Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN HEPATITIS A


DAN B

OLEH KELOMPOK 2
PENGERTIAN
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan
serta bahan-bahan kimia. Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh
virus disertai nekrosisdan klinis, biokimia serta seluler yang khas

Hepatitis A adalah tergolong virus yang tidak berbahaya. Sasaran dari virus
ini adalah anak-anak daan dewasa. Biasanya, virus ini menular melalui air
minuman yang tidak steril. Air ini biaanya sudah tercampur dengan kotoran
manusia yang mengandung virus. Sedangkan, masa inkubasi dari virus ini
sangat pendek, hanya beberapa minggu saja.Penyakit yang disebabkan oleh
virus ini sangatlah mudah menular dan sering muncul sebagai epidemic.

Hepatitis B merupakan penyakit yang jauh lebih berbahaya dibandingkan


dengan hepatitit A. sasaran daari hepatitis B adalah orang usia laanjut
umumnya orang dewasa. Transmisi (penularan) terjadi melalui daraah daan
produk darah, bahkan dengan sedikit darah saja, sudah cukup untuk
menularkan penyakit ini. Transmisi ini biasanya terjadi melalui alat-alat medis,
sehingga dinamakan hepatitis serum. Alat-alat yang sering menularkan
hepatitis B adalah jarum sintuk, jarum akupuntur, alat-alat untuk menusuuk
jari.
ETIOLOGI 1. Virus

  Type A Type B Type C Type D Type E


Metode Fekal-oral melalui Parenteral Parenteral jarang Parenteral Fekal-oral
transmisi orang lain seksual,perinatal seksual,orang ke perinatal,
orang perinatal memerlukan
koinfeksi dengan
type B

Keparahan Tak ikterik parah Menyebar luas, Peningkatan Sama


Dan asimto- dapat insiden kronis dengan D
matik Berkembang dan gagal hepar
sampai kronis akut

Sumber Darah, feces, saliva Darah, saliva, Terutama Melalui darah Darah, feces,
virus semen, sekresi, melalui darah saliva
vagina
(Padilla, 2017)
2. Alcohol
Menyebebkan alcohol hepatitis
dan alkohol sirosis.
3. Obat-obatan
Menyebabkan toksisk untuk hati,
sehingga sering disebut hepatitis
toksik dan hepatitis akut (Padilla,
2017).
PATOFISIOLOGI
Inflamasi yang menyebar pada (hepatitis)
dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh
reaksi toksik terhadap obat-obatan dan
bahan-bahan kimia. Unit fungsional dasar dari
hepar disebut lobul dan unit ini unik karena
memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan
berkembangnya inflamasi pada hepar, pola
normal pada hepar terganggu. Gangguan
terhadap suplai darah normal pada sel-sel
hepar ini menyebabkan nekrosis dan
kerusakan sel-sel hepar. Stelah lewat
masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak
dibuang dari tubuh oleh respon system imun
dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang
sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien
yang mengalami hepatitis sembuh dengan
fungsi hepar normal
MANIFESTASI KLINIK

