Anda di halaman 1dari 11

1 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No.

KEMAMPUAN SELF PURIFICATION KALI SURABAYA,


DITINJAU DARI PARAMETER ORGANIK
BERDASARKAN MODEL MATEMATIS KUALITAS AIR

Novirina Hendrasarie *) dan Cahyarani **)


*)
Staf pengajar dan **) Alumni
Progdi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Jl. Raya Rungkut Madya. Surabaya 60294
Telp. (031) 8782087
E-mail: hendrasarie@yahoo.com

ABSTRAK

Parameter DO dan BOD adalah indikator pencemaran organik yang sangat berpengaruh pada tingkat
kualitas air Kali Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkirakan model matematis
yang mendekati karakteristik kualitas air Kali Surabaya. Penelitian dilakukan dengan melakukan analisa
terhadap parameter fisikokimia yaitu DO, BOD, pH dan suhu. Sedangkan model matematika pemurnian
alami (self purification) yang digunakan adalah model Streeter – Phelps (1925) dan model O’ Connor –
Dobbin’s (1956). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Kali Surabaya mempunyai karakteristik
koefisien deoksigenasi pada range 0,03 – 1,58 /hari, koefisien reaerasi pada range 0,7 – 3,9 /hari, DO
jenuh antara 7,253 – 7,357 mg/l dan koefisien dispersi pada range 0,217 – 4,474 m2/detik Koefisien
tersebut sangat mempengaruhi perhitungan model kualitas air, baik perhitungan model Streeter – Phelps
maupun model O’Connor – Dobbin’s. Dan model yang lebih mendekati kondisi di Kali Surabaya adalah
Model O’Connor – Dobbin’s karena nilai perkiraan kesalahan rata – rata model O’Connor – Dobbin’s
lebih kecil yaitu 0,19 untuk DO dan 3,14 untuk BOD sedangkan rata – rata model Streeter – Phelps
adalah 0,61 untuk DO dan 5,16 untuk BOD. Pada jarak yang lebih panjang, kemampuan pemurnian
alami (self purification) sungai yang terjadi, akan semakin bagus, dengan kondisi sungai tanpa ada input
dari luar.

Kata kunci: model, sungai, pemurnian alami

ABSTRACT

DO and BOD value measurement are pollutant organic indicators very influential to recognize level of
Surabaya River quality. The purpose of this research is estimating mathematical model closer by
characteristic of Surabaya River quality. This research done by analyzing of physicochemical that are
Dissolved Oxygen (DO), Biochemical Oxygen Demand (BOD), pH and temperature. While self
purification mathematical model used are Streeter-Phelps model (1925) and O’Connor-Dobbins model
(1956). From this research got that Surabaya River have deoxygenating coefficient range 0,03 – 1,15 /
day, reaeration coefficient range 0,7 – 3,9 / day, DO saturation range 7,253 – 7,357 mg/l and dispersion
coefficient range 0,217 – 4,474 m2/detik. Those coefficient very influencing water quality model
calculations, from Streeter-Phelps model either O’Connor-Dobbins model. Model that more approaching
Surabaya River condition is O’Connor-Dobbins model, because estimated error average value of
O’Connor-Dobbins model smaller are 0,19 for DO and 3,14 for BOD, while Streeter-Phelps model are
0,61 for DO and 5,16 for BOD. At longer distance, ability of self purification river will be better, with
river condition without input from outside.

