Nomor Dokumen :
Revisi Ke : 00
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas Bandongan
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANDONGAN
A. PENDAHULUAN
Imunisasi adalah upaya yang dilaksanakan dengan sengaja untuk
memberikan kekebalan atau vaksin kepada balita dan, WUS dan ibu hamil
sehingga terhindar dari penyakit yang dapat ddicegah dengan imunisasi (PD31).
B. LATAR BELAKANG
Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang sangat
berdampak berdampat terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Salah satu
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang kesehatan
adalah upaya untuk bayi yaitu imunisasi.
Program imunisasi di Indonesia kemudian diperbaharui dan dikembangkan
dengan tujuan memberikan perlindungan terhadap macam-macam penyakit :
TBC, Meningitis, Dipteri, Pertussis, Tetanus, Campak, Polio dan Hepatitis B
melalui antigen BCG, DPT, Polio, HIB, Campak, Hepatitis B dan TT. Di Indonesia
program imunisasi di utus oleh Kementrian Kesehatan RI. Pemerintah
bertanggung jawab menetapkan sasaran, jumlah, penerima imunisasi, kelompok
umum serta tata cara memberikan vaksin pada sasaran.
Pelaksana program imunisasi dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan
Pemerintah dan swasta. Institusi swasta dapat memberikan pelayanan imuniisasi
sepanjang memenuhi persyaratan yang telah di tetapkan oleh Kementrian
Kesehatan RI.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi, WUS dan ibu hamil
akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi PD31.
b. Tujuan Khusus
Memberikan imunisasi pada seluruh balita, WUS dan ibu hamil.
E. SASARAN
a. Bayi 0-11 bulan
b. Ibu hamil
c. WUS (calon pengantin)
F. JADWAL
a. Hb : 0-7 hari
b. BCG : 0-2 bulan
c. Polio diberikan 4x
d. DPT-Hb-Hib diberikan 3x
e. Campak : 9 bulan
Dengan jarak interval 4 minggu
Imunisasi lanjutan :
DPT-Hb-Hib lanjutan : 18-26 bulan
Campak lanjutan : 24-36 bulan
G. EVALUASI KEGIATAN
1. Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif maupun
negatif pelaksanaan imunisasi. Dari hasil evaluasi tersebut bisa dijalankan
bahkan pembelajaran guna melakukan perbaikan dan pengembangan.
Evaluasi oleh pelaksana (bidan, koordinator bidan, koordinator imunisasi)
dilakukan setiap akhir tahun.
2. Pencatatan pelaporan evaluasi kegiatan
a. Monioring
Dilakukan dalam ragka melihat perkembangan dan pencapaian serta
masalah dalam pelaksanaan imunisasi, hasil monitoring dapat dijadikan
bahan acuan untuk perbaikan. Monitoring dilakukan secara berkala setiap
3 bulan.
b. Pelaporan
Selalu rangkaian hasil kegiatan di lapangan setiap bulan. Pelaporan hasil
kegiatan dijadikan dokumen.