Masa tunas Fase pre


ikterik

Fase
Fase ikterik penyembuh
an
KOMPLIKASI

Ensefalopati hepatic terjadi pada


kegagalan hati berat yang
disebabkan oleh akumulasi
ammonia serta metabolic toksik
merupakan stadium lanjut
ensefalopati. Kerusakan jaringan
parenkim hati yang meluas akan
menyebabkan sirosis hepatis,
penyakit ini lebih banyak
ditemukan pada alkoholik
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
• Pemeriksaan pigmen
• Pemeriksaan protein
• Waktu protombin
• Pemeriksaan serum
transferase dan
transaminase
• Radiologi
• Pemeriksaan
CONTOH KASUS
Seorang Laki-laki bernama Tn.A umur 35 Tahun dibawa
ke Rumah sakit tanggal 8 Desember 2019 dengan
keluhan kepala terasa berat sejak 1 bulan yang lalu
dirasakan setiap pagi hari, dan mulai berkurang sejak
siang dan malam hari. Penderita juga mengeluhkan
lemah pada badan, dan terasa pegal-pegal pada seluruh
badan, disertai mual sampai muntah. Terasa nyeri
dibagian perut kanan atas. Tn.A mengeluhkan matanya
kuning, dan kulitnya juga kuning, dan warna kencing
seperti air teh, dan Tn.A mengatakan dia juga demam.
Tn.A tidak pernah menderita penyakit yang sama
sebelumnya. Penderita memiliki kebiasaan minum-
minuman beralkohol,kebiasaan memakai narkoba
dengan jarum suntik. Tetapi sejak penderita sakit ia
berhenti meminum-minuman keras dan memakai
narkoba. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Penderita
dengan kesadaran Composmentis, Keadaan umum
PENGKAJIAN

2.1 Pengkajian
1. Biodata Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Penanggung jawab  
Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia Nama : Ny. S
Agama : Islam Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMA Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Tidak ada Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia
Alamat : BTN Ajwa No 3A Agama : Islam
Tanggal masuk: 8 Desember 2019 Pendidikan : SMA
Diagnosa Medis : Hepatitis B Pekerjaan : IRT
Alamat : BTN Ajwa No 3A
Hub. Dengan pasien : Istri
Keluhan Utama:
Keluhan Tn. A sehingga dibawah ke Rumah sakit kepala terasa berat sejak 1
bulan yang lalu dirasakan setiap pagi hari, dan mulai berkurang sejak siang
dan malam hari. Penderita juga mengeluhkan lemah pada badan, dan terasa
pegal-pegal pada seluruh badan, disertai mual sampai muntah. Terasa nyeri
dibagian perut kanan atas. Tn.A mengeluhkan matanya kuning, dan kulitnya
juga kuning, dan warna kencing seperti air teh dan mengalami demam.

Riwayat Kesehatan:
• Riwayat penyakit sekarang :
Gejala awal biasanya dirasakan Tn.A sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah dan
matanya kuning dan kulitnya juga berwarna kuning serta warna kencing seperti air teh
dan terasa nyeri dibagian perut kanan atas Tn.A mengeluhkan matanya kuning, dan
kulitnya juga kuning, dan warna kencing seperti air teh dan mengalami demam. .
• Riwayat penyakit dahulu :
Tn.A tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya tetapi Tn.A mempunyai
Kebiasaan minum-minuman beralkohol, kebiasaan memakai narkoba dengan jarum
suntik. Tetapi sejak penderita sakit ia berhenti meminum-minuman keras dan
memakai narkoba.
• Riwayat Penyakit keluarga
Tn.A mengatakan tidak ada keluarganya yang mengalami penyakit seperti yang
dialami.
 
POLA PENGKAJIAN FUNGSIONAL

1. Aktivitas 6. Nyeri / Kenyamanan


• Kelemahan • Kram abdomen
• Malaise  • Nyeri dibagian perut kuadran
2. Sirkulasi kanan atas
• Bradikardi ( hiperbilirubin berat ) • Mialgia
• Ikterik pada sklera kulit, dan mata • Atralgia
3. Eliminasi • Sakit kepala
• Urine gelap berwarna seperti teh 7. Keamanan
4. Makanan dan Cairan • Demam
• Anoreksia • Pembesaran nodus servikal
• Berat badan menurun posterior
• Mual dan muntah 8. Seksualitas
5. Neurosensori • Pola hidup / perilaku meningkat
• Peka terhadap rangsang resiko terpajan
• Cenderung tidur
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Tingkat kesadaran CM, k onjungtiva anemis, bibir
kering, pasien tampak lemah dan kesakitan, ikterus, suhu 38,5°C
2. Sistem respirasi : dalam batas normal dan tidak ada nyeri tekan.
3. Sistem kardiovaskuler : dalam batas normal dan tidak ada nyeri tekan
4. Sistem musculoskeletal : kekuatan otot 4/4/4/4 tampak lemah dan
mudah lelah
5. Sistem integument : kulit tampak kuning, dan kering
6. Abdomen :

Inspeksi : Pembesaran pada daerah perut sebelah kanan atas.

