1 Umum
Analisis ini digunakan untuk mengetahui aktivitas radon di dalam tanah di perumahan dan
daerah kerja, juga untuk keperluan penelitian geofisika.
Dengan mengetahui aktivitas radon ini dapat diperkirakan kontribusinya terhadap paparan pada
manusia.
2 Ruang lingkup
Prosedur ini menguraikan cara melakukan analisis radon pada sampel tanah, dan meliputi
penentuan pengambilan sampel gas radon di dalam tanah secara in situ, atau diukur langsung
di lapangan atau di tempat.
3 Acuan
- SMITH. A.Y., BARETTO P.M.C. Radon Method in Uranium Exploration Ore Deposits.
Proc. of a Symp., vienna, 27 March - 2 April 1976, IAE1 and NAEA (OECD), 1976, pp.
185-208.
- KOVACH, M.H Meteorological Influence Upon the Radon Contents of Soil Gas. Trans.
Am.Geophysics Union26, 1945, pp. 241-248.
- EPA.A Citizen's Guide to Radon, What to Do About lt, USA, 1986.
- EPA. Indoor and Radon Decay Product Measurement Protocols,U.S.
- Environmental Protection Agency Office of Radiation Program, Las Vegas, 1989.
- UNSCEAR. Source Sand Effects of lonizing Radiation.UNSCEAR E.77 .lX.l, U.N., New
York, 1988.
- KING, C.Y. Episidic Radon Changes in Subsurface Soil Gas Along Active Faults and
Possible Radiation to Earthquakes. J.Geophysics Res. 85 B6,1980, pp. 3065-3078.
4 Definisi
In situ adalah suatu metode pengukuran yang dilakukan secara langsung di lapangan / di titik
lokasi.
5 Prosedur
5.1 Ringkasan
Tanah yang mengandung gas radon dihisap melalui pipa baja yang dilengkapi dengan kertas
saring, dan dilewatkan pencacah sintilasi alfa dengan detektor ZnS (Ag) tipe aliran.
1 dari 18
5.2 Bahan dan peralatan
5.2.1 Bahan
- Gelas wol
- Kertas tapis
5.2.2 Peralatan
- Pipa baja tahan karat dengan diameter bagian dalam 2,5 mm dan diameter bagian
Iuar 8 mm
- Tabung peluruhan mempunyai volume 3 l
- Pompa hisap yang dilengkapi dengan flowmeter
- Pencacah sintilasi alfa
5.3 Prosedur
5.3 .1 Pemilihan lokasi
5.3.1.1. Lokasi pengambilan sampel atau pengamatan gas radon dilakukan sesuai dengan
tujuan, biasanya dalam ruangan, daerah tambang, daerah sumber air panas, dan
ruangan-ruangan di bawah tanah.
dimana:
𝐶𝑅𝑛−220 : konsentrasi gas 220Rn (Bq/l)
𝑁𝑡1 : cacah total pada menit ke 1 s/d 5, pada saat pompa hidup (cps)
𝑁𝑡2 : cacah total pada menit ke 9 s/d 14, setelah pompa dimatikan 4 menit (cps)
2 dari 18
𝑁𝑏 : cacah latar (cps)
ε : efisiensi pecacah (%)
T : waktu cacah (detik)
V : volume detektor (liter)
𝑁𝑡2 − 𝑁𝑏
𝐶𝑅𝑛 −222 = (2)
𝜀𝑇𝑉
dimana:
CRn-222 : konsentrasi gas 222 Rn (Bq/l)
Nt2 : cacah menit ke 9 s/d 14, setelah pompa dimatikan 4 menit (cps)
ε : efisiensi pecacah (%)
T : waktu cacah (detik)
V : volume detektor (liter)
dimana:
SB : simpangan baku
Nt : cacahtotal (cps)
NB : cacah latar (%)
Tt : waktu cacah total (detik)
TB : waktu cacah latar (liter)
3 dari 18
6 Lampiran
- Gambar 1 Peralatan untuk pengukuran konsentrasi gas radon di dalam tanah
4 dari 18
B Analisis radon pada sampel udara
1 Umum
Analisis ini digunakan untuk mengetahui konsentrasi radon di udara di perumahan dan daerah
kerja, juga untuk keperluan penelitian geofisika.
Dengan mengetahui konsentrasi radon ini dapat diperkirakan kontribusinya terhadap paparan
pada manusia.
2 Ruang lingkup
Prosedur ini menguraikan cara melakukan analisis radon pada sampel udara, dan meliputi
pemilihan lokasi, pengambilan sampel dan penentuan konsentrasinya baik di dalam maupun di
luar ruangan, menggunakan metoda kertas saring ganda (pengukuran sesaat) dan detektor
jejak nuklir (akumulasi selama jangka waktu tertentu).
3 Acuan
- EPA Indoor Radon and Radon Product Measurement Protocols, Office of Radiation
Programs.. EPA. Las Vegas, 1989.
