Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah singkat Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Banyuasin
seiring dengan meluncurnya Pemendikbud nomor 4 tahun 2016 dan perbup
nomor 34 tahun 2016, bahwa pada awalnya SKB Banyuasin merupakan
Lembaga Pemerintah yang dibentuk pada Tanggal 09 Maret 201, Perbup Nomor
780 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dalam Jabatan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuasin, bersekretariat/
berkantor di SDN 2 Musi Landas KM 21 Jalan Palembang- Betung Desa Mainan
Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin. Kepala SKB Banyuasin Siti
Kamsiatun, M.Pd, dan Kasubag TU Leni Aprilyana. Kemudian sejak 08 Maret
2016 UPT Sanggar Kegiatan Belajar Alih Fungsi menjadi Satuan Pendidikan
Nonformal SKB Banyuasin , Dengan SK Operasional Perbup Nomor 4 tahun
2016.
Kepala Sanggar Kegiatan Belajar menjalankan tugas memimpin dan
mengelola Satuan Pendidikan Nonformal Sanggar Kegiatan Belajar (SPNF-SKB )
Kabupaten/ Kota merujuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia ( Permendikbud RI ) Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman
Alih Fungsi Sanggar Kegiatan Belajar menjadi Satuan Pendidikan Nonformal,
yang tertera pada pasal 5 ayat 1 huruf a. Selanjutnya didalam Tata Kelola
diperkuat dengan Peraturan Bupati ( Perbub ) Nomor 34 2016 Tentang
Pembentukan Satuan Pendidikan Sanggar Kegiatan Belajar Pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Banyuasin, dijelaskan pada Pasal 8 bahwa Kepala Sanggar
Kegiatan Belajar, seperti yang berada ditingkat Satuan Pendidikan terkecil serta
kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi,
intergrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing SKB dan antar
Dinas/ Instansi lainnya.
Kemudian pada pasal 9 Perbub no 34 Tahun 2016, mengatakan bahwa
Kepala Sanggar Kegiatan Belajar wajib mengawasi bawahannya, mengkoordinir,
dan memberikan bimbingan serta petunjuk dalam melaksanakn tugas
bawahannya, dan pada pasal 10 menjelaskan bahwa Kepala Sanggar Kegiatan

1
Belajar wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada
atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara berjenjang. Dari
beberapa uraian dapat disimpulkan bahwa Kepala Sanggar Kegiatan Belajar
didalam mengelola dan melaksanakan tugasnya mempedomani Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ( Permendikbud RI ) Nomor 4
Tahun 2016 tentang Pedoman Alih Fungsi Sanggar Kegiatan Belajar menjadi
Satuan Pendidikan Nonformal dan Perbub no 34 Tahun 2016.
Bertitik tolak dari uraian tersebut diatas, serta untuk mewujudkan tata
kelola yang berkualitas perlu didukung Sumber Daya Manusia yang kempeten
dari berbagai lini diantaranya, Kepala SKB, Tata Usaha dan Kelompok Jabatan
Fungsional sebagaimana dijelaskan bahwa ada 4 kompetensi yang harus dimiliki
oleh Pendidik:
a. kompeteni pedagogik,
b. komptensi professional,
c. kompetensi kepribadian,
d. dan kopetensi sosial, serta ditambah satu kopetensi Menejerial untuk
Kepala SKB.
Disamping kompetensi yang harus dimilki oleh pendidik , termasuk juga
kompetensi staf serta pegawai lainnya yang ada di SKB, sangat diperlukan juga
wawasan- wawasan dan kompetensi- kompetensi lain yang harus dimiliki oleh
seluruh pimpinan dan Pegawai SKB untuk membangun citra SKB yang
berkualitas dan berkarakter:
a. mengidentifikasi kebutuhan masyarakat,
b. menggali potensi lokal dan
c. memiliki kompetensi entherpreunersip yang berbasis lingkungan/ kearifan
lokal.
SKB Banyuasin menjalankan setelah alih Fungsi, berpindah tempat/
kantor ke Jalan K.H. Sulaiman, Kelurahan Kedondong Raye, Kecamatan
Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin. Melanjutkan Program Kesetaraan Paket A,
B, dan C yang diselenggarakan di 4 tempat, SKB, Lapas Narkotika Kelas III
Sukomoro, Lapas Kelas III Banyuasin, dan di Kecamatan Sembawa bekerjasama

2
dengan Organisasi Perempuan. Program lain yang ditawarkan yaitu Program
Keaksaraan, Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Usaha Mandiri, dan Multi Aksara,
serta Program lain yang ada SKB, yaitu Desa Vokasi Pembuatan VCO, Kursus
menjahit, jumputan, Vokasi Paket C ( Komputer ), Program PKHP Pembuatan
Sovenir dan lain-lain. Selain Program tersebut pada Tahun 2019 Program dari
APBD, yaitu Pelatihan Tata Rias, Tata Boga, Vokasi pelatihan Pembuatan APE
dari limbah Kayu karet, serta Pembentukan PAUD Holistik Integratif.
Untuk melaksanakan Program tersebut SKB Banyuasin memilki Sumber
Daya Manusia, 1 Kepala SKB, 1 Ketua TU PNS, 2 Staf TU PNS, 1 Pamong
Belajar PNS, 6 Tutor Bantu kontrak , 3 koordinator bidang ( Honorer / TKS ), 1
Honor Kontrak DisdikporaPar, 1 Operator ( TKS ) dan 2 Tenaga Kebersihan (
TKS ), jumlah keseluruhan 18 personil, terdiri dari 5 PNS dan 13 Tenaga
Sukarela/ Honorer. Sedangkan jumlah Peserta Didik dari semua program yang
ada sekitar 758 orang, dan jumlah tersebut baru sebagian kecil yang terakomodir,
sebab wilayah Kabupaten Banyuasin 80 % daerah perairan yang terdiri dari pulau-
pulau, terdapat 21 Kecamatan yang sulit dijangkau, wilayah tersebut hanya dapat
dijangkau menggunakan transpotasi air, itupun terbatas waktu tertentu dan sangat
mahal, sehingga hanya sebagian kecil ( 5 Kecamatan ), Kec. Banyuasin III, Kec.
Banyuasin II, Kec. Sembawa, Kec.Tungkal Ilir, dan Kec. Karang Agung Ilir yang
tersentuh Program SKB, Harapan kedepan Program SKB dapat mengakomodir
seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Banyuasin, dengan program- program
yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta dan dapat
memanfaatkan potensi lokal dan membudayakan inovasi kreatif, serta
menumbuhkan jiwa wirausaha.
Dari pemikiran dan uraian diatas yang menjadi Rumusan Masalah dalam
Karya Nyata ini adalah :
1. Bagaimanakah meningkatkan Tata kelola SKB yang berkarakter?
2. Bagaimanakah strategi membentuk masyarakat yang memiliki kreativitas?
3. Bagaimanakah membudayakan masyarakat yang memilki jiwa wirausaha ?

3
B. Tujuan
1. Tercapainya tata kelola SKB yang berkarakter
2. Terbentuknya Masyarakat yang memiliki kreativitas
3. Terciptanya budaya masyarakat yang memiliki wirausaha

C. Manfaat
1. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang berkarakter dapat dijadikan
percontohan dan sebagai rujukan bagi lembaga nonformal disekitarnya.
2. Memberi peluang kepada Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
untuk meningkatkan kompetensi dan kreativitas.
3. Memberikan informasi, ketrampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat,
serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.
4. Membantu Pemerintah dalam melaksanakan dan memotivasi, serta
menumbuhkan Ketrampilan yang diminati oleh masyarakat dengan
memanfaatkan potensi lokal .
5. Membantu masyarakat memiliki jiwa wirausaha/ enterpreneunship.

4
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Strategi Pengelolaan
Sebelum membahas konsep Strategi Pengelolaan, sekilas kami uraikan
kembali bahwa, SKB kabupaten Banyuasin terbentuk pada tanggal 19 Maret
Tahun 2012, berstatus UPTD SKB yang beralamatkan dijalan Palembang- Betung
KM 21, Desa Mainan, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin.
Kantor UPTD SKB menempati ex SDN Musi Landas, Program yang
dilaksanakan pada Tahun tersebut, Penataan Kantor/ Komplek UPTD SKB
Menggunakan APBD. Selanjutnya rekrutmen Tenaga Kerja Sukarela untuk
melaksanakan Program SKB, berpedoman Visi Misi SKB, Pemagangan Pegawai
SKB ke BP3NFI Provinsi Sumatera Selatan, Sumber Dana dari Anggaran
Regional I Medan, Tahun 2013 SKB Mengakses Program Keaksaraan yang
Pelaksanaannya di Daerah Perairan melalui APBN, kemudian mengakses Program
Desa Vokasi dengan Keterampilan Pembuatan Pupuk Organik Cair.
Tahun 2014 Pemerintah Daerah mendukung Program Desa Vokasi
dengan menganggarkan 120 peserta, Ketrampilan lain dari APBD adalah
membatik, bekerja sama dengan KOPERINDAG. Begitu juga pada tahun 2015
melanjutkan Program-program yang sudah dilaksanakan sebelumnya, dan selalu
mengakses program yang lain, seperti Kemitraan, Diklat Peningkatan kompetensi
bekerja sama dengan Himpaudi dan Kepala Desa. Dari Tahun 2012 s.d 2015
dengan segala keterbatasan SKB melaksanakan Program yang diakses dari APBN
ataupun APBD dan menjalin Kemitraan untk menunjang keberlangsungan SKB.
SKB Banyuasin tidak pernah putus asa, sekalipun dengan usia 3 Tahun
hanya Kepala SKB nya saja yang berstatus PNS, sebab pada tahun 2016 tersebut ,
Kasubag TU mengajukan Mutasi, dengan semangat yang luar biasa Kepala SKB
mengajukan permohonan untuk mendapatkan tanah yang diperuntukkan SKB,
Ternyata tidak sia-sia terbukti pada Tahun 2015 dibangunkan 3 lokal RKB pada
luas tanah 10.000 m2, awal 2015 SKB Banyuasin mendapat Tenaga Pamong
Belajar pindahan dari guru Geografi SMA. Jadi sekalipun Kasubag TU berhasil
mutasi SKB dapat tambahan PB PNS. Akhir 2015 SKB Pindah lokasi/ tempat
Baru yang beralamtakan, di Jalan K.H Sulaiman, Kel.Kedondong Raye, Kec.

5
Banyuasin III, Kab. Banyuasin , seperti yang telah diuraikan diatas. Mengingat
yang dibangun hanya Gedung, selanjutnya saya selaku Kepala SKB mengajukan
Sarana Belajar Ke Dinas Pendidikan, sehubungan dengan waktu pengajuan belum
masuk anggaran, maka di kondisikan mobiler dan saran lain dari eks kantor
Diknas Pendidikan Banyuasin yang masih layak dipakai, mengingat lahan yang
begitu luas Kepala SKB membuat permohonan permintaan tanaman ke Dinas
pertanian dan kehutanan untuk ditanam di SKB sebagai penghijauan dan ke depan
akan menjadi SKB Hijau / Adiwiyata
Awal Tahun 2016 seiring dengan meluncurnya alih fungsi SKB , Kantor
SKB yang sudah pindah tempat ke Jalan K.H. Sulaiman, Kel. Kedodondong
Raye, Kec. Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, menempati 1 unit Gedung 3
kelas , luas tanah 10.000 m2 yang diperuntukan untk SKB Banyuasin.,Dengan
modal gedung tersebut, saya Siti kamsiatun selaku Kepala SPNF SKB Kabupaten
Banyuasin menyusun/ merencanakan Program dengan menginventarisir dan
menganalisis kebutuhan masyarakat :
1. Kesetaraan Paket A, B, dan C
2. Keaksaraan KD, KUM, dan Multi Aksara
3. Menyusun Proposal SARPRAS
4. Membentuk PAUD
5. Menyelenggarakan Diklat
6. Menjalin Kemitraan
Perencanaan/ Penyusunan Program mempedomani Perbup Nomor 34
tahun 2016, serta mengacu pada Visi “ Terwujudnya Insan yang Unggul dalam
Kreatifitas dan berjiwa Enterpreuneurship serta berbasis Lingkungan “.
Misi :
1. Mewujudkan Program Pendidikan Nonformal yang unggul dan layak
dijadikann contoh
2. Membentuk insan yang terampil dan professional serta berjiwa
entrepreneurship
3. Meningkakan kualitas SDM dilingkungan SKB
4. Meningkatkan Layanan diberbagai jenjang diseluruh lapisan masyarakat

6
5. Mengemlementasikan Keterampilan yang bebasis kearifan local/
lingkungan yang kompeten
Tujuan SKB
1. Terwujudkan Program Pendidikan Nonformal yang unggul dan layak
dijadikann contoh
2. Terbentuk nya insan yang terampil dan professional serta berjiwa
entrepreneurship
3. Terciptanya kualitas SDM dilingkungan SKB
4. Terciptanya Layanan diberbagai jenjang diseluruh lapisan masyarakat
5. Teremlementasikannya Keterampilan yang bebasis kearifan local/
lingkungan yang kompeten
Dari uraian Visi, Misi, dan Tujuan SKB Banyuasin, Kami Kepala SKB
merapatkan barisan dan menyatukan tekad bersama seluruh pegawai SKB, terus
mengiventarisir kebutuhan-kebutuhan baik berupa sarana Fisik dan Sarana
nonfisik untuk mencapi target terwujudnya Visi, Misi, dan Tujuan SKB, maka
diawali pengusulan Bantuan Pemerintah berupa Bangunan Fisik berupa Ruang
Keterampilan, Ruang teori, dan infrastruktur, yang ditujukan ke APBN, usulan
sarana lain sarana pembelajaran mesin jahit, digital computer. Meningkatnya
jumlah peserta didik Paket A, B, dan C, SKB Banyuasin mengajukan Sarana
Komputer ke PT Perindo Jaya melalui Bupati Banyuasin, dan Alhamdulillah
dikabulkan seperti dapat dilhat di foto dokumen berikut :

Gambar 1.Serah Terima Sarana Komputer dari PT Perindo Jaya ke SKB Banyuasin

7
Sarana dan Prasarana lain diakses dari APBD berupa mobile dan APE
luar untuk Peserta Didik PAUD. Selain Sarana dan Prasarana, SKB Banyuasin
mengakses program/ kegiatan berupa PKW jenis keterampilan menjahit, Multi
Aksara Keterampilan membuat kripik Pisang, dan Pembuatan Pupuk Organik
Kompos, kemudian Menjalin Kerjasama dengan Lapas Kelas III Banyuasin dan
Lapas Kelas III Narkotika Palembang, untuk bekerja sama pelaksanaan Program
kesetaraan Paket A, B, dan C.
Kelanjutan dari tahun 2016, tepatnya di tahun 2017 usulan Bantuan
Pemerintah berupa Bangunan Gedung dan Infrastrukur terealisasi, BOP Paket B
dan C dapat membantu pelaksanaan program dan proses pembelajaran.
Tahun 2018 Mengakses DAK gedung SKB, Program GP3M Desa Vokasi
Dan PKHP, Program PKW, Program Paket C Vokasi, dan kegiatan lain menjalin
kemitraan untuk memasarkan produk-produk SKB Banyuasin. Selanjutnya di
tahun 2019 hal pertama Memperbaharui SK Pegawai, Mengidentifikasi program
dari APBN, mendownload Juknis-juknis Program 2019, serta mengkaji juknis,
merancang pelaksanaan kegiatan yang didanai dari APBD, Kursus kecantikan,
Pembutan Taman, Belanja sarana Pembelajaran, Daftar Program Dapat dilihat
pada table berikut :
Daftar Program SKB 2016-2019

TAHUN SUMBE
JUMLAH
No PROGRAM PELAKSA R
PESERTA
NAAN DANA
Taman Penitipan
1 2015 20 APBD
Anak (TPA)

2 Kelompok Bermain 2015 20 APBD

3 20 APBN
Taman Kanak-Kanak 2015

4 Keaksaraan Dasar 2015 30 APBN

5 30 APBN
Keaksaraan Usaha 2015

8
Mandiri

6 PAUD 2016 11 APBN


7 APBN
Keaksaraan Dasar 2016 20
8 TP Al-qur’an 2016 11 APBN
9 Kesetaraan A, B dan C 2016 236 APBN

10 APBN
Kursus Menjahit 2017 Peserta Paket B dan C
11 APBN
Kursus Komputer 2017 Peserta Paket B dan C
12 Multi keaksaraan 2017 50 APBN
13 PKW Menjahit 2017 20 APBN
14 Desa Vokasi Paket C, APBN
Pembuatan VCO 2018 100
15 APBN
GP3M 2018 100
16 PKHP Pembutan APBN
Jumputan 2018 20
17 Vokasi Paket C APBN
Komputer 2018 45
18 Kesetaraan Paket, APBN
A,B, C 2017/2018 500
19 Kesetaraan Paket, APBN
A,B, C 2018/2019 758
20 Pojok Bacaan 2019 Peserta Paket (Proses) APBN
21 Tata Rias 2019 150 ( Proses ) APBN
22 Pembuatan Taman 2019 Proses APBD

9
Adapun Langkah- langkah yang ditempuh dalam melaksanakan program/
kegiatan, setelah melaksanakan analisis dan identifikasi kebutuhan masyarakat,
selanjutnya menentukan jenis layanan atau keterampilan yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat, kemudian reukrutmen calon peserta Didik/ warga Belajar
dengan menggunakan prinsip Identifikasi kebutuhan Belajar Mayarakat (IKBM )
dengan kriteria yang sudah ditentukan. Penetapan Peserta Didik/ Warga Belajar
didasarkan pada jenis programnya dan minat masyarakat. Selanjutnya menyusun
Standar Opersional Prosedur (SOP), Membuat Rencana Anggaran/Biaya
Pelaksanaan, menyiapkan Tenaga Pendidik, Tutor atau Instruktur, menyusun
Perangkat Pembelajaran untuk masing-masing Program, Menyusun Jadwal,
mengalokasikan Waktu dan Tempat Pelaksanaan.
Pada setiap Pelaksanaan Program/ Kegiatan menggunakan Prinsip skala
prioritas, mempertimbangkan sarana, waktu, tempat, Narasumber, nilai manfaat,
tingkat kesulitan, biaya yang diperlukan, serta mengacu jadwal yang sudah
direncanakan. Metode Pembelajaran yang digunakan dalam proses pelaksanaan
kegiatan menggunakan metode andrgogik, sistem pembelajaran melalui tahapan,
tatap muka, mandiri, dan penugasan mandiri/ kelompok ( IN-ON-IN ), waktu atau
lama pelaksanaan sesuai dengan Program atau Mata Diklat masing - masing
program disesuaikan juknis.
Setiap Pelaksanaan Program atau Kegiatan diadakan Evaluasi atau
Penilaian sesuai dengan jenis Program atau kegiatan, contoh Untuk Paket A, B,
dan C ada penilaian untuk Peserta didik dan penilaian program, dan proses
pelaksanaan untuk jenis Diklat dievaluasi produk dan pendampingan, serta
monitoring, dan Pembentukan unit-unit usaha. Dari berbagai program-program
yang ditawarkan, SKB Banyuasin terdapat Program Keterampilan yang
merupakan Unggulan SKB Banyuasin adalah Program Desa Vokasi dengan
keterampilan Pembuatan Virgen coconut oil (VCO), Pupuk organik Cair (POC),
dan Pupuk Organik Kompos (POK), pelaksanaan kegiatan didesa Sri Agung
Kecamatan Banyuasin II Kabupaten Banyuasin. Mengapa VCO, POC, dan POK.
VCO adalah Minyak Kelapa asli yang bahan bakunya adalah Kelapa, didaerah
tersebut kelapa sangat melimpah dan saat ini sangat murah, SKB mencoba

10
memberikan ilmu dan skill pada masyarakat, sehingga Kelapa dapat diolah
dengan cara dipermentasi sehingga menjadi VCO, disamping VCO menyehatkan
dikonsumsi, VCO juga memberi nilai ekonomi terhadap keluarga, menciptakan
lapangan kerja, dan menumbuhkan jiwa wirausaha dan Enterpreunurship.

PROGRAM VCO ( VIRGIN COCONUT OIL )


Kalkulasi perhitungan :
Contoh : Saat ini Harga Kelapa perbuah berkisar Rp.750-Rp1000
Untuk 20 buah Kelapa, dapat menghasilkan 1,8 liter
Harga per liter Rp. 100.000

Harga
No. Uraian Jumlah Total Keterangan
Satuan
1 Kelapa 750 20 15.000
2 Biaya Parut Kelapa 20 500 10.000
3 Biaya Pengerjaan 25.000 1x 25.000
Jumlah 50.000
Pengeluaran
Rincian :
Keterangan
Jika perhari bisa mengolah 40 buah kelapa maka hasilnya Rp.100.000
Untuk SKB membantu paccing, dari harga 100.000, setelah dikemas
kedalam botol meningkat menjadi Rp 160.000.
Dikurangi lebel 10.000
Botol 5.000
Biaya paking 10.000
Sisa 35.000
Jadi kalo perhari menjual 1 Liter dapat Rp. 35. 000
Kontribusi SKB 5.000
Jadi Punya Penghasilan Rp 30. 000 bagi yang jual

11
Untuk Produk POC dan POK baru sebatas digunakan/ dimanfaatkan oleh
pembuatnya, dan kenapa dikatakan unggulan? sebab bahan baku keduanya dari
pemanfaatan limbah/sampah, sedangkan manfaatnya menggemburkan tanah
meningkatkan produksi tanaman, padi, kelapa dan tanaman lainnya tanpa
mengandung zat kimia.
Untuk Tahun 2019 melanjutkan program sebelumnya, menambah program
lain, diantaranya :
1. TBM jenis kegiatan membuat pojok bacaan tiap ruang dan bedah buku,
2. Mengakses PKK
3. Mengakses PKWU,
4. Membuat SKB mart,
5. Mengembangan perkebunan memanfaatkan Lahan SKB,
6. Mengusulkan alat seni, dan meningkatkan jaringan kemitraan.
B. Implementasi Strategi Penglolaan
Implementasi/ penerapan strategi Pengelolaan didasarkan fungsi Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB) serta merujuk Tugas Pokok dan Fungsi Kepala SKB
Kabupaten Banyuasin, Secara Umum merelevansi Visi Misi Kabupaten
banyuasin, dan merondum implementasi strategi pengelolaan, Kepala SKB
Banyuasin menciptakan lagu dan Lirik SKB Banyuasin sebagai referensi :

Mars SKB Banyuasin


SPNF SKB Berjuang
Berpedoman Perbupnya
Melaksanakan Tusi-tusinya
Dan Program Lembaganya
SPNF SKB Gemilang
Dengan Visi, Misi, dan Tujuan
Menjadi Lembaga yang Handal
Berwawasan lingkungan
Ref. Hiduplah SKB

12
Jayalah SKB
Kembangkan kemitraanmu
Kibarkan Programnya
Tingkatkan Kualitas
Hebatlah Selama-lamanya
Demikian uraian diatas bahwa lirik lagu Mars SKB, merupakan inti atau
rangkuman dari implementasi Strategi Pengelolaan di SKB Kabupaten
Banyuasin.

C. Hasil Yang Dicapai


Hasil yang dicapi masing- masing program tertera pada Tabel Berikut :
800
700
600
500
400 Tahun 2015
300 Tahun 2016
200 Tahun 2017
100 Tahun 2018
0 TAHUN 2019

D. Dampak Implementasi Strategi


Dampak yang dirasakan dari implementasi Strategi pengelolaan
meningkatnya kualitas SDM, terjalin kemitraan diberbagai pihak, memberi
peluang kerja, membantu mengurangi pengangguran, memanfaatkan limbah,
membiasakan budaya memanfatkan lingkungan, pada akhirnya memberi nilai
kesejahteraan terhadap elemen masyarakat.

13
E. Kendala dan Solusi
KENDALA
Kendala yang dihadapi saat ini bahwa, :
- tidak seluruh masyarakat menyambut / menerima program yang
ditawarkan,
- Tidak semua ketrampilan diminati oleh masyarakat sekalipun sudah
melalui analisis kebutuhan masyarakat,
- mayoritas masyarakat berfikir Instan,
- Pemasaran hasil Poduk dari Unit- unit/ elompok belum maksimal sehingga
masyarakat belum percaya
- Nilai ekonomi belumdirasakan secara maksimal
- Kurangnya minat belajar masyarakat khusunya Peerta Didik Kesetaraan
Paket A,B, dan C
- Masyarakat belum merasa butuh pendidikan atau keterampilan

SOLUSI
Solusi dari permasalahan diatas :
- Diadakan sosialisasi setiap Program
- Program yang ditawarkan program yang sedang ngetrend dilingkungan
masyarakat
- Diadakan tindak lanjut dengan pendampingan sehingga menanamkan
pemikiran masyarakat, bahwa segala sesuatu harus berproses
- SKB membentuk jaringan untuk membantu memasarkan produk dari unit-
unit bentukan SKB
- SKB membantu menampung produk dari kelompok sampai membantu
memasarkan sehingga masyarakat tidak rugi dan selalu ada masukkan
- Menyiapkan media pembelajaran yang menarik dengan variasi metode-
metode pembelajaran
- Mengadakan pameran produk dari unit-unit SKB

14
F. Faktor- Faktor Pendukung
Faktor-faktor pendukung terselenggaranya program-program SKB:
1. Sarpras SKB Banyuasin
2. Masyarakat dan Pemerintah setempat
3. Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan seluruh stick holder SKB
banyuasin yang kompeten
4. Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin
5. Lembaga Mitra, HIMPAUDI, IGTKAI, Perusahaan
6. BP PAUD dan DIKMAS Provinsi Sumatera Selatan
7. Dirtjend PAUD dan DIKMAS
G. Rencana Pengembangan
Rencana pengembangan program atau kegiatan yang diselenggarakan,
adanya pembentukan unit, atau kelompok IKM pada setiap program, memperbaiki
produk-produknya, dan membentuk jaringan pemasaran hasil produk-produk
setiap jenis program. Mengintensifikasikan pameran-pameran produk disetiap
even.

15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari uraian-uraian diatas bahwa untuk meningkatkan tata
kelola SKB yang berkarakter, diperlukan kerja keras, SDM yang kompeten dan
professional, serta dukungan dari berbagai pihak, masyarakat, pemerintah dan
lembaga mitra. Strategi-strategi untuk membentuk masyarakat yang memiliki
kreativitas, diperlukan sosialisasi secara berkesinambungan, memberikan motivasi
bahwa dengan skill dapat membantu menciptakaan lapangan pekerjaan. Sehingga
pada suatu saat masyarakat terbiasa dengan kebiasaan melakukan/ menerapkan
skill yang dimilih untuk meningkatkan kesejahteraan, dan pada akhirnya SKB
dapat membantu membudayakan masyarakat yang memilki jiwa wirausaha/
enterpreneurship.
B. Rekomendasi
Untuk semua SDM yang kompeten dan professional yang ada di SKB
harus kerja keras agar SKB menjadi SPNF yang berkarakter, sehingga muncul
kepercayaan masyarakat terhadap SKB, memiliki kreativitas maka di perlukan
sosialisasi dan motivasi.
Jika SKB Banyuasin ingin membantu masyarakat memiliki jiwa
wirausaha/ Enterpreunurship, maka harus dibentuk unit-unit/ kelompok kerja
produksi dan dibantu marketing atau pemasarannya sampai dengan masyarakat
menyadari pentingnya ilmu, pendidikan, dan keterampilan, sehingga pada saatnya
mampu bersaing di Era Globalisasi
.

16

Anda mungkin juga menyukai