Anda di halaman 1dari 18

PENAKSIRAN RISIKO

DAN DESAIN
PENGUJIAN
PENGENDALIAN
Definisi
Penaksiran risiko pengendalian adalah proses
evaluasi efektivitas desain dan operasi
pengendalian intern entitas dalam rangka
pencegahan atau pendeteksian salah saji material
di dalam laporan keuangan
Tahap-tahap Penaksiran Risiko Pengendalian

 Pertimbangkan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman


atas pengendalian intern
 Lakukan identifikasi salah saji potensial yang dapat terjadi
dalam asersi entitas
 Lakukan identifikasi pengendalian yang diperlukan untuk
mencegah atau mendeteksi salah saji
 Lakukan pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang
diperlukan untuk menentukan efektivitas desain dan operasi
pengendalian intern
 Lakukan evaluasi terhadap bukti dan buat taksiran risiko
pengendalian
Penaksiran Risiko Pengendalian Pada Tahap Proses
Pemahaman Dan Pengujian Pengendalian Intern

Pemahaman
Pelaksanaan Penerbitan
Perencanaan dan Pengujian
Pengujian Laporan
Audit Pengendalian
Substantif Audit
Intern

Penaksiran Penaksiran Penetapan


Penilaian
Risiko Risiko Risiko
Risiko Audit
Bawaan Pengendalian Deteksi
Example -- Transaksi Pengeluaran Kas

Salah Saji/ Pengendalian yang Diperlukan Pengujian Pengendalian


Asersi Potensial
Pengeluaran kas dapat Bukti kas keluar dan dokumen Ambil sample transaksi pengeluaran
terjadi untuk tujuan pendukungnya yang telah diotorisasi kas dan pastikan bahwa terdapat
yang tidak sah untuk setiap transaksi pengeluaran bukti kas keluar dan dokumen
(keberadaan atau kas pendukungnya
keterjadian transaksi
yang sah)
Hanya manajer tertentu yang Lakukan pengamatan terhadap
berwenang untuk menandatangani penandatangan bukti kas keluar dan
bukti kas keluar dan cek cek dan/atau bandingkan tanda
tangan yang tercantum pada bukti
kas keluar dengan daftar tanda
tangan manajer yang berwenang

Pemisahan tugas penandatangan Lakukan pengamatan terhadap


bukti kas keluar dengan cek pemisahan tugas

To be continue….
Example (Continue)

Salah Saji/ Pengendalian yang Diperlukan Pengujian Pengendalian


Asersi Potensial
Buku kas keluar dapat Jika cek telah dikirimkan kepada Lakukan pengamatan terhadap
dibayar lebih dari satu pemasok, bubuhkan cap “lunas” di pembubuhan cap “lunas” di atas
kali (keberadaan atau atas bukti kas keluar dan dokumen bukti kas keluar dan dokumen
keterjadian transaksi pendukungnya pendukungnya dan/atau lakukan
yang sah) inspeksi terhadap adanya cap “lunas”
tersebut

Lakukan pengamatan terhadap


Cek diterbitkan Penandatangan cek memverifikasi
pengecekan independen yang
dengan jumlah yang kesesuaian data rinci dalam bukti kas
dilakukan oleh penandatangan cek
salah (penilaian atau keluar dengan jumlah rupiah dalam
alokasi) cek

To be continue….
Example (Continue)

Salah Saji/ Pengendalian yang Diperlukan Pengujian Pengendalian


Asersi Potensial
Transaksi pengeluaran Semua pengeluaran kas dilakukan Minta keterangan tentang metode
kas dapat tidak dicatat dengan cek pengeluaran kas dan/atau lakukan
(kelengkapan) atau inspeksi terhadap bukti kas keluar
dicatat dengan jumlah yang telah dibayar
yang salah (penilaian
Semua cek bernomor urut tercetak Periksa pertanggungjawaban
atau alokasi)
dan pemakaiannya dipertanggung- pemakaian cek
jawabkan
Cek yang belum dipakai disimpan Lakukan pengamatan terhadap
dalam tempat yang aman penyimpanan cek yang belum dipakai

Pengecekan independen terhadap Lakukan pengamatan terhadap


kesesuaian antara cek yang telah pengecekan independen dan/atau
dikeluarkan dengan jumlah yang lakukan kembali pengecekan
dicatat dalam check register independen
Rekonsiliasi bank secara periodik Lakukan pengamatan terhadap
rekonsiliasi bank

The End of Example


PENGUJIAN PENGENDALIAN
Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang
dilaksanakan untuk menentukan efektivitas desain dan/atau
operasi pengendalian intern.
Karena kebijakan dan prosedur akan efektif bila diterapkan
semestinya secara konsisten oleh orang yang berwenang, maka
pengujian pengendalian yang berkaitan dengan efektivitas
operasi difokuskan ke tiga pertanyaan:
Bagaimana pengendalian tersebut diterapkan?
Apakah pengendalian tersebut diterapkan secara konsisten?
Oleh siapa pengendalian tersebut diterapkan?
Jenis Pengujian Pengendalian
1. Permintaan keterangan; untuk menentukan (a) pemahaman personel
terhadap tugas-tugasnya, (b) pelaksanaan pekerjaan mereka secara individual,
(c) frekuensi, penyebab, dan penyelesaian penyimpangan yang terjadi
2. Pengamatan; dilaksanakan oleh auditor terhadap pelaksanaan pekerjaan
personel. Pengamatan dapat menghasilkan bukti yang serupa dengan
permintaan keterangan. Sebaiknya dilakukan tanpa sepengetahuan personel
dan mendadak.
3. Inspeksi; dilakukan terhadap dokumen dan laporan yang menunjukkan
kinerja pengendalian.
4. Pelaksanaan kembali (reperforming); dilakukan auditor dengan
melaksanakan kembali prosedur tertentu. Prosedur ini cocok dilakukan bila
terdapat jejak transaksi (transaction trail), yang berupa tanda tangan di atas
dokumen (baik dokumen sumber maupun pendukung) dan cap pengesahan.
Penetapan Risiko Deteksi
dalam Proses Audit

Pemahaman
Pelaksanaan Penerbitan
Perencanaan dan Pengujian
Pengujian Laporan
Audit Pengendalian
Substantif Audit
Intern

Penaksiran Penaksiran Penetapan


Penilaian
Risiko Risiko Risiko
Risiko Audit
Bawaan Pengendalian Deteksi
Penentuan Risiko Deteksi

Untuk tingkat risiko audit tertentu (RA) yang ditetapkan


oleh auditor, risiko deteksi (RD) berbanding terbalik
dengan taksiran tingkat risiko bawaan (RB) dan risiko
pengendalian (RP)

RA
RD = -------------
RB x RP
DESAIN PENGUJIAN SUBSTANTIF
Desain pengujian substantif mencakup:
 Sifat Pengujian; mencakup jenis dan efektivitas prosedur audit yang
dilakukan oleh auditor. Jenis pengujian substantif mencakup (1)
prosedur analitik, (2) pengujian terhadap transaksi rinci, (3)
pengujian terhadap saldo akun rinci.
 Saat Pengujian; tingkat risiko deteksi yang dapat diterima
berdampak terhadap saat pelaksanaan pengujian substantif. Jika
risiko deteksi adalah tinggi, pengujian substantif dapat dilaksanakan
beberapa bulan sebelum akhir tahun yang diaudit, dan sebaliknya.
 Lingkup Pengujian; bukti audit diperlukan lebih banyak untuk
mencapai tingkat risiko deteksi rendah bila dibandingkan dengan
tingkat risiko deteksi tinggi.
Dampak Risiko Deteksi terhadap
Pengujian terhadap Saldo Rinci (Example)
Risiko Deteksi Pengujian terhadap Saldo Rinci

Tinggi Periksa secara selintas (scan) rekonsiliasi bank yang deibuat oleh klien
mengenai keakuratan matematis yang terdapat di dalamnya

Moderat Lakukan review terhadap rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien dan
lakukan verifikasi terhadap pos-pos yang direkonsiliasi serta keakuratan
matematis

Rendah Buatlah rekonsiliasi bank dengan menggunakan rekening koran yang


diperoleh dari klien dan lakukan verifikasi terhadap pos-pos yang
direkonsiliasi serta keakuratan matematis

Sangat Rendah Mintalah rekening koran bank secara langsung dari bank, buatlah
rekonsiliasi bank, lakukan verifikasi terhadap pos-pos yang direkonsiliasi
serta keakuratan matematis
Rerangka Umum Pengembangan Program
Audit untuk Pengujian Substantif
 Tentukan prosedur audit awal; ditujukan untuk memperoleh keyakinan bahwa
asersi dalam laporan keuangan didukung oleh catatan akuntansi yang andal.
 Tentukan prosedur analitik yang perlu dilaksanakan; dimaksudkan untuk
membantuk auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan
bidang yang memerlukan audit lebih intensif
 Tentukan pengujian terhadap transaksi rinci; terdiri dari pengusutan (tracing)
dan pemeriksaan bukti pendukung (vouching) untuk membuktikan asersi
keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian atau
alokasi, penyajian dan pengungkapan transaksi atau golongan transaksi
 Tentukan pengujian terhadap akun rinci; auditor menentukan berbagai
prosedur audit untuk membuktikan asersi keberadaan, kelengkapan, hak dan
kewajiban, penilaian, penyajian dan pengungkapan akun tertentu.
Langkah-langkah Prosedur Audit Awal

 Usut saldo pos yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun yang
bersangkutan di dalam buku besar
 Hitung kembali saldo akun yang bersangkutan di dalam buku besar
 Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan
sumber posting dalam akun yang bersangkutan
 Usut saldo awal akun yang bersangkutan ke kertas kerja tahun yang
lalu
 Usut posting pendebitan dan/atau pengkreditan akun tersebut ke
dalam jurnal yang bersangkutan
 Lakukan rekonsiliasi akun kontrol tersebut dalam buku besar ke
buku pembantu yang bersangkutan
Program Audit dalam Perikatan Pertama

Dua yang memerlukan perhatian khusus:


 Auditor harus memastikan bahwa saldo awal mencerminkan
penerapan kebijakan akuntansi yang semestinya, dan
 Bahwa kebijakan tersebut diterapkan secara konsisten
dalam laporan keuangan tahun berjalan. Bila terdapat
perubahan dalam kebijakan akuntansi atau penerapannya,
auditor harus memperoleh kepastian bahwa perubahan
tersebut memang semestinya dilakukan dan
dipertanggungjawabkan serta diungkapkan.
Perbandingan antara Pengujian
Pengendalian dengan Pengujian Substantif
Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif

Jenis Bersamaan Prosedur Analitik

Tambahan Pengujian terhadap transaksi


rinci
Pengujian terhadap akun rinci

Tujuan Penentuan efektivitas desain Penentuan kewajaran asersi


dan operasi pengendalian laporan keuangan signifikan
intern

Sifat pengukuran Frekuensi penyimpangan dari Kekeliruan rupiah dalam


pengujian pengendalian intern transaksi dan saldo akun

To be continue….
Perbandingan antara Pengujian Pengendalian
dengan Pengujian Substantif (Continue)
Pengujian Pengendalian Pengujian Substantif

Prosedur audit Permintaan keterangan, Sama dengan pengujian


yang diterapkan inspeksi, reperforming, dan pengendalian ditambah
teknik audit berbantuan dengan prosedur analitik,
komputer penghitungan, konfirmasi,
tracing, dan vouching

Saat pelaksanaan Terutama pada pekerjaan Terutama pada atau


interim mendekati tanggal neraca
Komponen risiko audit Risiko pengendalian Risiko deteksi
Standar pekerjaan Kedua Ketiga
lapangan pokok
Diharuskan oleh Tidak Ya
standar auditing

The end...

Anda mungkin juga menyukai