- NCRP. Measurement of Radon and Radon Daughter in Air. NCRP Report
No.97.NCRP, New York, 1988.
- EPA. A citizen’s Guide to Radon, What to Do A bout It, USA, 1986.
- EPA, Indoor and Radon Decay Product Measurement Protocols, U.S.
- Environmental Protection Agency Officer of Radiation Program, Las Vegas, 1989.
- UNSCEAR, Sources and Effects of Ionizing Radiation, UNSCEAR E.77.IX.I. U.N., New
York, 1988.
4 Definisi
4.1 Lucas Cell adalah sistim detektor yang terdiri dari labu bulat yang di dalamnya dilapisi
dengan sintilator ZnS(Ag).
4.2 Etsa adalah suatu perlakuan secara kimia pada detektor jejak nuklir setelah dipapari
radiasi, agar jejak dari partikel alfa pada detektor tersebut dapat terlihat lebih jelas.
5 Prosedur
5.1 Ringkasan
Radon yang ada dalam contoh udara dengan bantuan pompa hisap dilewatkan melalui pipa
yang setiap ujungnya diberi kertas saring, turunan radon yang ada dikertas saring diukur pada
pencacah alfa. Konsentrasi radon ditentukan secara pasif, yaitu dengan menggunakan detektor
jejak nuklir. Detektor jejak nuklir (CR-39) diletakkan di dalam gelas plastik dalam jangka waktu
tertentu, misalnya tiga bulan, lalu detektor dietsa dan akhirnya jejak tersebut diamati dengan
mikroskop.
5 dari 18
5.2 Bahan dan peralatan
5.2.1 Metode kertas saring ganda
5.2.1.1 Bahan
- Kertas saring Whatman (GF/F,Cat.No, 1825 047), diamater 47 mm
- Slang plastik berdiamater dalam 8 mm
- Sumber standar larutan 241Am
- Kantong plastik kecil
5.2.1.2 Peralatan
- Tabung yang mempunyai panjang 52 cm dan diameter 3,6 cm, yang dapat dibuat
dari stainless steel, mika, kaca, atau aluminium
- Pompa penghisap dengan laju hisap 5 s/d 7 liter/menit
- Tiang penyangga tabung
- Planset baja tahan karat berdiameter 2,5 cm
- Pinset baja tahan karat
- Stopwatch
- Alat ukur arah dan kecepatan angin portable
- Pencacah sintilasi alfa dengan detektor ZnS (Ag)
5.2.2.2 Peralatan
- Gelas plastik yang mempunyai tutup
- Termometer
- Stopwatch
- Oven
- Timbangan analitik
- Penggaris logam
- Pisau
- Pinset
6 dari 18
- Alat etsa
- Botol detektor radon (Lucas Cell)
- Kotak kaliblasi detektor jejak nuklir
- Mikroskop
7 dari 18
𝑐𝑝𝑠
𝜀= 𝑥 100 % (5)
𝑑𝑝𝑠
dimana:
cps : laju cacah (cps)
dps : peluruhan per detik ( 1 dps = 1 Bq), dapat dilihat pada sertifikat sumber
Am-241.
V = qt (6)
dimana:
q : laju penghisapan (ml/menit)
t : waktu penghisapan (menit)
dimana:
X : laju cacah sampel pada kertas saring ke 2 (cps)
εt : efisiensi pencacahan total
= efisiensi pencacahan alat x efisiensi kertas saring
Z : nilai yang ditentukan oleh waktu pada saat mulai pencacahan (t = Tt)
Sampai pada saat akhir pencacahan sampel (t=T2) (Lihat Tabel 1)
V : volume udara yang dihisap (filter)
Ff : faktor koreksi hasil pengendapan radiosisotop hasil peluruhan radon ke
dinding tabung (lihat Tabel 2), dengan menghitung harga μ
Penentuan harga μ :
μ : 𝜋 𝐷 𝐿/𝑞 (8)
dimana:
D: konstanta difusi = 0,085 cm3 /detik
L : panjang tabung (cm)
q : laju volume udara yang dihisap (l/detik)
8 dari 18
mikroskop dengan pembesaran 400 kali dan 50 kali sudut pandang, yang setiap
sudut pandang akan terbaca jejak untuk luasan 0,158 mm2.
