Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM RADIOKIMIA

DISUSUN OLEH :

NAMA :R. AFRADINA HASNA CHOIRUNNISSA

NIM :011700009

KELOMPOK :4

PROGRAM STUDI :D-IV TEKNOKIMIA NUKLIR

JURUSAN :TEKNOKIMIA NUKLIR

ACARA :PENGUKURAN KADAR RADON DI UDARA

PEMBIMBING :ANDRI SAPUTRA, S.ST, M.Eng

Tanggal Pengumpulan :3 OKTOBER 2019

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

YOGYAKARTA

2019
PENGUKURAN KADAR RADON DI UDARA

Radon adalah suatu gas alami yang bersifat radioaktif yang berasal dari luruhan uranium
(238U) dengan waktu paruh 3,82 hari. Radon sendiri akan meluruh sambil memancarkan radiasi
218
alfa menjadi Po dengan energi peluruhan 5,590 MeV. Karena radon adalah gas, maka
mobilitasnya lebih mudah dibandingkan dengan uranium maupun radium. Radon dapat lebih
mudah bergerak melalui rekahan batuan dan ruang pori antara butiran tanah. Kemudahan inilah
yang mempengaruhi tingkat kadar radon yang masuk ke dalam bangunan atau tempat tinggal.
Pada praktikum ini hanya dilakukan pengukuran konsentrasi gas radon saja, guna mengetahui
konsentrasi gas radon yang terdapat pada udara di sekitar kawasan kampus STTN-BATAN.

Uranium terkonsentrasi di dalam tanah dan batuan, kadarnya bervariasi dari suatu tempat
ke tempat lain. Menghirup gas radon dapat meningkatkan resiko berkembangnya kanker pada
saluran pernapasan, terutama paru-paru. Selain rokok, radon menyebabkan 2000 kematian
akibat kanker paru-paru di Inggris. Oleh karena itu, mengetahui kadar radon di tempat tinggal
sangat diperlukan untuk mengurangi resiko tersebut. Untuk mengurangi kadar radon di dalam
ruangan, dapat dilakukan pemberian ventilasi yang baik sehingga sirkulasi udara dapat terjaga.
Kadar radon di udara, ruangan, tanah, dan air bisa sangat berbeda. Radon yang telah dilepaskan
dapat dengan cepat terdilusi di atmosfer. Kadar radon di udara berkisar antara kurang dari
0,0037 Bq/m3 sampai 1,11 Bq/m3, dengan rata-rata sebesar 0,0074 Bq/m3.

Pengukuran konsentrasi radon di udara dilakukan dengan menggunakan instrumen


DURRIDGE RAD 7 RADON DETECTOR, dimana pengukuran dilakukan pada dua lokasi
yang berbeda di lingkungan kampus STTN BATAN selama 15 menit di luar ruangan dengan
pengulangan sebanyak tiga kali. Dari hasil praktikum diperoleh rata-rata konsentrasi radon di
luar ruangan pada titik A sebesar 0,00 Bq/m3 sedangkan konsentrasi pada titik B sebesar 3,67
Bq/m3 dalam mode Sniff. Ini menunjukkan konsentrasi radon di lingkungan sekitar STTN
BATAN masih di bawah nilai rata-rata di dunia, yaitu 10 Bq/m3.
Sumber literatur :

Best, Myron G. 2002. Igneous and Metamorphic Petrology 2nd Edition. Wiley-Blackwell.

Blodgett, L., Slack, K. 2009. Geothermal 101 : Basics of Geothermal Energy Production and
Use. Geothermal Energy Association.

Coe., A. L. 2010. Geological Field Techniques. New York : John Wiley & Sons

Anda mungkin juga menyukai