Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING

UNTUK MEREDUKSI WASTE DI INDUSTRI SKALA UKM

Darminto Pujotomo, Raditya Armanda


Program Studi Teknik Industri, Universitas Diponegoro-Semarang
Jl. Prof Sudarto, SH., Semarang
darminto_pujotomo@industri.undip.ac.id,

Abstrak

Lean Manufacturing merupakan konsep manufaktur untuk menghasilkan produk yang efisien dengan
mengurangi biaya produksi melalui efisiensi. Dalam konsep Lean, dikenal 7 macam pemborosan yang
meliputi produksi berlebih, transportasi material yang berlebihan, menunggu, proses yang tidak perlu,
persediaan, pergerakan dan cacat produk. Penelitian ini menggunakan value stream mapping dalam
mengidentifikasi pemborosan dan menelusuri potensi terjadinya pemborosan. Potensi pemborosan yang
terjadi akan direduksi dengan menggunakan instrumen yang sesuai berdasarkan indikator terpilih.
Penelitian diharapkan dapat menghasilkan proses produksi yang lebih efisiensi sehingga mampu
mereduksi biaya produksi. Pada akhirnya akan menghasilkan profit yang lebih besar.
Kata kunci : lean manufacturing, value stream mapping, waste

Abstract

Lean Manufacturing is a manufacturing concepts to produce products that are efficient by reducing
production costs through efficiencies. In the Lean concept, known seven kinds of waste, including
overproduction, excessive material transportation, waiting, unnecessary processes, inventory, motion and
product defects. This study uses value stream mapping to identify waste and exploring the potential for
waste. Potential waste that occurs will be reduced by using appropriate instruments based on selected
indicators. The study is expected to produce a more efficient production processes so as to reduce
production costs.Will ultimately result in greater profits.
Keywords: lean manufacturing, value stream mapping, waste

PENDAHULUAN Menurut Sistem Produksi Toyota,


Kinerja perusahaan dinilai dari terdapat tujuh pemborosan antara lain
kemampuan suatu perusahaan untuk Overproduction (Produksi Berlebihan),
menciptakan proses yang efektif dan Waiting (Menunggu),Transportation
efisien. Untuk meningkatkan kinerja (Transportasi), Inappropriate Processing
perusahaan, diperlukan perbaikan secara (Proses yang tidak Perlu), Unnecessary
terus-menerus. Informasi mengenai Inventory (Persediaan yang tidak perlu),
bagaimana suatu proses berlangsung saat Unnessary Motion (Gerakan yang tidak
ini (pemetaan proses yang terjadi saat ini) perlu), dan Defect (Kecacatan). (Hine,2000,
diperlukan untuk melakukan perbaikan hal 9]
proses (Handfield & Nichols, 2002). Penelitian ini bermaksud mengidentifikasi
Banyak pemborosan yang terjadi di pemborosan yang terjadi dan mereduksi
perusahaan tanpa disadari oleh pelakunya. pemborosan tersebut sehingga mampu
Selama ini perusahaan merasakan adanya meningkatkan efisiensi produksi.
pemborosan yang sering terjadi. Tetapi
perusahaan jarang melakukan pengukuran. METODOLOGI PENELITIAN
Padahal, pemborosan sangat berpotensi Metodologi penelitian yang
mengurangi efisiensi perusahaan. digunakan dalam penelitian ini berdasarkan
urutan langkah - langkah berikut ini :

J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011 137


Mulai

Melakukan studi literatur mengenai Lean


Manufacturing

Memahai Sistem yang akan diteliti

Membuat gambaran secara keseluruhan


mengenai sistem yang akan diteliti

Tujuan Penelitian
· Mengidentifikasi pemborosan yang terjadi dalam berproduksi
· Mengukur pemborosan yang trjadi di perusahaan
· Mengurangi pemborosan dengan menerapkan teknik yang sesuai.

Pembatasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada pembahasan mengenai pemborosan produksi yang dihasilkan oleh perusahaan pada saat dilakukannya penelitian ini.

