Anda di halaman 1dari 3

Penyakit-penyakit Musiman?

Siapa Takut…
Musim kemarau telah tiba. Kita biasa menyebut peralihan musim sebagai musim
pancaroba. Musim pancaroba ditandai dengan keadaan udara yang tidak menentu, terkadang
lembab dan terkadang kering. Saat kondisi udara seperti inilah ditengarai pertumbuhan
mikroorganisma penyebab penyakit meningkat, dan ditambah adaptasi tubuh kita terhadap
perubahan cuaca tersebut maka kondisi pertahanan tubuh kita menurun.

Penyakit Umum Saat Pancaroba


Berdasarkan pengalaman para praktisi kesehatan, penyakit
yang sering melanda saat musim pancaroba di antaranya
Common cold (influenza/flu)
Penyakit ini seringkali ditandai dengan bersin-bersin, batuk,
nyeri tenggorokan, dan kadang disertai dengan demam, sakit kepala
serta nyeri di sekujur badan. Penyakit ini pada umumnya
disebabkan oleh infeksi rhinovirus.
Diare
Penyakit ini seringkali melanda anak-anak. Ditandai dengan frekuensi buang air besar
lebih dari 3 kali sehari atau perubahan konsistensinya menjadi lembek atau cair. Penyakit ini
disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi kuman dimakan oleh orang dengan daya tahan
tubuh yang menurun. Terkadang diare ini disertai dengan muntah-muntah. Apabila sudah ada
tanda-tanda dehidrasi, seperti mata cekung disertai dengan lemas badan (pada anak), biasanya
harus sudah diperiksakan ke dokter.
Asma
Penyakit ini umumnya terjadi pada orang yang memiliki kecenderungan asma
bronkial. Pada musim pancaroba, suhu dingin mencetuskan serangan sesak. Pada serangan
sesak napas yang cukup berat dan mengganggu, maka harus diberikan pengobatan uap
(nebulisasi dengan nebulizer).
Pada umumnya, penyakit-penyakit di atas tidak memerlukan pengobatan antibiotika.
Penggunaan antibiotika hanya spesifik pada penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri,
yang dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium. Penggunaan antibiotika yang tidak sesuai
dengan peruntukannya akan memicu resistensi kuman terhadap antibotika tersebut sehingga
mengakibatkan penggunaan dosis lebih besar dan obat yang lebih mahal di kemudian hari, ini
akan merugikan pasien.

Paradigma Sehat
Kita hidup di zaman modern, di mana semua serba cepat dan instan. Akibatnya,
pandangan kita tentang kesehatan pun demikian. Bila sakit, kita ingin cepat sembuh dengan
berbagai obat-obatan. Padahal, sesuai Sunatullah, manusia harus berpayah-payah untuk
menggapai apa pun yang dia tuju di dunia ini, termasuk menjaga kesehatan. Kesehatan
paripurna (wellbeing) seharusnya kita upayakan, tidak dapat diperoleh hanya dengan obat-
obatan kimia semata.
Selama ini kita masih beranggapan bahwa kondisi sakit dan
badan sehat itu adalah dua sisi yang berbeda, di mana kalau tidak
ada penyakit berarti kita merasa tubuh kita dalam keadaan sehat. Anggapan ini perlu kita
luruskan. Sehat bukan hanya sekadar tidak adanya penyakit di tubuh kita. Karena bisa saja
seseorang tidak merasa sakit dan tetap beraktivitas sehari-hari padahal sudah ada bibit
penyakit di dalam tubuhnya yang suatu waktu penyakit akan muncul. Apabila telah muncul
penyakit, barulah kita merasa “sehat itu mahal”. Sesuai dengan sabda Rasulullah ‫ﷺ‬: Dari
Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi ‫ ﷺ‬bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu
pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari No. 5933) (1)
Padahal, sebenarnya jauh lebih mudah dan murah menjaga dan merawat badan untuk
tetap dalam sehat selalu dibandingkan apabila kita relah menderita sakit. Namun, kita telah
terbiasa dengan paradigma sakit. Paradigma “Apabila kita sakit, barulah kita membeli dan
mengonsumsi obat atau berobat ke dokter”. Tindakan tersebut hanya bersifat reaktif.
Proaktif adalah tindakan yang seharusnya kita tempuh. Di mana kita, sebagai ummat
Islam, diperintahkan untuk mensyukuri nikmat sehat dengan menjaganya. Untuk memperoleh
kesehatan paripurna (wellbeing), harus diupayakan secara berkelanjutan. Sebagimana amalan
pada umumnya, usaha menjaga kesehatan pun harus berdasarkan ilmu. Ilmu mengenali tubuh
sendiri dan tips serta caranya yang didasarkan hasil penelitian ilmu kedokteran terkini dan
bukan hanya berdasarkan pendapat dan trend semata. Melalui artikel kesehatan di Majalah
HSI, diharapkan pembaca sekalian mendapatkan pengetahuan, pemahaman, perubahan
paradigma (cara berpikir) yang pada akhirnya berperilaku sehat (healthy lifestyle). Ya, inilah
yang disebut paradigma sehat.