Auskultasi : bising usus (+)

Palpasi : pada hepar te raba keras, membesar (batas normal 4 – 8cm


pada garis midsternal dan 6 – 12cm pada garis
midklavikula), nyeri saat ditekan pada abdomen s ebelah
kanan atas, skala nyeri 5 - 6

Perkusi : hypertimpani.
7. Pola nutrisi
Makan : tidak napsu makan, porsi makan tidak habis, mual, muntah 1x /
lebih dalam sehari
Minum : minum air putih
8. Pola eliminasi
BAB :feces berwarna pucat.
BAK : urine berwarna lebih gelap, seperti teh.

9. Pola aktivitas dan latihan.


Pasien tidak dapat melakukan kegiatan sehari - hari selama sakit, lemas,
mudah lelah, dan membutuhkan bantuan orang lain dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya.

10. Pola istirahat tidur.


Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena nyeri pada
abdomen, dan sakit kepala.
ANALISA DATA
No Data Etiologi
1. DS: Tn.A mengatakan bahwa nyeri Pada perut kanan atas. Pembengkakan Hepar yang mengalami
DO: inflamasi hati dan bendungan vena
P: nyeri saat di tekan porta
Q: seperti di tususk-tusuk
R: nyeri pada quadran kanan atas.
S: skala nyeri 5-6
T; menetap
• TTV : suhu 38,7C, RR 20x/menit, N 80x/menit, TD
120/80mmhg
• Hepar teraba keras dan membesar 10cm midternal, 13cm
midklavikula.
 

2. DS: Tn.A mengatakan mual, tidak nafsu makan. Gangguan absorbsi dan metabolisme
DO: pasien tampak lemas, porsi makan tidak habis. pencernaan makanan kegagalan
  masukan untuk memenuhi kebutuhan
metabolik karena anoreksia, mual dan
muntah
ANALISA DATA

3. Ds : Tn.A mengatakan dia demam Invasi agent dalam Hypertermi


Do : Terlihat suhu dari Tn.A sirkulasi darah
mencapai 38,7 ˚C sekunder terhadap
inflamasi hepar