Studi Pustaka Studi Lapangan

Pengumpulan Data:

Pengolahan Data

Analisis Hasil Pengolahan Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1 Log kayu, papan kayu, komponen jadi

HASIL PENELITIAN dari 3 tahap. Tahap pertama adalah proses


Proses Produksi pembuatan log kayu menjadi papan kayu
Proses produksi difokuskan pada dengan menggunakan mesin sawmill, pada
proses perubahan dari log kayu menjadi tahap ini log kayu dipotong sesuai dengan
komponen (yang akan di assembly untuk ketebalan yang diinginkan. Tahap kedua
menjadi meubel). Proses produksi ini terdiri dengan menggunakan mesin ricksaw adalah

J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011 138


proses pembuatan papan kayu menjadi cacat produksi (disebabkan proses
komponen setengah jadi, tahap ini ukuran produksi) yang terjadi sehingga dapat
pemotongan kayu ditentukan dari lebar menjaga kualitas meubel dicontohka pada
komponen yang dibutuhkan. Selanjutnya saat pemotongan kayu dari log hingga
tahap terakhir dengan mesin radial adalah menjadi komponen jadi.
proses pembuatan komponen setengah jadi
menjadi komponen jadi, tahap ini kayu Desain Layout Produksi
dipotong berdasarkan panjang komponen Perusahaan menerapkan proses
yang dibutuhkan. Perusahaan ini juga layout, peletakkan mesin pun telah sesuai
menerapkan system lacak balak, yang dengan kebutuhan pekerja dari proses
berfungsi untuk melacak asal meubel pembuatan komponen. Hanya saja masalah
sampai ke log kayu. transportasi forklift menjadi kendala,
Pada setiap tahapan proses (3 karena jalur yang ada tidak memungkinkan
tahap) terdapat quality control yang forklift untuk melakukan gerakan – gerakan
bertugas untuk mengecek hasil dari proses yang lebih efisien. Group Technology juga
produksi. Pengecekan berupa spesifikasi sudah diterapkan dalam pembuatan layout
dimensi produk sesuai dengan spesifikasi produksi, sehingga usul pembuatan desain
yang dibutuhkan. Dimana terdapat tiga baru dirasa kurang efektif. Layout dapat
kategori cacat material, yaitu cacat hati, dilihat pada Gambar 2.
cacat mata, dan cacat pecah. Sedangkan