Tips Sehat Sepanjang Musim


Kita tidak perlu menjadikan musim pancaroba sebagai kambing hitam setiap kali
pergantian musim tiba. Namun, tugas kita adalah bersyukur dengan menjaga nikmat sehat
yang sedang kita genggam saat ini dengan cara:
Dzikir kepada Allah
Karena Allah ‫ ﷻ‬yang menurunkan penyakit beserta obatnya, maka kita minta kepada
Allah ‫ ﷻ‬akan kesehatan. Rasulullah ‫ ﷺ‬mengajarkan kita dzikir yang rutin dibaca setiap pagi
dan petang, di mana salah satu bacaan dzikirnya adalah:
“Allahumma ‘aafinii fii badanii. Allahumma ‘aafinii fii sam’ii. Allahumma ‘aafinii fii
basharii. Laa ilaaha illa anta”…
Yang berarti “Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku
inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa
yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah (yang
berhak diibadahi) kecuali Engkau.” …(HR. Abu Dawud no. 5090 dan dihasankan Syaikh Al-
Albani) (2)
Suplementasi sehat dan sesuai Sunnah Rasulullah ‫ﷺ‬
Konsumsi jinten hitam (Habbatusauda) rutin setiap hari telah terbukti secara ilmiah
dapat meningkatkan imunitas tubuh. Demikian pula melakukan sunnah berbekam. Secara
teoretik, mekanisme bekam adalah dengan meningkatkan kekebalan tubuh selular, dengan
kata lain, bekam sama dengan imunisasi. Rutinlah berbekam sebulan sekali.

Upaya lain dalam menjaga kesehatan paripurna adalah dengan berpayah-payah


memperbaiki lifestyle kita sehari-hari. Seorang ahli kedokteran pencegahan (Preventive
Medicine), Dokter Dean Ornish, telah membuktikan melalui banyak penelitian bahwa
perubahan gaya hidup sehat yang konsisten dapat memperbaiki bahkan menyembuhkan
pasien penyakit jantung koroner berat, bahkan tanpa intervensi obat-obatan dan tindakan
medis sekalipun. Metodanya telah diakui oleh sistem kesehatan di Amerika Serikat.
Metodanya, dapat pula digunakan sebagai metoda penjagaan kesehatan (wellness) sekaligus
pencegahan penyakit. Secara garis besar metoda Ornish meliputi (3) (4):

Makan sehat dan bergizi


Makanan yang harus banyak dikonsumsi adalah variasi sayur-sayuran dan buah-buahan pada
makanan sehari-hari kita, karena sayuran dan buah memiliki kemampuan antioksidan tinggi.
Tidak lupa pula untuk hindari konsumsi junk food (rendah nutrisi, tinggi kalori).

Gerak badan
Gerak dan olah badan yang sehat cukup 20 – 30 menit olah raga ringan - sedang setiap hari,
seperti jogging dan jalan cepat. Bahkan tidak direkomendasikan olah raga berat berdurasi
panjang namun hanya sepekan sekali, hal ini tidak membawa banyak manfaat.

Istirahat sehat
Istirahat yang sehat dibutuhkan oleh tubuh untuk beregenerasi. Dewasa normal membutuhkan
6 – 7 jam per hari kualitas tidur yang baik. Lebih baik lagi tidur dan bangun lebih awal.

Manajemen stres yang baik


Di zaman modern ini, paparan stres sangat tinggi dan berasal dari banyak sumber. Tugas kita
adalah memilah dan memilih prioritas aktivitas kita sehingga dapat mereduksi stres jangka
panjang.

dr. Arie R. Kurniawan | ARN161-3236

(1) https://almanhaj.or.id/3077-nikmat-sehat-dan-waktu-luang.html
(2) https://thaybah.id/2016/02/teks-dzikir-pagi-sesuai-hadits-shahih/
(3) https://www.ornish.com/proven-program/nutrition/
(4) https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/how-to-boost-your-immune-system

Anda mungkin juga menyukai