02 Buku Informasi Pemasangan Bata Dan Kusen PDF
02 Buku Informasi Pemasangan Bata Dan Kusen PDF
MELAKSANAKAN PEMASANGAN
BATA DAN KUSEN
F.410100.005.01
BUKU INFORMASI
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
BAB II
MELAKSANAKAN PEMASANGAN BATA
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan pemasangan bata
Pada pekerjaan pemasangan bata banyak jenis – jenis alat yang digunakan sesuai tahap
pekerjaan dan fungsinya. Dalam pembahasan ini akan di informasikan jenis – jenis alat
yang sering dipergunakan pada pekerjaan pemasangan bata seperti di bawah ini :.
1.1 Sendok Pasang
a. Sendok pasang
Berfungsi sebagai penyendok spesi, pengaduk spesi dan meratakan spesie
c. Sendok acian
Sendok acian digunakan untuk mengerjakan acian (menghaluskan) permukaan plesteran.
Sendok dibuat dari pelat baja tipis berbentuk segi empat panjang dengan ukuran panjang
kurang lebih 15 cm, lebar 5 cm.
d. Sendok tumpul
Bentuk ujungnya dibuat tumpul dan ukurannya agak kecil yaitu 7” x 2”.
Sendok tumpul digunakan untuk;
- Menyendok spesie pada pasangan keramik dinding
- Mengisi celah-celah pada pasangan keramik
- Meratakan adukan
- Penambal pada lobang sempit
e. Sendok dempul
Digunakan untuk mendempul celah-celah pasangan porselin,mendempul retak-retak
yang terdapat pada bidang pasangan porselin
f. Roskam baja
Roskam baja digunakan untuk menempelkan acian pada permukaan plesteran tetapi
juga bisa digunakan sebagai sendok plester. Kelebihan roskam baja dibandingkan
sendok acian adalah bisa menghasilkan pekerjaan yang lebih rata dan lebih cepat.
g. Roskam sudut
Roskam sudut digunakan untuk memelester bagian sudut. Roskam sudut ada
2 jenis yaitu untuk sudut dalam dan untuk sudut luar, baik dalam bentuk siku
maupun sudut bentuk bulat.
Gambar 2.7. Roskam sudut siku Gambar 2.8. Roskam sudut bulat
i. Roskam pinggiran
Roskam ini dibuat seperti yang terlihat pada gambar.
Roskam ini digunakan untuk pekerjaan plesteran di bagian pinggir pada bagian kosen
pintu atau jendela.
j. Sekop Pendek
Bentuknya menyerupai sekop, hanya tangkainya pendek. Alat ini digunakan untuk :
- Memindahkan spesie
- Membersihkan lapangan pekerjaan
k. Roda dorong
Pada pekerjaan konstruksi yang besar mengangkut aduk biasanya dilakukan dengan
menggunakan roda dorong sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat.
3. Corner blocks
Corner blocks adalah berbentuk seperti gambar di bawah yang terbuat dari kayu.
Gunanya corner blocks adalah tempat rentenga benang pada pasangan tembok.
Gambar 2.13 Corner blocks Gambar 2.14 Cara pemakaian corner blocks
4. Waterpas
Alat ini digunakan untuk membuat sisi tegak dan horizontal pasangan.bergantung
kepada pekerjaan,yaitu untuk mengecek pekerjaan vertical dan horizontal.
Waterpass dapat juga digunakan dengan bantuan rol panjang dari kayu atau plat
baja.
Gunanya untuk menentukan garis datar atau bidang datar, dengan menggunakan
lebel (gelembung ) sifat datar ( nivo datar ).
Adapun alat mengukur horizontal ada beberapa jenis :
a. Waterpas.
b. Penyipat datar selang plastik .
Alat penyipat datar pipa plastik dibuat dari pipa plastik dengan Ø 1-2 cm , dengan
panjang menurut kebutuhan. Pipa plastik tersebut diisi air.