BUBUK KAYU KAYU SISA


(POTONGAN)
A

B1

A
PRESS SAWMILL 2 3

2 RADIAL 4
A
B 2.1 RICKSAW 4 A

2 A 3

RADIAL 3
A A

Papan Press RICKSAW 3


Komponen
3

A RADIAL 2
1 RICKSAW 2

FINGER JOINT Potongan Finger Joint


A 3
B 2.2 RADIAL 1
2
RICKSAW 1

Papan Finger Joint PENGELEMAN Komponen Akhir

B 2.3 1

SAWMILL 1

PLANNER Papan Triplek

Komponen Akhir LOG KAYU

Gambar 2 Layout Produksi di CV Citra Jepara

J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011 139


Penerapan Lean Manufacturing
Value Stream Mapping

Schedulling

Komponen
Balok Kayu

1 LOT 1 LOT
Sawmill 30 Menit Radial
10 Menit Ricksaw

Cycle Time=1 menit 37 detik Cycle time=8 detik Cycle time=19 detik

2 machine 4 machine 4 machine


1 shift 1 shift 1 shift

Pada Value Stream mapping terlihat


adanya beban kerja yang tidak seimbang
pada tiap proses kerja, terutama terlihat
pada mesin sawmill yang hanya terdiri dari
2 mesin dan memilikki waktu pemrosesan
yang paling lama. Hal Ini disebabkan Overproduction Waste
karena ukuran mesin ini yang besar Dalam proses produksi CV Citra Jepara,
sehingga membutuhkan tempat yang luas tidak terjadi overproduction waste
juga harga mesin yang mahal.Sehingga karena produk yang dikerjakan
perusahaan tidak dapat dengan mudah merupakan produk make to demand.
untuk memperbanyak mesin ini, keadaan ini Sehingga sebelum diproduksi, desain
menyebabkan waktu untuk transfer material yang dibuat akan dianalisa terlebih
lebih lama. Ketidak seimbangan aliran dahulu oleh bagian produksi.
proses dapat diatasi dengan cara lantai
produksi membuat persediaan work in Movement of Material Waste
process berupa papan kayu, meskipun work · Forklift
in process merupakan salah satu jenis waste Ada beberapa pemindahan material
hal ini perlu dilakukan untuk dapat yang menggunakan forklift sebagai
memperlancar aliran produksi karena alat pemindahan. Pertama, untuk
seperti dapat kita lihat produksi dari balok mengangkut log kayu dari gudang,
kayu ke komponen kayu berupa aliran digunakan forklift untuk
flowshop. Sehingga dengan menerapkan memindahkannya ke saw mill.
kebijakan work in process berupa papan Kedua, untuk mengangkut komponen
kayu dapat menekan pemborosan yang yang jadi yang siap untuk dirakit
lebih besar yang diakibatkan oleh digunakan forklift sehingga dengan
ketidakseimbangan aliran produksi. jumlah yang besar dengan waktu
yang relative singkat.
The 7 Wastes (Jenis Pemborosan yang · Platform Truck
Terjadi Penggunaan platform truck
Correction Waste digunakan untuk memindahkan
Untuk mengurangi waste pada proses komponen setengah jadi yang tidak
correction waste, diterapkan system quality dapat digunakan lagi. Penggunaan
control yang berfungsi untuk platform truck meminimasi tenaga
menyingkirkan material cacat (cacat angkut dan volume perpindahan
material dan cacat proses) agar tidak komponen yang reject.
diproses lebih lanjut dan menyebabkan · Handlift Truck
kerugian yang lebih besar. Contoh cacat Handlift truck digunakan untuk
pada bahan kayu yang terjadi dijelaskan memindahkan komponen yang sudah
pada gambar di bawah ini. jadi dan siap digunakan. Disini
komponen yang diangkut telah diatur

J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011 140


sesuai dengan ukuran dan jumlah pada hari tersebut. Sebagai bahan acuan
yang dibutuhkan. pemenuhan produk digunakan RRK
(Rencana Realisasi Komponen) yang berisi
Motion Waste jumlah dan spesifikasi produk yang harus
Para pekerja yang ada pada CV Citra diproduksi.
Jepara memiliki jobdesk masing – masing,
sebagai contoh para pekerja yang Sustainable Manufacturing
memotong log kayu menjadi papan hanya Ketiga pilar pendukung
mengerjakan pemotongan itu saja. Sehingga Sustainable Manufacturing tidak dapat
pergerakan yang terjadi tidak berdiri sendiri karena makna sustainable itu
mengakibatkan motion waste. sendiri berarti berkelanjutan dimana satu
proses berlanjut ke proses-proses
Waiting Waste berikutnya dimana proses sebelumnya akan
Waiting waste sedikit terjadi pada proses mempengaruhi proses selanjutnya baik
produksi, ini terbukti dengan sedikitnya secara langsung maupun secara tidak
material yang menunggu untuk diproses langsung. Ketiga pilar tersebut memiliki
selanjutnya dan kesesuaian beban kerja. hubungan dan ketergantungan satu dengan
Sebagai cara untuk menguranginya yaitu yang lainnya. Sebagai contoh ketersediaan
dengan jumlah mesin yang tidak sama. bahan baku (pilar lingkungan)
Saw mill yang digunakan untuk mempengaruhi ada tidaknya proses
memotong log kayu hanya terdiri dari produksi yang akan dilaksanakan (pilar
dua mesin, sedangkan Rick saw terdapat ekonomi) kemudian dari ada tidaknya
empat mesin yang bekerja secara seri. proses produksi mengakibatkan sebagian
Kemudian Radial saw hanya terdiri dari orang dapat memiliki pendapat untuk
empat mesin, jumlah ini cukup untuk mencukupi kebutuhannya.
mengakomodasi jumlah output dari Rick Entitas yang ada dalam proses
saw untuk dipotong sesuai panjang yang produksi pada CV. Citra Jepara dimulai dari
telah direncanakan. input produksi hingga output produksi
antara lain :
Inventory Waste Input
Input pada perusahaan mebel CV. Citra
Jepara ini antara lain log kayu itu sendiri
sebagai bahan baku utama (supplier),
design demand, mesin, manusia dan area
kerja.
Proses
Proses yang dapat kita ketahui hanyalah
proses perubahan dari log kayu hingga
menjadi komponen – komponen sesuai
dengan rencana produksi dari
perusahaan dimulai dari pengiriman log
Karena banyaknya faktor yang kayu oleh supplier, inventory dan
tidak tentu seperti faktor alam dan perijinan material handling.
dalam dalam pengadaan kayu, maka Output
perusahaan menerapkan kebijakan safety Output yang didapat dari proses
stock untuk mencegah terjadinya stockout produksi ini antara lain komponen baik,
atas permintaan konsumen. komponen cacat dan limbah kayu
berupa potongan papan tak beraturan
Processing Waste dan serbuk kayu.
Dalam proses produksi yang
dilakukan, bagian produksi menetapkan Dalam studi kasus ini akan kita
jumlah komponen yang harus dipenuhi bahas beberapa alternatif yang dapat
digunakan untuk menciptakan sustainable

