Anda di halaman 1dari 56

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN

MELAKSANAKAN PEMASANGAN
BATA DAN KUSEN
F.410100.005.01

BUKU INFORMASI

Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan


Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Tahun 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2


BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4
A. TUJUAN UMUM ......................................................................... 4

B. TUJUAN KHUSUS ........................................................................ 4

BAB II MELAKSANAKAN PEMASANGAN BATA …………………………… …… 5


A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Melaksanakan Pemasangan Bata ... 5

B. Keterampilan yang diperlukan untuk Melaksanakan Pemasangan Bata ... 46

C. Sikap Kerja yang diperlukan untuk Melaksanakan Pemasangan Bata ...... 46

BAB III MELAKSANAKAN PEMASANGAN KUSEN 47


A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Melaksanakan Pemasangan

Bata dan Kusen ................................................................................... 47

B. Keterampilan yang diperlukan untuk Melaksanakan Pemasangan Kusen .. 54

C. Sikap Kerja yang diperlukan untuk Melaksanakan Pemasangan Kusen ..... 54

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 55


A. Buku Referensi ........................................................................... 55

B. Referensi Lainnya ....................................................................... 55

DAFTAR ALAT DAN BAHAN ......................................................................... 56


A. DAFTAR PERALATAN/MESIN ....................................................... 56

B. DAFTAR BAHAN ......................................................................... 56

DAFTAR PENYUSUN ................................................................................... 57

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 2 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM

Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan mampu melaksanakan pemasangan


bata dan kusen

B. TUJUAN KHUSUS

Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi melaksanakan


pemasangan bata dan kusen yang terkait dengan Pelaksanaan Pekerjaan ini guna
memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat diharapkan memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Memasang profil
2. Memasang bata
3. Memasang kusen
4. Memeriksa hasil pekerjaan pasangan bata dan kusen

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 3 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

BAB II
MELAKSANAKAN PEMASANGAN BATA
A. Pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan pemasangan bata

1. Menyiapkan alat pemasangan bata

Pada pekerjaan pemasangan bata banyak jenis – jenis alat yang digunakan sesuai tahap
pekerjaan dan fungsinya. Dalam pembahasan ini akan di informasikan jenis – jenis alat
yang sering dipergunakan pada pekerjaan pemasangan bata seperti di bawah ini :.
1.1 Sendok Pasang
a. Sendok pasang
Berfungsi sebagai penyendok spesi, pengaduk spesi dan meratakan spesie

Gambar 2.1 Sendok Pasang


b. Sendok batu
Ukurannya 7” x 4 ½” bentuk agak bulat dan melebar. Sendok batu digunakan untuk;
- Penyendok spesie pada pasangan batu kali
- Penyendok spesie pada pasangan tegel lantai
- Penyendok spesie pada pasangan bata
- Pengaduk spesie
- Meratakan spesie

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 4 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.2 Sendok batu

c. Sendok acian
Sendok acian digunakan untuk mengerjakan acian (menghaluskan) permukaan plesteran.
Sendok dibuat dari pelat baja tipis berbentuk segi empat panjang dengan ukuran panjang
kurang lebih 15 cm, lebar 5 cm.

Gambar 2.3 Sendok acian

d. Sendok tumpul
Bentuk ujungnya dibuat tumpul dan ukurannya agak kecil yaitu 7” x 2”.
Sendok tumpul digunakan untuk;
- Menyendok spesie pada pasangan keramik dinding
- Mengisi celah-celah pada pasangan keramik
- Meratakan adukan
- Penambal pada lobang sempit

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 5 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.4 Sendok tumpul

e. Sendok dempul
Digunakan untuk mendempul celah-celah pasangan porselin,mendempul retak-retak
yang terdapat pada bidang pasangan porselin

Gambar 2.5 Sendok dempul

f. Roskam baja
Roskam baja digunakan untuk menempelkan acian pada permukaan plesteran tetapi
juga bisa digunakan sebagai sendok plester. Kelebihan roskam baja dibandingkan
sendok acian adalah bisa menghasilkan pekerjaan yang lebih rata dan lebih cepat.

Gambar 2.6 Roskam baja

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 6 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

g. Roskam sudut
Roskam sudut digunakan untuk memelester bagian sudut. Roskam sudut ada
2 jenis yaitu untuk sudut dalam dan untuk sudut luar, baik dalam bentuk siku
maupun sudut bentuk bulat.

Gambar 2.7. Roskam sudut siku Gambar 2.8. Roskam sudut bulat

i. Roskam pinggiran
Roskam ini dibuat seperti yang terlihat pada gambar.
Roskam ini digunakan untuk pekerjaan plesteran di bagian pinggir pada bagian kosen
pintu atau jendela.

Gambar 2.9. Roskam pinggiran

j. Sekop Pendek
Bentuknya menyerupai sekop, hanya tangkainya pendek. Alat ini digunakan untuk :
- Memindahkan spesie
- Membersihkan lapangan pekerjaan

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 7 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.10 Sekop pendek

k. Roda dorong
Pada pekerjaan konstruksi yang besar mengangkut aduk biasanya dilakukan dengan
menggunakan roda dorong sehingga pekerjaan menjadi lebih cepat.

Gambar 2.11 Roda dorong

2. Line Bobbin dan plat pendukung


Plat pendukung terbuat dari seng yang gunanya untuk mendukung benang pada pasangan
yang panjang. Plat ini diletakkan di tengah pasangan.

Gambar 2.12 Line bobbins dan plat pendukung

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 8 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

3. Corner blocks
Corner blocks adalah berbentuk seperti gambar di bawah yang terbuat dari kayu.
Gunanya corner blocks adalah tempat rentenga benang pada pasangan tembok.

Gambar 2.13 Corner blocks Gambar 2.14 Cara pemakaian corner blocks

4. Waterpas
Alat ini digunakan untuk membuat sisi tegak dan horizontal pasangan.bergantung
kepada pekerjaan,yaitu untuk mengecek pekerjaan vertical dan horizontal.
Waterpass dapat juga digunakan dengan bantuan rol panjang dari kayu atau plat
baja.

Gambar 2.15 Waterpas

Alat mengukur horizontal .

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 9 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gunanya untuk menentukan garis datar atau bidang datar, dengan menggunakan
lebel (gelembung ) sifat datar ( nivo datar ).
Adapun alat mengukur horizontal ada beberapa jenis :
a. Waterpas.
b. Penyipat datar selang plastik .
Alat penyipat datar pipa plastik dibuat dari pipa plastik dengan Ø 1-2 cm , dengan
panjang menurut kebutuhan. Pipa plastik tersebut diisi air.

Gambar 2.16 Selang (pipa) plastik

5. Siku – siku
Salah satu alat ukur adalah siku – siku. Siku – siku kegunaannya membuat atau
membentuk sudut 90º antara dua buah garis atau dua buah bidang . Siku – siku
dibuat dari logam atau kayu lengkap dengan ukurannya , mm , cm dan inchi dengan
kepanjangan 30 cm.

Gambar 2.17 Siku-siku

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 10 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Siku rangka ( mason’s square )


Siku ini dipakai untuk mengukur sudut suatu siku pasangan dan dipakai
biasanya pada saat – saat pengukuran di lapangan. Kadang-kadang orang
senang memakai siku dengan perbandingan 3 : 4 : 5 (pythagoras). Ini
memang akan menghasilkan sudut siku (90º) yang lebih teliti dan dapat
dipercaya .

Gambar 2.18 Siku rangka

6. Tongkat ukur ( cauge rod)


Tongkat ini terbuat dari kayu lurus serta cukup panjang sesuai pekerjaan .Pada sisi
tongkat dibuat tanda untuk setiap lapis,jaraknya masing-masing = tebal bata +
tebal spesie. Alat ini berfungsi untuk mencek tiap lapis pasanngan

Gambar 2.19 Tongkat ukur

7. Pahat pemotong bata

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 11 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Alat pemotong ini mempunyai kegunaan untuk memotong bata pada pekerjaan
dilapangan.
Jenis – jenis pahat pemotong bata adalah :
a. Pahat tipis
b. Pahat tebal

Gambar 2.20. Pahat tipis Gambar 2.21. Pahat tebal

Bolster
Alat ini dibuat mata pisau pahatnya lebar. Alat ini digunakan untuk memotong bata
atau blok dengan cara dipukul.

Gambar 2.22 Bolster Gambar 2.23 Cara penggunaan bolster

8. Martil pemotong (brick hammer)


Alat ini sebagai pemotong bata atau sebagai alat pemukul

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 12 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.24. Martil pemotong Gambar 2.25. Cara penggunaan martil pemotong

9. Jointer (penggosok voeg)


Alat ini terbuat dari besi dengan bentuk yang berbeda – beda.
Jointer ini digunakan untuk pemadatan dan pembentukan siar- siar demi
memperindah ikatan bata. Pekerjaan ini dilaksanakan pada pasangan indah
dimana pasangan bata tidak diplester. Penggosokan ini perlu untuk tahan air dan
memperindah hubungan bata. Jointer disesuaikan dengan bentuk yang diingini
seperti :
- hubungan rata
- hubungan alur persegi
- hubungan alur cekung
- hubungan alur segitiga

Gambar 2.26. Jointer

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 13 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.27 Jenis – jenis jointer

Gambar 2.28 Cara menggunakan jointer

10. Martil batu (club hammer)


Bentuk alat ini seperti gambar dibawah ini. Alat ini digunakan untuk memotong bata
dan juga untuk memukul patok kedalam tanah.

Gambar 2.29 Martil batu

11. Meteran kayu lipat


Dibuat dari kayu mempunyai panjang ± 1 m, tebal 0,3 cm, Lebar 1-2 cm dan
terdiri dari 4-6 bilah kayu dengan panjang masing – masing ± 20-25 cm .Ujung
– ujung bilah saling dihubungkan dengan engsel dari logam (disambung

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 14 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

memanjang) sehingga panjangnya mencapai ± 1 m. Sebelah sisinya diberi


ukuran dalam , mm, cm dan inchi selain panjangnya ± 1 m ada juga 2 m.

Gambar 2.30 Meteran kayu lipat

Meteran pita baja .


Terbuat dari pita baja dengan lebar 1 cm dan panjangnya ± 2 cm. Pita baja ini
diberikan ukuran dalam mm dan cm . Alat ini menpunyai rumah yang dibuat dari
plat logam untuk tempat menggulung.

Gambar 2.31 Meter kayu dan meter gulung

Meteran pita kain/baja (tape measure)


Meter gulung biasanya untuk mengadakan pengukuran di lapangan. Meter
gulung dipakai bilamana menurut pertimbangan tidak mungkin dipakai lagi meter
lipat . Panjang meter ini 5 m – 50 m. Meter ini terbuat dari baja tipis atau bahan
kain. Alat ini juga mempunyai rumah untuk tempat menggulung.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 15 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.32 Meteran pita kain/baja

12. Unting-unting

Unting-unting atau disebut juga lot adalah suatu alat untuk memperoleh ketegakan
(vertical) dari suatu bidang atau sisi.Unting unting terbuat dari tembaga.

Gambar 2.33 Unting-unting

13. Sendok relif (small tool)


Sendok relif (small tool) dibuat dari baja tipis dan digunakan untuk
mengerjakan plesteran bentuk khusus seperti huruf, angka atau motif lainnya.

Gambar 2.34 Sendok relif (small tool)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 16 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

14. Saringan (Ayakan) Pasir


Saringan atau ayakan pasir berfungsi untuk menghasilkan pasir dengan ukuran
butir yang relatif seragam. Ukuran butiran pasir yang dijual di pasaran biasanya
sangat beragam dan kasar sehingga akan menyulitkan pada saat melaksanakan
pekerjaan plesteran. Supaya pekerjaan plesteran lebih lancar dan mutunya bisa
lebih baik, sebelum dibuat adukan pasir harus diayak terlebih dahulu. Pasir diayak
dengan ayakan yang dibuat dari kawat has dengan ukuran lubang maksimal 15
mm. Pinggiran ayakan diberi bingkai dari kayu sehingga menjadi kuat dan kaku.
Gambar 2.35 memperlihatkan saringan atau ayakan pasir.

Gambar 2.35 Ayakan dan Pasir yang Sudah Diayak

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 17 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

15. Mesin pengaduk


Pada proyek-proyek besar dengan waktu yang singkat, pembuatan adukan
biasanya menggunakan mesin pengaduk. Membuat adukan dengan mesin, selain
lebih cepat juga mutu adukan yang dihasilkan lebih baik karena campuran lebih
merata (homogen).
Berdasarkan mesin penggeraknya ada dua jenis mesin pengaduk, yakni mesin
pengaduk listrik (elektrik) dan mesin pengaduk motor bensin/solar (diesel)

Gambar 2.36. Mesin pengaduk motor listrik

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 18 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Membuat Profil Tembok batu bata

Gambar 2.37 Cara pemasangan/pasang profil tembok

Untuk memasang profil diperlukan langkah kerja sebagai berikut :


1. teliti posisi kedudukan profil
2. menentukan lapisan dan tebal bata, serta tinggi pasangan profil
3. selanjutnya membersihkan lapisan bidang muka, lalu siram rolag dengan air bersih
4. setelah itu memasang benang pada sisi profil usahakan yang rata dan lurus
5. kemudian mulai memasang bata
6. usahakan pemasangan bata selalu berhimpit dengan bata agartetap lurus, serta
isi celah2 pasangan bata hingga penuh
7. setelah selesai pasang lagi di atasnya
8. jangan lupa bersih kan sisa – sisa adukan yang tercecer di sekitar pasangan agar
kelihatan bersih

