Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)


Hari / Tanggal : Sabtu / 26 September 2015
Tempat : Mabung Desa Pasir Panjang
Waktu Pelaksanaan : 10.00 WIB
Pembicara : Ocva Revianthy, AM. Keb
Sasaran : WUS, PUS, Ibu hamil dan Ibu balita

A. LATAR BELAKANG
Masih rendahnya penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) oleh akseptor KB
aktif di wilayah kerja Puskesmas Tajur Biru serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
metode tersebut sehingga di anggap tabu , maka tergeraklah pembicara untuk melakukan
penyuluhan mengenai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP ).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan mengenai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP),
diharapkan sasaran dapat memahami tentang metode ini

2. Tujuan Khusus
a. Semua sasaran paham dan mengerti tentang MKJP meliputi pengertian, manfaat,
mekanisme kerja, cara penggunaan serta efek sampingnya
b. Semua sasaran diharapkan dapat menerapkan MKJP dalam pelaksanaan program KB

C. PENATALAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Penyuluhan Kesehatan tentang “ Metode Kontrasepsi Jangka Panjang “

2. Sasaran
WUS, PUS, Ibu hamil dan Ibu balita

3. Metode
Ceramah Tanya Jawab (CTJ)/ Diskusi

4. Media
Hand Out, Flip Chart (lembar balik), leaftflet

5. Waktu dan Tempat


- Hari / Taggal : Sabtu / 26 September 2015
- Jam : 10.00 wib
- Tempat : Posyandu Sonu, Mabung Desa Pasir Panjang
6. Matriks Kegiatan
No Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan 5
- Memberi salam - Menjawab salam menit
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan kontrak - Mendengarkan dan
waktu dan tujuan memperhatikan
pertemuan
- Mengkaji - Mengemukakan
pengetahuan peserta pendapat
tentang Keluarga
- Mendengarkan dan
Berencana
memperhatikan
- Memberi dukungan
positif kepada peserta

2 Pemaparan 20
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan menit
MKJP memperhatikan
- Memberikan - Mengulang kembali
kesempatan kepada materi yang d
peserta untuk sampaikan
mengulang kembali
materi yang telah
dipaparkan
- Memberikan - Memberikan
kesempatan kepada pertanyaan
peserta untuk
mengajukan
pertanyaan
- Menjawab pertanyaan - Mendengarkan dan
yang di sampaikan memperhatikan
peserta
- Memberi respon - Memperhatikan
positif terhadap
peserta

3 Penutup 5
- Menyimpulkan materi - Mendengarkan dan menit
penyuluhan memperhatikan
- Melakukan evaluasi - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Menutup penyuluhan - Menjawab salam
dan memberi salam
7. Kriteria Hasil
a. Evaluasi struktur
- Penyuluhan dan peserta dapat hadir sesuai dengan rencana
- Tempat, media serta alat-alat untuk penyuluhan tersedia sesuai rencana

b. Evaluasi proses
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
- Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
- Peserta berperan aktif dalam jalannya diskusi

c. Evaluasi hasil
- 80 % dari peserta memahami materi penyuluhan
- 60 % dari peserta mampu menjawab pertanyaan yang deberikan dengan benar
- 10 % dari akseptor KB aktif yang mengikuti penyuluhan berminat untuk mengganti
metode KB yang digunakan sekarang menjadi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

8. Lampiran
- Materi penyuluhan
- Leaffleat

Megetahui, Mabung, 26 September 2015


Kepala Desa Pasir Panjang Petugas Pelaksana

……………………………. Ocva Revianthy, AM. Keb


NIP. 19861018 201001 2 011
MATERI

A. Pengertian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang


Kontrasepi berasal dari kata kontra dan konsepsi yang artinya menghindari / mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma.

Berdasarkan lama efektifitasnya kontrasepsi dibagi menjadi dua, yaitu :


1. MKJP
2. Non MKJP

MKJP adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang sekali pemakaiannya dapat bertahan
selama 3 tahun atau lebih. Jenis kontrasepsi ini antara lain AKDR/IUD, Implant, MOW dan
MOP.

B. Jenis-jenis Metode Kontrasepsi Jangka Panjang


1. MOW
MOW atau Metode Operasi Wanita merupakan salah satu cara kontrasepsi diikuti dengan
tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau biasa disebut Tubektomi / Steril.
Tubektomi merupakan tindakan medis berupa penutupan tuba uterine dengan peutupan tuba
urine dengan maksud tertentu untuk tidak mendapatkan keturunan dalam jangka panjang
sampai seumur hidup.

2. MOP
MOP atau Metode Operasi Pria atau Vasektomi adalah metode sterilisasi pria dengan
tindakan pemotongan saluran vas deferen yang merupakan saluran yang mengangkut sperma
dari epididymis di dalam testis ke vesikula seminalis.