Keywords: the model, river, self purification


Kemampuan Self Purification Kali Surabaya (Novirina Hendrasarie dan Cahyarani) 2

PENDAHULUAN pencemaran sudah melebihi ambang


batas atau kapasitas daya dukung alam.
Air permukaan Kali Surabaya
Pengembangan pemurnian alami ( self
merupakan bahan baku pokok PDAM
purification ) terdiri dari beberapa zona
Kota Surabaya selama ini (Data Primer :
yaitu :
Salim, 2007). Tapi ironisnya, di
1. Zona air bersih, zona ini terdapat
sepanjang aliran Kali Surabaya banyak
jauh dihulu sungai, jauh dari sumber
sekali terdapat industri yang juga
pencemaran indikatornya adalah
membuang limbah ke sungai tersebut,
masih dapat dimanfaatkannya air
ditambah lagi limbah rumah tangga dari
sebagai bahan air minum
pemukiman liar sepanjang sungai. Alam
2. Zona Dekomposisi, zona ini
sebenarnya memiliki kemampuan
terdapat pada daerah sumber
mengatasi masalah pencemaran yang
1 pencemaran, limbah yang mengalir
terjadi. Mekanisme ini, disebut self
akan didekomposisi/dioksidasi
purification itu. Self Purification adalah
proses pembongkaran bahan organik
pemurnian diri; upaya pemurnian air
oleh bakteri dan
dari zat pencemar yang terkandung di
mikroorganisme.Indikator daerah ini
dalamnya oleh proses alamiah tanpa
kaya akan bakteri dan
adanya pengaruh aktivitas manusia atau
mikroorganisme
salah satu kemampuan lahan basah
dalam menyimpan air. 3. Zona Biodegradasi, pada daerah ini
terjadi penurunan oksigen terlarut
Hanya, self-purification atau daya Dissolved Oxygen. Sehingga nilai
dukung alam hanya bisa muncul pada COD di perairan sangat tinggi.
kondisi pencemaran tertentu. Yang 4. Zona pemulihan, pada zona ini
terjadi belakangan, ketika bersentuhan kualitas air kembali bersih, nilai
dengan peradaban modern, tingkat oksigen terlarut kembali normal
pencemaran sudah melebihi ambang
batas atau kapasitas daya dukung alam. Perhitungan Model Matematis Self
Purification
Tujuan penelitian ini adalah 1. Perhitungan Model Streeter – Phelps
menentukan model matematis yang Persamaan Streeter – Phelps (1925)
mendekati kondisi Kali Surabaya dalam Chapra (1997) dan Lamb
berdasarkan parameter organik DO dan (1985) :
BOD.
TINJAUAN PUSTAKA D
K 1 L0
K 2  K1
 
e  K1t  e  K 2t  D0 e  K 2t .(1)

Pemurnian Alami (Self Purification)


Pada Sungai Dengan :D = oksigen deficit pada
Alam sebenarnya memiliki kemampuan setiap titik
mengatasi masalah pencemaran yang D 0 = oksigen deficit pada
terjadi. Mekanisme yang disebut self titik awal (t=0)
purification itu, lahir bersamaan dan ada L 0 = konsentrasi BOD
dalam diri alam dari zaman ke zaman. K1= koefisien
Hanya, self purification atau daya deoksigenasi
dukung alam hanya bisa muncul pada K 2 = koefisien reaerasi
kondisi pencemaran tertentu. Yang t = waktu tempuh antara
terjadi belakangan, ketika bersentuhan dua titik
dengan peradaban modern, tingkat
3 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.3 No. 1

2. Koefisien Dispersi Longitudinal T = Temperatur (°C)


Harlemen (1964) dalam Purnomo K2 = koefisien reaerasi (hari -1)
(1993) mengembangkan cara untuk (T-20)
k 2(T°C) = k 2(20°C) x 1.0238 ........
mencari koefisien dispersi (5)
longitudinal pada aliran yang
bergejolak sebagai berikut : Dengan :
2  5 / 6 .........(2) k 2(T°C) = Koefisien reaerasi pada
D L  63,34 n  U T  R H
  temperatur T
Dengan, DL = koefisien dispersi k 2(20°C) = Koefisien reaerasi pada
longitudinal untuk aliran yang temperatur 20°C
bergejolak (m2/detik) T = Temperatur (°C)
U T = kecepatan aliran (m/detik) x = jarak (m)
R H = hidraulik radius (m) U = kecepatan aliran (m/hari)
n= faktor kekasaran Manning’s, Ex = koefisien difusi Eddy /
(0,03 untuk aliran lurus dengan koefisien dispersi
sedikit rumput ) longitudinal (m2/hari)
Lo = BOD pada titik sebeelumnya
3. Perhitungan Model O’Connor – (mg/l)
Dobbin’s Do = DO pada titik awal (mg/l)
  k1. x K 2. x