5. Siku – siku
Salah satu alat ukur adalah siku – siku. Siku – siku kegunaannya membuat atau
membentuk sudut 90º antara dua buah garis atau dua buah bidang . Siku – siku
dibuat dari logam atau kayu lengkap dengan ukurannya , mm , cm dan inchi dengan
kepanjangan 30 cm.
Alat pemotong ini mempunyai kegunaan untuk memotong bata pada pekerjaan
dilapangan.
Jenis – jenis pahat pemotong bata adalah :
a. Pahat tipis
b. Pahat tebal
Bolster
Alat ini dibuat mata pisau pahatnya lebar. Alat ini digunakan untuk memotong bata
atau blok dengan cara dipukul.
Gambar 2.24. Martil pemotong Gambar 2.25. Cara penggunaan martil pemotong
12. Unting-unting
Unting-unting atau disebut juga lot adalah suatu alat untuk memperoleh ketegakan
(vertical) dari suatu bidang atau sisi.Unting unting terbuat dari tembaga.
2. Memasang bata
Batu bata yang biasa disebut batu merah.Batu bata tersebut terbuat dari tanah liat yang
terjadi dari tanah napal (tanah tawas asam kersik) yang dicampur dengan bahan lain
seperti sekam padi.Pengolahan batu bata secara ringkas adalah sebagai berikut :
Dalam memilih batu bata harus diperhatikan soal : suara, ukuran, bentuk, warna,
persentase pecah , retak-retak dan kerasnya.
a. Suara, jika seorang mengadu dua buah bata yang sejenis akan berbunyi nyaring,
itu pertanda bahwa bata sudah cukup masak. Suara yang lemah menunjukan
bata itu kurang masak atau terdapat retak didalamnya.
b. Ukuran batu bata harus sesuai dengan standar batu bata. jadi panjangnya harus
sama dengan dua kali lebarnya ditambah dengan tebal siar (voeg)
c. Warna,warna merah bercahaya berarti cukup masak membakarnya, warna ungu
berarti sampai melebur , merah muda atau kuning muda menunjukkan kurang
masak membakarnya.
d. Retak-retak, banyaknya retak-retak didalam bata menunjukkan perbandingan
campuran lempung kurus dan gemuk kurang sempurna.
e. Kekerasan, keras atau tidaknya bata dapat dicoba pada salah satu sudutnya
digariskan pada bata yang lain dengan tekanan sedikit. Apabila sudut itu tidak
banyak berubah menunjukkan batu bata itu keras.
Ukuran batu bata untuk daerah satu dengan daerah lainnya tidak seragam. Sebagai
pedoman dalam pembuatan batu bata adalah sebagai berikut :
Dari berbagai ragam ukuran yang ada dipasaran, dikenal juga ukuran standar yang
ditetapkan oleh LPMB (Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan) Bandung yaitu :
boleh bareh. Bentuk bata utuh dan bata potongan seperti terlihat pada gambar dibawah
ini.
Ukuran bata pada umumnya tidak sama, tapi umumnya mengikuti rumus :
Misalnya ;
Bisa juga 4 x 9 x 19
Gambar 2.42 Gambar panjang, lebar dan tinggi batu bata sesuai kebutuhan konstruksi.
1.batu bata yang dibuat lubang pada bidang.Gunanya untuk tempat spesie
(perekat).Ukuranyanya = 23 x 11 x 5cm
2.batu bata yang dibuat alur pada bidangnya guna memperkuat ikatan bata.
2.5.Mortal (perekat)
Gunanya mortal (perekat) ialah untuk mengikat susunan batu bata sehingga menjadi satu
kesatuan yang terpadu.Melalui proses didalam konstruksi seperti dinding tembok atau
tiang (pilar) yang memberikan kekuatan yang stabil.Tebal perekat (voeg) berkisar antara
1 -1,5 cm tetapi adakalanya voegnya dipersempit atau diperbesar untuk memenuhi syarat
pasangan oleh karena ukuran bata yang tidak sama.
