Anda di halaman 1dari 10

Nama : Baihaqi Hakim Mursalin

NPM : 2106743150
Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya
Program Studi : Sastra Belanda
Mata Kuliah : Pranata Masyarakat Belanda
Nama Dosen : Fajar M. Nugraha, M.Hum.

MEDIA MASSA DAN AKARNYA


DALAM SISTEM VERZUILING
Belanda, lebih lengkapnya Kerajaan Belanda (Het Koninkrijk der Nederlanden),
merupakan sebuah negara di bagian Eropa Barat yang berbatasan dengan Belgia di
selatan, Jerman di timur, serta Laut Utara di barat dan utara. Kerajaan yang dikenal oleh
sebagian orang sebagai Holland, karena kontribusinya terhadap ekonomi dan
kemakmuran daerah di sekitarnya, mempunyai dua belas provinsi: Drenthe, Flevoland,
Friesland, Gelderland, Groningen, Limburg, Noord-Brabant, Noord-Holland, Overijssel,
Utrecht, Zeeland, dan Zuid-Holland; tiga munisipalitas khusus: Bonaire, Sint Eustatius,
dan Saba; dan empat daerah seberang laut: Aruba, Sint Maarten, dan Curaçao.

Per 2020, negara dengan sistem demokrasi parlementer dan monarki


konstitusional ini menampung sekitar 17.440.000 jiwa. Negara kecil namun hebat ini
telah menjadi tempat persinggahan para imigran untuk berlindung maupun menetap di
sepanjang kehidupan bernegeranya seperti Yahudi Jerman, Turki, Maroko dan Afrika
Utara, serta daerah-daerah bekas koloninya seperti Indonesia dan Suriname.

Bahasa resmi dari Negeri Kincir Angin ini adalah bahasa Belanda. Bahasa ini
merupakan rumpun bahasa Jermanik bersama dengan bahasa Inggris dan Jerman.
Sebanyak 25 juta manusia menggunakan ini sebagai bahasa utama mereka; dengan lima
juta manusia menggunakannya sebagai bahasa kedua mereka.

Bangsa Celt, Jermanik, dan romawi menjadi bangsa pertama yang menghuni
dataran rendah ini (sesuai namanya: Nederland) saat Kekasaran Romawi membentangkan
kekuasaanya dari timur hingga barat. Pergantian kekuasaan, berbarengan kerutuhunan
dengan romawi, memberi kesempatan bangsa Frank untuk mengganti cengkeraman kuat

1
kaum Romawi di tanah Belanda, khususnya di bagian selatan, pada kisaran abad keempat.
Pergerakan meuju utara dimulai dengan mendiami pesisir barat dan utara Belanda.
Mereka lambat laun berlayar menuju dataran Inggris yang kemudia dikenal sebagai kaum
Anglo-Saxon, sedangkan bagi merekaa yang tetap tinggal dikenal sebagai kaum Frisian;
sesuai penghuni awal daerah ini, orang-orang Frisi.

Sejarah berlanjut dan dinasti Habsburg mulai menguasai Belanda pada kisaran
tahun 1440. Sebelum dikuasai oleh negara baru Habsburg, daerah Belanda hanyalah
kumpulan kadipaten dan kota yang independen. Persatuan pun dirajut oleh kaum
Burgundian, salah satu cabang dinasti Habsburg, dalam menyatukan daerah-daerah di
Belanda. Persatuan ini berhasil membawa Belanda dalam mempertahankan kepentingan
perdagangannya, khususnya di wilayah laut. Kota Amsterdam tubuh menjadi pusat
pelabuhan penting di Eropa.

Cengkeraman Habsburg yang beragama Katolik memuat perseteruan dalam


kehidupan masyrakat penduduk yang tinggal di daerah Belanda kala itu. Perang
dilancarkan dalam melawan penindasan ini pada kisaran abad ke-16. William si Oranye
muncul sebagai pemimpin gerakan yang dikenal sebagai Perang 80 Tahun, perang
kemerdekaan Belanda yang berlangsung dari tahun 1568 hingga tahun 1648. Di tengah-
tengah kecamuk peperangan, rakyat Belanda mendeklarasikan kemerdakaannya pada 26
Juli 1581 melalui Plakat Abjurasi dalam melawan pemimpin Kekasiaran Romawi Suci
berbangsa Spanyol, Kaisar Philip II.

