbasiskan agama. Kebanyakan lembaga pendidikan ini adalah milik

organisasi Kristen. Tetapi belakangan ini, muncul juga sekolah sekolah Islam,

kebanyakannya adalah SD dan SMP. Dan sesuai undang-undang dasar Belanda yang

memegang prinsip kesetaraan, sekolah-sekolah Islam ini juga dibiayai oleh

kementerian pendidikan.29
27
Jaap Droonkers, “Islamic Primary School in The Netherland”, Journal of School
Choice No.1, Vol 10 (2017), h. 10-11.
28
Lihat https: //muhshodiq.wordpress.com /2009/09/12/ tentang-sekolah-islam-di-
luar- negeri/. (di akses 25 Maret, 2023).
29
Embo Satria, Sejarah Islam di Belanda.
http://embosatria.blogspot.co.id/2011/05/sejarah- islam-di-Belanda.html (diakses 25 Maret,

17
Dalam jenjang yang lebih tinggi, kajian agama Islam juga digelar di beberapa

Universitas Belanda, pada tahun 1998 contohnya, Lembaga Kajian Islam Dunia

membuka kelas di Universitas Leiden, yang merupakan universitas ternama di

Belanda.

d. Organisasi-Organisasi Islam/Muslim.

Sama halnya dengan masjid, Organisasi Islam di Belanda sebagian besarnya

didirikan oleh garis etnis kaum muslim yang ada di Belanda. Masing-masing

komunitas mendirikan organisasi-organisasi yang dapat mendukung kepentingan dan

pembinaan agama mereka. Di antara beberapa organisasi Islam di Belanda sebagai

berikut :

1) Komunitas Muslim Turki yang mendirikan Turks Islamtische Culturele Federatie

(TICF) yang menaungi kurang lebih 78 asosiasi dan organisasi masyarakat Turki di

Belanda. 30

2) Komunitas Muslim Maroko mendirikan Unie Van Marokkaanese Moslem

(Persatuan organisasi muslim di Belanda), Organisaties in Belanda (Komite para

pekerja Maroko di Belanda) dan Amicales des Ouvries et Commercants

(Kekawanan Buruh dan Pedagang Maroko di Belanda).31

3) Komunitas Muslim Suriname mendirikan Jama’at Ahle SoenatNederland(Jamaah

ahlu sunnah di Belanda).

4) Komunitas Muslim Indonesia mendirikan Perkumpulan Islam pada tahun 1930-an,

2023)
Lihat Dahlan, Sejarah Peradaban Islam, h. 219-220.
30

31
https://ichlerne.wordpress.com/islamaroundtheworld/islamdiBelanda/ (diakses
pada 22 Maret, 2023)

18
yang diprakarsai oleh Belanda van Beaten atau Mohammad Ali, yang kemudian

diakui sebagai organisasi Islam pertama di Belanda. Selain itu, mereka juga

mendirikan Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa (PPME) pada tahun 1971, yang

diprakarsai diantaranya oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Organisasi yang lain,

yaitu Klub Gotong Royong/ PPME Amsterdam yang didirikan pada tahun 1970-an,

yang selanjutnya pada tahun 2011 mengganti nama menjadi Euromoslim-

Amsterdam.

5) Disamping organisasi yang didirikan oleh masing-masing komunitas etnis-muslim

tersebut, juga terdapat yayasan-yayasan yang bertujuan menyatukan berbagai

organisasi muslim yang sudah ada di Belanda, misalnya Stichting Moslim

Organisaties in Nederland (Yayasan Organisasi Muslim di Belanda), juga ada

Islamitische Omroepsichting (Yayasan Penyiaran Islam) yang bertujuan

mewujudkan harapan masyarakat Muslim di Belanda untuk mendapatkan informasi

dan siaran agama Islam melalui media elektr 32

6. Adanya Kebijakan dan peraturan pemerintah terkait Imigran dan Komunitas

Muslim.

Makin meningkatnya jumlah kaum imigran, menimbulkan persoalan di dalam

negeri Belanda, terutama kesempatan kerja. Sehingga untuk menekan angka imigran

tadi, tahun 1873-1974 bertepatan dengan masa resesi dunia, pemerintah mengeluarkan

kebijakan yang membatasi hak-hak kaum imigran. Tujuannya antara lain agar mereka

tidak lagi betah hidup di Belanda dan memilih pulang ke negara asal masing-masing.

