100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan11 halaman
Makalah ini membahas tentang tren dan isu keperawatan maternitas terkait masalah kesehatan wanita. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain meningkatnya kehamilan pada remaja, wanita yang menunda kehamilan karena pendidikan dan karier, peningkatan kasus kehamilan berisiko tinggi, serta upaya-upaya untuk mencapai safe motherhood seperti pelayanan antenatal dan persalinan yang aman. Makalah ini juga membahas men
Makalah ini membahas tentang tren dan isu keperawatan maternitas terkait masalah kesehatan wanita. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain meningkatnya kehamilan pada remaja, wanita yang menunda kehamilan karena pendidikan dan karier, peningkatan kasus kehamilan berisiko tinggi, serta upaya-upaya untuk mencapai safe motherhood seperti pelayanan antenatal dan persalinan yang aman. Makalah ini juga membahas men
Makalah ini membahas tentang tren dan isu keperawatan maternitas terkait masalah kesehatan wanita. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain meningkatnya kehamilan pada remaja, wanita yang menunda kehamilan karena pendidikan dan karier, peningkatan kasus kehamilan berisiko tinggi, serta upaya-upaya untuk mencapai safe motherhood seperti pelayanan antenatal dan persalinan yang aman. Makalah ini juga membahas men
TERKAIT DENGAN MASALAH – MASALAH KESEHATAN PADA WANITA
DISUSUN OLEH :
NURSYAMSI AQMARINA 201701082 2B KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU TAHUN 2019 KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji hanya bagiNya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, inayah-Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar. Dalam penulisan makalah ini kami bayak menerima bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa STIKES WN PALU. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meyempurnakan makalah ini. Dengan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………..
DAFTRA ISI ………………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………… B. Rumusan Masalah …………………………………………….. BAB II: PEMBAHASAN A. Masalah - Masalah Kesehatan Pada Wanita …… ……….……. BAB III: PENUTUP B. Kesimpulan …………………………………………………… C. Saran ………………………………………………………….. BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi penyimpangan- penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
\ BAB II PENDAHULUAN
A. Tren dan Isu Keperawatan Maternitas Terkait Dengan Masalah Masalah
Kesehatan Wanita 1. Kehamilan para remaja Remaja memilih untuk mengakhiri/mempertahankan kehamilan sampai cukup bulan dan mempertahankan bayi atau memberikan bayi untuk diadopsi, program pendidikan khusus, meliputi informasi mengenai KB, PHS, perawatan bayi dan menjadi orang tua. 2. Wanita menunda kehamilan karena pendidikan dan karier Bertambahnya usia waktu menunda kehamilan karena karier dapat menyebabkan primigravida menjadi sudah lansia, hal tersebut mempunyai dampak peningkatan risiko terhadap komplikasi selama prenatal, intranatal dan postnatal serta keluarganya. 3. Drug abuse, HIV, PHS Pengguna drug abuse meningkat pada wanita usia subur 15-25 tahun yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas perinatal yang cukup tinggi. HIV merupakan faktor ke 5 penyebab kematian wanita pada usia reproduksi, menyebabkan mortalitas pada anak. Dengan demikian, perlu dilakukan pencegahan primer melalui program pendidikan kesehatan yang ditunjukkan pada tingkat SD dan SMP. Penelitian dilakukan terus-menerus untuk menemukan vaksin baru untuk melindungi janin dari ancaman tersebut. 4. Kehamilan Risiko Tinggi Meningkat Keadaan kehamilan risiko tinggi yang meningkat mengandung makna bahwa semakin banyak wanita hamil berisiko meperoleh hasil kehamilan buruk. Kondisi ini seperti dicontohkan bahwa penggunaan alkohol selama hamil dikaitkan dengan keguguran (aborsi spontan), retardasi mental, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan sindrom alkohol janin. Penyakit menular seksual (PMS) selama hamil, insiden AIDS yang semakin meningkat juga dikaitkan dengan defek dan penyakit neonatus. Bayi yang lahir dari ibu tidak menikah memiliki kemungkinan meninggal dua kali lebih besar dibandingkan dengan dari ibu yang menikah. Remaja juga memiliki kemungkinan dua kali untuk memperoleh bayi dengan BBLR. Hal tersebut seharusnya dapat diturunkan dengan perawatan prenatal yang adekuat yang berfokus pada kesehatan dan penurunan faktor risiko, sehingga kondisi tersebut dapat memperbaiki hasil akhir dari kehamilan. 