Anda di halaman 1dari 3

NAMA : EMILIO FRANS LINGGA

KELAS : XII-MIA 1
B.STUDI : B.INDONESIA

LAPORAN KEGIATAN MEMBACA BUKU

Judul Buku : Akhir Zaman

Pengarang : Surip Stanislaus

Penerbit : Penerbit Kanisius

Kota terbit : Yogyakarta

Kegiatan Prabaca

 Pertanyaan Sebelum Membaca Buku


1) Apa isi dalam buku ?
2) Untuk apa buku ini dibuat ?
3) Mengapa judul buku dibuat “Akhir Zaman” ?

Kegiatan Pascabaca

A. GANDUM DAN LALANG


“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai.” [Mat 13:30]
Pemilik gadum itu mengatakan bahwa lalang yang tumbuh pada gandum itu tidak perlu
dicabut karena bila lalang itu dicabut maka ada kemungkinan kalau gandum juga ikut
tercabut. Maksud perumpamaan Gandum dan Lalang ini adalah sibaik yang
dilambangkan dengan gandum dan sijahat yang dilambangkan dengan lalang akan dituai
bersamaan saat waktunya tiba. Lalu sibaik akan mendapat kerajaa Allah dan sijahat akan
dibuang ke api penyucian. Jadi benih yang baik adalah anak- anak kerajaan sedangkan
lalang adalah anak- anak sijahat.
B. POHON ARA
“jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat.” [Mrk
13:29] . Dengan perumpamaan tentang pohon ara Yesus mengajarkan bahwa akhir zaman
pasti akan terjadi dan kedatangannya akan didahului dengan tanda-tanda. Namun
sebgaimana pohon ara itu hanya bisa menunjukkan tanda-tanda segera akan datangnya
musim panas dan bukan kapan persisnya mulai musim panas itu, demikian juga kapan
persisnya akhir zaman itu tetap tidak diketahui.
Karena tidak ada seorang pun yang tahu tentang kapan waktunya akhir zaman tiba, juga
para malaikat tidak tahu, bahkan Yesus sendiripun tidak tahu, maka kita pun pasti tidak
akan mengetahuinya.

C. PENJAGA PINTU
“Berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah watunya tiba.” [Mrk 13:33].
Kata “berjaga-jaga” diartikan secara harfiah dengan “tidak tidur”. Tetapi,ketika yesus
meminta agar berjaga-jaga dan berdoalah, maka berjaga-jaga itu lebih bermana khiasan,
yaitu “bukan saja tidak tidur melainkan juga berdoa”. Berjaga-jaga dikaitkan dengan
kesiapsiagaan dalam menyambut kedatangan Yesus untuk kedua kalinya di akhir Zaman
yang saatnya tidak diketahui. Penghakiman umat manusia didasarkan pada kesiapa
mereka dalam berjaga-jaga, yaitu kesetiaan mereka dalam menanggapi tuntutan-tuntutan
injil. Ajakan untuk berjaga-jaga itu ditujukan kepada semua orang, termask kita di zaman
ini.

D. TUAN HAMBA
“Hendaklah kamu siap sedia, karena anak manusia datang pada saat yang tidak kamu
sangkakan.”[Luk 12:40].
Melalui injil ini Lukas berupaya menyadarkan umat bahwa Tuhan akan datang lebih lama
dari yang mereka harapkan . Ia tidak akan datang pada waktu giliran orang jaga malam
yang pertama, sehingga penantian akan kedatangan-Nya mungkin akan berlangsung
lama, tetapi umat harus tetap beriman.dengan demikian, datangnya tuan atau pencuri
yang tidak diketahui kapan persis waktunya menggambarkan hari datangnyab Tuhan.
Oleh karena itu, para hamba dan pemilik rumah yang menjadi gambaran dai umat Kristen
harus selalu siap siaga.
E. SEPULUH GADIS
“berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”[Mat 25:13].
Kedatangan mempelai laki-laki adalah gambara dari kedatangan kristus alam kemuliaan-
Nya diakhir zaman yang harus disambut oleh semua umat Allah. Gadis-gadis merupakan
symbol dari umat Allah. Angka 10 bisa dimengerti sebagai gambaran dari seluruh
komunitas orang percaya atau gereja . gadis-gadis bijaksana adalah orang yang melihat
jauh ke depan dan siap menghadapi segala kemungkimnan yang dapat terjadi . orang
bijaksana selalu sadar akan dekatnya aklhir zaman, sehiingga selalu berjaga-jaga dan siap
siaga menyambutnya.

F. TALENTA
“Campakkanlah hamba yang tidak berguna itu kedalam kegelapan.”[Mat 25:30].
Kerajaan Allah seumpama seorang tuan yang mempecayakan talenta kepada hamba-
hambanya. Tuan gambaran dari Allah yang meraja dan hamba-hamba melukiskan umat
manusia. Talenta bukan berarti bakat atau pembawaan sejak lahir, tetapi anugrah-anugrah
yang Tuhan percayakan kepada umat-Nya dan menuntut tanggung jawab. Besarnya nilai
anugrah dan tanggung jawab itulah yang disamakan dengan takenta, yaitu jenis mata
uang dan nilai tertinggi. Maka, sebagai pengikut kristus kita harus terus menerus
mengembangkan anugrah Tuhan dengan berani bersaksi kebenaran, bertindak adil dan
berbuat kasih.

G. GEMBALA
“apabila anak manusia datang … Ia akan menempatkan domba-domba disebelah
kanannya dan kambing-kambing disebelah kirinya.”[Mat 25:31,33].
Bagaikan gembala yang memisahkan kawanan domba dari kawanan kambing, demikian
halnya anak manusia mengadili semua bangsa pada akhir zaman. Pengadilan itu untuk
bangsa-bangsa, namun setiap orang diadili menurut perbuatannya masing-masing.
Ukuran pengadilan itu telah diumumkan sejak dahulu lewat para nabi, yitu pelayanan
belas kasih untuk orang-orang yang menderita. Kita, sebagai pengikut kristus harus peka
dan peduli kepada sesama, khusunya yang menderita dan membutuhkan uluran tangan
kita.

Anda mungkin juga menyukai