Anda di halaman 1dari 4

Eceng Gondok

Eceng gondok merupakan tanaman air yang berperan sebagai produsen pada ekosistem
air tawar. Pada kondisi tertentu pertumbuhan tanaman ini menjadi sangat pesat karena adanya
limbah dari pupuk tanaman yang terbawa aliran air ke sungai sehingga dapat menyebabkan
berkurangnya O2 dibawah permukaan air, akibatnya ikan-ikan yang ada didasar perairan mati.
Dibawah ini manakah cara yang paling efektif untuk menanggulangi pesatnya pertumbuhan
eceng gondok diperairan agar ikan tidak mati karena kekurangan O2….

a. memanfaatkan eceng gondok untuk kerajinan tangan pada masyarakat sekitar sungai.

b. mengangkat eceng gondok secara langsung dari perairan kemudian dimanfaatkan untuk
kompos atau biogas.

c. menambah predator di sungai seperti ikan pemakan akar eceng gondok.

d. menggunakan herbisida agar eceng gondok tersebut mati dan tidak lagi mengganggu
perairan terutama ikannya.

e. mengurangi penggunaan pupuk pada tanaman dan mencegah sisa pupuk tersebut
mengalir ke sungai.

Hormon Pengendali Proses Menstruasi

(1)Saatlahir, anak laki-laki dan anak perempuan mirip satu sama lain. Tetapi, setelah beberapa
tahun, perbedaan mulai tampak di tubuh masing-masing yang disebabkan oleh berbagai
hormon.
(2)Sistem hormon pula yang merupakan salah satu factor terpenting dalam siklus menstruasi.
Sistem hormonlah pengendali proses menstruasi. Secara biokimia, estrogen, progesterone
adalah derivate dari kolesterol.
(3)Bertahun-tahun berlalu sejak kelahiran sebelum hormone seksual bekerja, ketika seorang anak
mencapai usia remaja, hipotalamus mengirim perintah (hormone GnRH) kekelenjar pituitari.
Setelah menerima perintah, kelenjar pituitary melepaskan dua hormon. Daerah tujuan
hormone-hormon ini adalah indung telur perempuan dan zakar laki-laki. Kedua hormone ini
memberikan perintah ke organ-organ itu untuk “bertindak” setelah bertahun-tahun berdiam
diri.

Pertanyaan 1
Bagaimanakah cara kerja hormon sehingga dapat menghasilkan perbedaan oleh tiap individu?

Pertanyaan 2
Bagaimanakah pengaruh kadar kolestrol dengan hormon pengendali menstruasi?
Pertanyaan 3
Pada kalimat nomor 3 disebutkan bahwa kelenjar pituitary melepaskan 2 hormon, hormon apa
sajakah yamg dimaksud?

Frekuensi Pernapasan

Pada orang dewasa normal, frekuensi pernapasan berkisar antara 13 sampai 18 kali setiap
menit pada saat melakukan aktivitas berat.
Frekuensi atau cepat lambatnya pernapasan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor,
baik dari luar maupun dalam, yaitu umur, jenis kelamin, aktivitas tubuh, suhu tubuh, dan posisi
tubuh. Makin banyak organ tubuh yang bekerja dan makin berat kerja organ tersebut, makin
tinggi kebutuhan energi yang diperlukan, sehingga laju metabolisme dan irama pernapasan
semakin cepat.
Pada suatu penelitian seseorang melakukan pemeriksaan pernafasan. Penelitian tersebut
bertujuan bertujuan untuk memperoleh rerata frekuensi dan irama pernafasan sebelum dan
sesudah beraktifitas dan mempelajari kepekaan seseorang terhadap keteraturan pernafasan
Pada pemeriksaan secara fisik ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan , yaitu dengan
cara inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi. Pemeriksaan fisik ini biasanya dilakukan oleh ahli
medis untuk mengetahui kelainan pada paru – paru. Cara yang digunakan pada penelitian ini
yaitu inspeksi. Pada cara inspeksi ini peneliti mengamati beberapa orang dalam bernafas dan
menghitung banyaknya pernafasan per menit.
Pernafasan dapat dikatakan normal apabila jumlah pernafasannya 13 – 18 kali per menit.
Apabila dalam waktu satu menit kurang dari 13 pernafasan dapat dikategorikan sebagai
Bradypnea dan apabila melebihi dari 18 kali pada setiap menitnya dapat dikatakan Tachypnea.
Ada 2 orang probandus. Probandus yang pertama adalah Dyah Safira M.U dengan
frekuensi nafas sebanyak 22.5 kali dalam 1 menit dalam kondisi istirahat (tidak melakukan
kegiatan apapun). Frekuensi ini lebih besar dibandingkan dengan frekuensi pernafasan normal
yang berkisar antara 13 – 18 kali bernafas di setiap menitnya. Sementara untuk frekuensi pasca
latihan fisik mendapatkan hasil frekuensi nafasnya sebesar 37.5 kali / menit yang
mengindikasikan bahwa pola bernafasnya tidak normal.
Probandus yang kedua adalah Meilantika Ratna W.T. dengan frekuensi nafas sebanyak
17.5 kali dalam 1 menit dalam kondisi istirahat (tidak melakukan kegiatan apapun). Frekuensi ini
bisa dikatakan sama dibandingkan dengan frekuensi pernafasan normal yang berkisar antara 13 –
18 kali bernafas di setiap menitnya. Sementara untuk frekuensi pasca latihan fisik mendapatkan
hasil frekuensi nafasnya sebesar 61.5 kali / menit yang mengindikasikan bahwa pola bernafasnya
tidak normal dan jauh berada di ambang batas atas.
Dilihat dari data, bahwa probandus 1 ketika melakukan aktivitas leri kecil, frekuensi
pernapasannya sekitar 37.5x/menit, sedangkan ketika melakukan aktivitas naik turun tangga
frekuensi pernapasannya adalah sekitar 40x/menit. Dapat diketahui terjadi kenaikan frekuensi.

PERTANYAAN 1
Bagaimana kepekaan Fira (Probandus Pertama) terhadap keteraturan pernafasan…
a. Fira memiliki kepekaan yang kurang bagus karena memiliki pola frekuensi pernafasan
yang jauh dengan kreiteria frekuensi pernafasan ketika istirahat.
b. Fira memiliki kepekaan yang bagus karena memiliki pola frekuensi pernafasan yang jauh
dengan kreiteria frekuensi pernafasan ketika istirahat.
c. Fira memiliki kepekaan yang kurang bagus karena memiliki pola frekuensi pernafasan
yang mendekati dengan frekuensi pernafasan ketika istirahat.
d. Fira memiliki kepekaan yang bagus karena memiliki pola frekuensi pernafasan yang
mendekati dengan frekuensi pernafasan ketika istirahat.

PERTANYAAN 2
Bagaimana kepekaan Meilantika (Probandus kedua) terhadap keteraturan pernafasan…
a. Meilantika memiliki kepekaan yang kurang bagus karena memiliki pola frekuensi
pernafasan yang jauh dengan kreiteria frekuensi pernafasan ketika istirahat.
b. Meilantika memiliki kepekaan yang bagus karena memiliki pola frekuensi pernafasan
yang jauh dengan kreiteria frekuensi pernafasan ketika istirahat.
c. Meilantika memiliki kepekaan yang kurang bagus karena memiliki pola frekuensi
pernafasan yang mendekati dengan frekuensi pernafasan ketika istirahat.
d. Meilantika memiliki kepekaan yang bagus karena memiliki pola frekuensi pernafasan
yang mendekati dengan frekuensi pernafasan ketika istirahat.
PERTANYAAN 3
Pada paragraph terakhir dinyatakan bahwa, probandus 1 ketika melakukan aktivitas leri kecil,
frekuensi pernapasannya sekitar 37.5x/menit, sedangkan ketika melakukan aktivitas naik turun
tangga frekuensi pernapasannya adalah sekitar 40x/menit. Dapat diketahui terjadi kenaikan
frekuensi.
Dua penyebab yang mungkin, yang mengakibatkan terjadinya kenaikan frekuensi tertera di
bawah ini
Alasan Ya/ tidak
Aktivitas yang lebih berat menyebabkan frekuensi pernapasan
menjadi lebih cepat

Suhu tubuh yang tinggi menyebabkan frekuensi pernapasan akan


semakin cepat. Aktivitas ini membutuhkan energi yang dihasilkan
dari peristiwa oksidasi dengan menggunakan oksigen sehingga
akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan
pernapasannya.

Anda mungkin juga menyukai