Anda di halaman 1dari 16

Tugas : Desain Praktik Mandiri

Dosen : Ns. Wa Mina La Isa, S.Kep., M.Kep

PRAKTIK MANDIRI PERAWAT DAN HOME CARE

(DESAIN PRAKTIK MANDIRI PERAWAT – PERAWATAN LUKA (WOUND

CARE))

OLEH KELOMPOK 5

Fadli Kamil (NH0117032) Fauzia Intan (NH0117037)

Fajar Aswad (NH0117033) Febrianty (NH0117038)

Fajrianti Hasmi (NH0117034) Febriyensi Paembonan (NH0117039)

Farila (NH0117036) Febryani Mahadjani (NH0117040)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

STIKES NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2019

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era zaman sekarang banyak usaha atau bisnis baik yang bergerak dalam
bidang medis maupun non medis. Dan di kala ini juga kerap terjadi yang namanya
kecelakaan sehingga kebutuhan akan perawatan luka semakin meningkat juga
.Dengan angka kejadian kecelakan yang fantastis ini, kami membuka Jenis usaha
mandiri yang khusus melayani jasa medis yaitu Wound Care. Alasan kami memilih
usaha mandiri Jasa Perawatan Luka Wound Care, kami dasarkan atas pertimbangan
sebagai berikut: banyaknya kasus/ penyakit yang memerlukan perawatan luka
sehingga mereka perlu perawatan secara kontinu yang mudah dijangkau, tingkat
kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mulai meningkat. Kami
memiliki pengalaman dalam melakukan perawatan luka (medikasi).

B. VISI DAN MISI


Visi : Menyehatkan masyarakat dan memasyarakatkan kesehatan.
Misi :
1. Sebagai tempat masyarakat untuk mengkonsultasikan masalah
kesehatan yang mereka alami.
2. Sebagai mitra Pemerintah dalam memberikan pelayanan prefentif dan kuratif
serta rehabilitatif.
3. Sebagai wujud pengabdian pada masyarakat dengan ikut serta dalam usaha
warga untuk meningkatkan derajat kesejahteraan melalui peningkatan
kesehatan.
4. Menjalankan pengobatan sesuai prosedur, berkualitas dan dapat terjangkau
oleh semua kalangan masyarakat.
5. Memberikan pelayanan medis dasar yang berbasis Murah Terjangkau

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
Luka adalah rusaknya struktur & fungsi anatomis normal akibat proses
patologis yang berasal dari internal maupun eksternal & mengenai organ tertentu
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan
oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan
listrik atau gigitan hewan (R.Sjamsu Hidayat, 1997)

B. KLASIFIKASI LUKA
1. Berdasarkan sifatnya :
a. Luka akut
Adalah luka yang sembuh sesuai dengan periode waktu yang diharapkan
atau dengan kata lain sesuai dengan konsep penyembuhan luka akut
dengan dikatagorikan sebgai :
1) Luka akut pembedahan , contoh insisi, eksisi dan skin graft
2) Luka bukan pembedahan, contoh lika bakar
3) Luka akut factor lain , contoh abrasi, laserasi, atau imnjuri pada
lapisan kulit superfisial
b. Luka kronis
Adalah luka yang proses penyembuhannya mengalami keterlambatan atau
bahkan kegagalan. Contoh luka dekubitus, luka diabetes dan leg ulcer.
2. Berdasarkan Kehilangan Jaringan.
a. Superficial : luka hanya terbatas pada lapisan epidermis
b. Parsial (partial thickness) luka meliputi epidermi dan dermis
c. Penuh(full thickness) luka meliputi epidermis, dermis dan jaringan sub
kutan bahan dengan juga melibatkn otot, tendon, dan tulang
3. Berdasarakan Stadium
a. Stage 1
Lapisan epidermis utuh, namun terdengan eritema atau perubahan warna
b. Stage 2
Kehlangan kulit superficial dengan kerusakan lapisan epidermis dan
dermis, eritema di jaringan yang nyeri panas, dan edema.