J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011 141


manufacturing pada CV. Citra Jepara. didapat nantinya
antara lain : Warga sekitar, Adanya
 Mengurangi penggunaan bahan utama pemerintah dan kebiasaan dan
yang tidak berkelanjutan dengan perusahaan dapat pemikiran warga
penggunaan bahan pengganti yang saling terjalin yang tidak
berkelanjutan dan lebih ramah hubungan. memikirkan
Pemerintah sustainable
lingkungan, sebagai sehingga
Kayu sebagai bahan baku utama pengintrol, warga membutuhkan
pembuatan mebel pada CV. Citra Jepara sekitar sebagai proses yang lebih
merupakan bahan baku yang kemungkinan Sosial penyuplai dan lama dalam
perusahaan sosialasi
untuk digantikan sulit, karena daerah
sebagai pengguna pentinganya
pemasaran dan permintaan berasal dari luar kayu. kerjasama
negeri dimana hasil mebel yang dibeli dari Secara tidak tersebut.
Indonesia menggunkana kayu jati memiliki langsung warga
keunikan tersendiri dimata mereka. Oleh bekerja
mendapatkan
karena itu pembeli menginginkan kualitas pekerjaan dari
kayu jati yang tinggi. adanya proses ini.
Umur pohon jati yang ideal untuk Secara tidak Nilai keuntungan
sebuah tanaman sebagai bahan baku langsung juga yang kecil bagi
pembuatan mebel ± 25 tahun atau lebih, sebagai bentuk perusahaan
pengendalian maupun warga
dengan rentang waktu tersebut dapat kualitas dan sekitar karena
melakukan perencanaan dalam proses kuantitas dari log waktu yang lama
produksi di masa depan. Sebagai solusi atas Ekonomi kayu itu sendiri untuk mencapai
permasalahan tersebut, alangkah baiknya guna memenuhi umur tanaman
kebutuhan produktif.
sebuah perusahaan yang bergantung atas
dengan tetap
alam melakukan inovasi dalam pengadaan memperhatikan
bahan baku kayu tersebut. Misalkan : tiga pilar
1. Penggunaan kayu dari pohon buah – sustainable
buahan yang sudah tidak produktif manufacturing.
seperti kayu pohon mangga, pohong
 Mengoptimalkan penggunaan energi
durian dan pohon lain yang sesuai, selama logistik, proses produksi dan
2. Pengadaan bibit – bibit tanaman jati distribusi.
yang akan digunakan kemudian Sebagai contoh dengan
melakukan penanaman tanaman pada memaksimalkan supplier dari daerah sekitar
daerah yang telah dijadikan bahan baku, maka energi yang diperlukan lebih sedikit,
meskipun membutuhkan waktu yang karena transportasi yang digunakan lebih
lama tetapi dari suplai bahan baku ini dekat sehingga energi yang diperlukan pun
penciptaan sustainable manufacturing lebih kecil.
dapat terwujud.
3. Bekerjasama dengan warga dan dinas Aspek Keuntungan Kendala
terkait untuk tetap menjaga Semakin kecil Keterbatasan
keseimbangan alam seperti pemerintah energi yang tersedianya bahan
diperlukan dalam baku padadaerah
setempat terutama pada daerah yang Lingkungan proses produksi perusahaan
telah ditanami sebagai modal dimasa semakin kecil
depan. pula dampak
buruk pada
Aspek Keuntungan Kendala lingkungan
Rentangwaktu Dari minimnya Solusi
Kondisi alam yang lama dan kerugian dari penggunaan
kondisi alam perusahaan, energi yang
tetap terjaga Sosial hubungan social minimal belum
Lingkungan sangat
untuk tahun – dengan warga ada
berpengaruh
tahun berikutnya dan masyarakat
terhadap hasil
kayu yang terjaga baik
Ekonomi Proses Keuntungan yang

