FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
2019
Bahan diskusi
3 Dewan
komisaris,
auditor intern
4 Regulatory Sebagai badan pengatur/ pemerintahan atau ikatan profesi
body
5 Auditor 1. Untuk mempermudah dalam melakukan studi terhadap
eksteren system informasi dari klien yang di audit
independen 2. Untuk penetapan resiko yang di hadapi sebagai auditor
3. Sebagai indicator untuk menentukan pendapatnya
terhadap keterandalan system yang di audit
2. Jelaskan atau sebutkan alasan alasan auditor memahami struktur pengendalian intern klien
(perusahaan yang di audit)
Jawab
Secara umum, auditor perlu memperoleh pemahaman tentang SPI kliennya untuk
perencanaan auditnya. Secara khusus, pemahaman auditor tentang struktur pengendalian
intern yang berkaitan dengan suatu asersi adalah untuk digunakan dalam kegiatan berikut
ini :
kemungkinan atau tidaknya audit dilaksanakan
salah saji material yang potensial dapat terjadi
risiko deteksi
perancangan pengujian substantif
Sebagai contoh dalam memeriksa asersi keberadaan kas, perlu memperoleh pemahaman
tentang SPI terhadap asersi tersebut. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini menuntut auditor
untuk memperoleh pemahaman tentang SPI yang berkaitan dengan asersi keberadaan kas:
jenis asersi apa yang dapat terjadi dalam asersi keberadaan kas ?
faktor apa saja yang berdampak terhadap resiko salah saji material dan berapa taksiran
tingkat risiko pengendalian ?
pengujian substantif apa yang perlu di desain?
Oleh karena itu, auditor perlu memperoleh pemahaman tentang kebijakan dan prosedur
yang berkaitan dengan asersi keberadaan kas dengan mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya saldo akun bank di catat benar-benar ada.
Pengeluaran Bukti kas dibayar Bukti yang sudah dibayar Periksa bukti, apakah
kas > 1x dicap LUNAS ketentuan itu dijalankan
Pengecekan secara
independen posting dalam
Faktur penjualan Review bukti adanya
buku pembantu piutang
tidak dicatat apaengecekan independen
dengan akun control piutang
dalam akun
dalam buku besar
piutang costumer
Pertanggungjawaban semua
faktur penjulan secara
periodic Lakukan pengamatan
terhadap prosedur
pelakasanaan kembali
Panduan akun dan review
pemberian kode akun
Lakukan pengamatan
terhadap prosedur
Faktur penjualan
pelakasanaan kembali
dicatat dalam Pengiriman pernyataan
akun yang salah piutang bulanan kepada
debitur
Lakukan pengamatan
pernyataan piutang bulanan
4. Kosong
5. Jelaskan atau sebutkan alasan alasan auditor memahami struktur pengendalian intern klien
(perusahaan yang di audit)
Jawab
Secara umum, auditor perlu memperoleh pemahaman tentang SPI kliennya untuk
perencanaan auditnya. Secara khusus, pemahaman auditor tentang struktur pengendalian
intern yang berkaitan dengan suatu asersi adalah untuk digunakan dalam kegiatan berikut
ini :
risiko deteksi
Sebagai contoh dalam memeriksa asersi keberadaan kas, perlu memperoleh pemahaman
tentang SPI terhadap asersi tersebut. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini menuntut auditor
untuk memperoleh pemahaman tentang SPI yang berkaitan dengan asersi keberadaan kas:
jenis asersi apa yang dapat terjadi dalam asersi keberadaan kas ?
faktor apa saja yang berdampak terhadap resiko salah saji material dan berapa
taksiran tingkat risiko pengendalian ?
Oleh karena itu, auditor perlu memperoleh pemahaman tentang kebijakan dan prosedur
yang berkaitan dengan asersi keberadaan kas dengan mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya saldo akun bank di catat benar-benar ada.
6. Kewajiban auditor memahami pengendalian intern yang juga diatur dalam standard
………………………….. nomor………………
Jawab
Standar Profesional Akuntan Publik pada SA 319
b. Pedoman kerja bagi petugas bank yang menerima surat setoran yang ternyata salah
Jawab
Korektif, karena disini petugas bank melakukan kesalahan tentang penerimaan surat
setoran jadi ini perlu adanya koreksi dari auditor
SOAL LATIHAN
2. Sebutkan dan jelaskan penggunaan computer sebagai alat bantu pengujian pengendalian
audit laporan keuangan
Jawab
audit pengendalian (test of controls), yaitu memriksa apakah proses dan program komputer
sudah betul, memerikasa apakah pengendalian sistem memadai, dan apakah pengendalian
aplikasi sudah cukup baik. Sedangkan pemeriksaan tahap berikutnya (b) adalah audit
terhadap data substantif untuk mengakses data akuntansi yang ada di dalam file/media
komputer, misalnya yaitu penjualan, nilai piutang, dan sebagainya.
3. Sebutkan dan jelaskan penggunaan computer sebagai alat bantu pengujian subtantif audit
keuangan
Jawab
Pengujian subtantif terhadap laporan keuangan mempunya langkah-langkahnya yaitu:
a. Memilih dan Melaksanakan Pengujian Substanstif. Pengujian substantiv merupakan
bagian terbesar dari program audit.Tujuan dari pengujian substantiv dalam audit
keuangan adalah untuk memberikan asersi laporan keuangan yang valid yang dibuat
oleh manajemen. Tiga pengujian substantiv tersebut adalah: (1) melakukan prosedur
analitis final, (2) menguji rekening neraca, (3) menguji secara rinci kelompok-
kelompok transaksi. Jumlah pengujian substantiv didasarkan pada risiko terdeteksi
final untuk tiap-tiap golongan transaksi utama.
b. Mengevaluasi Pengujian Substantif. Dalam evaluasi ini, hasil pengujian yang dapat
diterima, untuk meminimalisasi kemungkinan kesalahan-kesalahan yang material dan
pernyataan yang salah dalam asersi laporan keuangan. Hasil pengujian yang tidak dapat
diterima memerlukan penambahan sample dalam transaksi sebelum audit dapat
diselesaikan.
4. Sebutkan dan jelaskan penggunaan computer mikro sebagai alat bantu audit
Jawab
Biasanya perusahaan kecil tidak memiliki personel TI yang kompeten atau menggunakan
konsultan TI yang bekerja berkala untuk instalasi dan pemeliharaan perangkiat lunak dan
keras. Pengauditan disekiatar komputer menjadi efektif karena sering kali menghasilkan
jejak audit yang mamadai yang memungkinkan auditor membandingkan dokumen sumber
dengan output yang diahasilkan.
Banyak organisasi denagn lingkungan TI tidak kompeks sering sekali mengandalkan
komputer-komputer mikri untuk melakukan sistem akuntansi. Penggunaan komputer-
komputer mikro menghasilkan pertimbangan audit yang khas seperti berikut:
Ketergantungan yang terbatas pada pengendalian otomatis. Bahkan dalam
lingkunagan TI yang tidak canggihpengendalian otomatis sering kali dapat diandalkan.
Contoh: program perangkat lunak dalm komputer mikro dapat dimuatkan dalam hard
drive komputer dalam format yang tidak dapat dirubah oleh personel klien, sehinnga
adanya data yang diotorisasi menjadi rendah. Sebelum mengandalkan pengendalian
yang dimasukan dalm perangkat lunaktersebut auditor harus yakin pada kualitas
pemasok yang baik.
Akses terahadap akses utama. Ketika klien menggunakan komputer mikro maka
auditor memperhatikan arsip-arsip utama dan tanggung jawab pemrosesannya menjadi
sangat penting. Kajian yang dilakukan oleh manajer-pemilik yang dilakukan secar
berkala terhadap output transaksi dapat meningkatkan pengendalian internal.
Resiko virus komputer. Virus komputer dapat menghilangkan data dan program yang
tersimpan dalm komputer.
Penggunaan komputer mikro oleh perusahaan publik untuk memproses laporan
keuangan dapat mempengeruhi audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Jika
auditor mnyimpulkan pengendalian umu efektif maka audit atas pengendalian aplikasi
otomatis dapat ditingkatkan. Auditor juga harus mempertimbangkan dampak dari kurang
efektifnya pengendalian internal terhadap pengendalian internal atas laporan keuangan.