Pascakemerdekaan, tepatnya pada abad ke-17, masa keemasan diraih bangsa yang
pandai melaut ini dalam merkantilisasi dan kolonialisasi. Periode ini diantadai dengan
kemahiran handal VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) atau Perusahaan Dagang
Hindia Timur. Perioda ini pula menandai Belanda sebagai kekuatan ekonomi hebat di
dunia. Masa ini juga ditandai dengan konsolidasi satu di antara komunitas Yahudi
terbessar di Eropa Utara yang berpusat di Amsterdam, membuat kota tersebut dijuluki
sbegaia “Yerusalem Utara”.

Kejatuhan perlahan, namun tak terlalu diperhitungkan, Belanda dimulai pada abad
awal abad ke-19. Model industri baru Inggris melampaui capaian Belanda yang memiliki
model lama kapitalisme. Belanda bangkit pada akhir abad tersebut dengan tak hanya
administrasi yang kuat terhadap koloni-koloninya, namun juga peningkatan

2
industrialisasi dalam negeri. Masa ini juga ditandai dengan reklamasi tanah serta
pemasangan tanggul dan bendungan untuk menghadapi bencana banjir yang menimpa
Belanda. Toleransi tua tergantikan dengan sistem komunitas bernama verzuiling
(pilarisasi).

Di dua Perang Dunia, Belanda bersikap netral walaupun Nazi Jerman pada Perang
Dunia Kedua menguasai wilayah ini dan memberi efek pada masyarakat Belanda hingga
hari ini. Ketidaksukaan Nazi terhadap Yahudi membuat populasi satu di antara tiga agama
samawi ini berkurang. Sebanyak dari mereka dikirim ke kamp konsentrasi di belahan
Eropa Timur. Rekriminisasi penjajahan telah membuat jarak budaya antara Jerman dan
Belanda yang cukup jauh. Belanda yang bangkrut pascaperang membuat Negeri Kincir
Angin lebih mendekatkan diri kepada penduduk berbahasa Inggris, terutama Amerika
serikat sebagai hasil dari bantuan Marshall Plan.

Belanda hari ini dianggap sebagai laboratorium tempat integrasi ekonomi Eropa
dan dunia. Negara yang merupakan satu di antara kekuatan koloni besar yang pernah ada
ini memiliki sejumlah pengalam dalam dunia internasional. Pengalaman tersebut berhasil
membuatnya sebagai satu di antara penggagas European Union (EU) pada tanggal 1
November 1993 di kota Maastricht. Sebelumnya, Belanda juga menggagas pendahulu EU
yaitu European Economic Community (EEC) pada tanggal 25 Maret 1957 melalui
Perjanjian Roma. North Atlantic Treaty Organisation (NATO) dan Organisation for
Economic Co-operation and Development (OECD) juga menjadi hasil pengalaman
internaisolnisme Belanda dalam menciptakan kemakmuran dan keamanan dunia. OECD
terbentuk pada tanggal 16 April 1948 yang bertujuan untuk menstimulasi kemajuan
ekonomi dan perdaganagn dunia. NATO dibentuk pada 4 april 1940 untuk menjaga
kestabilan kemanan wilayah Atlatntik Utara dan menghalau berbagai macam ancaman
yang bersifat politik maupun militer.

Belanda juga menjadi tuan rumah bagi beberapa organisasi yuridiksi keadilan
dunia seperti Permanent Court of Arbitration yang berdiri tahun 1899, the International
Court of Justice pada tahun 1945, the International Criminal tribunal for the Former
Yugoslavia yang berdiri tanggal 25 Mei 1993 (telah dibubarkan pada tanggal 31
Desember 2017), dan the International Criminal Court pada tahun 2002. Semua nama ini
berpusat di Kota Den Haag, Zuid-Holland.