J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011 142


pengendalian kecil bagi warga daerah peternakan sehingga lebih
lingkungan pada sekitar karena banyak lagi penduduk sekitar yang
daerah sekitar kerjasama yang
yang memiliki tak sebanding. mendapat pekerjaan.
jarak relative c. Lembaran kayu hasil potongan tadi juga
dekat maka lebih dapat digunakan sebagai bahan
mudah dan lebih pembuatan papan nama atau papan
menghemat biaya alamat. Setiap huruf untuk papan
bagi perusahaan,
sehingga biaya tersebut membutuhkan kurang lebih 15
yang dikeluarkan cm2 – 40 cm2 tergantung dari besar
perusahaan lebih kecilnya papan nama yang akan dibuat,
kecil. alas papan nama tersebut juga dapat
 Menurunkan tingkat waste dari menggunakan lembaran kayu yang tak
proses produksi dengan beraturan karena dengan hiasan atau
meningkatkan efisiensi proses ornamen yang pas dapat menambah nilai
produksi, pada hasil karya tersebut,
Waste yang telah dijabarkan pada  Meningkatkan kualitas produk untuk
analisa lean manufacturing sebelumnya memperpanjang masa pemakaian
dapat mengurangi tingkat waste pada proses produk dan mudah terurai oleh alam
produksi tersebut sehingga tingkat efisiensi Semakin bagus kualitas suatu
produksi pun dapat meningkat. Potongan – produk, maka reliability atau kemampuan
potongan kayu yang tidak bias digunakan digunakannya produk tersebut semakin
lagi sebagai bahan mebel dapat digunakan lama. Semakin lama produk tersebut dapat
sebagai : digunakan maka kerugian – kerugian yang
a. Sebelum pemotongan log kayu pertama lainnya dapat terhindarkan. Dengan kualitas
kali sebaikya diukur terlebih dahulu yang baik, pembeli tidak akan segan –
dengan penambahan allowance segan merogoh uang yang lebih dalam
pemotongan. Hal ini dapat dilakukan untuk mendapatkan barang tersebut
agar sisa potongan yang nantinya tidak karenapola pasar dan sifat pembeli akan
digunakan dapat dimanfaatkan terlebih selalu menginginkan barang dengan
dahulu contohnya yaitu log kayu kualitas yang baik.
dengan panjang 2,5 meter dapat
digunakan sebagai bahan komponen Aspek Keuntungan Kendala
sepanjang 2,2 meter. Dengan selisih Mahalnya riset
panjang 30 centimeter tersebut, kayu Sedikit produk yang dibutuhkan
yang dibuang, untuk
tersebut dapat digunakan sebagai Lingkungan sedikit pula waste menciptakan
bahan peralatan yang lainnya seperti yang dihasilkan produk yang
pensil atau pulpen souvenir, kerajinan maka sedikit pula berkualitas dan
lainnya yang pada akhirnya dapat kerusakan alam mudah terurai
membuka usaha baru yang dapat oleh alam
Kerusakan alam Butuh waktu
menampung penduduk sekitar yang lama untuk
belum memiliki pekerjaan, yang sedikit
mengetahui dan
membuat
b. Potongan lembaran kayu yang tak Sosial
penduduk lebih
mengajarkan hal
beraturan digunakan sebagai kotak – hal seperti ini
terbuka terhadap
tempat telur, dari pembuatan ini kepada
perusahaan
masyarakat
perusahaan dapat bekerjasama dengan Semakin baik Banyaknya
produsen telur ayam, atau perusahaan produk, semakin produsen pesaing
mendirikan sendiri perusahaan tinggi pula harga yang memiliki
produsen telur yang letaknya berada jual yang dapat kualitas yang
Ekonomi ditawarkan ke baik dengan
tidak terlalu jauh dengan perusahaan pembeli yang harga yang lebih
mebel mengingat daerah perusahaan artinya semakin murah
tersebut beradapada dataran tinggi tinggi keuntungan
sehingga cocok digunakan sebagai yang didapat