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 19 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

2. Memasang bata

2.1 Batu Bata

Batu bata yang biasa disebut batu merah.Batu bata tersebut terbuat dari tanah liat yang
terjadi dari tanah napal (tanah tawas asam kersik) yang dicampur dengan bahan lain
seperti sekam padi.Pengolahan batu bata secara ringkas adalah sebagai berikut :

a. tanah liat diaduk dan dilembutkan.


b. Kemudian dicetak dengan ukuran seuai dengan standard yang diinginkan.
c. Selajutnya dikeringkan
d. Dibakar dalam dapur dengan temperature 10000 – 12000C
e. Batu bata kemudian dipilih
f. Diperdagangkan atau dipergunakan

Gambar 2.38 Pekerja sedang menjemur batu bata setelah dicetak


2.2.Memilih Batu Bata

Dalam memilih batu bata harus diperhatikan soal : suara, ukuran, bentuk, warna,
persentase pecah , retak-retak dan kerasnya.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 20 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.39 Batu Bata Yang sudah dipilih

a. Suara, jika seorang mengadu dua buah bata yang sejenis akan berbunyi nyaring,
itu pertanda bahwa bata sudah cukup masak. Suara yang lemah menunjukan
bata itu kurang masak atau terdapat retak didalamnya.
b. Ukuran batu bata harus sesuai dengan standar batu bata. jadi panjangnya harus
sama dengan dua kali lebarnya ditambah dengan tebal siar (voeg)
c. Warna,warna merah bercahaya berarti cukup masak membakarnya, warna ungu
berarti sampai melebur , merah muda atau kuning muda menunjukkan kurang
masak membakarnya.
d. Retak-retak, banyaknya retak-retak didalam bata menunjukkan perbandingan
campuran lempung kurus dan gemuk kurang sempurna.
e. Kekerasan, keras atau tidaknya bata dapat dicoba pada salah satu sudutnya
digariskan pada bata yang lain dengan tekanan sedikit. Apabila sudut itu tidak
banyak berubah menunjukkan batu bata itu keras.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 21 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

f. Kepadatan, dimasukkan kedalam air sementara lamanya kemudian diangkat dan


dipatahkan, apabila bidang patah itu semuanya mengandung air, berarti bahwa
batu bata itu kurang padat

2.3. Dimensi Bata

Ukuran batu bata untuk daerah satu dengan daerah lainnya tidak seragam. Sebagai
pedoman dalam pembuatan batu bata adalah sebagai berikut :

a) panjang bata = dua kali lebar bata + tebal siar.

b) lebar bata = dua kali tebal bata + tebal siar.

c). tebal siar antara 0,8 cm s/d 1,5 cm

Gambar 2.40 Batu Bata

Dari berbagai ragam ukuran yang ada dipasaran, dikenal juga ukuran standar yang
ditetapkan oleh LPMB (Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan) Bandung yaitu :

a) pertama panjang = 240 mm,lebar = 115 mm, tebal = 52 mm.

b) kedua panjang = 230 mm, lebar = 110 mm, tebal = 50 mm.

Dalam pelaksanaan pembuatan tembok tidak mungkin menggunakan bata utuh


seluruhnya, pasti ada bata yang tidak utuh. Hal ini dikarenakan adanya syarat-syarat
ikatan bata yang harus dipenuhi, yaitu siar tegak pada dua lapis yang berturutan tidak

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 22 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

boleh bareh. Bentuk bata utuh dan bata potongan seperti terlihat pada gambar dibawah
ini.

Gambar 2.41 Gambar panjang, lebar dan tinggi batu bata

Ukuran bata pada umumnya tidak sama, tapi umumnya mengikuti rumus :

Panjang = 2 kali lebar + voeg

Lebar = 2 kali tebal + voeg

Misalnya ;

Tebal 5 cm,maka lebar 2 x 5 + 1 = 11 cm, sedangkan panjang 2 x 11 cm + 1 = 23 cm

Maka ukuran bata menjadi : 5 x 11 x 23 cm

Bisa juga 4 x 9 x 19

Dalam penggunaannya sebagai pendukung konstruksi, sering digunakan dengan berfariasi


sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Hal ini dapat kita lihat pada gambar 3.2 berikut ini.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 23 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.42 Gambar panjang, lebar dan tinggi batu bata sesuai kebutuhan konstruksi.

