Pembelajaran remedial merupakan pemberian perlakuan khusus terhadap peserta didik yang
mengalami hambatan dalam kegiatan belajarnya. Hambatan yang terjadi dapat berupa
kurangnya pengetahuan dan keterampilan prasyarat atau lambat dalam mecapai kompetensi.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya
sebagai pelayanan khusus antara lain:
1. Adaptif
Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh karena itu program pembelajaran
remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan,
kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus
mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.
2. Interaktif
Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang berbeda-beda, maka
dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar dan metode
penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
4. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan
belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan balik dapat bersifat korektif maupun
konfirmatif. Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan
belajar yang berlarut-larut yang dialami peserta didik.
Pelaksanaan remedial teaching merupakan salah satu bentuk bimbingan belajar yang dapat
dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut:
Meneliti kasus dengan permasalahannya sebagai titik tolak kegiatan-kegiatan berikutnya. Tujuan
penelitian kembali kasus adalah agar memperoleh gambaran yang jelas mengenai
permasalahan tersebut, serta cara dan kemungkinan pemecahannya. Berdasarkan penelitian
kasus akan dapat di tentukan siswa-siswa yang perlu mendapatkan remedial teaching. Dengan
adanya Remedial Teaching, pendidik dapat mengetahui:
a. Kekurangan serta kelemahan yang dialami siswa pada masing-masing bidang studi
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengetahui alternative tindakan yang akan dilakukan
adalah dengan menentukan karakteristik kasus yang akan ditangani tersebut. Karakteristik
kasus dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Kasus ringan yaitu kasus yang terjadi jika siswa belum mnemukan cara belajar yang baik
b. Kasus cukup yaitu kasus yang terjadi jika siswa telah mampu menemukan pola belajar
namun belum dapat berhasil karena mimiliki hambata psikologis
c. Kasus berat yaitu kasus yang terjadi jika siswa belum memiliki cara belajar yang baik,
namun juga memiliki hambatan emosional.
Jika karakteristik telah ditentukan, maka tindakan yang pemecahannya harus sesuai dengan
kebutuhan siswa. Pada kasus ringan tindakan yang dilakukan adalah dengan memberikan
Remedial Teaching dengan metode yang sesuai kebutuhan siswa. Namun jika kasus cukup dan
berat maka siswa harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan layanan konseling terlebih
dahulu agar dapat diketahui bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi hambatan-hambatan
emosional dan psikologis siswa tersebut.
b. Factor efisiensi yaitu meminimalisir tenaga, biaya, dan wktu yang digunakan dalam
Remedial Teaching , namun dapat mengoptimalkan hasil belajar.
c. Factor kesusilaan dengan jenis masalah , sifat individu, fasilitas, dan kesempatan yang
tersedia.
3. Layanan bimbingan dan penyuluhan/psikoterapi
Pemberian layanan khusus yaitu bimbingan dan konseling bertujuan agar siswa yang memiliki
hambatan dalam belajar seperti hambatan psikologis dan emosional dapat menghadapi
kegiatan belajar secara wajar Bimbingan ini dapat dilakukan oleh guru BK, psikolog, atau
psikiater. Langkah ini mungkin dapat dilakukan oleh guru jika kondisi kasus tersebut
memungkinkan, tetapi jika kondisinya di luar kemampuan guru, maka dapat diserahkan kepada
pihak yang lebih kompeten.
Kasus yang mungkin dapat dilakukan oleh guru tanpa melibatkan layanan konseling antara lain
Langkah ini merupakan kegiatan inti dari Remedial Teaching setelah pra-kondisi diselesaikan.
Seperti yang telah diuraikan bahwa sasaran Remedial Teaching adalah tercapainya peningkatan
prestasi atau kemampuan penyesuaian diri sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah
ditetapkan. Ada beberapa bentuk yang dapat diberikan dalam Remedial Teaching adalah
sebagai berikut :
b. Mengubah metode mengajar dengan metode lain yang dipandang lebih sesuai dengan
kemampuan siswa
Hasil pengukuran yang dilakukan pada langkah sebelumnya kemudian diidentifikasi dengan
membandingkan dengan kriteria seperti pada proses belajar yang biasa dilakukan. Berikut
adalah kemungkinan dari hasil identifikasi:
a. Kasus menunjukkan kenaikan prestasi yang dihasilkan sesuai dengan kriteria yang diharapkan
b. Kasus menunjukkan kenaikan prestasi, namun belum memenuhi kriteria yang diharapkan
Rekomendasi yang kemungkinan dapat dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil identifikasi
adalah sebagai berikut :
a. Bagi kasus yang berhasil, maka selanjutnya diteruskan ke program yang selanjutnya
b. Bagi kasus yang belum berhasil sepenuhnya diserahkan pada pembimbing untuk diadakan
pengayaan
c. Bagi kasus ketiga (3) perlu didiagnosis lagi untuk mengetahui letak kelemahan Remedial
Teaching , untuk selanjutnya diadakan ualangan dengan alternative yang sama.