ISTIRAHAT DAN
TIDUR
TIDUR
Bidirectional associations between nightly sleep and daily happiness and negative
mood in adolescents
Chrystyna D. Kouros, Peggy S. Keller, Olivia Martín-Piñón, Mona El-Sheikh
▸ Kebiasaan tidur kurang dari 6-7 jam setiap malam dikaitkan
dengan peningkatan tekanan darah, penurunan kadar
hormon anabolik dalam darah (misalnya, hormon
pertumbuhan dan prolaktin) yang diperlukan untuk perbaikan
jaringan, tingkat sitokin inflamasi darah yang lebih tinggi,
dan meningkatnya hormon stress (kortisol) selama jam-jam
malam ketika kortisol biasanya rendah (Mullington, Haack,
Toth, Serrador, & Meier-Hwert, 2009)
add
▸ Growth Hormone (GH) berperan meningkatkan ukuran dan volume dari otak,
rambut, otot dan organ-organ di dalam tubuh. GH bertanggung jawab atas
pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar
▸ Fungsi hormon prolaktin adalah untuk meningkatkan produksi ASI. Selain itu,
hormon prolaktin juga berperan dalam produksi sperma pada pria.
▸ Sitokin mengatur homeostasis didalam tubuh dengan meregulasi sel imun.Sitokin
proinflamasi berperan dalam pertahanan dan sistem kekebalan terhadap potensi
infeksi atau bahaya. Pada keadaan produksi sitokin yang tidak teratur, dapat
menyebabkan berbagai keadaan imunopatologi, termasuk penyakit autoinflamasi
dan autoimun, dan, dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan kejadian kanker.
▸ Kortisol: mengatur kadar gula darah, melawan peradangan dalam
tubuh, memengaruhi pembentukan ingatan, mengendalikan
keseimbangan garam dan air dalam tubuh, menyesuaikan tekanan
darah dengan kondisi tubuh, membantu perkembangan janin pada
ibu hamil...bila berlebihan menyebabkan Mood swing yang
menyebabkan rasa gelisah, cemas, atau depresi
“
Kantuk di siang hari
mempengaruhi dalam
melakukan tugas-tugas
sederhana, motivasi berkurang
dan suasana hati yang negatif
sebagai akibat kurang tidur
(Pilcher & Odle-dusseau, 2005)
Perorangan yang tidurnya dibatasi masing-masing 6
jam atau kurang selama 1 minggu dalam kondisi
eksperimental memiliki gangguan kognitif yang sama
dengan kurang tidur malam, walaupun mereka sering
melaporkan kantuk minimal (Van Dongen, Maislin,
Mullington, & Dinges, 2003)
Sekresi beberapa hormon neuroendokrin berhubungan erat
dengan tidur (Leproult, Spiegel, & Van Cauter, 2009). Tidur
dikaitkan dengan lonjakan besar dalam sekresi hormon
pertumbuhan dan peningkatan sekresi prolaktin selama paruh
kedua malam tidur.
Hormon pertumbuhan juga disekresikan selama tidur siang.
Tidur menghambat sekresi hormon adrenokortikotropik
(ACTH) dan kortisol
Melatonin: Fungsi utama dari hormon ini adalah membantu mengatur dan
memberi sinyal, kapan waktu untuk tidur dan waktu untuk terjaga
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem pada batang
otak, yaitu Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar
Synchronizing Region (BSR). RAS di bagian atas batang otak
diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan
kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus visual, pendengaran,
nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan proses berfikir. RAS
melepaskan katekolamin pada saat sadar, sedangkan pada saat tidur
terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR
Serotonin adalah hormon yang bertugas untuk membawa pesan antar sel dalam otak.
Hormon ini berperan penting dalam memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik,
sehingga kita jadi merasa bahagia.
▸ Katekolamin: berfungsi untuk membantu tubuh mengatasi
tekanan fisik dan emosional dengan meningkatkan denyut
jantung dan tekanan darah
Reticular Activating System (RAS)
Manusia mempunyai tiga keadaan tidur dan terjaga: terjaga, tertidur dan
tertidur dan bermimpi. Keadaan ini dikendalikan oleh sistem pengaktif
retikuler yang terletak di mesopon, yang berinteraksi dengan sistem
retikulospinal desendens dan hipotalamus asendens, otak depan basal, dan
thalamokortikal.
Peran mendasar sistem pengaktifan retikuler adalah mengatur transisi gairah
dan tidur-bangun.
(E. Garcia-Rill, in Encyclopedia of Neuroscience, 2009)
Irama Sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda.