2.4.Macam Variasi Batu Bata

1.batu bata yang dibuat lubang pada bidang.Gunanya untuk tempat spesie
(perekat).Ukuranyanya = 23 x 11 x 5cm

2.batu bata yang dibuat alur pada bidangnya guna memperkuat ikatan bata.

2.5.Mortal (perekat)

Gunanya mortal (perekat) ialah untuk mengikat susunan batu bata sehingga menjadi satu
kesatuan yang terpadu.Melalui proses didalam konstruksi seperti dinding tembok atau
tiang (pilar) yang memberikan kekuatan yang stabil.Tebal perekat (voeg) berkisar antara
1 -1,5 cm tetapi adakalanya voegnya dipersempit atau diperbesar untuk memenuhi syarat
pasangan oleh karena ukuran bata yang tidak sama.

2.6 Jenis-Jenis Pasangan Bata

2.6.1. Pasangan Tembok Lurus Tebal ½ batu


Pada gambar 1 dibawah ini jelas terlihat gambar pasangan bata dengan ikatan tembok
lurus dengan pasangan dengan tebal ½ batu. Tembok ½ batu terdiri batu utuh yang
dipasang dalam arah panjang tembok, dimana tiap lapis berturut-turut stotvoeg saling
berselisih ½ strek.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 24 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.43Pasangan tembok lurus tebal ½ batu.

2.6.2.Pasangan Tembok Ikatan ½ bata bentuk siku-siku.


Untuk membuat siku pasangan dapat dipergunakan Siku rangka. Pemakaian Siku
rangka terbatas untuk pasangan yang pendek, sedangkan untuk pasangan yang panjang
perlu dicek dengan Pitagoras yaitu mengukur sisi tegaknya dengan perbandingan 3
berbanding 4,sedangkan sisi miringnya harus ditemukan dengan perbandingan 5
Demikian juga dalam penggunaan Water pass , hanya cocok untukmembuat datar
maupun tegak dalam jarak pendek saja. Apabila yang diukur mempunyai jarak yang
panjang lebih baik bila digunakan selang (pipa ) air untuk mengukur kedataran dan unting-
unting untuk mengukur ketegakan

Gambar 2 .44 Pasangan tembok tebal ½ batu dengan bentuk siku-siku

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 25 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.3.Pasangan Tembok Tebal ½ Batu Pada Pertemuan Dengan Bentuk T

Gambar 2.45 Pasangan tembok tebal ½ batu pada pertemuan dengan bentuk T

5.4.Pasangan Tembok Tebal ½ Batu Pada Persilangan

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 26 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.46 Pasangan tembok tebal ½ batu pada persilangan.

5.5.Pasangan Tembok Lurus Tebal 1 bata Dengan Konstruksi Ikatan Tegak

Gbr 2.47Pasangan tembok tebal 1 batu demgan konstruksi tegak

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 27 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.6 . Pasangan tembok tebal 1 batu dengan bentuk siku-siku

Gambar 2.48 Pasangan tembok tebal 1 batu dengan bentuk siku-siku

5.7: Pasangan tembok tebal 1 batu pada persilangan

Gambar 2.49 Pasangan tembok tebal 1 batu pada persilangan.


5.8: Pasangan tembok tebal 1 batu pada dinding dengan sudut tertentu.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 28 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.50 Pasangan tembok tebal 1 batu pada dinding dengan sudut tertentu.
5.9. Pasangan tembok tebal 1 batu pada persilangan dinding .

Gambar 2.51Pasangan tembok tebal 1 batu pada persilangan dinding .

5.10. Pasangan Tembok Ikatan Silang Pada Pertemuan Miring.


Dalam hal ini, kita harus bisa bedakan cara pemasangan untuk pasanga ½ batu
atau 1 batu penuh dan dengan standart lain.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 29 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.52 Pasangan tembok tebal 1 batu pada pertemuan dinding dengan yang lain.

5.11. Pasangan tembok tebal 1 batu pada persilangan siku- siku.

Gambar 2.53 Pasangan tembok tebal 1 batu pada persilangan siku-siku.

5.12: Pasangan 1 batu dengan ikatan Vlam pada sudut yang siku-siku.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 30 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.54 Pasangan 1 batu dengan ikatan Vlam pada sudut yang siku-siku.
5.13: Pasangan 1 batu dengan ikatan Vlam berbentuk T

Gambar 13: Pasangan 1 batu dengan ikatan Vlam berbentuk T.

5.14: Pasangan 1 batu dengan ikatan Vlam pada persilangan siku –siku.

Gambar 2.55 Pasangan 1 batu dengan ikatan Vlam pada persilangan siku –siku.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 31 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.15. Perkuatan tembok pada satu sisi, dengan tebal ½ batu dan lebar 1,5 bata .

Gambar 2.56 Pasangan tembok satu bata, dengan tiang satu sisi untuk perkokoh tembok.

5.16: Pasangan tembok satu bata, dengan tiang dua sisi untuk perkokoh tembok.

Gambar 2.57 Pasangan tembok satu bata, dengan tiang dua sisi untuk perkokoh tembok.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 32 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.17. Ikatan Sudut Siku 1/2x1/2 batu diperkuat 1x1 batu

Gambar 2.58 Pasangan tembok satu bata, dengan tiang uuntuk perkokoh tembok.
5.18.Perkuatan tembok Pada Sudut Siku Rata Dalam

Gambar 2.59 Pasangan tembok pada sudut rata dalam untuk perkokoh tembok

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 33 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.19. Perkuatan Tembok ½ batu Pada Pertemuan Dan Persilangan Siku .

Gambar 2.60 Pasangan tembok pada pertemuan dan persilangan siku.

5.20. Perkuatan Tembok Pada Pertebalan.

Gambar 2.61 .Perkuatan Tembok pada Pertebalan

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 34 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.21.Perkuatan Tembok Pada Sudut Siku Dengan Tebal Tembok Berbeda

Gambar 2.62 Perkuatan Tembok Pada sudut Siku

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 35 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.22.Kolom 1 Batu dan 2 Batu

Gambar 2.63 Kolom 1 Batu dan 2 Batu

5.23. Kolom 2 Batu dan 2 ½ Batu

Gambar 2.64 Kolom 2 batu dan 21/2 batu

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 36 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.24 Ikatan Tembok Lurus Tebal 1 Batu Ikatan Silang

Gambar 2.65 Ikatan Tembok Lurus tebal 1 batu ikatan silang

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 37 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.25.Ikatan Tembok Lurus Tebal 1 Batu Ikatan Kepala

Gambar 2.66 Ikatan Tembok Lurus Tebal 1 Batu Ikatan Kepala

5.26 Ikatan Tembok Lurus Tebal 1 Batu Ikatan Vlam

Gambar 2.67 Ikatan Tembok Lurus Tebal 1 Batu Ikatan Vlam

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 38 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.27.Tembok Tebal 1 ½ Batu

Gambar 2.68 Tembok Tebal 1 ½ Batu


5.28.Tembok Tebal 2 Batu

Gambar 2.69 Tembok Tebal 2 Batu

5.29.Tembok tebal 3 batu dan 2 ½ batu


Tembok Tebal 3 Batu Tembok Tebal 2 ½ Batu

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 39 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 2.70 Tembok tebal 3 batu dan 2 ½ batu

5.30.Tiang Berprofil 1 ½ Batu dan 2 Batu

Gambar 2.71 Tiang Berprofil 1 ½ Batu dan 2 Batu

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 40 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.31.Tiang Berprofil 2 ½ Batu

Gambar 2.72. Tiang Berprofil 2 ½ Batu

5.32.Tiang Segi Delapan

Gambar 2.73. Tiang Segi Delapan

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 41 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

5.33.Tiang Bulat

Gambar 2.74. Tiang Bulat

2.7. Perbandingan Mortal (perekat)

Mortal adalah campuran dari bahan-bahan sebagai berikut ;

 Agregat (pasir)

 Pengikat ( semen,kapur,semen merah)

 Air

Tebal dinding batu bata atau pasangan bata biasanya dinyatakan dengan satuan batu,
tidak dengan satuan centimeter atau meter, misalnya:

Dinding 1 / 2 batu , berarti tebal dinding = 1 / 2 kali panjang bata. Dinding 1 ½ batu ,
berarti tebal dinding = 1 ½ kali panjang bata. Pada umumnya pasangan dinding bata
atau ikatan bata itu terdiri Ikatan 1 / 2 bata, khusus untuk tebal dinding ½ bata

2.8. Cara Memasang Batu bata

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 42 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Aduk terlebih dahulu mortar di dalam bak pengadukan,ambil dari bak dengan sendok, lalu
dipasang mortar di atas balok, Pasangan mortar di atas balok dan searah dengan balok ,
dan mortar diusahakan tidak boleh ada yang jatuh.

Pada saat yang bersamaan pindahkan sendok dengan pelan sampai adukan kosong.
Ulangi cara kerja di atas untuk panjang batu 4 strek. Dengan sendok gosok sisi-sisi
samping adukan , dengan sendok buat alur dengan cara menarik sendok ke belakang.
Potong sisa adukan yang menonjol ke samping pakai sendok. Hal itu dapat dilihat pada
gambar di bawah ini

Meletakkan mortar/spesie pada balok

Mengalur mortar/spesie

Memasang batu bata

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 43 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Mengambil sisa mortar/spesie

Menggosok voeg dengan jointer sampai rapi

Atau cara merentangkan mortar dapat di lakukan dengan 2 metoda seperti tergambar di
bawah ini :

Gambar 2.75 Cara Memasang Bata

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 44 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

B. Keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan pemasangan bata

1. Menganalisa dan mengelompokkan Keterampilan yang diperlukan untuk


melaksanakan pemasangan bata
2. Menentukan tingkat kesulitan Keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan
pemasangan bata

C. Sikap kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pemasangan bata

Harus bersikap secara:


1. Cermat dan teliti dalam menganalisis Keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemasangan bata

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 45 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

BAB III

MELAKSANAKAN PEMASANGAN KUSEN

A. Pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan pemasangan kusen

1. Memasang kusen

1.1 Kusen Pintu dan Jendela

Untuk meletakkan daun pintu atau daun jendela pada dinding, dipasang rangka yang
disebut Kusen, kusen untuk tempat tinggal terbuat dari kayu atau logam. Kusen kayu
memberikan penampilan yang hangat dan indah dari tampilan tekstur serat-serat kayu
yang dimilikinya, mempunyai nilai penyekat panas yang baik dan pada umumnya tahan
terhadap pengaruh cuaca. Rangka jenis ini dapat berupa produk pabrik yang telah
diselesaikan dengan pelapisan cat, pewarnaan atau masih berupa kayu asli tanpa
pelapisan. Kusen dari bahan logam berbeda dari kayu,Kusen logam dapat terbuat dari
alumunium, baja atau baja tak berkarat (stainless-steel), warna alami logam dapat ditutup
dengan lapisan cat dan dirawat dengan baik untuk mencegah korosi.

Ukuran penampang batang kayu untuk rangka pintu dan jendela adalah
sebagai berikut :

 Pada pintu biasa dengan satu daun: 5/10 5/12 5/14 5/15 cm ,6/10 6/12 6/14
6/15 cm 7/12 cm
 Pada pintu rangkap dengan dua daun:8/10 8/12 8/14 8/15 cm

Bagian-Bagian Kusen

Kusen terdiri atas :

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 46 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 3.1 Gambar kusen jendela dan pintu

1. Tiang
2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang bawah
sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.
3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela.
4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok yang
berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang.
5. Alur kapur, bagian dari tiang yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk menahan
gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila terjadi
penyusutan, tidak timbul celah.
6. Angkur, dipasang pada tiang berfungsi untuk memperkuat melekatnya pada
tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang.
7. Duk (neut), dipasang pada tiang di bagian bawah, khusus untuk kusen pintu,
berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang kayu
terhadap resapan air dari latai ke atas.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 47 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

1.2 Memasang kusen pada pasangan bata

1.1 Memasang Kusen Pintu

Pada umumnya kusen terbuat dari bahan kayu, walaupun sekarang banyak dijumpai pula
dari aluminium, baja maupun dari plastik.Kayu yang baik untuk kusen umumnya dari kayu
kelas I seperti kayu damar laut dan kayu merbau .Kayu jati bisa juga untuk kusen, karena
mempunyai umur dan kekuatan yang baik. Sifat kayu jati untuk melengkung maupun
terpuntir sangat kecil dibandingkan jenis kayu yang lain. Disamping itu jika kusen tadi
dipolitur atau di melamin transparan , sehingga permukaannya transparan akan terlihat
indah.

Kusen bisa kita bedakan antara lain :

- Kusen pintu

- Kusen jendela

- Kusen gabungan pintu dan jendela

Pada prinsipnya pemasangan kusen pintu diusahakan mempunyai ketinggian yang


seragam terhadap kusen pintu yang lainnya. Demikian juga tinggi jendela diusahakan
mempunyai ketinggian yang sama dengan kusen pintu, kecuali untuk hal-hal yang sifatnya
khusus misalnya kusen jendela untuk kamar mandi. Perlu diperhatikan pula kearah mana
nantinyapintu akan dibuka. Variasi bentuk kusen pintu sebenarnya tidak banyak dan lebih
banyak variasi pada bentuk daun pintunya.

Langkah Kerja :

a. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman danmudah dijangkau untuk
memasang rolag.

b. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal pasangan rolag terhadap as pada
bouwplank untuk menentukan kedudukan pasangan rolag .

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 48 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

c. Pasang rolag setinggi 3 cm di bawah tinggi bouwplank .Posisi benang sedikit lebih
rendah dari rencana lantai Rolag pasangan batu kali

d. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk
menentukan kedudukan kusen.

e. Pasang angker pada kusen secukupnya.

f. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi
bouwplank.

g. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-
unting.

h. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.

i. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh.

j. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian
dan ketegakan dari kusen.

k. Bersihkan tempat sekelilingnya.

Gambar 3.2 Pasangan Kusen Pintu

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 49 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

1.3 Memasang Kusen Jendela

Kedudukan tinggi jendela umumnya disesuaikan dengan tinggipintu. Pemasangan jendela


harus diperhatikan kearah mana daun jendela harus dibuka. Penggunaan daun jendela
dari naco tidak perlu memperhatikan arah dari kusen jendela akan dibuka.Kusen jendela
dapat berdiri sendiri dapat pula merupakan kombinasi dari kusen pintu dan jendela. Variasi
kusen jendela tidak banyak, lebih banyak pada variasi daun jendela.

Langkah Kerja :

a. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.

b. Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as bouwplank.

c. Pasang bata setengah batu (lihat modul pemasangan tembok

ikatan setengah bata) setinggi dasar kusen jendela .

d. Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank.

e. Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut.

f. Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan

pertolongan unting-unting.

g. Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat.

h. Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan yang benar.

i. Bersihkan tempat sekelilingnya.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 50 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

Gambar 3.3 Pasangan kusen Jendela

Gambar 3.4 Pemasangan Batu dan kusen pada bangunan rumah

2.Memeriksa hasil pekerjaan pasangan bata dan kusen

Sebelum dinding atau tembok di pasang bata, kusen pintu dan jendela harus sudah di
periksa ketegakannya ( vertikal) dan juga kerataan dengan kusen lain ( horizontal)
apakah sudah tegak sempurna dan dan sudah rata ambang atasnta dengan kusen
lainnya dan juga harus kita cek juga kayu sokongnya apakah sudah kuat kedudukannya

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 51 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

sehingga posisi dan kedudukan kusen pintu maupun jendela tidak akan berubah
posisinya.

Gambar 3.5 menyetel kusen

Gambar 3.6 Kusen pintu dan jendela

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 52 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

B. Keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan pemasangan kusen

1. Menganalisa dan mengelompokkan Keterampilan yang diperlukan untuk


melaksanakan pemasangan kusen
2. Menentukan tingkat kesulitan Keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan
pemasangan bata kusen

C. Sikap kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pemasangan kusen

Harus bersikap secara:


1. Cermat dan teliti dalam menganalisis Keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemasangan kusen

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 53 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Referensi
1. Bambang Revantoro. 2017. Pemeriksaan Dan Pemasangan Bahan Konstruksi Batu
dan Beton. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017. Direktorat GTK Kemdikbud.

2. Karya, D. J. C. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24. PRT/M/2008


tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung.

3. Karya, D. J. C. (2008). Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan: 06. PRT/M/2008


tentang Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi

4. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 205 Tahun 2015


Tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Konstruksi
Golongan Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kerja Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Gedung

B. Referensi Lainnya

1. http://tukangbata.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-perancah-atau-scaffolding.html
2. https://samsyr.wordpress.com/2016/03/08/metode-pemasangan-kusen-pintu-
dan-jendela//
3. http://teknikcivil2.blogspot.co.id/2012/09/pasangan-bata-tegakropilaag-diatas-
kusen.html
4. https://hakikigavrila.wordpress.com/2008/11/22/hubungan-batubata-dinding-
dan-kusen/

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 54 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Gergaji Untuk di ruang teori
2. martil

3. Sendok batu

4. timba spesie

5. siku-siku

6. waterpass

7. unting-unting (Lot)

8. timba
9. Bak spesie/mortar
10. sendok semen
11. selang air

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. kayu peserta
2. Paku

3. benang

4. spesie

5. Paku
Kayu
6. kaso/broti
7.
8.
9.

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 55 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode:
F.410100.005.01
Bisnis Konstruksi dan Properti

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

2. Sunardi,S.Pd Widyaiswara

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Pemasangan Bata dan Kusen


Halaman: 56 dari 56
Buku Informasi - Versi 2018

Anda mungkin juga menyukai