J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011 143


daripada biaya penanggulan.
 Meningkatkan servis produk untuk Seperti penggunaan masker pada
pemanfaatan produk yang lebih saat pemotongan kayu untuk
lama sehingga tidak menimbulkan mengurangi debu dari kayu yang
perilaku konsumtif pada konsumen,
Terdapat sebagianpembeli yang dipotong masuk ke dalam paru –
tidak memikirkan sustainable paru, apabila hal tersebut tidak
suatu produk, seperti membeli dilakukan dalam jangka waktu
barang yang berkualitas rendah maka mengakibatkan kerusakan
kemudian membuang barang yang paru – paru si pekerja dan
ia beli jika sudah rusak tanpa membutuhkan biaya yang besar
memikirkan dampak yang untuk mengobatinya.
ditimbulkan dari tumpukan sampah  Mengoptimalkan penggunaan satu
tersebut. Dengan meningkatkan kawasan industri untuk
servis produk berarti penghematan biaya dan kemudahan
memperpanjang pula umur produk dalam pengelolaan limbah,
tersebut, sehingga semaikn sedikit Letak suatu perusahaan
produk yang terbuang. produksi sebaiknya berada pada
kawasan industry, karena dengan
Aspek Keuntungan Kendala keberadaan perusahaan dalam suatu
Sedikit produk Kesadaran kawasan industry semakin mudah
yang dibuang, pembeli terhadap
Lingkungan sedikit pula waste hal tersebut
dalam pengelolaan kebutuhan dan
yang dihasilkan rendah limbah suatu perusahaan. Seperti
maka sedikit pula yang dilakukan pada Surabaya
kerusakan alam lndustrial Estate Rungkut yang
Dengan adanya Ada anggapan mengelola limbah dan mengurus
layanan servis bahwa layanan
membuat pembeli servis
segala keperluan dasar suatu
lebih percaya. menunjukkan perusahaan yang didirikan pada
Sosial Untuk mayarakat kerendahan mutu kawasan industri tersebut.
dapat dibuka dari produk  Meningkatkanperanserta
lapangan tersebut
pekerjaan baru
perusahaan,perkotaandan
untuk mereka pemerintahdalamupaya
Biaya yang menciptakan sustainable
digunakan manufacturing antara lain :
Layanan yang perusahaan lebih
baik dapat besar, karena Langkah Perusahaan Pemerintah Pemerintah
Ekonomi digunakan investasi – Kota
sebagai sumber investasi lain 1. Pengend Teknologi Relokasi Regulasi
pendapatan bagi sebagai alian End of pipe End of pipe
perusahaaan pendukung Layanan
kegiatan layanan 2. Effisiens Produksi lingkungan Dampak
servis tersebut i Bersih secara lingkungan
kolektif
 Lifecycle Meciptakan
Memperhatikan keamanan dan environment Integrasi
kesehatan dari pekerja, komunitas 3. Institusi eco-
al pengendali
dan pengguna, onal industrial
managemen an polusi
estates
Kesadaran pekerja dan t
perusahaaan dalam menjaga K3 Tanggungja
pada lingkungan produksinya 4. Restrukt Carrying- wab
Nol emisi capacity perusahaan
merupakan hal wajib dilakukan. ur
planning yang lebih
Dengan hal ini juga dapat panjang
mencegah terjadinya hal – hal
buruk lainnya yang memiliki
potensi kerugian yang lebih besar