4. Ds : Tn. A mengatakan kulit dan Pruritus sekunder Resiko tinggi


matanya mengalami perubahan terhadap akumulasi kerusakan integritas
yaitu nampak warna kuning dan pigmen bilirubin kulit
tidak seperti biasanya dalam garam empedu
Do : Terlihat kulit dan matanya
berwarna kuning
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan pembengkakan hepar yang mengalami
inflamasi hati dan bendungan vena porta.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan, perasaan tidak nyaman
di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan
metabolisme pencernaan makanan, kegagalan
masukan untuk memenuhi kebutuhan
metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.
3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent
dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
inflamasi hepar.
4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan
jaringan berhubungan dengan pruritus
sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin
dalam garam empedu.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Keperawatan (NOC) (NIC)
1. Gangguan rasa Setelah 1 × 24 1. Kolaborasi 1. nyeri yang
nyaman (nyeri) jam diharapkan: dengan individu berhubungan
berhubungan a.Menunjukkan untuk dengan
dengan tanda-tanda menentukan hepatitis sangat
pembengkakan nyeri fisik dan metode yang tidak nyaman,
hepar yang perilaku dalam dapat digunakan oleh karena
mengalami nyeri (tidak untuk intensitas terdapat
inflamasi hati dan meringis nyeri peregangan
bendungan vena kesakitan, 2.Tunjukkan pada secara kapsula
porta menangis klien penerimaan hati, melalui
intensitas dan tentang respon pendekatan
lokasinya) klien terhadap kepada
nyeri individu yang
 Akui adanya mengalami
nyeri perubahan
 Dengarkan kenyamanan
dengan penuh nyeri
perhatian diharapkan
ungkapan lebih efektif
klien tentang mengurangi
nyerinya nyeri.
3. Berikan 2.klienlah yang
informasi akurat harus mencoba
dan meyakinkan
 Jelaskan pemberi
penyebab pelayanan
nyeri kesehatan
 Tunjukkan bahwa ia
berapa lama mengalami
nyeri akan nyeri
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
(NOC) (NIC)
2. Perubahan nutrisi kurang dari Setelah 1 × 24 jam Ajarkan dan bantu klien untuk 1. keletihan berlanjut
kebutuhan tubuh berhubungan diharapkan: istirahat sebelum makan menurunkan keinginan
dengan, perasaan tidak nyaman a. Menunjukkan 2. Awasi pemasukan untuk makan
di kuadran kanan atas, peningkatan berat badan diet/jumlah kalori, tawarkan 2. adanya pembesaran hepar
gangguan absorbsi dan mencapai tujuan dengan makan sedikit tapi sering dapat menekan saluran
metabolisme pencernaan nilai laboratorium normal dan tawarkan pagi paling gastro intestinal dan
makanan, kegagalan masukan dan bebas dari tanda-tanda sering menurunkan
untuk memenuhi kebutuhan mal nutrisi. 3. Pertahankan hygiene kapasitasnya.
metabolik karena anoreksia,   mulut yang baik sebelum 3. akumulasi partikel
mual dan muntah. makan dan sesudah makanan di mulut dapat
  makan menambah baru dan rasa
4. Anjurkan makan pada tak sedap yang
posisi duduk tegak menurunkan nafsu
  makan.
4. menurunkan rasa penuh
pada abdomen dan dapat
meningkatkan pemasukan
 
INTERVENSI KEPERAWATAN
3. Hypertermi berhubungan dengan Setelah 1 × 24 jam 1.Monitor tanda vital : suhu 1.sebagai indikator untuk
invasi agent dalam sirkulasi diharapkan: badan mengetahui status hypertermi
darah sekunder terhadap a.Tidak terjadi peningkatan 2.Ajarkan klien pentingnya 2.dalam kondisi demam terjadi
inflamasi hepar. suhu mempertahankan cairan yang peningkatan evaporasi yang
    adekuat (sedikitnya 2000 l/hari) memicu timbulnya dehidrasi
untuk mencegah dehidrasi, 3. menghambat pusat simpatis
misalnya sari buah 2,5-3 di hipotalamus sehingga
liter/hari. terjadi vasodilatasi kulit
3.Berikan kompres hangat pada dengan merangsang kelenjar
lipatan ketiak dan femur keringat untuk mengurangi
4.Anjurkan klien untuk memakai panas tubuh melalui
pakaian yang menyerap penguapan
keringat 4. kondisi kulit yang
  mengalami lembab memicu
timbulnya pertumbuhan
jamur. Juga akan mengurangi
kenyamanan klien, mencegah
timbulnya ruam kulit.
 
INTERVENSI KEPERAWATAN
4. Resiko tinggi Setelah 1 × 24 1. Pertahankan 1. kekeringan
kerusakan jam diharapkan: kebersihan tanpa meningkatkan
integritas kulit dan a. Jaringan kulit menyebabkan sensitifitas
jaringan utuh, penurunan kulit kering kulit dengan
berhubungan pruritus.  Sering mandi merangsang
dengan pruritus dengan ujung syaraf
sekunder terhadap menggunaka 2. penghangatan
akumulasi pigmen n air dingin yang berlebih
bilirubin dalam dan sabun menambah
garam empedu. ringan pruritus
(kadtril, dengan
lanolin) meningkatkan
 Keringkan sensitivitas
kulit, melalui
jaringan vasodilatasi
digosok 3. penggantian
2. Cegah merangsang
penghangatan pelepasan
yang berlebihan hidtamin,
dengan menghasilkan
pertahankan lebih banyak
suhu ruangan 4. pendinginan
dingin dan akan
kelembaban menurunkan
rendah, hindari vasodilatasi
pakaian terlalu dan
tebal kelembaban
3. Anjurkan tidak kekeringan
menggaruk,
instruksikan
klien untuk
memberikan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/ Diagnosa keperawatan Implementasi Keperawatan


