Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Salah satu langkah awal bagi guru sebelum melaksanakan kegiatan awal
pembelajaran adalah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Oleh karena itu,
KKM berperan sebagai acuan dalam proses belajar mengajar. Salah satu masalah yang
dihadapi guru dan siswa adalah KKM yang tinggi.
KKM yang tinggi, menyebabkan pendidik memaksa para siswa untuk menguasai
seluruh bidang studi yang ada. Proses belajar mengajar menjadi terganggu karena
siswamerasa tertekan.
Penelitian ini mencoba mencari tahu pengaruh antara KKM yang tinggi dan KKM
yang rendah terhadap hasil belajar dan terhadap keefektifan proses belajar mengajar.
Penelitian ini juga membahas dampak positif dan negatif KKM yang tinggi dan KKM
yang rendah bagi guru dan siswa di MAN 2 Kota Jambi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pengaruh antara KKM yang tinggi dan KKM yang rendah terhadap hasil
belajar siswa di MAN 2 Kota Jambi?
2. Bagaimanakah pengaruh antara KKM yang tinggi dan KKM yang rendah terhadap
keefektifan proses belajar mengajar di MAN 2 Kota Jambi?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh antara KKM yang tinggi dan KKM yang rendah terhadap
hasil belajar siswa di MAN 2 Kota Jambi.
2. Untuk mengetahui pengaruh antara KKM yang tinggi dan KKM yang rendah terhadap
keefektifan proses belajar mengajar di MAN 2 Kota Jambi.

1
1.4. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagi Guru
Penelitian ini bermanfaat agar guru dapat menghidupkan pengetahuan sesuai
dengan kemampuan dan juga karakter siswa.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat agar siswa dapat belajar dengan nyaman tanpa merasa
tertekan.

2
BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Pengertian KKM
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menurut Prayitno (2009: 418) merupakan suatu
acuan penentu seorang siswa memenuhi kriteria persyaratan penguasaan materi pelajaran
tertentu secara minimal. Departemen Pendidikan Nasional pada Petunjuk Teknis Penilaian
Hasil Belajar Sekolah Menengah Kejuruan (2008: 11) menyebutkan bahwa KKM
merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan nilai antara 0-100% untuk setiap
mata pelajaran dan ditentukan oleh satuan pendidikan. Dengan ditetapkannya ketuntasan
minimal maka siswa tidak harus mencapai nilai 100% untuk disebut tuntas belajar,
melainkan hanya dengan mencapai batas ketuntasan minimal (sebesar 75%) siswa sudah
dapat dikatakan tuntas belajar.
Menurut Lukmanul Hakiim (2009: 22) KKM merupakan batas minimal pencapaian
kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa pada setiap mata pelajaran. Kriteria yang ideal
untuk setiap indikator adalah sebesar 75% dan sekolah diharapkan untuk terus
meningkatkan KKM hingga mencapai nilai ideal (100%). Ahmad Sudrajat (2008: 3) dalam
tulisannya Penetapan KKM menyebutkan bahwa KKM merupakan kriteria penilaian
paling rendah yang menyatakan ketercapaian peserta didik terhadap materi dengan
menunjukkan presentase tingkat pencapaian kompetensi berupa angka maksimal 100.
Target ketuntasan secara nasional adalah sebesar 75%, sekolah berhak menentukan 8
KKM di bawah target nasional dan diharapkan untuk dapat terus ditingkatkan secara
bertahap.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) merupakan batasan nilai minimal ketercapaian kompetensi berupa angka
dari 0-100 sebagai patokan penentu ketuntasan minimal siswa. Sebagai patokan secara
nasional telah ditetapkan bahwa KKM sebesar 75%.

