Anda di halaman 1dari 23

PENGERTIAN BUSI

Busi adalah salah satu komponen di


dalam sistem pengapian pada mesin
pembakaran dalam dengan ujung
elektroda pada ruang bakar. Busi di
pasang untuk membakar bensin yang
telah di kompresi oleh piston.
Hak paten diberikan kepada Nikola Tesla,
Richard Simms, dan Robert Bosch.
KONSTRUKSI BUSI
BAGIAN BAGIAN BUSI
Terminal
Digunakan untuk menghubungkan busi
pada sistem ignition. Pada umumnya busi
memiliki bentuk konektor berupa plug.
Isulator
Berfungsi untuk memberikan topangan
mekanik bagi inti elektroda yang berada
ditengahnya sekaligus sebagai isolator
elektrik terhadap tegangan tinggi yang akan
mengalir di inti elektroda.
Ribs
Lima gelombang isolasi dirancang untuk
mencegah Flash Over (bocornya arus listrik) dan
turunnya tegangan
Isulator Tip
Insulator tip ini akan mengalami peristiwa
pembakaran yang terjadi pada ruang
bakarsehingga material yang digunakan harus
tahan terhadap temperatur tinggi dan juga mampu
menjadi insulator yang baik. Rata2 ujung dari
insulator ini mampu menahan temperatur 650
derajat celcius dan mampu menahan tegangan
60.000 Volt
Seal
Berguna agar kompresi dari ruang bakar
tidak ada yang keluar melalui celah derat busi.
Metal Case
Sebagai material konduksi yang memiliki
daya hantar panas yang baik..sehingga panas
dari busi dapat di konduksikan ke tempat lain
Resistor Internal
Berfungsi untuk mengurangi semua distrorsi
terhadap peralatan elektronik.
Center Electrode
Elektroda khusus yang terbuat dari
tembaga yang dilapisi dengan campuran Nikel-
Chrom. Hal ini memberikan hantaran listrik dan
panas yang baik.
Side Electrode
Ground merupakan bagian dari ujung busi
yang bersentuhan langsung dengan
body. Elektron akan melompat dari elektroda
inti ke ground terdekat
JENIS-JENIS BUSI
Busi Standar (OEM)
Berbahan nikel pada ujung
elektroda dan center ya.
dengan diameter elektroda
rata-rata 2,5 mm. Daya tahan
sekitar 10.000 -20.000 km

Busi Platinum
Center Elektroda terbuat
dari platinum. Diameter
center electrodenya sekitar
0,6 mm - 0,8 mm dengan
daya tahan sekitar 30.000
km.
Busi Resistor
Busi di pakai pada motor
yang menggunakan sistem
injeksi, Resistor 5 kilo ohm
bertujuan memperlemah
gelombang elektromagnetik
yang dapat mempengaruhi
kinerja ECM (electronic
control module).

Busi Iridium
Ujung elektroda terbuat dari
nikel dan center electrodenya
terbuat dari iridium alloy
diameter center 0,6-0,8mm,
umur 50-70 ribu km, Jenis
mesin cocok diatas 150 cc
Busi Racing

Diameter center electrodenya


meruncing seperti jarum dan
didesain untuk tahan terhadap
kompresi tinggi serta temperatur
mesin yang tinggi Jangka waktu
pemakaian 20.000km

Busi Laser

Busi laser ini dikembangkan


dari ceramic powder, Melalui
serat optik laser ditembakkan
ke ruang bakar dengan
kecepatan 800 trilyun per
detik
CARA KERJA BUSI

Busi tersambung ke tegangan yang


besarnya ribuan Volt yang dihasilkan oleh
koil pengapian. Tegangan listrik dari koil
pengapian menghasilkan beda tegangan
antara elektrode di bagian tengah busi
dengan yang di bagian samping. Arus tidak
dapat mengalir karena bensin dan udara
yang ada di celah merupakan isolator.
Namun semakin besar beda
tegangan, Struktur gas di
antara kedua elektrode
tersebut berubah. Pada saat
tegangan melebihi kekuatan
dielektrik daripada gas yang
ada, gas-gas tersebut
mengalami proses ionisasi
dan yang tadinya bersifat Inti Elektroda

insulator, berubah menjadi


konduktor. Sehingga arus
elektron dapat mengalir.
TINGKAT PANAS BUSI
Tingkat panas busi ditentukan berdasarkan
banyaknya panas yang dapat merambat sampai
inti elektroda melalui hidung insulator.

sistem
pendinginan
mesin melalui
rumah busi dan
head silinder.
Nilai Panas Busi
Terdiri dari 2 type :
Busi tipe panas
a.Busi panas adalah busi yang memiliki
kemampuan menyerap serta melepas panas kepada
sistem pendinginan lebih lambat dari busi standarnya.
b.Busi panas tidak diharapkan bekerja pada
temperatur ruang bakar tinggi, sekitar 850 derajad
celcius, maka akan terjadi proses pre ignition,
dimana bahan bakar akan menyala dengan
sendirinya sebelum busi memercikkan bunga api
c. Busi tipe panas dipilih untuk penggunaan pada
kecepatan rendah dan dipakai jika busi tipe yang
lama mengalami Carbon Fouling.
Busi Tipe Dingin
a. Busi dingin adalah busi yang memiliki
kemampuan menyerap serta melepas panas
kepada sistem pendingin lebih baik atau lebih cepat
daripada busi standarnya.
b. Busi dingin ini tidak diharapkan bekerja pada
temperatur ruang bakar yang rendah. Jika
temperatur ruang bakar terlalu rendah hingga
dibawah 400 derajad celcius, maka akan terjadi
proses carbon fouling.
c. Busi tipe dingin hanya dipergunakan untuk
kondisi mesin dengan kecepatan tinggi atau dengan
beban penuh
GRAFIK TINGKAT PANAS BUSI

Grafik dibawah memperlihatkan kondisi panas busi pada


kecepatan yang bervariasi, dimana panas busi dijaga tidak
boleh lebih dari 900 C dan tidak boleh kurang dari 400 C.
FAKTOR MEMILIH TINGKAT PANAS BUSI
1. Besarnya kapasitas silinder (CC).
Untuk mesin dengan kapasitas silinder besar (>160),
direkomendasikan menggunakan busi dinggin
2. Besarnya rasio kompresi dan tekanan kompresi.
Mesin high performance dengan rasio kompresi tinggi
(diatas 10:1) dan tekanan kompresi tinggi (>1500kPa)
direkomendasikan menggunakan busi type dingin.
3. Desain high performance & high speed engine.
Mesin yang dirancang untuk kebutuhan balap, kompetisi
sangat direkomendasikan memakai busi dingin.
4. Suhu lingkungan tempat mesin atau sepeda motor anda
berada.
GAMBAR KONDISI BUSI
busi dalam menaikkan tenaga mesin sekitar 20%. Bila busi
lebih optimal maka dapat meningkatkan akselerasi motor
dan membuat motor semakin irit.
busi yang bagus dapat dilihat dari loncatan apinya, loncatan
apinya berwarna biru kemudian percikannya tidak boleh
berpijar harus fokus
PROSES PEMBUATAN BUSI
1. PEMBUATAN ISOLATOR
Bagian isolator terbuat dari pasir kuarsa [Si O2], Kaolin
[A12O3 2S1 O2 2H2O], Fieldsfar [O kna) 2O3 AL2O3.6siO2]
untuk perbaikan sifat fisisnya dilakukan penambahan
adiktif seperti : kapur, talk dolomite dan lainya.

Tabel sifat fisis keramik porselin higt


Besaran Fisis Satuan Nilai
Porositas 0/0 0,0
Densitas 9/cm3 2,3 - 2,5
0
Temperatur Sintering c 1300 - 1450
Resefitas (250c) cm 1012 - 1014
Kekerasan Pa 18 - 236
Modulus of rupture (mor) MPa 83
Bending Strenght MPa 137,8 -310
Kekuatan Dielektrick KV/mm 13 - 18
Dialectrik Cost - 6,0 - 7,0
Loss Faktor - 0,020
Setelah itu semua bahan di campur ke dalam suatu tempat
pengadukan dan di aduk sampai rata kemudian di masukan
kedalam dia cetakan dan sekaligus di buatkan lubang di
tengah isulatornaya, dan Ribs

1 2

3 4
Selanjutnya Isolator di panaskan (di oven sintering) pada suhu
1250-1450 c permukaanya halus dan mengkilap.

2. PEMBUATAN THREAD
Thread terbuat dari baja type SAE/AISI 1010, Pembuatan
dilakukan dengan mesin khusus untuk melakukan pemben
tukanya, dan dilanjutkan dengan memasang elektroda
massa disertai pengelasan.
1 2

3 4

5 6

Anda mungkin juga menyukai