Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

“PENGUKURAN RADON PADA LINGKUNGAN”

ANGGOTA KELOMPOK :
1. FADLIL NAFIDZA AHSAN (NIM: 17/413817/TK/46257)
2. RIDHO KHALIS PRAWIRA W. (NIM :17/413830/TK/46270)
3. ANEIRA KRISTIANI (NIM : 011800003)
4. NICO PUTRA PRIYAMBADA (NIM : 011800021)
5. PANJI PAMUNGKAS J. (NIM: 011800023)
6. RINA ADINDA H. GULTOM (NIM : 17/410405/TK/45762)

DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA


UNIVERSITAS GADJAH MADA
DAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
2020
I. Pendahuluan

A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan tahapan pengukuran radon di udara


2. Mahasiswa dapat menjelaskan tahapan pengukuran radon di dalam tanah
B. Dasar teori

Radioaktivitas yang ada di udara sebagian besar merupakan gas radon dan anak
turunnya. Radon merupakan anggota deret radionuklida primordial, yaitu radionuklida
yang sudah ada sejak bumi terbentuk dan terdapat di ekstraterrestrial dan batuan-batuan
bumi. Radon merupakan gas mulia sehingga mudah berdifusi ke udara. Di udara yang
​ Rn. Sumber radon di rumah berasal dari gas radon di tanah dan bahan
dominan adalah 222​
bangunan yang masuk melalui retakan pori-pori dinding. Radon dalam air akan terlepas
dan masuk ketika mandi dan mencuci. Konsentrasi radon dalam ruangan lebih besar
daripada di udara bebas.​[1]
Radon adalah gas mulia, langka, lembam, tidak terlihat, tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa yang berasal dari peluruhan radioaktif nuklida yang secara alami
terjadi di tanah, batuan, dan sedimen Bumi. Massa jenis radon adalah 9,73 kg/m​3​, yang
merupakan 7,5 kali kepadatan udara. Dalam fase gas, radon menunjukkan migrasi
preferensial ke atmosfer, radon juga sangat larut dalam air dan pelarut organik (seperti
toluena, minyak bumi, dan etanol), dan kelarutannya menurun dengan meningkatnya
suhu (Schubert, 2015).
Partikel alfa yang dipancarkan oleh isotop radon memiliki jarak penetrasi pendek,
yang mudah dihentikan oleh pakaian dan lapisan epidermis kulit yang tipis. Namun,
ketika dicerna atau dihirup, partikel alfa dapat menyebabkan kerusakan parah pada
lambung atau jaringan bronkial dengan melepaskan seluruh energi penetrasi mereka ke
volume jaringan yang relatif kecil. Partikel alfa dapat menempel pada partikel debu kecil
di udara dalam ruangan. Partikel debu yang lebih halus (<1 μm) dapat dengan mudah
dihirup ke dalam paru-paru sehingga radiasi alfa dapat dengan mudah melewati inti sel
lalu merusak molekul DNA (Hauri et al., 2013).
Radiasi primordial merupakan radiasi alam yang berasal dari bumi. Radiasi ini
berasal dari mineral-mineral yang ada dalam batuan dan dari dalam tanah bahkan dapat
ikut di dalam air (Pande Made, 2003). Terdapat 3 kelompok radionuklida primordial yang
sering digolongkan sebagai radionuklida tua karena waktu paruh induknya dapat
mencapai lebih dari 100 tahun. Ketiga kelompok radionuklida tersebut adalah
Radionuklida deret Thorium, Radionuklida deret Uranium dan Radionuklida deret
Aktinium. Ketiga kelompok radionuklida primordial tersebut secara umum disebut
dengan radiasi alam, mempunyai produk peluruhan cukup banyak yang merupakan hasil
peluruhan dari induknya, sehingga dinamakan deret. Berikut merupakan skema peluruhan
dari Uranium dan Thorium (M. F. Atallah, 2012) :
Gambar 2.1 Skema peluruhan U-238

