Anda di halaman 1dari 55

ASUHAN KEPERAWATAN

LANSIA DENGAN
GANGGUAN TIDUR

Oleh : Joni Haryanto

Bagian Keperawatan Gerontik


Prodi Keperawatan
Pendahuluan
Lanjut usia sering
menghabiskan waktu
pada tahap mengantuk
Sangat sedikit yang
mengalami tahap deep
sleep Kortisol
me
Gagal Tidur Pe
aktivitas
melatonin
55% sumber distorsi
ekonomi Negara adalah Kondisi Lansia
Lansia
Σ Lansia di Indonesia 8,2%
Th. 1960~1970 Post War
Baby Boom

Mellinium ini tjd Aged


Population Boom

Nyeri
Depresi Gangguan
Tidur me
Dissosial
Perubahan Tidur Lansia
 Perubahan pola tidur terkait kejadian sakit
 Istirahat dan tidur sama pentingnya bagi kesehatan dengan
nutrisi yang baik dan olah raga yang cukup
 Seseorang tanpa istirahat dan tidur yang baik,
 Kemampuan berkonsentrasi
 Membuat keputusan
 Partisipasi dalam aktivitas harian menurun
 Secara teori fungsi tidur berhubungan dengan penyembuhan
(Evans Dan French, 1995)
 Memperoleh kualitas tidur yang baik penting untuk
peningkatan kesehatan
 Klien yang sakit membutuhkan banyak istirahat dan tidur
Perubahan
Pola Istirahat & Tidur
 Perubahan Pola Terjadi :
 Masuk rumah sakit
 Rutinitas pelayanan kesehatan
 Kondisi penyakit

 Faktor lain penyebab perubahan pola :


 Status fisiologis
 Status psikologis
 Lingkungan fisik klien (tingkat kebisingan dan pola
kerja)
Fisiologi Tidur
 Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus bergantian
dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan
 Siklus tidur-terjaga mempengaruhi dan mengatur fungsi
fisiologis dan respons perilaku
 Tahap tidur REMS bisa disebut juga dengan Paradoxical
Sleep karena sifat tidurnya nyenyak sekali tetapi sifat
fisiknya dapat dicerminkan pada gerakan kedua bola
mata sangat aktif. (Guyton, 1997).
Irama Sirkadian
 Merupakan siklus 24-jam (siang-malam) yang dikenal
irama diurnal / sirkadian
 Mempengaruhi pola fungsi biologis utama dan fungsi
perilaku, seperti fluktuasi ;
 Suhu tubuh
 Denyut jantung
 Tekanan darah
 Sekresi hormon
 Kemampuan sensorik
 Suasana hati terganggu
 Termasuk siklus tidur-bangun harian, dipengaruhi
cahaya, suhu dan faktor eksternal seperti aktivitas sosial
& rutinitas pekerjaan
Masalah yang muncul pada Perubahan
Tidur
 Kegagalan mempertahankan siklus tidur-bangun
mempengaruhi kesehatan seseorang
 Perubahan siklus yang buruk mengakibatkan :
 Menunjukkan penyakit yang serius
 Perubahan suhu tubuh
 Kecemasan dan mudah tersinggung
 Gangguan penilaian
 Kehilangan berat badan
 Mengalami penurunan nafsu makan
Pengaturan Tidur
 Tidur melibatkan :
 Integrasi tinggi aktivitas sistem syaraf pusat
 Perubahan sistem syaraf perifer, endokrin, KV, pernapasan
dan muskuler. (Robinson, 1993)
 Kontrol dan Pengaturan Tidur :
 Tergantung dua mekanisme serebral yg mengaktivka secara
intermiten dan menekan pusat otak tertinggi untuk mengontrol
tidur dan terjaga.
 RAS
 Reticular Activating System, yg dipercayai secara khusus
mempertahankan kewaspadaan dan terjaga
 Menerima stimulasi visual, auditori, nyeri dan taktil
 Saat terbangun RAS menghasilkan katekolamin
(norepinefrin). (Sleep Research Society, 1993)
Aktivitas BSR
 Bulbar Synchronizing Region
 Di raphe pada Pons dan otak depan bagian tengah
 Serononin berkaitan dengan tidur
 Terjaga dan Tidur tergantung :
 Stimulus bunyi dan cahaya yg diterima kortek
 Keseimbangan impuls yg diterima di pusat yang lebih
tinggi :
 Pikiran
 Reseptor sensori perifer
 Sistem limbik (emosi)
Perlu Manajemen
Mekanisme Tidur di Otak
Pikiran
Mencoba Tidur