3
Krisis-krisis dalam perpolitikan Belanda memaksa mereka untuk mencari cara
dalam menghadapinya. Keberagaamaan dan toleransi menjadi cara dalam menghentikan
krisis-kritik. Dalam dekade-dekade terakhir, tiga kelompok telah berdiri dalam arena
perpolitikan Belanda: Partij van de Arbeid (PvDA) sebagai kekuatan sosialis-demokrasi;
Christen-Democratisch Appèl (CDA) sebagai kekuatan demokrasi Kristen; serta
Volkspartij voor Vrijheid en Democratie (VVD) sebagai kekuatan liberalis. Dalam
perjalannanya, sistem politik di Negeri Kincir Angin ini pernah mengalami goncangan.

Pada tanggal 6 May 2002, Wilhelmus Simon Petrus Fortuijn, seorang politikus
Belanda yang mengkritik multikulturalisme, imigrasi, dan Islam di Belanda, tewas
terbunuh oleh Volkert van der Graaf di Hilversum, Noord-Holland, sembilan hari
sebelum pemilihan umum. Dua tahun pascakematian Fortuijn, Theo van Gogh ditembak
dan ditikam oleh Mohammed Bouyeri, pemuda 26 tahun berkewarganegaraan Belanda-
Maroko, saat sedang bersepadaa menuju tempat kerjanya pada hari Selasa, 2 November
2004 pagi hari jam 9. Pascadua pembunuhan tersebut, diskusi-diskusi mulai bertebaran
menyangkut bagaimana mediamassa menutupi kejahatan dan isu-isu sosial tentang
kehadiran imingran yang tumbuh dengan cepat.

Dalam sejarahnya, media massa di Belanda punya kaitan erat sejak pembentukan
negara berbangsa Belanda. Salah satu hal terpenting dalam pembentukannya adalah
sistem verzuiling yang eksis sepanjang tahun 1900 hingga 1960. Menurut Kees Brant,
verzuiling merupakan kumpulan koesistensi damai antargrup dalam masyarat yang
tersegmentasi secara vertikal di mana mereka hidup berpisah-dan-berdampingan.

Sistem ini merupakan hasil olah konflik-konflik sebelumnya pada akhir abad ke-
19 dan awal abad ke-20 antarkepentingan. Konflik ini rampung sebagai evolusi
masyarakat yang panjang antarkelompok yang berbeda. Kelompok yang ada di Belanda,
seperti Protestan-Kalvinis, Katolik, sosialis, dan liberal, ingin tetap menjaga identitas dan
nilai yang mereka anut masing-masing, kemudian masing-masing dari merekaa
menciptakan instistusi politik dan sosial untuk diri mereka sendiri agar tiap kelompok
dapat memenuhi kebutuhan hidup sesuai tujuan-tujuan mereka. Sistem ini digagas oleh
perdana menteri Belanda tahun 1901—1905, Abraham Kuyper.

Tiap kelompok memiliki dan mengatur jaringan institusi dan pelayanan, seperti
perumahan, pusat kesehatan, klub olahraga, pendidikan, perkumpulan budaya, tanpa

4
terkecuali dengan media. Masyarakat Belanda kemudian terdiri dari serangkaain
masyarakat yang beragam dan tinggal bersama-sama dalam kerangka yuridiksi yang sama
dalam relasi yang penuh dengan toleransi yang relatif dan setara.

Belanda era verzuiling dianggap sebagai satu di antara beberapa negara Eropa
dengan model intergrasi multikultural yang ideal, sebagaimana yang dicatat oleh Maarten
Peter Vink, seorang professor ilmu politik Maastricht University. Namun, segala yang
berawal mempunyai sebuah akhir. Ontzuiling atau depilarisasi mencuat pada tahun 1960-
an, bahkan keraguan terhadap sistem ini sudah terlebih dulu muncul pasca-Perang Dunia
Kedua. Tak hanya terhadap poitik dan masyarakat pada umumnya, keruntuhan verzuiling
juga memengaruhi mediamassa di Negeri Oranye.