Tanggal

Minggu, Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan 1.Melakukan kolaborasi dengan individu untuk menentukan
9/12/201 dengan pembengkakan hepar yang mengalami metode yang dapat digunakan untuk intensitas nyeri
9 inflamasi hati dan bendungan vena porta. 2.Menunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien
Jam   terhadap nyeri
10.00 3. Memberikan informasi akurat dan
4.Membahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak
mengandung efek hepatotoksi

Minggu, Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 1. Mengajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum
9/12/201 berhubungan dengan, perasaan tidak nyaman di makan
9 kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan 2. Mengawasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan
Jam metabolisme pencernaan makanan, kegagalan sedikit tapi sering dan tawarkan pagi paling sering
13.00 masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik 3. Mempertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan
karena anoreksia, mual dan muntah. dan sesudah makan
4. Menganjurkan makan pada posisi duduk tegak
 
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Minggu, Hypertermi berhubungan dengan invasi agent 1.Memonitor tanda vital : suhu badan
9/10/201 dalam sirkulasi darah sekunder terhadap inflamasi 2.Mengajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan
9 hepar. yang adekuat (sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah
Jam   dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-3 liter/hari.
15.00 3.Memberikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan
femur
4.Menganjurkan klien untuk memakai pakaian yang
menyerap keringat
 

Minggu, Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan 1. Mempertahankan kebersihan tanpa menyebabkan kulit
9/10/201 jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder kering
9 terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam 2. Mencegah penghangatan yang berlebihan dengan
Jam empedu. pertahankan suhu ruangan dingin dan kelembaban rendah,
18.00   hindari pakaian terlalu tebal
  3. Menganjurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk
memberikan tekanan kuat pada area pruritus untuk tujuan
menggaruk pruritus
4. Mempertahankan kelembaban ruangan pada 30%-40%
dan dingin
EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/ Diagnosa keperawatan Evaluasi Keperawatan
Tangga
l

Minggu Gangguan rasa nyaman (nyeri) S : Klien mengatakan nyerinya mulai sedikit
, berhubungan dengan pembengkakan hepar berkurang
9/12/20 yang mengalami inflamasi hati dan O : Klien terlihat sudah tidak meringis kesakitan
19 bendungan vena porta. A : Masalah Teratasi Sebagian
Jam   P : Intevensi dilanjutkan
12.00

Minggu Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan S : Klien mengatakan sudah mulai mau makan
, tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak walaupun sedikit
9/12/20 nyaman di kuadran kanan atas, gangguan O : Klien terlihat makan dalam porsi kecil tepi
19 absorbsi dan metabolisme pencernaan sering
Jam makanan, kegagalan masukan untuk A : Masalah Teratasi Sebagian
15.00 memenuhi kebutuhan metabolik karena P : Intervensi dilanjutkan
anoreksia, mual dan muntah.
EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/ Diagnosa keperawatan Evaluasi Keperawatan
Tanggal
Minggu, Hypertermi berhubungan dengan invasi S : Klien mengatakan demamnya sudah mulai
9/10/2019 agent dalam sirkulasi darah sekunder turun
Jam terhadap inflamasi hepar. O : Terlihat suhu pasien turun menjadi 37 ˚C
17.00   A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Minggu, Resiko tinggi kerusakan integritas kulit S : Klien mengatakan mata dan kulitnya
9/10/2019 dan jaringan berhubungan dengan masih berwarna kuning dan belum
Jam 20.00 pruritus sekunder terhadap akumulasi kembali normal
pigmen bilirubin dalam garam empedu. O : Terlihat mata dan kulit masih nampak
  berwarna kuning
  A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
 

Anda mungkin juga menyukai