Menutup Mata

Kondisi Rileks

Gelap Tenang

Stimulus Ke RAS

Peran
Di Ambil Alih
BSR

Tidur Pulas
Tahapan Tidur
 EEG, EMG & EOG sinyal listrik menunjukkan tingkat
aktivitas istirahat & tidur (Sleep Research Society,
1993)
 Tidur normal melibatkan 2 fase :
 REM (Rapid Eye Movement Sleep )
 NREM (Non Rapid Eye Movement Sleep )
 Pada fase akhir tiap siklus tidur 90 menit, terjadi
konsulidasi memori, pemulihan psikologis (Karni,
1994)
 Perawat harus dapat memilih terapi tidur yang sesuai
Siklus Tidur
 Tahap :
– Tidur gerakan mata cepat disebut Rapid Eye Movement Sleep
(REMS)
– Tidur gerakan mata lambat Disebut Non Rapid Eye Movement
Sleep (NREMS).
 NREMS mempunyai 4 tahap yaitu:
1. Tahap tidur : seseorang baru saja terlena, seluruh otot menjadi
lemas, kelopak mata menutupi mata, kedua bola mata
bergerak bolak – balik ke kedua sisi, Elektroensefalogram
(EEG) memperlihatkan penurunan voltase dengan adanya
gelombang – gelombang alfa yang makin menurun.
2. Kedua bola mata berhenti bergerak, tetapi tonus otot masih
terpelihara, frekuensi nafas dan jantung menurun dengan jelas.
3. EEG memperlihatkan perubahan gelombang dasar yang
berfrekuensi 3 – 6 siklus per detik menjadi 1 – 2 siklus per detik
yang sekali – sekali terseling oleh timbulnya sleep splindes dan
menjadi sulit dibangunkan.
4. EEG memperlihatkan hanya irama gelombang lambat yang
berfrekuensi 1– 2 siklus per detik tanpa munculnya sleep
spindles.
Kekurangan
Kualitas & Kuantitas Tidur
 Penurunan growth hormon
 Penurunan aktifitas melatonin
 Penurunan β-endorphin Multiple
 Peningkatan kortisol Diseases
 Peningkatan glukokortikoid
 Peningkatan mineralokortikoid

Stabilisasi Terapi Tidur


Perlu Manajemen Pikiran
Lansia dengan Umur
diatas 65 th
Stimulasi Melatonin dan Proses Tidur
Peran Melatonin
Melatonin dibantu
retinoid Z receptors
(RZR) a and b.
masuk ke inti
Melatonin scavenges free
radicals
Neutralizes them by a single
electron transfer (e),
Detoxified radicals.
The hormone
protect macromolecules,
particularly DNA, from oxidative
damage.
Fungsi Tidur
 Untuk perbaikan proses biologis secara rutin
 Tidur NREM tahap 4 tubuh melepaskan hormon pertumbuhan
manusia, untuk memperbaiki dan memperbaruhi sel epitel dan
secara khusus sel otak
 Pertumbuhan tidak berpengaruh pada kadar glukosa darah dan
asam amino
 Sistesa protein untuk pembaharuan jaringan seperti kulit,
sumsumtulang, mukosa lambung dan otak terjadi sema istirahat &
tidur (Oswald, 1984)
 Tidur NREM tahap 4 sangat penting bagi anak-anak
Tahap Pratidur