J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011 144


 Menggalakkan inovasi dalam dunia dimana layout untuk pemrosesan komponen
industri seperti :
 Sustainable Minds, jauh dari proses produksi utama sehingga
Menyadarkan semua pihak tentang hasil yang dihasilkan tidak seoptimal yang
pentingnya sustainable diharapkan, kedua harga jual untuk produk
 Green Design Product, hasil olahan finger joint lebih murah dari
Menciptakanprodukramah produk dengan hasil material yang baik.
lingkungan dengan produk organik Ketiga jumlah mesin dan karyawan yang
atau modifikasi genetik dari kurang menyebabkan keterbatasan dalam
organisme yang keseluruhan pengolahan produk hasil olahan finger joint
produknya mampu di daur ulang, tersebut.
tidak melakukan test terhadap
hewan dan merupakan hasil proses
produksi bersih
 Life Cycle Assessment,
Konsep pengembangan produk
dengan mengamati aspek
lingkungan.
 Life Cycle Costing,
Digunakan untuk mengevaluasi
biaya yang diakibatkan oleh produk
selama siklus hidupnya sebagai
usaha cost reduction program dan
dikaitkan dengan usaha
menciptakan produk yang ramah
lingkungan. Adapun biaya-biaya
dalam life cycle costing adalah
biaya manufaktur, biaya
pengolahan limbah, biaya distribusi
dan service ke pelanggan, dan biaya
bagi pengguna.
Berikut merupakan tindakan
sustainable pada CV. Mitra Jepara untuk
Gambar 3 Finger joint
mengurangi sampah yang dibuang dan
memaksimalkan material yang ada.
Press
Merupakan proses dimana bubuk
Down Size
sisa serpihan kayu dengan dipress sehingga
Down size adalah penurunan
dapat digunakan untuk menjadi bagian yang
ukuran komponen yang diproduksi akibat dapat digunakan kembali.
cacat komponen yang reject. Proses ini
Pada dasarnya tindakan sustainable
dilakukan dengan menurunkan ukuran
yang dilakukan oleh CV. Citra Jepara
komponen tersebut menjadi komponen
hanyalah optimalisasi material yang ada
yang lebih kecil sehingga meminimalkan
sehingga tidak menghasilkan sisa material
material yang akan dibuang.
yang lebih banyak dari hasil produksinya.
Untuk mencapai sustainable manufacturing
Finger Joint yang sesungguhnya CV. Citra Jepara dapat
Finger Joint merupakan desain memanfaatkan sisa kayu hasil produksi
dengan menyusun komponen-komponen untuk dijadikan sebagai cinderamata
kecil yang dapat disusun untuk menjadi dengan ukuran sesuai dengan sisa hasil
komponen yang lebih besar. Penerapan produksi, alat makan dan masak seperti
desain finger joint dapat meminimalkan sendok-garpu dari kayu dan pengaduk
material yang dibuang. Kendala dalam masakan yang terbuat dari kayu, sisa hasil
pemrosesan finger joint yang pertama adlah produksi tersebut juga dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan pensil.

J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011 145


KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
CV. Citra Jepara merupakan 1. Adams, W. M. (2006). The Future of
perusahaan yang melayani permintaan Sustainability Re-thinking
meubel dari customernya (make to demand) Environment and Development in the
dan memilikki skala produksi yang cukup Twenty-first Century. The World
besar sehingga penerapan lean Conservation Union.
manufacturing merupakan kebutuhan bagi 2. Bahri, S. (2007). pemanfaatan Limbah
perusahaan untuk meminimasi waste untuk Industri pengolahan Kayu Untuk
memaksimalkan profit dan dapat menjadi Pembuatan Briket Arang Dalam
unggul dari para kompetitornya. Banyaknya Mengurangi Pencemaran di Nangroe
pemborosan material dengan membuang Aceh Darussalam. Medan: Universitas
bahan yang cacat dan sisa serbuk kayu Sumatera Utara.
dapat dikurangi dengan down size, finger 3. Chiu, A. S., & Tseng, J. M. (2004).
joint dan pres Production Management Towards
Untuk menjadi sustainable Sustainable Development .
manufacturing, perlu adanya kerjasama Proceedings of the Fifth Asia Pacific
antara CV. Citra Jepara, masyarakat sekitar Industrial Engineering and
dan pemerintah. Sebagai contoh dalam Management Systems
penanganan sustainable perusahaan dapat 4. USAID dan SENADA. (2007).
memulainya dengan menyediakan tempat Produksi Berkelanjutan. DAI.
penanaman sebagai hutan industry bagi 5. Wahjono, H. D. (2004). Pedoman
perusahaannya, sehingga mulai dari input Teknis Pengolahan Limbah Cair
yang digunakan telah memikirkan ketiga Industri Kecil. Jakarta: Kementerian
aspek dalam pilar sustainable Lingkungan Hidup dengan PT.
manufacturing. Sisa produksi kayu yang Envirotekno Karya Mandiri.
tidak dapat digunakan sebagai bahan
produksi mebel tersebut dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan pensil,
cinderamata atau pun sebagai material dari
alat-alat masak dan makanan berbahan
dasar kayu. Sehingga apa yang dimaksud
dari sustainable manufacturing yang
mempehatikan lingkungan, masyarakat dan
ekonomi dapat dilakukan bersama.

J@TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011 146

Anda mungkin juga menyukai