Salah satu media berpengaruh di Negeri Bunga Tulip ini adalah surat kabar. Surat
kabar memiliki sejarah yang panjang dalam Belanda. Bahkan media informasi berbasis
kertas ini sudah memiliki pengaruh sejak awal kemerdekaan negara. Jaminan kebebasan
dalam berekspresi oleh sistem verzuiling telah mangabulkan kelompok2 yang berada
dalam sitem untuk memulai pembuatan surat kabar sendiri sebagai tanda khas zuil (pilar)
mereka. Namun, tak semua surat kabar berafiliasi dengan tiap zuil. Merger dan akuisisi
telah mengubah keteraturan sistem ini dalam beberapa tahun.

Tiga puluh surat kabar tiap seratus rumah adalah angka yang relatif kuat dalam
penyebaran surat kabar di Belanda, menyentuh hampir 70 persen penduduk yang
menghabiskan waktu sebanyak satu jam setengah dalam sehari. Beberapa surat kabar
yang eksis selama verzuiling seperti Reformatorisch Dagblad dan Nederlands Dagblad
dari kelompok Kriten Protestan; De Tijd dan De Volkskrant dari kelompok Kriten
Katolik; Het Vrije Volk dan Het Parool dari kelompok sosialis; serta Nieuwe
Rotterdamsche Courant Algemeen Handelsblad, Algemeen Dagblad, dan De Telegraaf
dari kelompok liberal.

Saat ini ada tujuh surat kabar nasional harian yang cukup berpengaruh, yaitu De
Telegraaf, Algemeen Dagblad, De Volkskrant, Nieuwe Rotterdamsche Courant
Handelsblad, Trouw, Reformatorisch Dagblad, dan Nederlands Dagblad. 5 di antaranya
berada di Amsterdam dan Rotterdam. Surat kabar regional juga tersedia di Belanda, salah
satunya adalah Dagblad de Limburger yang mempunyai 174 ribu kopi cetak. Seluruh
surat kabar dimiliki oleh pihak swasta. Keruntuhan sistem verzuiling pada tahun 1970-an

5
telah meningkatkan konsentrasi kepemilikan perusahaan terkemuka Belanda dalam
publikasi dan penyiaran, terutama surat kabar. Saat ini terdapat hanya tujuh surat kabar
independen di mana saat hadirnya verzuiling berjumlah 35.

Sayangnya, surat-surat kabar di Belanda mengalami penurunan penggunaan


walaupun kapitanya masih menunjukkan yang tertinggi di antara negara-negara Eropa
lainnya. Surat kabar Belanda mengalami penurunan sirkulasi dari 4,7 juta menjadi 3,6
juta dalam rentang waktu satu dasawarsa antara tahun 1997—2007. Dunia yang semakin
berkembang membuat penyebaran informasi mengalami perkembangan pula. Orang-
orang lebih menyukai Internet yang praktis dan tak perlu memakan tempat yang banyak.
Surat-surat kabar cukup banyak kehilangan tempat dalam persaingan media—tak mampu
bertahan dan berakhir dalam ketiadaan. Dalam adaptasinya, surat-surat kabar mulai
mengubah bentuk penyiarannya menjadi tabloid, memberi desain yang baru dalam tata
letak penampilan, dan bekerja sama dengan media lain.

Di samping surat kabar, majalah juga merupakan media yang mempunyai akar
dalam sistem verzuiling. Kepemilakan swasta dan peningkatan komersialisasi telah secara
signifikan mengurangi pengaruh sistem verzuiling dalam bisnis majalah. Majalah
tradisional tak diminati sekarang ini. Majalah terkenal yang dimiliki Negeri Bunga Tulip
saat ini di antaranya adalah Vrij Nederland, De Groene Amsterdammer, Elsevier, dan
HP/De Tijd. Dua nama awal berkonsentrasi pada pihak kiri, sedangkan dua yang lain
sebaliknya.

Setidaknya ada sekitar 8,000 judul majalah yang dapat diakses oleh para pembaca
Belanda. Majalah-majalah punya beragam kategori dalam publikasinya. Di antara adalah
majalah jurnal saintis yang kecil namun sangat menguntungkan, majalah profesional, dan
majalah umum. Sanoma Oyj, grup media terbesar di Finlandia, memiliki banyak
pengaruh dalam dunia majalah Belanda sejak tahun 1970-an. Hampir perputaran majalah
Belanda dikendalikan oleh penerbit Finlandia ini. Publikasi majalah menjadi satu di
antara sektor penting dalam mediamassa di Belanda.