5. Upaya Safe Motherhood Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Kematian wanita usia subur di negara miskin sekitar 25% - 50%, dan hal ini berkaitan dengan masalah kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda. Lebih dari 50% kematian yang berkaitan dengan kondisi tersebut di negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi tinggi yang ada serta biaya yang relatif rendah. Perhatian dunia untuk dapat menurunkan angka kematian ibu sebagai tolak ukur kemampuan untuk memberikan pelayanan menyuluruhan dan bermutu diwujudkan dengan melakukan beberapa pertemuan diantaranya; tahun 1990 World Summit For Children di New York mengharapkan agar dapat menurunkan angka kematian ibu dan perinatal 50% dari jumlah kematian tahun 1990. Tahun 1994 dilakakun pertemuan International Conference on Population and Development (ICPD) di Kairo Mesir, menyatakan bahwa kebutuhan kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan sangat vital untuk dapat mengangkat derajat sumber daya manusia umumnya. Tahun 1995 di Beijing China dibentuk Fourth Word Conference On Women dan tahun 1997 di Colombo Sri Langka diselenggarakan Safe Motherhood Technical Consultatio. Kedua konferensi Internasional ini menekan perlu dipercepatnya penurunan angka kematian ibu pada tahun 2000 menjadi separuhnya sejak 1990 dan akan ditinjau 10 tahun kemudian. Pada tahun 1999 WHO membuat program Making Pregnancy Safer (MPS) yang didukung oleh badan-badan Internasional seperti UNFPA, UNICEF dan Word Bank. Pada program tersebut diharapkan pemerintah dan masyarakat disetiap Negara untuk Menetapkan Safe Mothehood sebagai prioritas utama dalam rencana pembangunan nasional dan internasional. Di Indonesia awal tahun 1999 Depkes mengadakan Lokakarya Kesehatan Reproduksi yang menunjukkan komitmen Indonesia untuk melaksanakan upaya kesehatan reproduksi dengan meluncurkan Gerakan sayang Ibu (GSI), yaitu upaya advokasi dan mobilisasi sosial untuk mendukung upaya percepatan penurunan AKI. Intervensi stategis dalam upaya Safe Motherhood dinyatakan sebagai empat pilar Safe Motherhood, yaitu Keluarga Bencana (KB), pelayanan antenatal, persalinan yang aman dan pelayanan obstetri esensial. a. Keluarga Berencana : memastikan bahwa setiap orang/pasangan mempunyai akses dan pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan, jarak kehamilan dan jumlah anak. b. Pelayanan antenal : untuk mencegah adanya komplikasi obstetric bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai. c. Persalinan yang aman : memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan bersih , serta memberikan pelayanan nifas kepada ibu dan bayi. d. Pelayanan obstetic esensial : memastikan bahwa pelayanan obstetri untuk risiko tinggi dan komplikasi tersedia bagi ibu hamil yang membutuhkannya. e. Pendekatan yang dianjurkan menurut pakar yang aktif dalam upaya Safe Motherhood adalah menganggap bahwa semua kehamilan itu berisiko dan setiap ibu hamil agar mempunyai akses ke pertolongan persalinan yang aman dan pelayanan obstetric. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetric. Hal tersebut akan sangat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai. 6. Trend Perawatan Berteknologi Tinggi Kemajuan ilmu pengetahuan dan angka kehamilan berisiko tinggi yang meningkatkan membuat sistem perawatan kesehatan menekan pada perawatan bertehnologi tinggi. Namun hal tersebut juga menjadikan adanya kendala bahwa dengan adanya perawatan yang bertehnologi tinggi, maka biaya perawatan kesehatan menjadi lebih meningkat 7. Akses Perawatan Prenatal Terdapat peningkatan jumlah wanita yang tidak mendapat perawatan antenal, selain hal tersebut juga masih banyak wanita yang mempunyai akses ke perawatan prenatal tetati terlambat datang ke pelayanan kesehatan atau datang hanya sesekali. Akibatnya satu dari tiga wanita hamil tidak memperoleh perawatan antenatal yang adekuat. Selain hal tersebut, juga banyak wanita yang tidak mampu membayar biaya perawatan kesehatan, sehingga akses klien untuk menjangkau pelayanan kesehatan juga menurun. 8. Trend Di Masa Depan Trend terbaru mengidentifikasikan bahwa suatu pendekatan baru terhadap kesehatan wanita selama siklus masa usia subur sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayinya secara menyeluruh. Hal tersebut terutama difokuskan pada perawatan preventif. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. DAFTAR PUSTAKA VT novita, Regina.2011,Keperawatan Maternitas.Bogor.Ghalia Indonesia https://www.scribd.com/document/328394066/Tren-Dan-Isu-Keperawatan- Maternitas Di akses pada tanggal 25 Mei 2019 https://www.scribd.com/document/109468651/Issue-Dan-Trens-Keperawatan- Maternitas Di akses pada tanggal 25 Mei 2019