3
c. Stage 3
Kehilangan jaringan sampai dengan jaringan sub kutan, dengan
terbentuknya rongga (cavity), eksudat sedang samapi banyak
d. Stage 4
Hilangnya jaringan sub kutan dengan terbentuknya rongga yang
melibatkan otot, tendon, dan atau tulang. Eksudat sedang sampai banyak.
4. Berdasarkan mekanisme terjadinya
a. Luka Insisi (incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrument yang
tajam. Misalny ayang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptic),
biasanya tertutup oleh sutura atau setelahseluruh pembuluh darah yang
luka di ikat (ligasi).
b. Luka memar (contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu
tekanan dan dikarakteristikan oleh cedar pada jaringan lunak, perdarahan
dan bengaak
c. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda
lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
d. Luka tusuk (punctured wound), terjadi akibat adanya benda seperti peluru
atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
e. Luka gores (lacerated wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh
kaca / kawat.
f. Luka tembus (penetrating wound), luka yang menembus organ tubuh
biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada
bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
g. Luka bakar (Combutsio), luka yang disebabkan oleh trauma panas, listrik,
kimiawi, radiasi atau suhu dingin yang ekstrim
5. Berdasarkan penampilan
a. Nekrotik, (hitam), Eschar yang mengeras dan nekrotik, mungkin kering
atau lembab
b. Sloughy (kuning), jaringan mati yang fibrous
c. Terinfeksi (kehijauan), terdengan tanda-tanda klinis adanya infeksi seperti
nyeri, panas, bengkak, kemerahan dan peningkatan eksudat.
d. Granulasi (merah), jaringan granulasi yang sehat

4
e. Epitalisasi (pink), terjadi epitelisasi.

C. PROSES PENYEMBUHAN LUKA


Penyembuhan luka merupakan suatu proses penggantian jaringan yang mati/rusak
dengan jaringan baru & sehat oleh tubuh dengan jalan regenerasi
Penyembuhan luka meliputi 2 kategori yaitu :
1. Pemulihan jaringan → Regenerasi jaringan pulih seperti semula baik struktur
maupun fungsinya
2. Repair → Pemulihan atau penggantian oleh jaringan Ikat ( Mawardi Hasan,
2002)

D. TIPE PENYEMBUHAN LUKA


1. Primery Intention Healing
Jaringan yang hilang minimal, tepi luka dengan dirapatkan kembali melalui
jahitan, klip atau plester.
2. Delayed Primery Intention Healing
Terjadi ketika luka terinfeksi atau terkena benda asing yang menghambat
penyembuhan.
3. Secondary Healing
Proses penyembuhantertunda dan hanya bisa terjadi melalui proses granulasi,
kontraksi dan epitelisasi. Secondary healing menghasilkan scar.
Tipe Penyembuhan Luka
1. Penyembuhan Primer
a. Penyembuhan luka tanpa terdengannya proses infeksi & biasanya terjadi
pada luka superfisial.
b. Biasanya tepi luka ditauntukan dengan jahitan
c. Penyembuhan primer ini ditandai tidak tampak tanda inflamasi, sesudah
48 jam luka menutup & tidak terdengan tepi luka pada hari ke 7 & ke 9.
2. Penyembuhan sekunder
a. Terjadi pada luka yang luas, tepi luka berjauhan shg terbentuk rongga yang
diisi oleh bekuan darah & jaringan nekrotik
b. Ditandai dengan terdengannya :
1) Jar.granulasi Pucat atau tidak ada kemajuan penyembuhan luka,
terlalu basah atau terlalu kering

5
2) Ukuran luka ; tidak berubah atau meluas sesudah pus dikeluarkan
3) Eksudat, menebal atau dengan tanpa bau
4) Jaringan Epitel : Tidak terdengan atau terdengan disekitar luka
3. Penyembuhan Tertier
Luka yang dibiarkan terbuka selama beberapa hari setelah tindakan
debridemen, setelah diyakini bersih tepi luka dipertauntukan.

E. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN LUKA


DIABETIK
1. Tujuan
a. Mencegah infeksi.
b. Membantu Penyembuhan luka.
2. Peralatan
a. Bak Instrumen yang berisi :
1) Pinset Anatomi
2) Pinset Chirurgis
3) Gunting Debridemand
4) Kasa Steril
5) Kom: 3 buah
b. Peralatan lain terdiri dari:
1) Sarung tangan
2) Gunting Plester
3) Plester atau perekat
4) Alkohol 70%/ wash bensin
5) Desinfektant
6) NaCl 0,9%
7) Bengkok: 2 buah,1 buah berisi larutan desinfektan
8) Verband
9) Obat luka sesuai kebutuhan
3. Prosedur Pelaksanaan
a. Tahap Pra Interaksi
1) Melakukan Verifikasi program terapi
2) Mencuci tangan

6
3) Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
b. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
3) Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan.
c. Tahap Kerja
1) Menjaga Privacy
2) Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
3) Membuka peralatan
4) Memakai sarung tangan
5) Membasahi plaster dengan alkohol/wash bensin dan buka dengan
menggunakan pinset
6) Membuka balutan lapis terluar
7) Membersihkan sekitar luka dan bekas plester
8) Membuka balutan lapis dalam
9) Menekan tepi luka (sepanjang luka) untuk mengeluarkan pus
10) Melakukan debridement
11) Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
12) Melakukan kompres desinfektant dan tutup dengan kassa
13) Memasang plester atau verband
14) Merapikan pasien
d. Tahap Terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2) Berpamitan dengan klien
3) Membereskan alat-alat
4) Mencuci tangan
5) Mencatat kegiatan dalam lembar/ catatan keperawatan

7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. NAMA KLINIK
Ramah Wound Care

B. MOTTO:
”We Care With You”

C. ANALISIS SWOT
1. STRENGHT (Kekuatan)
a. Perawat yang ramah, beretika, sigap dan memiliki skill yang berkualitas
serta tersertifikasi perawatan luka
b. Mengutamakan kenyamanan konsumen dalam hal pelayanan
2. WEAKNES (Kelemahan)
a. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
b. Masyarakat masih belum mengenal secara umum apa itu Wound care
3. OPPORTUNITY(Peluang)
a. Didaerah sekitar belum ada usaha yang sama dalam bidang perawatan
luka (wound care)
b. Tingkat kebutuhan/permintaan yang tinggi
c. Adanya dukungan dari pemerintah terhadap usaha kecil, mikro dan
menengah
d. Biaya lebih murah dari pada Rumah sakit
4. THREAT(Ancaman)
a. Pesaing skala kecil
b. Standarisasi mutu

D. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


Rencana biaya yang akan kami lakukan adalah sebagai berikut:
1. Biaya Investasi
a. Tempat Usaha
Sewa Bangunan per tahun dengan Luas 60 m2 = Rp 5.000.000
b. Peralatan
1) Peralatan Administrasi

8
No Uraian Volume Satuan Harga/ sat Jumlah
1 Meja tulis 2 Bh Rp Rp 500.000
250.000
2 Kursi 2 Bh Rp Rp 300.000
150.000
3 Almari 1 Bh Rp Rp 500.000
500.000
TOTAL Rp 1.300.000

2) Peralatan kerja

No Uraian Vol Sat Harga/ sat Jumlah


1 Bed pasien 1 Bh Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
2 Kursi 10 Bh Rp 300.000 Rp 3.000.000
3 Meja 1 Bh Rp 500.000 Rp 500.000
4 Komputer 1 Bh Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
5 Etalase 1 Bh Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
6 Stetoskop 5 Bh Rp 80.000 Rp 400.000
7 Timbangan 2 Bh Rp 50.000 Rp 100.000
badan
TOTAL Rp
11.000.000

Jumlah Biaya Investasi (Peralatan) = Rp 12.300.000

2. Biaya Bahan Habis Pakai/ bulan

N Bahan V Satuan Harga/ Jumlah


No ol sat
1 Betadin 5 lt Rp 150.000 Rp 750.000
2 Alkohol 8 lt Rp 75.000 Rp 600.000
3 Plester 5 Gulung Rp 45.000 Rp 225.000
4 Kassa 3 Gulung Rp 50.000 Rp 150000
5 NaCl 3 Dus Rp 120.000 Rp 360.000
6 Kapas 1 Gulung Rp 25.000 Rp 25.000
7 Hibi-Scrube 1 Botol Rp 25.000 Rp 250.000
0
8 Handscoon 5 Dus Rp 46.000 Rp 230.000
9 Obat-obatan Rp 500.000
TOTAL Rp 3090.000

9
3. Biaya Operasional
Kebutuhan biaya operasional/ bulan
N Uraian Satuan Harga/Satuan Jumlah
1 Rekening Rp 150.000
listrik
3 PDAM Rp 500.000

TOTAL Rp 650.000

Jumlah Biaya Produksi Perhari Rp. 133.000


Jumlah Biaya Produksi Perbula Rp. 3.990.000
Biaya Investasi Usaha Awal Rp. 15.140.000
Biaya Cadangan Operasional Rp. 2.000.000
Jumlah Total Biaya Usaha Rp. 21.263.00
5. Menghitung Tarif

NO URAIAN TARIF
1 Perawatan Luka Kotor
a. Kecil Rp 30.000
b. Sedang Rp 50.000
c. Besar Rp 60.000
2 Perawatan Luka Bersih
a. Kecil Rp 20.000
b. Sedang Rp 30.000
c. Besar Rp 50.000
3 Perawatan Luka Gangren
a. Kecil Rp 50.000
b. Sedang Rp 75.000
c. Besar Rp 100.000

6. Titik Impas Produksi


a. Biaya pemasukan/ bulan
1) Perawatan Luka/ hari = Rp. 400.000
2) Perawatan Luka/ bulan Rp. 400.000 x 30 = Rp. 12.000.000
3) Tarif rata-rata kunjungan Rp. 12.000.000 / 40 kali = Rp.
300.000
4) Jumlah titik impas produksi : Rp. 21.263.000 / Rp. 300.000
= 71 kunjungan