K1 . e U  Ex  e U  Ex .Lo
 
K 2. x ....(3)
Dx  Ds   ( Ds  Do)e U  Ex
K 2  K1
METODE PENELITIAN
Dengan, Dx = Konsentrasi DO
pada titik x (mg/l) Lokasi dan Waktu Penelitian
Ds= DO jenuh (mg/l)
Pengambilan sampel dilakukan
K1= koefisien deoksigenasi
sebanyak tiga kali yaitu satu kali pada
(hari-1)
April 2008 (Musim Hujan) dan dua kali
k 1(T°C) = k 1(20°C) x 1.047 (T-20)
bulan Agustus 2008 (Musim Kemarau).
Lokasi penelitian yang dilakukan
....(4)
adalah di hulu Kali Surabaya yaitu
daerah Canggu, Mojokerto karena
Dengan :
dinilai penambahan inffluent dari
k 1(T°C) = Koefisien deoksigenasi pada
industri masih sedikit dan inffluent dari
temperatur T
anak sungai masih belum banyak
k 1(20°C) = Koefisien deoksigenasi pada
pencemar.
T = 20°C
Kemampuan Self Purification Kali Surabaya (Novirina Hendrasarie dan Cahyarani) 4

Gambar 1. Sketsa kali Surabaya dengan input anak sungai dan buangan industri

HASIL DAN PEMBAHASAN dihitung sebelumnya, dapat dihitung


nilai DO dan BOD model. Hasil
Hasil Perhitungan Model
perhitungan tersebut adalah sebagai
Matematis Self Purification
berikut:
Rumusan Streeter – Phelps

Penerapan model matematis 1. Hasil Perhitungan Model Streeter


pemurnian alami (self purification) – Phelps
Hasil perhitungan model matematis
dengan rumusan Streeter – Phelps yang
pemurnian alami Kali Surabaya pada
telah dikemukakan dalam Metodologi
musim hujan, dapat ditunjukkan pada
Penelitian, dengan memasukkan variasi
gambar berikut:
koefisien – koefisien yang telah

Gambar 2. Perbandingan DO Gambar 3. Perbandingan DO


pada pengukuran I pada pengukuran II
5 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.3 No. 1

Gambar 4. Perbandingan DO pada pengukuran III

Selisih besaran konsentrasi DO pada Angka DO sebenarnya dari tiap stasiun


perhitungan menggunakan model mempunyai selisih yang kecil tiap
Streeter – Phelps lebih kecil stasiun penelitian, sedangkan angka DO
dibandingkan selisih besaran model juga mempunyai selisih angka
konsentrasi BOD. Hal ini disebabkan yang kecil pada perhitungan tiap
acuan DO awal yang digunakan pada stasiun. Ini membuat nilai perbedaan
perhitungan model tidak dari angka DO atau perkiraan kesalahan pada
sebenarnya pada stasiun sebelumnya perbandingan konsentrasi DO
melainkan dari perhitungan rumusan, sebenarnya dan DO model Streeter –
hanya DO pada stasiun 1 saja yang Phelps sedikit.
digunakan untuk acuan DO awal.