Gambar 2.45 Pasangan tembok tebal ½ batu pada pertemuan dengan bentuk T
Gambar 2.50 Pasangan tembok tebal 1 batu pada dinding dengan sudut tertentu.
5.9. Pasangan tembok tebal 1 batu pada persilangan dinding .
Gambar 2.52 Pasangan tembok tebal 1 batu pada pertemuan dinding dengan yang lain.
5.12: Pasangan 1 batu dengan ikatan Vlam pada sudut yang siku-siku.
Gambar 2.54 Pasangan 1 batu dengan ikatan Vlam pada sudut yang siku-siku.
5.13: Pasangan 1 batu dengan ikatan Vlam berbentuk T
5.14: Pasangan 1 batu dengan ikatan Vlam pada persilangan siku –siku.
Gambar 2.55 Pasangan 1 batu dengan ikatan Vlam pada persilangan siku –siku.
5.15. Perkuatan tembok pada satu sisi, dengan tebal ½ batu dan lebar 1,5 bata .
Gambar 2.56 Pasangan tembok satu bata, dengan tiang satu sisi untuk perkokoh tembok.
5.16: Pasangan tembok satu bata, dengan tiang dua sisi untuk perkokoh tembok.
Gambar 2.57 Pasangan tembok satu bata, dengan tiang dua sisi untuk perkokoh tembok.
Gambar 2.58 Pasangan tembok satu bata, dengan tiang uuntuk perkokoh tembok.
5.18.Perkuatan tembok Pada Sudut Siku Rata Dalam
Gambar 2.59 Pasangan tembok pada sudut rata dalam untuk perkokoh tembok
5.33.Tiang Bulat
Agregat (pasir)
Air
Tebal dinding batu bata atau pasangan bata biasanya dinyatakan dengan satuan batu,
tidak dengan satuan centimeter atau meter, misalnya:
Dinding 1 / 2 batu , berarti tebal dinding = 1 / 2 kali panjang bata. Dinding 1 ½ batu ,
berarti tebal dinding = 1 ½ kali panjang bata. Pada umumnya pasangan dinding bata
atau ikatan bata itu terdiri Ikatan 1 / 2 bata, khusus untuk tebal dinding ½ bata
Aduk terlebih dahulu mortar di dalam bak pengadukan,ambil dari bak dengan sendok, lalu
dipasang mortar di atas balok, Pasangan mortar di atas balok dan searah dengan balok ,
dan mortar diusahakan tidak boleh ada yang jatuh.
Pada saat yang bersamaan pindahkan sendok dengan pelan sampai adukan kosong.
Ulangi cara kerja di atas untuk panjang batu 4 strek. Dengan sendok gosok sisi-sisi
samping adukan , dengan sendok buat alur dengan cara menarik sendok ke belakang.
Potong sisa adukan yang menonjol ke samping pakai sendok. Hal itu dapat dilihat pada
gambar di bawah ini
Mengalur mortar/spesie
Atau cara merentangkan mortar dapat di lakukan dengan 2 metoda seperti tergambar di
bawah ini :
BAB III
1. Memasang kusen
Untuk meletakkan daun pintu atau daun jendela pada dinding, dipasang rangka yang
disebut Kusen, kusen untuk tempat tinggal terbuat dari kayu atau logam. Kusen kayu
memberikan penampilan yang hangat dan indah dari tampilan tekstur serat-serat kayu
yang dimilikinya, mempunyai nilai penyekat panas yang baik dan pada umumnya tahan
terhadap pengaruh cuaca. Rangka jenis ini dapat berupa produk pabrik yang telah
diselesaikan dengan pelapisan cat, pewarnaan atau masih berupa kayu asli tanpa
pelapisan. Kusen dari bahan logam berbeda dari kayu,Kusen logam dapat terbuat dari
alumunium, baja atau baja tak berkarat (stainless-steel), warna alami logam dapat ditutup
dengan lapisan cat dan dirawat dengan baik untuk mencegah korosi.
Ukuran penampang batang kayu untuk rangka pintu dan jendela adalah
sebagai berikut :
Pada pintu biasa dengan satu daun: 5/10 5/12 5/14 5/15 cm ,6/10 6/12 6/14
6/15 cm 7/12 cm
Pada pintu rangkap dengan dua daun:8/10 8/12 8/14 8/15 cm
Bagian-Bagian Kusen
1. Tiang
2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang bawah
sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.
3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela.
4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok yang
berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang.
5. Alur kapur, bagian dari tiang yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk menahan
gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila terjadi
penyusutan, tidak timbul celah.
6. Angkur, dipasang pada tiang berfungsi untuk memperkuat melekatnya pada
tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang.
7. Duk (neut), dipasang pada tiang di bagian bawah, khusus untuk kusen pintu,
berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang kayu
terhadap resapan air dari latai ke atas.
Pada umumnya kusen terbuat dari bahan kayu, walaupun sekarang banyak dijumpai pula
dari aluminium, baja maupun dari plastik.Kayu yang baik untuk kusen umumnya dari kayu
kelas I seperti kayu damar laut dan kayu merbau .Kayu jati bisa juga untuk kusen, karena
mempunyai umur dan kekuatan yang baik. Sifat kayu jati untuk melengkung maupun
terpuntir sangat kecil dibandingkan jenis kayu yang lain. Disamping itu jika kusen tadi
dipolitur atau di melamin transparan , sehingga permukaannya transparan akan terlihat
indah.
- Kusen pintu
- Kusen jendela
Langkah Kerja :
a. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman danmudah dijangkau untuk
memasang rolag.
b. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal pasangan rolag terhadap as pada
bouwplank untuk menentukan kedudukan pasangan rolag .
c. Pasang rolag setinggi 3 cm di bawah tinggi bouwplank .Posisi benang sedikit lebih
rendah dari rencana lantai Rolag pasangan batu kali
d. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk
menentukan kedudukan kusen.
f. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi
bouwplank.
g. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-
unting.
i. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh.
j. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian
dan ketegakan dari kusen.
Langkah Kerja :
a. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
pertolongan unting-unting.
h. Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan yang benar.
Sebelum dinding atau tembok di pasang bata, kusen pintu dan jendela harus sudah di
periksa ketegakannya ( vertikal) dan juga kerataan dengan kusen lain ( horizontal)
apakah sudah tegak sempurna dan dan sudah rata ambang atasnta dengan kusen
lainnya dan juga harus kita cek juga kayu sokongnya apakah sudah kuat kedudukannya
sehingga posisi dan kedudukan kusen pintu maupun jendela tidak akan berubah
posisinya.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku Referensi
1. Bambang Revantoro. 2017. Pemeriksaan Dan Pemasangan Bahan Konstruksi Batu
dan Beton. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017. Direktorat GTK Kemdikbud.
B. Referensi Lainnya
1. http://tukangbata.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-perancah-atau-scaffolding.html
2. https://samsyr.wordpress.com/2016/03/08/metode-pemasangan-kusen-pintu-
dan-jendela//
3. http://teknikcivil2.blogspot.co.id/2012/09/pasangan-bata-tegakropilaag-diatas-
kusen.html
4. https://hakikigavrila.wordpress.com/2008/11/22/hubungan-batubata-dinding-
dan-kusen/
A. Daftar Peralatan/Mesin
3. Sendok batu
4. timba spesie
5. siku-siku
6. waterpass
7. unting-unting (Lot)
8. timba
9. Bak spesie/mortar
10. sendok semen
11. selang air
B. Daftar Bahan
3. benang
4. spesie
5. Paku
Kayu
6. kaso/broti
7.
8.
9.
DAFTAR PENYUSUN
2. Sunardi,S.Pd Widyaiswara