32
Lihat Surayah Rasyid, Peradaban Islam dan Pengaruhnya Terhadap Barat, h. 228.
Lihat juga https://ichlerne.wordpress.com/islamaroundtheworld/islamdiBelanda/ (diakses 25
Oktober 2020)

19
Akan tetapi kebijakan ini tidak banyak membawa hasil. Pemerintah pun akhirnya

mulai melunak. Sejak tahun 1981, keluarlah kebijaksanaan yang lebih kooperatif

terhadap para imigran, yakni penerapan integrasi nasional. Ini berlandaskan pemikiran

bahwa kaum imigran tentunya ingin hidup secara permanen di Belanda.

Perkembangan menggembirakan terjadi tahun 1986 dimana kaum imigran

sudah diberi hak suara dalam pemilihan umum setempat dan juga berhak dipilih

sebagai anggota wakil rakyat di dewan kota. Kaum muslim di Belanda menjalani

kehidupan beragama dengan sangat baik. Tempat-tempat ibadah dan organisasi Islam

tumbuh subur. Disamping itu sikap toleransi yang tinggi, menjamin kebebasan

menganut agama dan mengenakan atribut atribut yang menunjukkan identitas agama

masing masing.

Kebebasan beragama dijamin oleh undang-undang Belanda. Kendati begitu,

negara juga menerapkan kebijakan pemisahan gereja dan negara. Dalam kaitan ini,

negara terus berupaya menghapuskan beberapa keistimewaan yang dimiliki gereja

tradisional secara perlahan. Imbas dari kebijakan ini, pemerintah Belanda juga tidak

dapat membantu pembinaan kaum muslim Belanda sebagai umat beragama. Akan

tetapi pemerintah tetap mendukung penuh perkembangan kalangan umat Islam,

termasuk pula organisasi keagamaan, lembaga dan kegiatannya dalam rangka

kebijakan sosial, budaya, dan pendidikan.

Pasal 1 dari konstitusi Belanda menyatakan bahwa semua warga negara

mempunyai kedudukan setara. Dengan demikian, segala bentuk diskkrimani untuk

alasan apapun, baik itu seksual, agama dan kepercayaan, suku bangsa etnis dan politik;

20
tidak dibenarkan. Penduduk muslim sama bebasnya dengan penduduk Yahudi dan

Kristen yang cukup dominan di negara tersebut.

Amanat konsitutusi Belanda menegaskan kesetaraan tanpa memandang

agama. Ini merupakan sikap dasar sistem sosial Belanda. Sikap ini akan terus

dituangkan dalam kehidupan sehari hari manakala makin banyak umat muslim

bermukim di Belanda. Tentu saja prosesnya memakan beberapa waktu.. Namun yang

jelas, pemerintah Belanda berusaha mengakomodasi berbagai permintaan yang berasal

dari kelompok muslim berdasarkan prinsip kesetaraan yang diamanatkan oleh undang

undang dasar. Demikian penjelasan Dr.Nico JG. Kaptein.33

33
Embo Satria, Sejarah Islam di Belanda. (diakses 25 Oktober 2018)

21
PENUTUP

Berdasar pada pembahasan mengenai perkembangan Islam di Belanda, maka

penulis menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Belanda yang juga dikenal dengan nama Holland dan Netherland, adalah

sebuah negara di Eropa bagian Utara yang terdiri dari 12 daerah bagian

yang disebut provinsi. Ibu kotanya adalah Amsterdam sebagai pusat

pemerintahan dan Den Haag sebagai pusat monarkinya. Sistem

pemerintahan yang dianutnya adalah monarki parlementer, yaitu sistem

pemerintahan yang tetap mengakui kekuasaan raja/ratu sebagai pemimpin

negara bekerjasama dengan perdana menteri, yang membawahi lembaga

parlemen untuk menjalankan pemerintahan. Adapun agama yang

berkembang di Belanda adalah Katolik Roma dan Kristen Protestan, Islam,

Hindu bahkan sebagian besar penduduk Belanda sudah tidak memeluk

agama tertentu.

2. Perkenalan Belanda dengan agama Islam pada dasarnya sudah dimulai

sebelum perang dunia I, namun Islam baru mulai masuk ke Belanda pasca

perang dunia II, yaitu pada tahun 1960-an, saat Belanda membawa para

imigran dari beberapa negara jajahannya, Indonesia dan Suriname sebagai

tenaga pekerja kasar di Belanda demi memenuhi kebutuhan dan

peningkatan kualitas perekonomiannya. Tidak hanya itu, Belanda juga

22
menjadi “tuan rumah” bagi imigran-imgran lain yang mayoritas beragama

Islam seperti imigran Maroko, Turki, Pakistan dan sebagainya. Para

pendatang inilah yang membawa agama Islam masuk ke dalam Belanda

dan akhirnya berkembang pesat di negara tersebut.