Beralih dari media kertas, radio juga menjadi satu di antara mediamassa
berpengaruh di Belanda dan mempunyai hubungan dengan sistem verzuiling. Radio
pertama kali diperkenalkan di Belanda pada tahun 1919 di distrik Scheveningen, Den
Haag di Provinsi Zuid-Holland dan mulai dipakai dalam kepentingan kolonialisasi

6
mereka. Secara tradisional, radio diatur oleh komunitas-komunitas dasar dan pihak
komersil swasta, namun pengaruh liberalisasi dan permulaan verzuiling telah mengurangi
anasir ini pada awal tahun 1920-an.

Penyiaraan radio ditandai dengan kehadiran sistem penyiaraan umum yang diatur
dan ditata oleh asosiasi penyiaraan di Belanda, Nederlandse Omroep Stichting (NOS),
yang berpusat di Kota Hilversum, Noord-Holland. Radio digunakan oleh masyarakat
Belanda rata-rata lebih dari 2,83 jam per hari pada tahun 1987 dan terus meningkat hingga
3,38 jam per hari pada 2011.

Tak jauh berbeda dengan media penyiaran radio, televisi merupakan media
telekomunikasi yang digunakan untuk menyiarkan gambar bergerak. Penyiaran di Negeri
Oranye ini didominasi oleh kanal-kanal komersil dan sistem siaran publik yang kuat.
Negeri ini mempunyai tiga kanal berbasis nasional yang digalang secara umum, yakni:
Nederland 1, Nederland 2 and Nederland 3. Sistem ini diorganisir oleh organisasi
penyiaraan yang tentu saja tercipta dari sistem verzuiling. Kisaran 98 persen merupakan
angka yang dimiliki oleh Belanda dalam penetrasi kabel di antara negara-negera Eropa
lainnya.

Layaknya radio, televisi di Belanda juga diatur oleh NOS. Penyiaraan televisi di
Belanda telah tumbuh secara trengginas menuju konsentrasi dan pemusatan yang pakem.
Peran televisi punya hal khusus dalam perkembangan penyiaraan di negeri kincir angin
ini. Pada 2005, penonton menghabiskan waktu rata-rata 195 menit per hari untuk
menonton televisi, meningkat dari tahun 1988 yang menghabiskan waktu 124 menit.
RTL4, Nederland 1, Nederland 2, dan SBS6 merupakan kanal televisi yang digemari
masyarakt pada 2005.

Media penyiaraan seperti televisi dan radio tak mengalamai pengurangan berarti
saat ontzuiling. Dua media tersebut malah menjadi penyebab penurunan minat terhadap
media kertas seperti surat kabar, majalah, dan buku-buku bacaan. Kebutuhan akan
kepraktisan dalam segala dan kesibukan orang-orang dalam bekerja membuat media
penyiaraan sedikit lebih praktis daripada media kertas. Cara mereka beradapatsi pasca-
ontzuiling adalah tentunya dengan mempelajari teknik dan praktik baru untuk
menghindari hilangnya peminat ataupun lama waktu siaran. Sesuai dengan peraturan,

7
lama waktu siaran ditentukan dengan seberapa banyaknya keanggotaan yang dimiliki
oleh media yang bersangkutan.

Sebuah bentuk baru dalam teknologi dunia muncul untuk kemudahan konektivitas
dan komunikasi serta penebaran ilmu pengetahuan. Internet menjadi primadona bagi
masyarakat dunia, bersamaan dengan Media Baru—frasa ini dipopulerkan oleh Marshall
McLuhan pada tahun 1969. Media Baru adalah bentuk media yang komputasional dan
mengandalkan komputer dalam redistribusi. Contoh bentuk dari Media Baru adalah
animasi komputer, permainan komputer, antarmuka manusia-komputer, instalasi
komputer interaktif, situs web, dan dunia virtual.