Dengan memotong vas deferens, sperma tidak mampu diejakulasikan dan pria akan menjadi
tidak subur setelah vas deferens bersih dari sperma yang memakan waktu sekitar 3 bulan.
Oleh karena itu diperlukan bantuan kondom pada saat berhubungan setelah tindakan
dilakukan.

3. AKDR / IUD
Adalah alat kecil berbentuk T terbuat dari plastik dengan bagian bawahnya terdapat tali halus
yang dimasukkan kedalam Rahim guna mencegah kehamilan

Cara kerja IUD yaitu :


- Menghambat kemampuan sperma untuk masuk kedalam tuba falopi
- Mempengaruhi fertilisasi sbelum ovum mencapai kavum uteri
- Mencegah bertemunya sperma dan vum

Waktu pemasangan IUD :


- Setiap waktu dalam siklus haid
- Hari pertama s/d ke-7 siklus haid
- Segera setelah melahirkan
Waktu kontrol IUD yang haru diperhatikan adalah :
- 1 bulan setlah pemasangan
- 3 bulan kemudian
- Setiap 6 bulan berikutnya
- Terlambat haid selama 1 minggu
- Pendarahan yang banyak atau ada keluhan

Wanita yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah :


- Diduga hamil / sedang hamil
- Pendarahan yang tidak diketahui sebabnya
- Kelainan uterus yang abnormal
- Menderita TBC pelvik

Keuntungan pemasangan IUD adalah :


- Baik untuk wanita yang menginginkan metode KB dengan efektifitas tinggi dan jangka
yang lama
- Efektif untuk mencegah kehamilan 5-10 tahun mendatang
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual
- Tidak mempengaruhi produksi ASI
- Tidak ada efek samping hormonal
- Tidak perlu khawatir terlambat waktu kunjungan ulangan KB
- Dapat dipakai untuk semua wanita usia produktif

Kelemahan pemasangan IUD adalah :


- Tidak boleh dipakai untuk wanita yang terinfeksi IMS
- Efek samping yang umum terjadi perubahan siklus haid yang menyebabkan pendarahan
- Sedikit nyeri dan pendarahan ringan (spotting) setelah pemasangan dan biasanya akan
hilang 1-2 hari

4. Implan / AKBK
Adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormone jenis progestin ( progestin
sintetis ) yang di pasang dibawah kulit (BKKBN, 2003). Efektfitas kegagalan implant adala
0,2 – 1 kehamilan / 100 perempuan.

Jenis-jenis implant adalah :


a. Norplant, terdiri dari 6 batang selama 6 tahun
b. Implanon, terdiri dari 1 batang selama 3 tahun
c. Indoplant dan Jadena, terdiri dari 2 batang selama 3 tahun

Mekanisme kerja Implan adalah :


- Mengentalkan lendir servik sehingga sperma sulit untuk masuk menuju kavum uteri
- Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
- Mengurangi transportasi sperma
- Menekan ovulasi karena progeseron yang menghalangi pelepasan LH
Indikasi penggunaan implant yaitu : usia reproduksi, nulipara / multipara, wanita yang
menghendaki kotrasepsi dengan efektifitas tinggi serta tidak menginginkan anak tetapi
menolak untuk sterilisasi.
Kontraindikasi pemasangan implant yaitu : hamil atau di duga hamil, perdarahan yang tidak
diketahui sebabnya, menderita kanker payudara atau mempunyai riwayat kanker, mioma uteri
serta gangguan toleransi glukosa.

Waktu penggunaan implant yaitu :


- Setiap saat selama siklus haid
- Insersi dilakukan setiap saat dengan syarat tidak hamil
- Pasca keguguran

Keuntungan pemasangan implant yaitu :


- Daya guna tinggi
- Perlindungan jangka panjang sampai dengan 5 tahun
- Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat
- Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
- Bebas dari pengaruh estrogen
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Dapat dicabut setiap saat
- Biaya relative ringan

Kekurangan pemasangan implant adalah :


- Menimbulkan gangguan menstruasi
- Berat badan bertambah
- Menimbulkan Acne/ jerawat dan nyeri payudara
- Membutuhkan tindakan pembedahan minor
- Klien tidak dapat menghentikan sendiri metode ini
- Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS
DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. 2006. Prawirohardjo, Sarwono. Jakarta : YBS-SP

Ragam Metode Kontrasepsi. Prawirohardjo. 2008. Jakarta : YBS-SP

Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Hartanto, Hanafi. 2004. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Buku Ajar Asuhan Kebidanan vol. 1. Varney, dkk. 2007. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai