PENDAHULUAN
Gangguan pada sistem pernafasan adalah masalah yang serius dan harus
segera ditangani oleh para petugas kesehatan, hal ini karena fungsi penting dari
pernafasan (kebutuhan oksigen) untuk kelangsungan hidup manusia.
Gangguan pola nafas merupakan salah satu diagnosa keperawatan yang paling
banyak ditemukan pada pasien dengan masalah sistem pernafasan/respirasi.
Frekuensi pernafasan manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dikatakan
mengalami gangguan atau perubahan pola pernafasan jika frekuensi
pernafasan dalam 1 menit kurang atau lebih dari yang telah ditetapkan .
Sistem pernapasan tidak terlepas dari pengaturan oleh sistem saraf. Kita
dapat menahan napas selama beberapa menit. Namun, kemudian kita akan
merasakan dorongan yang sangat kuat untuk menarik napas. Bagian otak yang
berperan dalam mengatur pernapasan adalah bagian medula oblongata Ketika
kandungan O2 dalam darah sedikit, medula oblongata akan mengirimkan
impuls kepada otot tulang rusuk atau diafragma untuk berkontraksi.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
frekuensi pernapasan yang dilakukan pada anak-anak berbeda denagn
frekuensi pernapasan yang dilakukan orang dewasa. Umumnya, frekuensi
pernapasan yang terjadi pada anak-anak lebih banyak. Pada orang dewasa,
frekuensi pernapasan menjadi lebih lambat dikarenakan aktivitas sel-sel di
dalam tubuh mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya, berikut frekuensi
normal berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
1. Usia baru lahir, frekuensi pernapasannya berkisar antara 35-50 kali per
menit.
2. Usia 2-12 tahun, frekuensi pernapasannya berkisar antara 18-26 kali per
menit.
3. Usia dewasa, frkuensi pernapasannya berkisar antara 16-20 kali per
menit.
b. Jenis Kelamin
c. Suhu Tubuh
d. Posisi Tubuh
3
tubuh akan lebih sering mengalami kontraksi sehingga oksigen yang
dibutuhkan untuk proses oksidasi di dalm tubuh menjadi lebih banyak, hal
ini mengakibatkan frekuensi inspirasi dan ekspirasi menjadi lebih sering
dilakukan. Sementara itu pada saat berbaring, otot-otot dalam tubuh
cenderung erelaksasi sehingga kebutuhan akan oksigen pun tak sebanyak
pada saat kita berdiri.
e. Narkotika
Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam
pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila
memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan
kedalaman pernapasan.
f. Aktivitas Tubuh
4
5. Frekuensi pernapasan pada orang yang aktivitas fisiknya lebih
tinggi cenderung lebih sering dibandingkan dengan orang yang
aktivitas fisiknya rendah.
g. Faktor Psikologi
1. Emosi
2. Perasaan
3. Kejiwaan
4. Kestabilan Rohani
5
h. Volume udara pernapasan pada manusia
1) Ukuran paru-paru
2) Kekuatan bernapas
3) Cara bernapas
6
Pernapasan Internal yaitu pernapasan yang terjadi di dalam sel yang
aktif melakukan pernapasan. Darah yang Oksigennya mencapai sel yang
aktif melakukukan pernapasan,kemudian terjadi pertukaran CO2 yang
meninggalkan sel dan O2 masuk kedalam sel. Terjadinya pertukaran gas
antara CO2 dan O2 pada alveoli maupun pada sel yang aktif disebabkan
karena adanya perbedaan tekanan parsial dari kedua gas tersebut. Proses
pernapasan yang terjadi dikendalikan oleh dua sistem namun yang ada
pada pusat pernapasan dalam otak bagian medula,oblongata,yaitu
neuroninspiratori yang mengendalikan proses inspirasi dan neuron
ekspiratori yang mengendalikan proses ekspirasi. Selain itu,pusat
pernapasan dipengaruhi pula oleh senyawa kimia antara lain CO2 dan O2.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Tambayong, Jan. 2014. Anatomi dan Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
https://www.scribd.com/doc/240430997/SISTEM-PERNAPASAN-pdf
https://www.scribd.com/document/363579285/Bradipnea