10
b. Analisis Pendapatan
Pendapatan = Jumlah rata-rata × Jumlah total sehari × 30 hari =
Rp. 50.000,- × Rp. 400 × Rp. 30 = Rp. 12.000.000,-
c. Analisis Perencanaan Laba / Rugi
1) Pendapatan = Rp. 50.000,- × 400 × 30 = Rp. 12.000.000,-
2) Biaya Produksi = Rp. 133.000,- × 30 = Rp. 3.990.000,-
3) Pendapatan – Biaya produksi = Rp. 12.000.000,- – Rp. 3.990.000,-
= Rp.8.010.000,-

E. STRUKTUR ORGANISASI
Bagan Struktur Organisasi

Penanggung jawab

Administrasi

Koordinator Pemberi Asuhan


Keperawatan

Perawat Pemberi Asuhan Perawatan Luka

1. Penanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap pelayanan secara menyeluruh di Ramah
Wound Care rumah perawatan luka
b. Memiliki wewenang mengarahkan, membina, serta menentukan
kebijaksanaan yang harus dijalankan oleh perusahaan Wound Care rumah
perawatan luka
c. Melakukan superviser pelayanan atau kinerja seluruh tenaga kerja
d. Mengawasi setiap aktivitas dan menyelesaikan masalah yang terjadi di
Moist care rumah perawatan luka
e. Membuat program kerja untuk tahun yang akan datang
f. Memberikan pelimpahan tugas

11
g. Mewakili lembaga dalam acara diluar kota
h. Membuat laporan pertanggungjawaban tahunan
i. Mengesahkan anggaran pendapatan dan belanja tiap tahun
2. Koordinator Pemberi Asuhan Keperawatan
a. Mengkoordinator secara khusus terhadap pelayanan asuhan perawatan
luka
b. Mengkoordinir tugas dan tanggung jawab pelaksana pelayanan asuhan
perawatan luka
c. Melaksanakan asuhan perawatan luka
d. Memberikan konsultasi perawatan luka
e. Membuat laporan kebutuhan untuk menunjang pelayanan jasa asuhan
perawatan luka
3. Perawat Pemberi Asuhan Keperawatan
a. Memberikan kegiatan pelayanan perawatan luka di tempat
b. Memberikan konsultasi perawatan luka
c. Melaporkan hasil pelayanan jasa kepada penanggung jawab
d. Bertanggung jawab memberikan laporan perkembangan perawatan luka
pasien
4. Administrasi
a. Bertanggung jawab atas urusan administrasi pelayanan Ramah Wound
Care rumah perawatan luka
b. Mengurusi administrasi pelayanan We care rumah perawatan luka
c. Melaporkan keuangan secara rutin tiap bulan
d. Membuat penyusunan laporan anggaran dan belanja tiap tahun
Jadwal Kegiatan
Pelayanan We Care ini berbentuk badan usaha yang didirikan dengan
melayani perawatan luka, konsultasi perawatan luka, dan kunjungan rumah
untuk perawatan luka. We Care rumah perawatan lukaini dibuka setiap
hari Senin-Sabtu pukul 08:00 hingga pukul 16.00 WIB
5. Tenanga Kerja dari Ramah Wound Care sudah pernah mengikuti pelatihan
Perawatan Luka Modern – Certified Wound Care Clinician Associate Program
(CWCCA), yaitu diantaranya:

12
a. Ns. Febryani Mahadjani, S.Kep., M.Kep., (CWCCA)
b. Ns. Farila S.Kep., (CCWA)
c. Febriyensi Paembonan, SE – Pegawai Adminitrasi
d. Fajar Aswad, SE – Pegawai Adminitrasi

F. FASILITAS
1. Jasa yang kami berikan berupa pelayanan perawatan luka (Wound care) pada
luka diabetik.
2. Beberapa strategi promosi yang kami lakukan untuk mengembangkan sayap
bisnis klinik perawatan luka Ramah Wound Care yang kami bangun :
a. Melakukan promosi melalui website
b. Melakukan promosi melalui sosial media (SOSMED)
c. Perangkat mobile
d. Melalukan promosi melalui media broadcast di radio
e. Melakukan promosi melalui media cetak
f. Memperbanyak Relasi
3. Plank Praktek / Papan Nama

13
4. Certified Wound Care Clinician Associate Program (CWCCA)

5. Surat Izin Praktek Perawat (SIPP)

14
6. Surat Tanda Registrasi (STR)

15
16

Anda mungkin juga menyukai