Pada manusia,bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan
dengan faktor lingkungan (mis; cahaya, kegelapan, gravitasi dan
stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum
adalah ritme sirkadian yg melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam
hal ini, fluktuasi denyut jantung, tekanan darah,temperatur, sekresi
hormon, metabolisme dan penampilan serta perasaan individu
bergantung pada ritme sirkadiannya.
Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks.
Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-
bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada
saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur
pada saat ritme tersebut paling rendah
Irama Sirkadian
Waktu dan ritme siklus tidur-bangun disesuaikan dengan siklus siang-malam matahari
pada manusia. Pola ritme ini dihasilkan secara internal namun dimodifikasi oleh faktor
lingkungan, khususnya siklus terang-gelap. Periodisitas siklus tidur-bangun ini kira-
kira 24,2 jam. Namun, di bawah pengaruh siklus terang-gelap lingkungan, ritme ini
diterapkan pada hari matahari 24 jam. Isyarat lingkungan yang mampu mempengaruhi
mekanisme jam internal disebut zeitgebers. Zeitgeber yang paling ampuh untuk ritme
tidur-bangun di sebagian besar organisme adalah cahaya.
Tahap tidur
Gelombang delta
Gelombang delta adalah gelombang otak yang paling lambat
dan terjadi saat Anda tertidur. Kekuatan gelombang ini sangat
rendah, yaitu sekitar 1–4 Hz. Gelombang delta juga muncul saat
Anda melakukan meditasi.
Gelombang theta
Gelombang theta juga terjadi saat tidur dan meditasi. Rentang
gelombang otak ini memiliki kekuatan lebih besar, yaitu 4–8 Hz.
Gelombang theta memiliki hubungan erat dengan memori atau
daya ingat serta tingkat kesadaran dan siklus tidur alami tubuh.
Gelombang alfa
▸ Gelombang alfa adalah gelombang otak yang muncul ketika
seseorang sedang melamun atau saat meditasi. Gelombang ini
memiliki kekuatan sekitar 8–12 Hz. Seseorang juga bisa
mencapai gelombang alfa ketika ia menjalani aktivitas tertentu,
misalnya melakukan latihan aerobik
Gelombang beta
▸ Aktivitas gelombang ini tergolong cukup tinggi, yaitu
sekitar 12–35 Hz. Gelombang beta berkaitan dengan
tingkat kesadaran, kewaspadaan, fokus, dan gairah yang
tinggi. Gelombang beta juga biasanya muncul ketika
seseorang sedang berpikir atau membuat suatu keputusan
Gelombang gamma
Gelombang gamma merupakan gelombang otak dengan
kekuatan tertinggi, yaitu berkisar antara 25–100 Hz. Namun,
rata-rata gelombang gamma di dalam otak seseorang memiliki
rentang antara 35–40 Hz.
NREM 2
Tahap 2 Adalah tahap dimana terjadi tidur ringan dan mata
mulai berhenti bergerak. Gelombang otak menjadi lebih lambat
dengan gelombang yang tiba-tiba cepat yang disebut sebagai
“speed spindle” . Pada tahap ini juga terjadi penurunan detak
jantung dan suhu tubuh. Biasanya tahap ini terjadi selama 10-25
menit.
Tahap 2 NREM
a) Tahap 2 merupakan periode tidur bersuara
b) Kemajuan relaksasi
c) Terbangun masih relatif mudah
d) Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban
NREM 3
Tahap 3 Tahap ini lebih dalam dari tahap sebelumnya (Ganong,
1998). Pada tahap ini individu sulit untuk dibangunkan, dan jika
terbangun, individu tersebut tidak dapat segera menyesuaikan
diri dan sering merasa bingung selama beberapa menit
Tahap 3 NREM
a) Tahap 3 meliputi tahap awal dari tidur yang dalam
b) Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak
c) Otot-otot dalam keadaan santai penuh
d) Tanda-tanda vital menurun tapi tetap teratur
e) Tahap berakhir 15 hingga 30 menit
NREM 4
Tahap 4 Tahap ini merupakan tahap tidur yang paling dalam.
Gelombang otak sangat lambat. Aliran darah diarahkan jauh dari
otak dan menuju otot, untuk memulihkan energi fisik
Tahap 4 NREM
a) Tahap 4 merupakan tahap tidur terdalam
b) Sangat sulit untuk membangunkan orang yang tidur
c) Orang yang kurang tidur akan menghabiskan porsi malam
yang seimbang pada tahap ini
d) Tanda-tanda vital menurun secara bermakna disbanding
selama jam terjaga
e) Tahap berakhir kurang lebih 15 hingga 30 menit
f) Tidur sambil berjalan dan anuresis dapat terjadi
Tidur REM tjd setiap 90 menit & berlangsung selama 5-30 menit.
Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM mimpi
- otak cenderung aktif dan metabolismenya meningkat hingga 20%
- pada tahap ini individu menjadi sulit untuk dibangunkan / justru
dapat bangun dengan tiba2
- tonus otot terdepresi
- sekresi lambung meningkat
- frek. jantung dan pernapasan tidak teratur.
Karakteristik tidur REM:
1) Mimpi yang penuh warna dan tampak hidup dapat terjadi pada
REM. Mimpi yang kurang hidup dapat terjadi pada tahap yang lain.
2) Tahap ini biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah mulai tidur
3) Dicirikan dengan respon otonom dari pergerakan mata yang cepat,
fluktuasi jantung dan kecepatan respirasi dan peningkatan atau fluktuasi tekanan
darah
4) Terjadi penurunantonus otot skelet
5) Peningkatan sekresi lambung
6) Sangat sulit sekali membangunkan orang yang tidur
7) Durasi dari tidur REM meningkat pada tiap siklus dan rata-rata 20 menit.
Pentahapan tidur didasarkan pada aktifitas gelombang otak
(electroencephalography), gerakan mata (electro-
oculography), dan tonus otot (elektromiografi).
Pada onset tidur, elektroensefalogram (EEG) pola amplitudo
rendah, frekuensi tinggi (>15 hertz [Hz]
atau siklus per detik), aktivitas terjaga menghilang dan mulai
masuk tahap Tahap N1.
SIKLUS TIDUR
SIKLUS TIDUR
▸ Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM. Siklus tidur yang
komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya
melalui 4-5 siklus selama 7-8 jam tidur.
▸ Siklus tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM.
▸ Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 mnt, kmd diteruskan ke tahap IV
selama ± 20 menit.
▸ Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit.
▸ Tahap I REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit.
Faktor yang Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas Tidur:
▸ penyakit
▸ lingkungan
▸ kelelahan
▸ gaya hidup
▸ emosional
▸ stimulan dan alkohol
▸ diet
▸ merokok
▸ medikasi
▸ motivasi
Kebutuhan tidur berdasarkan tingkat Usia
(P2PTM Kemenkes RI)
▸ Usia 0-1 Bulan : Bayi pada usia ini pada umumnya
membutuhkan waktu tidur sebanyak 14-18 jam setiap hari.
▸ Usia 1-18 Bulan : pada usia ini, 12-14 jam setiap hari
termasuk tidur siang merupakan waktu yang cukup untuk
membuat tubuh dan otak anak berkembang
▸ Usia 3-6 Tahun : Pada anak usia sekolah, mereka
membutuhkan waktu tidur 11-13 jam, termasuk tidur siang.
Menurut penelitian, akibat yang ditakutkan pada usia ini
apabila terjadi kekurangan waktu tidur adalah obesitas.
▸ Usia 6-12 Tahun : anak pada usia ini membutuhkan waktu 10 jam, apabila
kecukupan waktu ini tidak terpenuhi dapat mengganggu konsentrasi belajar dan
memiliki masalah pada emosi dan perilaku.
▸ Usia 12-18 Tahun : usia remaja, kebutuhan tidur yang sehat adalah 8-9 jam.
Remaja yang kekurangan waktu tidur lebih rentan terkena depresi dan tidak fokus
▸ Usia 18-40 Tahun : Saat dewasa, tubuh membutuhkan 7-8 jam setiap hari. Aturan
ini dapat diterapkan untuk mendapatkan hidup yang sehat.
▸ Lansia : Pada usia lansia, kebutuhan tidur kian menurun, yaitu 7 jam. Dan pada
usia 60 tahun ke atas, kebutuhan tidur cukup 6 jam per hari nya
Gangguan TIDUR
▸ Insomnia 274
▸ Sleep deprivation 276
▸ Readiness for enhanced sleep 278
▸ Disturbed sleep pattern 279
Insomnia
▸ Inability to initiate or maintain sleep, which impairs
functioning.
Defining characteristics – Expresses forgetfulness
– Expresses need for frequent
– Altered affect
naps during the day
– Altered attention
– Impaired health status
– Altered mood – Increased absenteeism
– Early awakening – Increased accidents
– Expresses dissatisfaction with quality of life – Insufficient physical endurance
– Expresses dissatisfaction with – Nonrestorative sleep-wake cycle
sleep
Intervensi
▸ lihat bu NIC
Terima Kasih