3
2.1.2 Fungsi KKM
Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal sebagai berikut.
a. Acuan dalam menentukan ketuntasan belajar siswa pada tiap kompetensi dasar
yang diikuti.
b. Acuan siswa untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pelajaran sehingga
akan mendapat nilai di atas KKM.
c. Salah satu komponen evaluasi kegiatan pembelajaran di sekolah.
d. Merupakan kontrak pedagogik antara guru dengan siswa, sekolah dengan
masyarakat, karena pencapaian KKM siswa merupakan tanggung jawab semua
pihak yang bersangkutan.
e. Target sekolah dalam menentukan pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.
2.1.3 Pengertian Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses belajar mengajar.
Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas,
tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif.
Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan
penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.
Proses belajar mengajar memeiliki makna dan pengertian yang lebih luas
daripada pengertian mengajar semata. Dalam proses belajar mengajar tersirat
adanya suatu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan
guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling
menunjang.
2.1.4 Komponen-komponen Proses Belajar Mengajar
Komponen-komponen Proses Belajar Mengajar sebagai berikut.
1. Tujuan.
2. Bahan Pelajaran.
3. Kegiatan Belajar Mengajar.
4. Metode.
5. Alat.
6. Sumber Pelajaran.
4
2.2 Metode Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif, dimana data
indikator pendukung lainnya akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
2.2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diambil adalah pengaruh antara KKM yang tinggi dan
KKM yang rendah terhadap hasil belajar dan terhadap keefektifan proses belajar
mengajar.
2.2.2 Metode Pengumpulan Data
Di dalam pengerjaan karya tulis ini, metode yang digunakan dalam
pengumpulan data yaitu metode wawancara. Wawancara merupakan metode
pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara
sistematis dan berlandasakan kepada tujuan penelitian.
2.2.3 Lingkungan Penelitian
Lingkungan pengembangan penelitian ini adalah di Madrasah Aliyah Negeri 2
Kota Jambi, yang beralamat di Jalan Adityawarman, Jambi.
2.2.4 Studi Kasus
Populasi yang peneliti targetkan yaitu 20 siswa secara random dari kelas XI
MAN 2 Jambi.

5
BAB III

PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh melalui hasil wawancara terhadap 20 siswa kelas XI
dengan menggunakan metode random. Diketahui hasilnya sebagai berikut.

Pertanyaan :

1. Bagaimana pendapat anda tentang KKM yang ada di MAN 2 Kota Jambi?
2. Bagaimana pengaruh KKM terhadap anda?
3. Menurut anda KKM yang bagaimana yang baik dan efektif untuk proses belajar
mengajar?

Hasil wawancara :

Ananda Pratiwi : XI MIA 1

1. Menurut saya, KKM yang adadi MAN 2 Kota Jambi sudah cukup baik dan pas untuk
diterapkan. Karena dapat membuat kita selalu termotivasi untuk mencapai nilai
tersebut danbahkan kalau bisanlebih dali KKM tersebut.
2. Pengaruhnya cukup banyak, dengan KKM "75" itu mampu membuat saya selalu
termotivasi dan berusaha dengan semangat untuk mencapai nilai itu. Walaupun ada
yang mengatakan bahwa nilai itu tidak penting. Tetapi dengan nilai saya mampu
mengukur batas kemampuan saya. Jika kemampuan saya rendah, maka saya
berusaha lebih keras.
3. Menurut saya KKM di sekolah kita sudah cukup baik dan efektif. Tetapi lebih baik
jika sekolah memperbaharui KKM sesuai dengan kemampuan siswa-siswinya.
Sehingga tidak akan ada yang merasa bahwa sekolah hanya ingin menuntut bukan
menuntun dan tidak akan ada yang merasa terbebani.
Tiesya Valvina Pramaysela : XI IIS 1
1. Menurut saya KKM Sekolah kita terlalu tinggi. Dan itu membuat tekanan bagi siswa
secara tidak langsung. Mereka akan melakukan segala cara agar nilai mereka di
atas KKM dan akibatnya dapat mengubah pandangan kita sebagai pelajar bahwa
kita sekolah awalnya bertujuan memperoleh ilmu berubah menjadi hanya mengejar
nilai tinggi.
2. Pengaruh bagi saya, KKM saya jadikan acuan untuk standar nilai yang harus saya
capai dan kalau bisa lebih dari KKM tersebut.