- Konsentrasi radon :
𝐶𝑡 − 𝐶𝑏
𝐶= 𝐸𝑡
(9)
dimana:
C : konsentrasi radon (Bq/l)
Ct : jumlah jejak (jejak/7,9 mm2)
Cb : jumlah jejak latar (jejak/7,9 mm2)
E : kepekaan dosimeter (jejak 7,9 mm-2/Bq l -1 hari),
t : waktu pemaparan (h = hari)
9 dari 18
5.3.6 Evaluasi data :
5.3.6.1 Metode kertas saring ganda
- Deviasi standar tingkat kepercayaan 95 % :
𝑁𝑡 𝑁𝐵
𝜎𝐵 = + (10)
𝑇𝑡 𝑇𝐵
dimana :
𝜎𝐵 : deviasi standar
𝑁𝑡 : cacah total (cps)
𝑁𝐵 : cacah latar (cps)
𝑇𝑡 : waktu cacah total (detik)
𝑇𝐵 : waktu cacah latar (detik)
4,66 𝑁𝐵 / 𝑡 𝐵
𝐿𝐿𝐷 = 𝜀
(11)
dimana:
LLD : batas deteksi terendah
𝑁𝐵 : cacah latar (cps)
𝑡𝐵 : waktu cacah latar (detik)
ε : efisiensi pencacahan (%)
6 Lampiran
- Gambar 1 Cara pengambian sampel udara menggunakan metode kertas saring ganda.
- Gambar 2 Pemasangan detector jejak nuklir CR-39 untuk memantau gas radon di dalam
rumah penduduk.
- Gambar 3 Skema pengisian gas radon pada Lucas Cell.
- Gambar 4 Skema peralatan etsa di dalam oven.
- Tabel 1 Hubungan harga t, T1, T2 dan Z untuk menghitung konsentrasi gas radon
dengan metode kertas saring ganda
- Tabel 2 Hubungan harga Ff dan untuk mengukur konsentrasi radon dengan metode
kertas saring ganda.
10 dari 18
1
11 dari 18
2
3 4
12 dari 18
1
13 dari 18
2
14 dari 18
C Analisis radon pada sampel air
1 Umum
Analisis ini digunakan untuk mengetahui konsentrasi radon di air di perumahan dan daerah
kerja, juga untuk keperluan penelitian geofisika.
Dengan mengetahui konsentrasi radon di air ini dapat diperkirakan kontribusinya terhadap
paparan pada manusia.
2 Ruang lingkup
Prosedur ini menguraikan cara melakukan analisis radon pada sampel air, dan meliputi
pemilihan lokasi, pengarnbilan sampel dan penentuan konsentrasinya dengan menggunakan
pencacah sintilasi cair (LSC).
3 Acuan
- EPA. Indoor Radon and Radon Product Measurentent Protocols, Office of Radiation
Programs, EPA, Las Vegas, 1989.
- ISO. Water Quality - The Determination Activity Concentration of Rn-222 - Liquid
Scintillarion Counting Method. ISO/ITCl47/SC3/WG6/N14.
- PRITCHARD, H.M. GESEL T.F. Rapid Measurement of Rn-222 Concentration in Water
with a Liquid Scintillation Counter. Health Phys. 33, 1977, pp.5777-581.
- Lowry, J.D. Measuring Low Radon Levels in Drinking Water Supplies. J.Amer'.
- Water Works Assoc., 83, 1991, pp.149-153.
4 Definisi
-
5 Prosedur
5.1 Ringkasan
Sampel air diambil dengan syringe, lalu dimasukkan ke dalam vial yang berisi sintilator dan
diukur pada LSC.
15 dari 18
- Lemari pendingin
- Vial ( botol gelas atau polietilen) berkadar potasium rendah
16 dari 18
𝑁𝑠 − 𝑁𝐵
𝜀= 𝑥 100% (12)
𝐴𝑠
dimana:
𝜀 : efisiensi pencacahan (%)
𝑁𝑠 : laju cacah sumber 226 Ra standar (cps)
𝑁𝐵 : laju cacah latar (cps)
𝐴𝑠 : aktivitas sumber 226 Ra standar (Bq atau cps)
𝑁𝑇 − 𝑁𝐵 𝑒 𝜆𝑡
CRn-22 = 𝜀𝑉
(13)
dimana:
CRn-22 : konsentrasi 222Rn (Bq/m3)
𝑁𝑇 : cacah total (cps)
𝑁𝐵 : konstanta peluruhan222Rn ( 1/jam)
t : selang waktu antara saat pengambilan sampel sampai pencacahan selesai
(jam)
V : volume sampel air (m3)
𝜀 : efisiensi pencacahan (%)
𝑁𝑡 𝑁𝐵
𝜎𝐵 = 𝑇𝑡 + 𝑇𝐵 (14)
dimana:
𝜎𝐵 : deviasi standar
𝑁𝑡 : laju cacah total (cps)
𝑁𝐵 : laju cacah latar (cps)
𝑇𝑡 : waktu cacah total (detik)
𝑇𝐵 : waktu cacah latar (detik)
17 dari 18
5.3.6.2 Batas deteksi terendah (LLD) tingkat kepercayaan 95% :
4,66 𝑁𝐵 𝑡 𝐵
𝐿𝐿𝐷 = 𝜀
(15)
dimana:
LLD : batas deteksi terendah
NB : cacah latar (cps)
tB : waktu cacah latar (detik)
𝜀 : efisiensi pencacahan (%)
6 Lampiran
18 dari 18