Setelah melakukan rutinitas harian kita, seperti bekerja, berdagang, sekolah, atau
mengurus rumah tangga, akhirnya, tibalah malam hari saat di mana tubuh kita telah merasa
lelah. Otak kita sulit untuk berkonsentrasi dan mata kita tidak dapat lagi terbuka dengan
penuh, rasa kantuk itu pun tiba. Saatnya untuk tidur, sebagai “akhir” aktivitas harian kita.
Itulah pandangan kebanyakan dari kita di mana tidur adalah aktivitas “sisa” yang dianggap
“tidak produktif” untuk kita. Justru sebaliknya, di saat kita “tidur” otak kita justru “bekerja”.
Mari kita mempelajari hikmah tidur bagi kesehatan kita.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan (Growth Hormone – GH)
langsung meningkat sesaat kita tertidur. Bukan berarti pada orang dewasa pertumbuhan terus
berlangsung selama tidur, tetapi, GH membantu perbaikan sel-sel yang rusak pada tubuh kita
sekaligus memulihkan bagian-bagian tubuh yang kelelahan. Pada anak, tentu saja GH sangat
membantu tingkat pertumbuhan mereka. Oleh karena itu, durasi tidur pada anak biasanya
lebih lama daripada dewasa. Maka, aturlah jam tidur anak-anak kita sesuai kebutuhan usianya
termasuk tidur siang. (3)
Wallahu a’lam
dr. Arie R. Kurniawan | ARN161-3236
Sumber:
1. Tauhid Nur Azhar, 2015, Cara Hidup Sehat Islami, Bandung Barat: Tasdiqiya
2. https://almanhaj.or.id/2915-tidur-dalam-tatanan-sunnah.html
3. Kim, 2015, The Impact of Sleep and Circadian Disturbance on Hormones and Metabolism, International
Journal of Endocrinology
4. Deak, 2010, Sleep and Cognition, Wiley Interdiscip Rev Cogn Sci. 2010 July ; 1(4): 491–500.
doi:10.1002/wcs.52.
5. Illif, 2014, Ted-X talk, Courtesy: Youtube
6. Walker, 2019, Ted-X talk, Courtesy: Youtube
7. muslim.or.id/5253-adab-islami-sebelum-tidur.html
8. https://rumaysho.com/15749-pernah-amalkan-tidur-qailulah-dan-tahu-manfaatnya.html
9. Hausler, 2019, Association of napping with incident cardiovascular events in a prospective cohort study,
Häusler N, et al. Heart 2019;0:1–6. doi:10.1136/heartjnl-2019-314999