3. Islam berkembang dengan sangat pesat di Belanda. Pada tahun 1994 Islam

sudah menjadi agama mayoritas ketiga, dan tahun 2002, sebagaimana

dilansir media Metro Dutch, Islam telah menjadi agama mayoritas pertama

di Amsterdam. Perkembangan yang pesat ini, tidak lepas dari beberapa

faktor, diantaranya: sikap keterbukaan/toleransi negara dan masyarakat

Belanda yang tinggi dalam menerima beragam agama, krisis keyakinan

masyarakat Belanda terhadap agama Kristen, sikap muslim yang

memegang teguh ajaran agama Islam dan kecenderungan masyarakat

muslim untuk memiliki banyak anak. Adapun perkembangan Islam di

Belanda ini bisa dilihat dari beberapa aspek, yaitu jumlah populasi muslim,

jumlah masjid sebagai tempat ibadah, munculnya sekolah sekolah Islam

dengan sistem pengajaran islami, munculnya organisasi-organisasi Islam

dan adanya kebijakan pemerintah Belanda terkait Muslim dan agama

Islam.

23
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik. Ensiklopedia Tematis Dunia Islam. Jilid VI, Jakarta: PT. Ikhtiar
Baru Van Hoeve, 2003.

Aisyah, Sitti. Dunia Islam Abad ke -19 M . Makassar: Aluddin University Press. 2014.

Droonkers, Jaap. “Islamic Primary School in The Netherland”, Journal of School


Choice No.1, Vol 10. 2016.

Espotito, John. The Oxford History of Islam. New York : Oxford University Press,
1999.

Kaptein, N.J.G. Islam in Present Day Dutch Society dalam W.A.L Stokhof (ed),
“Indonesian and Islamic Studies

Kettani, M. Ali, Muslim Minorities in the World Today, diterjemahkan oleh Zarkowi
Soejoeti, Muslim Minoritas di Dunia Dewasa Ini. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2005.

Lijst van Moskeeen in Netherland, http: //nl.wikipedia.org/wiki


/Lijst_van_moskeen_in nederland.

M. Dahlan M. Sejarah Peradaban Islam (SPI): Islam dari Masa Nabi Muhammad
saw. dan Perkembangannya ke Penjuru Dunia di Era Modern Makassar:
Alauddin University Press, 2013.

Nugraha, Eropa dan Politik Represif terhadap Umat Islam di Eropa, www.
Hidayatullah.Om. dalam Surayah Rasyid, Peradaban Islam dan
Pengaruhnya terhadap Barat. Makassar, Alauddin University Press, 2014.

R. Al-Faruqi, Isma’il dan Lois Lamya al-Faruqi, The Cultural Atlas of Islam (New
York, Macmillan Publishing Company, 1986) diterjemahkan oleh Ilyas
Hasan, Atlas Budaya; Menjelajah Khazanah Peradaban Gemilang Islam.
Bandung: Mizan, 2001.
Samudra, Cahaya Islam di Belanda http: muslim delf.NI/Kliping/berita
Belanda/semburat cahaya islam di Belanda dalam Surayah Rasyid,
Peradaban Islam dan Pengaruhnya terhadap Barat.
Tita Ruslin, Ismah. Problematika Dunia Islam: dalam Tinjauan Politik.. Makassar,
Alauddin University Press, 2014.

https://senyumislam.wordpress.com/2012/05/15/islam-agama-nomor-satu-terbesar-di-
Belanda /https://id.wikipedia.org/wiki/Belanda.

Pete, Profil Lengkap Negara Belanda .http://www.kembangpete.com/2014/08/24/


profil-lengkap-negara-Belanda/

https://cerminsejarah.wordpress.com/2009/11/17/sejarah-negeri-belanda/
http://alfakhriensyklopedia.blogspot.co.id/2014/11/susunan-negara-Belanda.html
http://www.nesoindonesia.or.id/tinggal-di-Belanda/agama.
http://www.religion-facts.com/id/178.
http://alhusnakuwait.blogspot.co.id/2013/02/islam-agama-nomor-satu-di- elanda.html

https://muhshodiq.wordpress.com /2009/09/12/ tentang-sekolah-islam-di-luar-negeri/.

http://embosatria.blogspot.co.id/2011/05/sejarah-islam-di-Belanda.html.
https://ichlerne.wordpress.com/islamaroundtheworld/islamdiBelanda/
http://ddhongkong.org/ muslim-indonesia-di-Belanda-kukuhkan -organisasi- dakwah-
euromoslim- amsterdam/

Anda mungkin juga menyukai