NREM NREM NREM NREM


Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Tidur REM

NREM NREM
Tahap 2 Tahap 3
Kegunaan Tidur Lain
 Selama tidur tubuh menyimpan energi
 Otot skelet berelaksasi secara progresif
 Penurunan metabolisme basal lebih jauh menyimpan
persediaan energi tubuh (Anch, 1988)
 Tidur REM penting untuk pemulihan kognitif, karena
terjadi ;
 Perubahan aliran darah
 Peningkatan aktivitas kortikal
 Peningkatan konsumsi oksigen
 Pelepasan epinefrin
 REM membantu penyimpanan memori dan pembelajaran
Bahaya Gagal Tidur
 Penampilan motorik, memori dan keseimbangan
terjadi perubahan.
 Contoh :
 Kecelakaan industri, seperti tergelincir minyak Valdez
di Alaska
 Kecelakaan nuklir di Chernobyl
 Kecelakaan jalan raya, di rumah dan yang
berhubungan dg pekerjaan menghabiskan biaya
milyaran dolar setiap tahun si US (Leger,1995)
Mimpi
 Dapat terjadi selama tidur REM & NREM
 Mimpi tidur REM lebih nyata dan rumit, serta diyakini scr fungsional
untuk konsulidasi memori jangka panjang.
 Mimpi REM dapat berkembang sepanjang malam dari kejadian
terbaru sampai masa lampau (masa kanak-anak)
 Kepribadian mempengaruhi kualitas mimpi. Contoh :
 Seorang kreatif dapat mimpi yang kreatif pula,
 Orang depresi dapat mimpi tidak berdaya
 Kebanyakan mimpi tentang masalah baru, seperti
 Argumentasi dg pasangan,
 Rencana pernikahan
 Kecemasan terhadap pekerjaan
Proses Tidur Lansia
 Selama tidur malam yg berlangsung rerata (3~4) jam
 Tidur REMS dan NREMS bergantian selama 4 – 6 kali per
malam
 Apabila lansia kurang cukup tidur jenis REMS maka esok
harinya akan menunjukkan kecenderungan untuk hiperaktif ,
kurang dapat mengendalikan diri dan emosinya, nafsu
makan bertambah.
 Apabila kurang NREMS, maka esok harinya keadaan fisik
menjadi kurang gesit.
 Secara farmakologi dapat dinyatakan bahwa REMS dan
NREMS mempunyai kaitan dengan metabolisme amine
terutama 5 hydroxy - tryptamine (Serotin) dan
norepinephrine.
 NREMS dibina oleh mekanisme seratoninergik dan REMS
dipelihara oleh mekanisme adrenergik.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur

 Penyakit Fisik
 Penyakit yg menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan, kesulitan
bernapas atau masalah suasana hati, kecemasan & depresi.
 Penyakit pernapasan (asma, rinitis alergi, bronkhitis dll)
 Penyakit jantung (nyeri dada, denyut jantung berdebar tiba-tiba tidak
teratur
 Nokturia dll
 Obat-obatan & Substansi
 Hipnotik (mengganggu tahap tidur yg dalam)
 Diuretik penyebab nokturia
 Antidepresan menekan tidur REM & menurunkan waktu tidur
 Gaya Hidup
 Perubahan rutinitas hidup mengganggu pola tidur
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tidur
 Pola Tidur & Mengantuk Siang Hari
 Mengantuk jadi patologis ketika terjadi individu ingin terjaga
 Kurang tidur yg kronis, menyebabkan perubahan yg serius atau
tidur sebentar dll
 Stres Emosional
 Kecemasan dapat mengganggu tidur
 Seringkali mengarah frustasi utk tidur
 Menimbulkan tiduran dengan mata terbuka
 Lingkungan
 Ventilasi, tingkat kebisingan <20dB, suhu, penerangan, aroma
dan dampak hospitalisasi
Gangguan Tidur
 Insomnia
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur baik kualitas maupun
kuantitasnya.
 Hipersomnia
Tidur yang berlebihan terutama pada siang hari
 Narkolepsi
Serangan mengantuk yg tjd scr mendadak pada siang hari sedang pada
malam hari terganggu
 Somnabulisme
Suatu keadaan dimana seseorang berjalan pada saat tidur.
 Sleep Talking
Sleep talking adalah berbicara waktu tidur (mengigau)
 Sleep Bruxisme
Gigi gemeretak pada waktu tidur
 Parasomnia
Gangguan perilaku bangun yg tampak selama tidur & mempengaruhi
tidur.
Gangguan Tidur Yang Lain
 Apnea Tidur
 Gangguan yg dicirikan dg kurangnya aliran udara melalui hidung
dan mulut selama periode 10 detik / lebih pada saat tidur
 Apnea sentral
 Obstruksi
 Campuran
 Deprivasi Tidur
 Masalah yg dihadapi banyak klien sbg akibat disomnia
 Penyebabnya seperti demam, sulit bernapas atau nyeri.
 Perawat cenderung terjadi deprivasi krn jadwal kerja
 Mengakibatkan kuantitas dan kualitas tidur terganggu
 Dampak hospitalisasi penyebab tersering pada pasien di RS
Gejala Deprivasi Tidur
 Gejala Fisiologis  Gejala Psikologis
 Ptosis, penglihatan kabur – Bingung & disorientasi
 Kekakuan motorik halus – Peningkatan sensitivitas
 Penurunan refleks terhadap nyeri
 Waktu respon melambat – Iritabel, menarik diri dan
 Rasionalisasi dan penilaian apatis
menurun – Rasa kantuk berlebihan
 Kewaspadaan menurun – Agitasi
 Aritmia jantung – Hiperaktif
– Penurunan motivasi
PROSES KEPERAWATAN vs
TIDUR
 Pengkajian
 Riwayat Tidur
 Deskripsi masalah tidur klien
 Pola tidur biasa
 Perubahan pola tidur terakhir
 Rutinitas menjelang tidur dan lingkungan tidur
 Penggunaan obat-obatan
 Pola asupan diet dan jumlah zat yg dikandung
 Gejala yg dialami selama terbangun
 Penyakit fisik yg terjadi secara bersamaan
 Peristiwa kehidupan yg terjadi saat ini
 Status emosional dan mental saat ini
Pertanyaan yg diajukan :
 Sifat dari masalah
 Jenis masalah tidur apa, mengapa tidur tidak adekuat, bagaimana tidur malam,
Perbedaan tidur sekarang dg yg dulu.
 Tanda dan gejala
 Kesulitan awitan tidur, mudah terbangun, mendengkur dg keras, apakah sakit
kepala setelah tidur, apakah krn mimpi buruk dll
 Awitan dan durasi
 Kapan pertama terjadi gangguan & berapa lama ?
 Keparahan
 Seberapa sering dlm seminggu terganggu, berapa jam tidur malam bandingkan
dg tidur malam biasanya, malam hari terbangun atau bangun terlalu dini
 Faktor pencetus
 Efek pada klien
 Bagaimana pengaruh kurang tidur ini pd diri Anda ?
Dx Keperawatan
 Gangguan Pola tidur
 (Sulit tertidur) r/t kebisingan, nyeri dll
 (Sering terbangun) r/t khawatir hilangnya pekerjaan / ketergantungan obat-
obatan dll
 Resiko cidera r/t :
 serangan saat tidur malam
 Perubahan proses berfikir r/t :
 Deprivasi tidur
 Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan r/t :
 pemahaman pasangan ttg narkolepsia
 Gangguan harga diri r/t ;
 Kejadian ngompol
 Gangguan pertukaran gas selama tidur r/t :
 Perubahan suplai oksigen
 Pola napas tidak efektif r/t :
 Obstruksi trakheobrokhial
Terapi Tidur
1. Jangan tidur bila tidak 8. Mengurangi snack
mengantuk mengandung
karbohidrat
2. Segera bangun pada pagi
hari 9. Lingkungan kondusif
3. Jangan berupaya tidur 10. Teknik relaksasi
sebentar
11. Hypnocaring
4. Tidak minum alkohol
12. Medikasi
5. Tidak mengkonsumsi
13. Stimulasi pendengaran
kafein
14. Light before sleep
6. Tidak menggunakan nikotin
7. Latihan fisik rutin
Jangan Tidur Bila Tidak
Mengantuk

Menurut Jon Fleming MD


(2006)

Kebiasaan istirahat diatas


tempat tidur dengan aktivitas
otak sadar meningkat akan
mempersulit tidur dan akan
terjadi insomnia
Segera Bangun Pada Pagi Hari
• Sunday night insomnia, Monday
morning blues
• Bila jam waker sudah
membangunkan Anda, jangan
bermalasan diatas tempat tidur
• Mengganggu siklus sirkadian
Insomnia
• Sebaiknya tidur
Berpola hidup sehat
Jangan Berupaya Tidur Sebentar
Jumlah normal tidur normal
Lansia (5 ~ 8) jam /hari
Tahap Rapid-eyes movement
sleep (REM) sekitar 15~25%
Tahap Non-Rapid-eyes
movement sleep sekitar 75%
Tidur sebentar dapat merubah
siklus tidur~bangun

Insomnia
Jangan Mengkonsumsi
Alkohol, Kafein dan Nikotin
• Alkohol
– Rumus bangun Alkohol dapat merusak dan
memblokir reseptor untuk menghasilkan opiad
tubuh dan melatonin
• Kafein
– Zat aktif ini dapat memicu pengaktifan
neurotransmiter seperti adrenergik yg dpt
memacu jantung.
• Nikotin
– Nikotin adalah zat aktif yg berada dlm tobaco dan
dpt mensupresi β-endophin dan melatonin
Latihan Fisik
• Latihan fisik secara rutin
dapat mengaktifkan kelenjar
tubuh yg memproduksi :
– β-endophin
– Enkephalin
• Latihan fisik dengan teratur
membantu proses
pencapaian :
– Kuantitas tidur
– Kualitas tidur
Mengurangi Snack Mengandung
Karbohidrat

• Mengurangi makanan ringan yang


mengandung karbohidrat.

• Sebaiknya digantikan crackers & milk yg


kaya asam amino triptophan dan dpt
membantu dalal kuantitas & kualitas tidur
Lingkungan Kondusif
• Ruangan / kamar tidur harus bebas dari
kebisingan
• Suhu ruangan nyaman
• Sinar lampu tidak terlalu terang dan tidak
langsung mengenai mata
• Bau tidak menyengat
• Warna tembok tidak mengkilat
• Ventilasi mengalir
Teknik Relaksasi
• Relaksasi membantu
mengatasi rasa nyeri
• Membantu indivudu
pada situasi penuh
stress
• Mengihilangkan
ketegangan otot
• Dapat memperbaiki
tidur
Hypnocaring
• Hipnosis adalah kondisi
dimana perhatian
menjadi sangat terpusat
sehingga tingkat
sugestifitas sangat tinggi.

• Dapat menonaktifkan
pikiran sadar
Medikasi
Pemberian Obat
• Pemberian Obat : seperti Diuresis
– Antidepresan
– Dekongestan Inhibisi
– Bronkodilator Reuptake Blass
– Antihipertensi
Serotonin Penuh

– Kortikosteroid

Gangguan Tidur
Stimulasi Pendengaran
• Instrumentalia
• Langgam jawa & yang sejenis
• Bacaan kitab

Eforia
Senang
Tidur
Terlena
Sirep / Hypnocaring

• Sirep : diambil dari bahasa jawa


kawi, yaitu upaya menidurkan
orang dengan menggunakan
mantra
Zaman doeloe :
– Digunakan punggawa raja dlm perang
– Digunakan para pencuri
Pada Zaman doeloe

Mantra menidurkan bayi :


Pukulun dya ta bhatara hara,
apomaha turu sira raren hulun
(Bhatara Hara, hamba mohon
agar bayiku tidur nyenyak)

Pada Zaman Modern

Perawat Mother instink


Banyak Pendapat tentang Sirep =
Hypnocaring

Mistik
Tahkyul
Magic
Pengisian
Penyelarasan
Esoteric
Hypnocaring
• Upaya perawat utk menidurkan
klien/pasien dengan metode ilmiah
– Teknik komunikasi relasi
– Imajinasi & sugesti
ekspektasi
– Manajemen pikiran
• Bukan Tahkyul, Megis & Mistik
Tidur Sebagai Imunomodulasi
Wassalam….wr….wbr….

Anda mungkin juga menyukai