Internet dan Media Baru, seperti dalam kebanyakan negara pada umumnya,
menjadi sektor yang tumbuh dan berkembaang sangat cepat dalam beberapa dekade ini—
pasca-Revolusi Industri Ketiga. Saat ini, Internet menjanjikan sebuah media yang disukai
dalam mengonsumsi berita terkini. Dalam kebanyakan media, semua berusaha mengubah
format penyebaran mereka menuju daring agar mampu mendapatkan kembali peminat
lama dan menemukan peminat baru. Perkembangan Internet di Negeri Oranye merupakan
satu di antara yang terbesar, dengan lebih dari 80 persen penduduk daring. Hal ini diikuti
pula oleh perkembangan kabel yang tinggi di mana peningkatan ini telah membawa
mereka kepada konsentrasi dan konvergensi antara ketetapan televisi kabel dan layanan
Internet. Belanda menjadi pemimpin dalam teknologi dan Media Baru di Eropa karena
keinginan pemerintah pusat untuk mendorong ide baru.

Sebagai sektor yang memiliki pertumbuhan tertinggi di antara negara-negara


Eropa lainnya, Internet di negara Belanda menempati peringkat atas dalam angka koneksi
pita lebar. Koneksi super-cepat telah mencapai hampir 50 persen rumah-rumah masyarakt
Belanda. Sepuluh juta rakyat Belanda menggukaan internet dengan 70 persen pengguna
di atas 6 tahun. Masyarakat lebih banyak memiliki pita lebar—kabel asymmetric digital
subsecaraiber line (ADSL) memenuhi 60 persen rumah-rumah.

Internet digunakan dalam segala aktivitas seperti pencarian web, pesan elektronik,
bermain permainan video, mengunduh usik, perbankan, dan belanja secara daring. Pada
2008, lebih dari 50 persen pengguna Internet di Negeri Bunga Tulip melihat saluran
televisi dan mendengar radio melalui internet.

8
Internet yang praktis telah mengurangi pengaruh-pengaruh media lain, seperti
surat kabar dan penerbitan buku, namun pengurangan ini tak terlalu signifikan ataupun
memberi dampak tidak baik kepada mereka. Tentunya internet dan Media Baru
diperkirakaan akan mendominasi mediamassa pada tahun-tahun yang akan datang.

Eksplorasi menuju hal-hal yang lebih baik adalah tujuan yang ingin yang dicapai
oleh sejuta manusia, khususnya dalam masyarakat Belanda. Media dan pemerintahan
punya kaitan yang cukup dekat dalam hal isu-isu minoritas dan integrasi dalam
masyarakat. Walaupun verzuiling telah tak dipakai dan runtuh, beberapa media masih
punya daya dengan sistem tersebut dengan tonjolan yang tak terlalu terlihat. Tujuan utama
negara ini adalah untuk menyatukan masyarakat multikultural dalam wilayah negara
dataran rendah ini, tanpa memandang asal muasal mereka.

Daftar Pustaka

Britannica, T. Editors of Encyclopaedia. (2021, July 19). Dutch language. Encyclopedia


Britannica. https://www.britannica.com/topic/Dutch-language

Royde-Smith, J. (2021, Juny 24). House of Habsburg. Encyclopedia Britannica.


https://www.britannica.com/topic/House-of-Habsburg

Dutch Politician Pim Fortuyn Assassinated. (2002, May 6). The Guardian.
https://www.theguardian.com/world/2002/may/06/3

About. (n.d.). Organisation for Economic Co-operation and Development.


https://www.oecd.org/about/

Blom, J. C. H. (30 June 2006). History of the Low Countries. Berghahn Books. pp. 6–
18. ISBN 978-1-84545-272-8.

Bryce, James (1899). The Holy Roman Empire. Macmillan.

Puustinen, L. 2008. Mapping Media and Communication Research: The Netherlands.


Helsinki: University of Helsinki.

Elsherbiny, A. 2013. Dutch Media: Pillarization, Multiculturalism, and Cross-


culturalism. Academia.

9
Manovich, Lev. "New Media from Borges to HTML". The New Media Reader. Ed. Noah
Wardrip-Fruin & Nick Montfort. Cambridge, Massachusetts, 2003. 13–25. ISBN 0-262-
23227-8

10

Anda mungkin juga menyukai