Gambar 5. Perbandingan BOD Gambar 6. Perbandingan BOD


pada pengukuran I pada pengukuran II

Gambar 7. Perbandingan BOD pada pengukuran III


Kemampuan Self Purification Kali Surabaya (Novirina Hendrasarie dan Cahyarani) 6

Pada parameter BOD sebenarnya dan transfer oksigen yang cukup dari udara
BOD model Streeter – Phelps ke dalam air
mempunyai angka perbedaan atau
perkiraan kesalahan yang besar. Hal ini Hasil Perhitungan Model Matematis
dikarenakan angka konsentrasi BOD Self Purification Rumusan O’Connor –
sebenarnya di lapangan mempunyai Dobbins
perbedaan angka yang besar pada tiap Penerapan model matematis pemurnian
stasiun penelitian, sedangkan pada alami (self purification) dengan
perhitungan modelnya angka BOD dari rumusan O’Connor – Dobbins yang
stasiun satu ke yang lainnya hanya telah dikemukakan dalam Metodologi
sedikit angka perbedaannya. Selan itu, Penelitian, dengan memasukkan variasi
acuan BOD awal yang digunakan pada koefisien – koefisien yang telah
perhitungan model tidak dari angka dihitung sebelumnya, dapat dihitung
BOD sebenarnya pada stasiun nilai DO dan BOD model. Hasil
sebelumnya melainkan dari perhitungan perhitungan tersebut adalah sebagai
rumusan, hanya BOD pada stasiun 1 berikut:
saja yang digunakan untuk acuan
a. Hasil Perhitungan Model
perhitungan BOD. BOD terus
O’Connor – Dobbins
mengalami penurunan karena tidak
adanya input dari anak sungai ataupun Hasil perhitungan model matematis
air buangan, dan ini membuktikan pemurnian alami Kali Surabaya pada
bahwa sungai mempunyai kemampuan musim hujan , dapat ditunjukkan pada
untuk pemurnian alami (self grafik berikut:
purification) tanpa treatment, dengan

Gambar 8. Perbandingan DO Gambar 9. Perbandingan DO


pada pengukuran I pada pengukuran II
7 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.3 No. 1

Gambar 10. Perbandingan DO pada pengukuran I


Angka DO sebenarnya dari tiap stasiun 21,2 (stasiun 8) terjadi penurunan DO
mempunyai selisih yang kecil tiap akibat input dari buangan limbah pabrik
stasiun penelitian, begitu juga angka kertas. Pada KM 11,5 (stasiun 3) sampai
DO model juga mempunyai selisih dengan KM 19,5 (stasiun 7) DO terus
angka yang kecil pada perhitungan tiap mengalami kenaikan karena tidak
stasiun. Ini membuat nilai perbedaan adanya input dari anak sungai ataupun
atau perkiraan kesalahan pada air buangan, dan ini membuktikan
perbandingan konsentrasi DO bahwa sungai mempunyai kemampuan
sebenarnya dan DO model O’Connor – untuk pemurnian alami (self
Dobbin’s sedikit. Pada KM 0,7 (stasiun purification) tanpa treatment, dengan
2) terjadi penurunan DO akibat input transfer oksigen yang cukup dari udara
dari anak sungai, sedangkan pada KM ke dalam air.

Gambar 11. Perbandingan BOD Gambar 12. Perbandingan BOD


pada pengukuran I pada pengukuran II

Gambar 11. Perbandingan BOD pada pengukuran III

Pada perhitungan BOD sebenarnya dan BOD sebenarnya masih digunakan pada
BOD model O’Connor – Dobbin’s perhitungan model. Pada KM 0,7
mempunyai angka perbedaan atau (stasiun 2) terjadi kenaikan konsentrasi
perkiraan kesalahan yang kecil juga, BOD akibat input dari anak sungai,
berbeda dengan perbandingan BOD sedangkan pada KM 21,2 (stasiun 8)
model Streeter – Phelps dengan BOD terjadi kenaikan konsentrasi BOD
sebenarnya yang mempunyai perbedaan akibat input dari buangan limbah pabrik
atau perkiraan kesalahan yang besar. kertas. Hal ini disebabkan pencampuran
Hal ini dikarenakan perbedaan acuan BOD dari Kali Mlirip dan buangan
perhitungan BOD awal untuk pabrik kertas yang mempunyai
perhitungan tiap stasiun penelitian. Pada konsentrasi BOD tinggi dengan debit
model O’Connor – Dobbin’s, angka sungai rendah sehingga oksigen yang
Kemampuan Self Purification Kali Surabaya (Novirina Hendrasarie dan Cahyarani) iv