Uranium di alam dalam bentuk radioisotop ​ U yang akan melakukan peluruhan


238​

berantai sampai menjadi sotop stabil ​ Pb dengan umur paro ​ U adalah 4,4610​ .
206​ 238​ 9​
semua isotop radon memiliki waktu paruh yang pendek dan tidak bertahan lama
di atmosfer. Waktu paruh elemen radioaktif atau isotop adalah waktu yang diperlukan
untuk setengah sampel elemen atau isotop untuk dipecah. Radon isotop dengan waktu
paruh terpanjang adalah radon-222 yaitu dalam ​3,823 hari​, sedangkan thorium dan
aktinium hanya 55 detik dan 4 detik. Dari ketiganya, isotop Radon yang paling sering
untuk dideteksi karena radon dihasilkan dari peluruhan radium, Sehingga pengukuran
radon dapat dilakukan (G.R. Choppin 1980).

II. ALAT DAN BAHAN

Bahan
1. Sampel udara di dalam ruangan
2. Sampel udara di luar ruangan
3. Sampel tanah di lingkungan
Alat
1. Detektor radon RAD7 dan perangkat pelengkapnya
2. Natural Rock Sample Sistem
3. Tubing Adaptor
4. Durrige Hardened Steel Soil Gas Probe
5. Thermometer
6. Higrometer

III. Metode

1. Menentukan lokasi
Tuliskan titik lokasi
Catat suhu dan kelembabannya
2. Mengukur radon di udara
Pengukuran radon di udara dilakukan dengan metode langsung. Menempatkan selang

detektor RAD7 3-4 kaki di atas tanah. Pastikan setidaknya 30 inci (75 cm) di atas

tanah.

3. Mengukur radon di dalam tanah


Konsentrasi radon di dalam tanah diukur secara in situ menggunakan alat detektor

radon RAD7 yang dilengkapi peralatan soil gas probe. Pemasangan probe digunakan

untuk memompa tanah, sehingga gas tanah akan dipompa keluar, umumnya pada

kedalaman tanah 0,5 m sampai 1 m. Waktu yang dibutuhkan untuk satu kali

pengukuran adalah 15 menit dengan pengulangan 4 kali.

IV. Data pengukuran Radon


Data pengukuran Radon Sensitivitas alat : 0,0067 Bq/m
tabel 1 Didalam ruangan

Pengukuran Radon di dalam ruangan

Pengukuran ke- Suhu (​o​C) Kelembaban Konsentrasi Radon Bq/m​3​)


(%)

1 20 35 10 ±1,1

2 20 35 15 ±2

3 20 35 7 ±1,2

4 20 35 12 ± 1,6

5 20 35 13 ± 2

6 20 35 15 ± 1,1

7 20 35 11 ± 1,4

Rata - rata 11,85 ± 1,48


Tabel 2 Di dalam tanah

Pengukuran Radon di dalam tanah


Pengukuran ke- Suhu (​o​C) Kelembaban Konsentrasi Radon (Bq/m​3​)

1 32 55 3300 ± 512

2 32 55 7970± 786

3 32 55 9900 ± 879

Rata - rata 7056 ± 725,6

V. Pembahasan

Jadi dari hasil pengukuran pertama radon di dalam ruangan dilakukan pencacahan
selama 25 menit dengan 7 kali pengulangan, diperoleh rentang konsentrasi radon sebesar
7 - 15 Bq/m​3​ dengan rata-rata 11,85 ± 1,48 Bq/m​3​. Pengukuran radon yang dilakukan
dalam ruangan memiliki hasil yang acak atau di satu titik tidak slalu sama nilai yang
didapat , hal ini mengikuti sifat radiasi yang bersifat random. Batas maksimum
konsentrasi radon dalam ruangan yang direkomendasikan oleh Komite Internasional
(IAEA) untuk proteksi radiasi sebesar 200 Bq/m3 (5,4 pCi/I), sehingga dapat diketahui
konsentrasi yang terukur jauh berada di bawah batas ambang.

Kemudian lanjut ke bagian ke-2 pengukuran radon ditanah disini kami melakukan
pencacahan selama 15 menit dengan 3 kali pengulangan, mendapatkan konsentrasi radon
yang nilainya sebesar 3300 ± 512, 7970 ± 786, 9900 ± 879 Bq/m3 kemudian mencari
nilai rata - rata seperti diawal tadi, dan hasilnya 7056 ± 725,6. Jadi semakin lama waktu
cacah yang dilakukan semakin banyak pula konsentrasi radon yang terukur dalam tanah
disebabkan karena galat yang ada pada alat RAD-7. Konsentrasi Radon pada tanah dinilai
tinggi melewati jauh di atas batas ambang Komite Internasional (IAEA) untuk proteksi
radiasi sebesar 200 Bq/m3 (5,4 pCi/I). Konsentrasi tergolong rendah apbila < 2,0 pCi/l
,sedang dalam selang 2 pCi/l - 4 pCi/l, dan tinggi apabila > 4 pCi/l) dengan konversi 1
pCi/l adalah 37 Bq/m3 .

Kadar radon di udara, dalam ruangan, tanah, dan air bisa sangat berbeda. Radon
yang telah dilepaskan dapat dengan cepat terdilusi di atmosfer. Konsentrasi radon di
udara terbuka biasanya sangat rendah dan mungkin tidak menimbulkan bahaya. Radon
yang masuk ke dalam bangunan (yang kurang berventilasi), gua, tambang, dan
terowongan bisa mencapai konsentrasi tinggi dalam situasi tertentu.
● Kadar radon di udara berkisar antara kurang dari 0.1 pCi/L sampai 30 pCi/L,
dengan rata-rata sekitar 0.2 pCi/L.
● Radon dalam ruangan berkisar antara kurang dari 1 pCi/L sampai sekitar 3.000
pCi/L, dengan rata-rata sekitar 1.5 pCi/L.
● Radon dalam tanah (udara yang menempati pori-pori dalam tanah) berkisar antara
20 atau 30 pCi/L samapai lebih dari 100.000 pCi/L.
● Radon yang terlarut dalam air tanah berkisar antara sekitar 100 sampai hampir 3
juta pCi/L.
Semua dikontrol oleh karakteristik geologi radon itu sendiri terdapat kandungan
Uranium yang tinggi juga, Namun dalam beberapa kasus, hal tersebut bisa jadi
berkebalikan. Konsentrasi gas radon di udara yang dilakukan di BATAN, menunjukkan
bahwa kemungkinan kandungan Uranium di sana diperkirakan cukup rendah .

VI. Kesimpulan
● Jadi dari hasil pengukuran pertama radon di dalam ruangan dilakukan pencacahan
selama 25 menit dengan 7 kali pengulangan, didapatkan rentang konsentrasi
radon sebesar 7 - 15 Bq/m3 dengan rata-rata 11,85 ± 1,48.
● Pengukuran radon yang dilakukan dalam ruangan memiliki hasil yang acak atau
di satu titik tidak slalu sama nilai yang didapat , hal ini mengikuti sifat radiasi
yang bersifat random.
● Batas maksimum konsentrasi radon dalam ruangan yang direkomendasikan oleh
Komite Internasional (IAEA) untuk proteksi radiasi sebesar 200 Bq/m3 (5,4
pCi/I), sehingga dapat diketahui konsentrasi yang terukur jauh berada di bawah
batas ambang.

DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika. 2012. Radioaktivitas Lingkungan.
Yogyakarta: DTNTF UGM
2. G. Immé and D. Morelli, “Radon survey in active volcanoes,” in Handbook Of Academic
Performance: Predictors, Learning Strategies And Influences Of Gender, 2012.
3. Anonim, "The Geology of Radon," 19 November 2020. [Online]. Available:
https://certmapper.cr.usgs.gov/data/PubArchives/radon/georadon/3.html.
4. http://www.efbumi.net/2016/08/geologi-gas-radon-dampak-terhadap.html?m=1http://ww
w.efbumi.net/2016/08/geologi-gas-radon-dampak-terhadap.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai