Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN DAYA TAHAN DALAM OLAH RAGA

Pengertian daya tahan dalam olahraga

Pengertian daya tahan ditinjau dari kerja otot adalah kemampuan


kerja otot atau sekelompok otot dalam jangka waktu tertentu, sedang
pengertian dayatahan dari system energy adalah kemampuan kerja
organ-organ tubuh dalam jangka waktu tertentu. Istilah ketahanan atau
daya tahan dalam dunia olahraga dikenal sebagai kemampuan
peralatan organ tubuh olahragawan untuk melawan kelelahan selama
berlangsungnya aktivitas atau kerja.latihan daya tahan dipengaruhi dan
berdampak pada kualitas system kardiovaskuler, pernapasan dan
system peredaran darah. Oleh karana itu factor yang berpengaruh
terhadap daya tahan adalah kemampuan maksimal dalam memenuhi
komsumsi oksigen yang ditandai dengan VO2max.
Komponen biomotorik daya pada umumnya digunakan sebagai
salah satu tolak ukur untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani
(physical fitness) olahragawan. Kebugaran jasmani adalah suatu
keadaaan kemampuan peralatan tubuh yang dapat memelihara
keseimbangan tersedianya energy sebelum, selama, dan sesudah
aktivitas kerja berlangsung. Hubungan antara daya dan kinerja
(penampilan) fisik olahragawan diantaranya adalah:
Kemampuan untuk melakukan aktivitas kerja secara terus
menerus dengan intensitas yang tinggi dan dalam jangka waktu lama.
Kemampuan untuk memperpendek waktu pemulihan (recovery),
terutama pada cabang olahraga pertandingan dan permainan.
Kemampuan untuk menerima beban latihan yang lebih berat, lebih
lama, dan bervariasi.
Dengan demikian olahragawan yang memiliki daya tahan baik
akan mendapatkan keuntungan selama bertanding, diantaranya,
mampu:
Menentukan irama dan pola permainan,
Memelihara atau mengubah irama dan pola permainan sesuai
yang diinginkan, dan
Berjuang secara ulet dan tidak mudah menyerah selama
bertanding.
Pengertian daya tahan adalah seorang atlet yang mampu untuk
mengatasi kelelahan pada organisme tubuh selama melakukan kegiatan
tersebut ( Josef Nossek. 1982.48) dan ini dapat diadaftasi melalui
kegiatan latihan, baik untuk daya tahan an-aerobik maupun aerobic.
Terutama pada an aerobic power yaitu kemampuan untuk menghasilkan
energi dari ATP.PC atau system atau lactic acid system (Davis Demien
Davis, Tom Kimmet & Margaret auty, 1998:.56) Cara peningkatannya
harus diakitkan dengan metode dan sistim suplai energi., menyatakan
bahwa dalam melakukan kegiatan latihan harus berpedoman pada
intensitas latihan yaitu:
Intensistas sub kritis, yaitu jika kecepatan berkurang dengan
pengeluaran energi yang rendah serta tuntutan 02 di bawah dari
kemampuan tenaga aerobik atlet. Suplai 02sesuai dengan kebutuhan
fisyiologi sehingga hasil kerja di bawah kondisi yang ada.
Intensistas kritis, jika kecepatan dinaikan dan tuntutan 02
mencapai kemampuan suplai 02 Bentuk intensitas kritis berada pada
zona an-aerobik threshold sehingga kecepatan sesuai dengan
kesanggupan respirasi atlet.
Intensitas supra kritis jika kecepatan berkenaan dengan macam
aktivitas yang dilakukan di atas dari kecepatan yang kritis. Hasil kerja
sesuai dengan tuntutan 02 yang selalu cepat meningkat dari hasil
kecepatan.

Berbagai Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Agar


Tidak Mudah Sakit
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan
imunitas tubuh. Termasuk menerapkan pola hidup sehat, menghindari
stres, hingga mengonsumsi suplemen agar sistem kekebalan tubuh
tetap prima.
Menerapkan Pola Hidup Sehat
Agar imunitas tubuh dapat bekerja dengan optimal sehingga tubuh
tidak mudah terserang penyakit, penting untuk menerapkan pola hidup
sehat. Berikut beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk menjaga dan
meningkatkan imunitas tubuh:

 Perbanyak makan sayur dan buah


Untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, Anda disarankan
untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah. Penelitian
menunjukkan, orang yang banyak mengonsumsi kedua jenis
makanan tersebut, cenderung tidak mudah sakit. Hal ini karena
vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur dan buah mampu
memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus dan
bakteri penyebab penyakit.
 Cukupi istirahat
Kurang tidur dapat menurunkan imunitas tubuh. Penting untuk
mencukupi kebutuhan tidur sesuai dengan usia Anda. Umumnya,
orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam, dan remaja
membutuhkan waktu tidur sekitar 9-10 jam.
 Hindari stres
Stres yang tidak terkendali bisa meningkatkan produksi hormon
kortisol. Dalam jangka panjang, peningkatan hormon kortisol dapat
mengakibatkan penurunan fungsi kekebalan tubuh. Anda
perlu mengelola stres dengan baik untuk menghindari penurunan
fungsi kekebalan tubuh.
 Rutin berolahraga
Disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari,
untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi.
Salah satu olahraga yang murah dan mudah untuk dilakukan adalah
berjalan kaki.
 Hindari rokok dan alkohol
Paparan asap rokok dan alkohol secara berlebih dapat merusak
sistem kekebalan tubuh. Perokok memiliki risiko tinggi untuk
mengalami infeksi paru, seperti bronkitis dan pneumonia.
Sementara untuk perokok yang juga pecandu alkohol, risiko untuk
terkena infeksi paru akan semakin besar.
Suplemen untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh
Selain menerapkan pola hidup sehat, sebagian orang memilih
untuk mengonsumsi suplemen untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Konsumsi suplemen mungkin dapat menjadi pilihan untuk melengkapi
pola makan yang kurang bernutrisi.
Jika Anda mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen
peningkat imunitas tubuh, perhatikan kandungan yang terdapat pada
suplemen tersebut. Beberapa kandungan berikut ini dapat bermanfaat
meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh:

 Echinacea
Suplemen yang mengandung echinacea cukup direkomendasikan.
Selain mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Anda, echinacea dipercaya bermanfaat sebagai antivirus,
antiradang, dan antioksidan. Oleh karena itu, bahan ini diyakini
dapat membantu tubuh melawan virus penyebab flu, membantu
pertumbuhan sel, serta mengontrol kadar gula darah dan tekanan
darah.
 Morinda citrifolia atau buah mengkudu
Buah yang dikenal dengan sebutan mengkudu ini mengandung
berbagai macam zat yang dibutuhkan tubuh. Misalnya kalium yang
terkandung pada mengkudu, mampu meningkatkan stamina dan
kekebalan tubuh, serta memperbaiki kerusakan sel. Namun, Anda
yang memiliki riwayat penyakit ginjal, jantung, atau penyakit liver,
disarankan untuk menghindari konsumsi suplemen yang
mengandung mengkudu. Sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum
mengonsumsi suplemen ini.
 Phylantus atau daun meniran
Meski memerlukan penelitian lebih lanjut, daun meniran dianggap
mengandung berbagai macam senyawa yang bermanfaat untuk
kesehatan. Misalnya kandungan antioksidan yang terdapat dalam
daun meniran, berfungsi melawan radikal bebas dan memperkuat
sistem imun tubuh.
 Mengandung vitamin B6, C, dan E
Suplemen yang mengandung vitamin B6, vitamin C, dan vitamin E
cukup direkomendasikan. Ketiga vitamin ini dapat memberi
manfaat bagi tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
lebih optimal.
Jenis-Jenis Imunitas atau Kekebalan Tubuh

Imunitas Aktif

Merupakan jenis imunitas yang diperoleh akibat kontak langsung


dengan toksin atau pantogen sehingga tubuh mampu memproduksi
antibodinya sendiri. Imunitas Aktif dibedakan menjadi dua, yaitu :

 Imunitas Aktif Alami : terjadi jika seseorang terpapar satu jenis


penyakit, kemudian sistem imunitas memproduksi antibodi dan
limfosit khusus. Imunitas ini dapat bersifat seumur
hidup contohnya seperti imunitas terhadap cacar dan campak,
atau dapat pula bersifat sementara seperti imunitas terhadap
gonore dan pneumonia.

 Imunitas Aktif Buatan ( Induksi ) : imunisasi yang merupakan


hasil dari pemberian vaksin / vaksinasi. Vaksinasi sendiri adalah
pantogen yang mati/dilemahkan, atau toksin yang telah diubah.
Vaksin bertujuan untuk merangsang respon imunitas atau
kekebalan tubuh. Contohnya seperti vaksin MMR ( measles
mumps rubella ) untuk melawan campak dan pemberian vaksin
BCG ( bacille calmette guerin ) untuk melawan tuberkolosis.

Imunitas Pasif
` Merupakan jenis imunitas dimana jika antibodi dari satu individu
dipindahkan ke individu lainnya. Imunitas Pasif ini juga dibedakan
menjadi dua, yaitu :

 Imunitas Pasif Alami : terjadi melalui pemberian ASI kepada bayi


dan saat IgG ibu masuk ke plasenta, sehingga dapat memberikan
kekebalan tubuh setelah kelahirkan untuk beberapa minggu/bulan.

 Imunitas Pasif Buatan : terjadi melalui injeksi antibodi dalam


serum yang dihasilkan oleh orang atau hewan yang kebal karena
pernah terpapar antigen tertentu. Contohnya, antibodi dari kuda
yang kebal terhadap gigitan ular dapat diberikan kepada manusia
yang terkena gigitan ular sejenis
KLIPING PENJAS
“ KETAHANAN TUBUH”

NAMA : CINDY RATNA SARI

KELAS : 9 B

SMP MUHAMMADIYAH 1

Anda mungkin juga menyukai