masuk ke dalam air berkurang dan material organik di dalam air


menyebabkan kebutuhan oksigen untuk meningkat. Pada KM 11,5
(stasiun 3) sampai dengan KM 19,5 mendekati nilai DO dan BOD
(stasiun 7) BOD terus mengalami sebenarnya di lapangan dibandingkan
penurunan karena tidak adanya input dengan pendekatan dengan rumus
dari anak sungai ataupun air buangan, model Streeter – Phelps adalah
dan ini membuktikan bahwa sungai dikarenakan pada model O’Connor –
mempunyai kemampuan untuk Dobbin’s ada penambahan parameter
pemurnian alami (self purification) koefisien yang ikut dihitung pada
tanpa treatment, dengan transfer rumusannya yaitu koefisien disperse
oksigen yang cukup dari udara ke dalam longitudinal.
air
Perbandingan Perkiraan Kesalahan
Jadi, nilai konsentrasi DO dan BOD ( Estimated Error ) Perhitungan
model O’Connor – Dobbin’s lebih Rumusan Streeter – Phelps dengan
mendekati nilai DO dan BOD Rumusan O’Connor – Dobbin’s
sebenarnya di lapangan dibandingkan
dengan pendekatan dengan rumus Dari evalusi hasil perhitungan
model Streeter – Phelps. Hal ini dapat model matematis pemurnian alami (Self
dilihat dari perbedaan nilai keduanya Purification) Rumusan Streeter – Phelps
atau perkiraan kesalahan yang terjadi, dan Rumusan O’connor –
untuk model O’Connor – Dobbin’s Dobbins,dibuat grafik perbandingan
lebih kecil dibandingkan dengan model antara nilai DO dan BOD sebenarnya
Streeter –Phelps. Hal lain yang dengan nilai DO dan BOD model
menyebabkan nilai konsentrasi DO dan sebagai berikut :
BOD model O’Connor – Dobbin’s lebih

a. Perbandingan Perkiraan Kesalahan (estimated error) Pengukuran DO

Gambar 12. Perbandingan Perkiraan Gambar 13. Perbandingan Perkiraan


Kesalahan DO Pengukuran I Kesalahan DO Pengukuran II
Kemampuan Self Purification Kali Surabaya (Novirina Hendrasarie dan Cahyarani) iv

Gambar 14. Perbandingan Perkiraan Kesalahan DO Pengukuran III


Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semua stasiun penelitian, sedangkan
perkiraan kesalahan (estimated error) model. O’Connor – Dobbin’s ada dalam
model Streeter – Phelps, pada kisaran = 0, 00 – 0, 61. Hal ini
pengukuran I ada dalam kisaran = 0,00 menunjukkan bahwa model O’Connor –
– 1,87 sedangkan model. O’Connor – Dobbin’s mempunyai rata – rata
Dobbin’s ada dalam kisaran = 0, 00 – 0, perkiraan kesalahan lebih kecil yaitu :
58. Pada pengukuran II, model Streeter 0.19. Dibandingkan dengan rata rata
– Phelps ada dalam kisaran = 0,00 – perkiraan kesalahan model Streeter –
0,84 sedangkan model. O’Connor – Phelps : 0.61. Pada model Streeter –
Dobbin’s ada dalam kisaran = 0, 00 – 0, Phelps nilai perkiraan kesalahan tinggi
56. Pada pengukuran III, model di KM 0,7 dan KM 21,2 karena ada
Streeter – Phelps ada dalam kisaran = 0, input anak sungai dan buangan industri.
00 – 1 20, angka kesalahan tinggi pada

b. Perbandingan Perkiraan Kesalahan (estimated error) Pengukuran BOD

Gambar 15. Perbandingan Perkiraan Gambar 16. Perbandingan Perkiraan


Kesalahan BOD Pengukuran I Kesalahan BOD Pengukuran II

Gambar 17. Perbandingan Perkiraan Kesalahan DO Pengukuran III

Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa Dobbin’s ada dalam kisaran = 0,00 –
perkiraan kesalahan (estimated error ) 12,99. Pada pengukuran III, model
model Streeter – Phelps, pada Streeter – Phelps ada dalam kisaran =
pengukuran I dalam kisaran = 0,00 – 0,00 – 16,94 sedangkan model.
15,33 sedangkan model. O’Connor – O’Connor – Dobbin’s ada dalam
Dobbin’s dalam kisaran = 0,00 – 8,55. kisaran = 0,00 – 15,64. Hal ini
Pada pengukuran II, model Streeter – menunjukkan bahwa model O’Connor –
Phelps dalam kisaran = 0,00 – 15,46 Dobbin’s mempunyai rata – rata
sedangkan model. O’Connor – perkiraan kesalahan lebih kecil yaitu :
Kemampuan Self Purification Kali Surabaya (Novirina Hendrasarie dan Cahyarani) iv