6
3. Menurut saya KKM yang efektif dan baik adalah yang disesuaikan dengan
kemampuan siswa karena kalau KKM nya terlalu tinggi akan ada yang memanipulasi
nilai akibat tidak mencapai KKM yang telah ditentukan.
Marshanda : XI IIK 3
1.
2.
3.
Ahmad Widodo :
1. Menurut saya sudah standard an baik
2. Pengaruhnya bagus, karena dengan KKM yang agak tinggi membuat saya lebih giat
untuk belajar
3. KKM yang baik dan efektif itu seperti yang diterapkan di MAN 2 Kota Jambi.
Bunga Rosiati
1. Menurut saya, KKM MAN 2 Kota Jambi sudah standar.
2. Pengaruh bagi saya, yakni membuat diri menjadi semangat belajar.
3. KKM yang baik dan efektif itu adalah KKM yang bernilai 70.
Hadi Maulana
1. Menurut saya, KKM MAN 2 Kota Jambi sudah standar.
2. Bagi saya tidak ada pengaruh, karena kemampuan setiap siswa berbeda.
3. KKM yang baik dan efektif itu adalah KKM yang bernilai 75.
Muafah Rizki
1. Menurut saya, KKM MAN 2 Kota Jambi sudah standar.
2. Bagi saya KKM berpengaruh dalam membangun semangat belajar dan
menghilangkan rasa malas dalam diri.
3. KKM yang baik dan efektif itu adalah KKM yang bernilai 75.
Nabila Diva Syanaya
1. Menurut saya KKM yang ada di MAN sudah cukup bagus karena tidak terlalu tinggi
dan juga tidak terlalu rendah.
2. Pengaruhnya, saya lebih rajin dan hati-hati dalam belajar agar nilai saya mencapai
KKM.
3. Menurut saya, KKM yang baik dan efektif adalah KKM yang tidak terlalu tinggi dan
tidak terlalu rendah agar peserta didik tidak terbebani dengan KKM yag terlalu tinggi
juga tidak dibuat santai dalam belajar dengan KKM yang terlalu rendah.
Nabila Qotrunada
1. Menurut saya KM yang di MAN kita ini sudah cukup standar karena dengan KKM
tinggi kita bisa masuk perguruan tinggi dengan nialai yang bagus
2. Pengaruh bagi saya yakni sebagai patokan nilai yang harus saya capai.

7
3. Menurut saya, KKM yang baik dan efektif adalah pelajaran yang tidak sebanding
dengan nilainya (kemampuan siswa) lebih baik diturunkan, seperti MTK, B.Inggris,
Kimia, B.Arab menjadi 60. Tapi kalau pelajaran yang mudah seperti Penjas, Seni
Budaya itu pas 75.
Nurul Huda
1. Menurut saya, KKM MAN 2 Kota Jambi sudah standar.
2. Pengaruh bagi saya, dapat memotivasi diri untuk terus meningkatkan semangat
dalam beajar.
3. KKM yang baik dan efektif itu adalah KKM yang bernilai 70.

No. Nama Lengkap Kelas Jawaban


1 Ananda Pratiwi XI MIA 1
2 Tiesya Valvina P XI IIS 1
3 Marshanda XI IIK 3
4 Ahmad Widodo XI IIK 1
5 Bunga Rosiati XI IIK 1
6 Hadi Maulana XI IIK 1
7 Muafah Rizki XI IIK 1
8 Nabila Diva Syanaya XI IIK 1
9 Nabila Qotrunada XI IIK 1
10 Nurul Huda XI IIK 1
11 Silvia XI IIK 1
12 Wulan Permata Hati XI IIK 1

8
DAFTAR PUSTAKA

https://udugudug.wordpress.com/2012/01/06/kkm-pengertian-fungsi-dan-tahapan-
penetapan/
http://info-pengertian-pendidikan.blogspot.com/2016/11/6-komponen-komponen-belajar-
mengajar.html
https://inspirasibelajar.wordpress.com/2011/03/19/pengertian-proses-belajar-mengajar/

Anda mungkin juga menyukai