Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan pengertian pembagian kekuasaan!

Jawaban: pembagian kekauasaan adalah proses menceraikan wewenang yang


dimiliki oleh negara untuk (memerintah, mewakili, mengurus, dan sebagainya)
menjadi beberapa bagian (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) untuk diberikan kepada
beberapa lembaga negara untuk menghindari pemusatan kekuasaaan (wewenang)
pada satu pihak atau lembaga.

2. Jelaskan pengertian kekuasaan eksekutif menurut John Locke!


Jawaban: kekuasaan eksekutif menurut John Locke adalah kekuasaan untuk
melaksanakan undang-undang. Pemegang kekuasaan ekseskutif harus
melaksanakan undang-undang dengan baik agar pelaksanaan kekuasaan dalam
pemerintahan berjalan lancar.

3. Sebutkan tugas dan wewenang menteri-menteri secara umum!


Jawaban:
a. Memimpin departemen sesuai tugas pokok yang ditetapkan pemerintah dan
membina aparatur departemen yang dipimpinnya.
b. Menentukan kebijakan pelaksanaan bidang pemerintahan yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai kebijakan umum yang ditetapkan oleh presiden.

c. Membina dan melaksanakan kerja sama dengan departemen, instansi, dan


organisasi terkait lainnya untuk memecahkan persoalan yang timbul.

4. Sebutkan tugas dan wewenang presiden!


Jawaban:
a. Membuat undang-undang bersama MPR
b. Menetapkan peraturan pemerintah
c. Memegang kekuasaan yang tertinggi, yaitu angkatan darat, angkatan laut, dan
angkatan udara.
d. Menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain
atas persetujuan DPR.
e. Menyatakan keadaan berbahaya
f. Mengangkat dan menerima penempatan duta konsul negara lain dengan
memerhatikan pertimbangan DPR
g. Memberikan grasi dan rehabilitasi dengan memerhatikan pertimbangan
Mahkamah Agung
h. Memberikan amnesti dan abolisi dengan memerhatikan pertimbangan DPR
i. Memberikan gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur denga
undang-undang.
j. Mengangkat dan memberhentikan menteri
k. Mengajukan RUU APBN kepada DPR.

5. Bagaimana sistem pemerintahan di Indonesia!


Jawaban: sistem pemerintahan yang bisa disebut juga sebagai sistem
ketatanegaraan Republik Indonesia menurut UUD 1945, tidak menganut suatu
sistem negara manapun, tetapi adalah suatu sistem khas menurut kepribadian
Bangsa Indonesia. Namun, sistem ketatanegaraan Republik Indonesia tidak terlepas
dari ajaran trias politica Montesquieu. Ajaran trias politica tersebut adalah tentang
tentang pemisahan kekuasaan negara menjadi tiga, yaitu legislatif, eksekutif, dan
yudikatif yang kemudian masing-masing kekuasaan tersebut dalam pelaksanaannya
diserahkan kepada suatu badan mandiri, artinya masing-masing badan itu satu sama
lain tidak dapat saling memengaruhi dan tidak dapat saling meminta
pertanggungjawaban

Anda mungkin juga menyukai