3.11 dibandingkan dengan rata rata Phelps yaitu : 5.16


perkiraan kesalahan model Streeter –
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah DAFTAR PUSTAKA
dilakukan maka didapatkan kesimpulan Astuti, P.W., 2007, Indeks
sebagai berikut :
Keanekaragaman
1. Pada parameter hidrogeometik
makroinvertebrata Benthos dan
(kedalaman, lebar, debit dan Kualitas Kali Surabaya, Program
kecepatan arus sungai) dan Skripsi Teknik Lingkungan UPN
parameter fisikokimia (DO, BOD, “Veteran” Jatim, Surabaya
derajat keasaman (pH). dan Chapra, S.C, 1997, Surface Water –
temperatur) serta koefisien penelitian Quality Modeling, Mc Graw Hill
(koefisien reaerasi, koefisien Companies, Inc., Singapore
deoksigenasi, koefisien dispersi Ciptomulyono, Udisubakti, 2007,
longitudinal, DO jenuh) sangat
Manajemen Kualitas Air Kali
berpengaruh dalam memperkiraan
Surabaya
perhitungan model matematis
Dewi, T.K., 2007, Pengaruh Kecepatan
pemurnian alami (self purification)
Arus Terhadap Keanekaragaman
di Kali Surabaya dengan beberapa
Plankton dan Kualitas Kali
model, baik model Streeter – Phelps Surabaya, Program Skripsi Teknik
dan model O’Connor – Dobbin’s. Lingkungan UPN “Veteran” Jatim,
2. Model yang lebih mendekati kondisi Surabaya
di Kali Surabaya adalah Model
Handayani, S.T.,dkk., 2007, Penentuan
O’Connor – Dobbin’s karena nilai
Status Kualitas Perairan Sungai
perkiraan kesalahan rata – rata model
Brantas Hulu Dengan
O’Connor – Dobbin’s lebih kecil
Biomonitoring Makrozoobentos :
yaitu 0,19 untuk DO, dan 3,11 untuk
Tinjauan Dari Pencemaran Bahan
BOD sedangkan rata – rata model
Organik
Streeter – Phelps adalah 0,61 untuk
Hariyadi, S., 2001, Penentuan Strategi
DO, dan 5,16 untuk BOD.
Konsevasi Kali Surabaya Ditinjau
3. Jarak yang lebih panjang, kemam- Dari Aspek Ekologi, Program
puan pemurnian alami (self Skripsi Teknik Lingkungan UPN
purification) sungai yang terjadi “Veteran” Jatim, Surabaya.
akan semakin bagus, dengan kondisi Kodoatie, R.J. dan Sjarief R., 2005,
sungai tanpa ada input dari luar. Pada
Pengelolaan Sumber Daya Air
jarak 5 km dari input anak sungai, Terpadu, Penerbit ANDI,
DO mengalami kenaikan yang lebih Yogyakarta.
besar sampai 0,96 mg/l dari DO Lamb, J.C., 1985, Water Quality And Its
awal, dibandingkan dengan pada Control, John Wiley & Sons, Inc.,
jarak 2,5 km dari input industri yang Canada.
hanya mengalami kenaikan sampai Makrup, Lalu. 2001, Dasar – dasar
0,71 mg/l dari DO awal.
Analisis Aliran di Sungai dan
Muara, UII Press, Jogjakarta.
Priyanti, Aryunani, 2006, Penentuan
Kondisi Ekologi Kali Surabaya
Sebagai Upaya Strategi
Pembangunan Daerah Aliran
11 Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.3 No. 1

Sungai Surabaya, Program Skripsi


Teknik Lingkungan UPN “Veteran”
Jatim, Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai