Anda di halaman 1dari 18

BUSI ( SPARK PLUG)

Tujuan:
Melalui pembelajaran secara mandiri, diharapkan
mampu:
1. Memahami fungsi busi.
2. Memahami kode busi
3. Mampu menganalisa kondisi Busi

By: I Made Yuda Adi Putra, ST


BUSI (SPARK PLUG)

• Busi menghasilkan pijaran api diantara elektrodanya (dari pusat elektroda ke


ground), untuk membakar campuran udara – bahan bakar, saat menerima tegangan
tinggi.
• Saat campuran udara – bahan bakar meledak, temperature naik sampai 2.500 oC
dan tekanannya meningkat sampai 50 kg/cm2 di dalam ruang bakar.

Syarat-syarat busi:
• Memiliki ketahanan mekanis yang tinggi.
• Tahan terhadap panas yang tinggi.
• Tahan terhadap tekanan yang tinggi.
• Daya insulatornya tidak terpengaruh karena perubahan temperature.
• Daya menghasilkan pijar api yang baik dalam temperature dan tekanan yang tinggi.
• Memiliki energi panas yang sesuai.

Slides 2
KONSTRUKSI DASAR BUSI

ELECTRODE
• Electrode harus terbuat dari material yang dapat
menghasilkan pijaran api pada tegangan rendah
dan tidak rusak ketika menerima suhu yang tinggi.
• Pada electrode biasanya digunakan lapisan dasar
nickel dengan lapisan chrome, magnesium, silicon,
dll.

INSULATOR
• Insulator harus terbuat dari material tahan panas
yang tinggi, konduktivitas panas dan kekuatan
mekanis yang baik.
• Contoh material Alumina (Al2O3)

GAS VOLUME (RUANG GAS)


• Volume gas menentukan range tingkat panas.
• Semakin kecil volumenya, semakin besar panas
yang dapat ditransfer (terbuang).

Slides 3
TINGKAT PANAS BUSI

Busi panas:
• Busi panas adalah tipe yang sulit mentransfer panas dan mudah menjadi panas.
• Memiliki hidung insulator yang panjang menyebabkan daerah yang terkena panas menjadi lebih
luas.
Busi dingin:
• Adalah tipe yang mudah mentransfer panas.
• Memiliki insulator pendek, menyebabkan permukaan yang terkena panas menjadi sedikit.
• Biasa dipakai untuk kondisi kerja mesin berat, dapat mengurangi terjadinya pre-ignition dan
detonasi.
• Jika busi terlalu dingin akan terjadi endapan carbon saat kondisi idling dan kecepatan rendah.

Busi Panas Busi Dingin


(Daerah (Daerah penyerapan
penyerapan panas panas lebih sedikit)
lebih luas)

Hidung Insulator

Slides 4
PEMILIHAN TINGKAT
PANAS BUSI

o Faktor penentu tingkat panas busi:


• Celah antara electrode tengah dan insulator (volume gas).
• Konduktivitas thermal dari insulator dan inti electrode.
• Konstruksi electrode.
• Dimensi celah dari ujung insulator

o Faktor penentu panas busi:


• Perbandingan campuran udara – bahan bakar.
• Perbandingan kompresi.
• Timing (waktu pengapian).
• Kualitas bahan bakar.
• Kecepatan mesin dan kondisi pemakaian.
• Kondisi pola ulir busi.

Slides 5
KONTAMINASI BUSI

• Dalam jangka waktu tertentu, deposit karbon dapat terbentuk di busi, bila
pembakaran tidak sempurna.
• Deposit karbon ini akan terbakar pada temperature antara 450 – 870 oC yang
disebut dengan Self Cleaning (pembersihan sendiri).

o Faktor penyebab terbentuknya deposit karbon:


• Pemakaian choke yang berlebihan.
• Campuran udara – bahan bakar terlalu kaya.
• Temperature busi yang terlalu rendah karena pemakaian kecepatan rendah
dalam jangka waktu lama.
• Pemakaian busi tipe dingin.
• Tekanan kompresi yang rendah karena terjadi keausan pada cylinder atau
ring piston, masuknya oli mesin ke ruang bakar.
• Waktu pengapian yang terlambat.

Slides 6
BUSI TERBAKAR

• Busi bisa saja mengalami panas berlebihan (overheat) atau bahkan terbakar,
karena pemakaian yang lama, pendakian yang lama, beban yang berlebih dan
kecepatan tinggi yang terus menerus.
• Jika pemakaian terus menerus, timing pengapian menjadi lebih cepat (maju),
sehingga tenaga berkurang dan busi dapat terbakar.

o Faktor penyebab busi terbakar:


• Campuran udara – bahan bakar terlalu miskin (kurus).
• Tidak terpasangnya gasket (ring) busi.
• Pengapian terlalu cepat.
• Endapan karbon di ruang bakar.
• Oktan bahan bakar terlalu rendah.
• Tipe busi terlalu panas.

Slides 7
KODE BUSI

Slides 8
BUSI TIPE RESISTOR (R)

• Terdapat resistor (bubuk kaca & tembaga)


diantara electrode dan upper stem.
• Fungsi untuk mengurangi interferensi sistem
pengapian ke gelombang radio.

Slides 9
JENIS BUSI

Slides 10
BUSI TIPE ZU (Platinum)
GROUND ELEKTRODA
RUNCING DENGAN ALUR “U”

ELEKTRODA PLATINUM f 0,7 mm


TEGANGAN YANG DIBUTUHKAN (kv)

18
BUSI STANDAR

IGNITABILITY LIMITS (A/F)


13 17 BUSI ZU
16
12 12
14
11
BUSI ZU 13 BUSI STANDAR
12
10
11

0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6
DIAMETER CENTER ELEKTRODA (mm) GAP BUSI (mm)
Slides 11
BUSI IRIDIUM POWER

Tapered Cut

Alur “U”

Lapisan Nickel Sangat


tahan terhadap korosi

Diameter Elektrode
Iridium hanya 0.4 mm

Slides 12
ANALISA PENGGUNAAN BUSI

• Busi merupakan satu-satunya saksi mata di ruang bakar.


• Penampilan warna pada ujung pengapian sebuah busi yang dikeluarkan
mesin, mencerminkan kondisi kerja mesin dan sesuai tidaknya pemakaian
busi.
• Dari kondisi elektroda, dapat dilihat kemungkinan kerusakan mesin dan
selanjutnya dapat memperbakinya.
Slides 13
KONDISI BUSI

CORONA STAIN
Yang tampak : Sinar yang tampak di atas rumah busi dalam
keadaan gelap, mengintari permukaan
insulator.
Kondisi mesin:Tidak mengganggu kondisi busi, tetapi akan
menyebabkan endapan coklat pada insulator
di atas rumah busi.
Kemungkinan: Kebocoran busi yang berdekatan dengan
insulator.

INSULATOR RUSAK
Yang tampak : Retak pada insulator busi.
Kondisi mesin:Timbul hubungan singkat arus listrik, yang
menyebabkan putaran stasioner tidak normal
dan akselerasi tidak baik.
Kemungkinan: Kesalahan pada waktu melepas dan
memasang busi, salah penggunaan alat.
Slides 14
KONDISI BUSI

NORMAL
Yang tampak : - Insulator terlihat coklat muda atau keabu-abuan.
- hanya sedikit bekas pembakaran yang menutupi
elektrodanya.

CARBON FOULING
Yang tampak : Insulator & elektroda tertutup oleh lapisan serbuk karbon
kering berwarna hitam.
Kondisi Mesin : Susah start, pengapian tidak baik, akselerasi buruk, pada
kasus berat, mesin tidak dapat hidup.
Kemungkinan : Choke tidak baik, campuran terlau kaya, pengapian lambat,
pembakaran timah hitam, tingkat panas busi dingin.

OIL FOULING
Yang tampak : Insulator & elektroda tertutup endapan oli basah berwarna
hitam.
Kondisi Mesin : Susah start, pengapian tidak baik.
Kemungkinan : Ring pada piston, silinder, katup sudah jelek.
Mesin harus dioverhoul.

Slides 15
KONDISI BUSI

LEAD FOULING
Yang tampak : Endapan di insulator berwarna kuning / coklat tua. .
Kondisi Mesin : Pengapian tidak baik pada saat akselerasi mendadak /
beban penuh, tetapi tidak berlawanan pada kondisi normal.
Kemungkinan : Menggunakan bensin dengan kandungan timah hitam /
oktan tinggi.

OVER HEATING
Yang tampak : Insulator berwarna putih pucat dengan elektroda tengah
rusak terbakar.
Kondisi Mesin : Kekurangan tenaga pada kecepatan tinggi/beban penuh.
Kemungkinan : Waktu pengapian terlalu cepat, pendinginan kurang,
nomor tingkat panas busi rendah, detonasi berat.

PRE IGNITION
Yang tampak : Elektroda (+) & (-) terbakar atau meleleh dan endapan
aluminium atau logam lain di insulator
Kondisi Mesin : Kehilangan tenaga sehingga, mesin rusak..
Kemungkinan : - Banyak persamaan seperti over heating.
- Pembakaran sudah terjadi sebelum busi memercikan api.

Slides 16
KONDISI BUSI

BROKEN INSULATOR
Yang tampak : Insulator retak / pecah sedikit.
Kondisi Mesin : pengapian jelek.
Kemungkinan : Detonasi yang berat, penyetelan jarak elektroda tidak
standard.

MECHANICAL DAMAGE
Yang tampak : Elektroda tertekuk dan insolator patah akibat dari tekanan.
Kondisi Mesin : Pengapian tidak baik.
Kemungkinan : Ulir busi terlalu panjang untuk silinder head, ada benda
asing di ruang bakar.

TORCHED SEAT
Yang tampak : Ulir dan dudukan busi meleleh.
Kondisi Mesin : Tenaga mesin hilang, menyebabkan mesin rusak.
Kemungkinan : Momen pengencangan busi terlalu besar.

Slides 17
Terima Kasih

Slides 18

Anda mungkin juga menyukai