LANSIA DENGAN
GANGGUAN TIDUR
Nyeri
Depresi Gangguan
Tidur me
Dissosial
Perubahan Tidur Lansia
Perubahan pola tidur terkait kejadian sakit
Istirahat dan tidur sama pentingnya bagi kesehatan dengan
nutrisi yang baik dan olah raga yang cukup
Seseorang tanpa istirahat dan tidur yang baik,
Kemampuan berkonsentrasi
Membuat keputusan
Partisipasi dalam aktivitas harian menurun
Secara teori fungsi tidur berhubungan dengan penyembuhan
(Evans Dan French, 1995)
Memperoleh kualitas tidur yang baik penting untuk
peningkatan kesehatan
Klien yang sakit membutuhkan banyak istirahat dan tidur
Perubahan
Pola Istirahat & Tidur
Perubahan Pola Terjadi :
Masuk rumah sakit
Rutinitas pelayanan kesehatan
Kondisi penyakit
Menutup Mata
Kondisi Rileks
Gelap Tenang
Stimulus Ke RAS
Peran
Di Ambil Alih
BSR
Tidur Pulas
Tahapan Tidur
EEG, EMG & EOG sinyal listrik menunjukkan tingkat
aktivitas istirahat & tidur (Sleep Research Society,
1993)
Tidur normal melibatkan 2 fase :
REM (Rapid Eye Movement Sleep )
NREM (Non Rapid Eye Movement Sleep )
Pada fase akhir tiap siklus tidur 90 menit, terjadi
konsulidasi memori, pemulihan psikologis (Karni,
1994)
Perawat harus dapat memilih terapi tidur yang sesuai
Siklus Tidur
Tahap :
– Tidur gerakan mata cepat disebut Rapid Eye Movement Sleep
(REMS)
– Tidur gerakan mata lambat Disebut Non Rapid Eye Movement
Sleep (NREMS).
NREMS mempunyai 4 tahap yaitu:
1. Tahap tidur : seseorang baru saja terlena, seluruh otot menjadi
lemas, kelopak mata menutupi mata, kedua bola mata
bergerak bolak – balik ke kedua sisi, Elektroensefalogram
(EEG) memperlihatkan penurunan voltase dengan adanya
gelombang – gelombang alfa yang makin menurun.
2. Kedua bola mata berhenti bergerak, tetapi tonus otot masih
terpelihara, frekuensi nafas dan jantung menurun dengan jelas.
3. EEG memperlihatkan perubahan gelombang dasar yang
berfrekuensi 3 – 6 siklus per detik menjadi 1 – 2 siklus per detik
yang sekali – sekali terseling oleh timbulnya sleep splindes dan
menjadi sulit dibangunkan.
4. EEG memperlihatkan hanya irama gelombang lambat yang
berfrekuensi 1– 2 siklus per detik tanpa munculnya sleep
spindles.
Kekurangan
Kualitas & Kuantitas Tidur
Penurunan growth hormon
Penurunan aktifitas melatonin
Penurunan β-endorphin Multiple
Peningkatan kortisol Diseases
Peningkatan glukokortikoid
Peningkatan mineralokortikoid
Tidur REM
NREM NREM
Tahap 2 Tahap 3
Kegunaan Tidur Lain
Selama tidur tubuh menyimpan energi
Otot skelet berelaksasi secara progresif
Penurunan metabolisme basal lebih jauh menyimpan
persediaan energi tubuh (Anch, 1988)
Tidur REM penting untuk pemulihan kognitif, karena
terjadi ;
Perubahan aliran darah
Peningkatan aktivitas kortikal
Peningkatan konsumsi oksigen
Pelepasan epinefrin
REM membantu penyimpanan memori dan pembelajaran
Bahaya Gagal Tidur
Penampilan motorik, memori dan keseimbangan
terjadi perubahan.
Contoh :
Kecelakaan industri, seperti tergelincir minyak Valdez
di Alaska
Kecelakaan nuklir di Chernobyl
Kecelakaan jalan raya, di rumah dan yang
berhubungan dg pekerjaan menghabiskan biaya
milyaran dolar setiap tahun si US (Leger,1995)
Mimpi
Dapat terjadi selama tidur REM & NREM
Mimpi tidur REM lebih nyata dan rumit, serta diyakini scr fungsional
untuk konsulidasi memori jangka panjang.
Mimpi REM dapat berkembang sepanjang malam dari kejadian
terbaru sampai masa lampau (masa kanak-anak)
Kepribadian mempengaruhi kualitas mimpi. Contoh :
Seorang kreatif dapat mimpi yang kreatif pula,
Orang depresi dapat mimpi tidak berdaya
Kebanyakan mimpi tentang masalah baru, seperti
Argumentasi dg pasangan,
Rencana pernikahan
Kecemasan terhadap pekerjaan
Proses Tidur Lansia
Selama tidur malam yg berlangsung rerata (3~4) jam
Tidur REMS dan NREMS bergantian selama 4 – 6 kali per
malam
Apabila lansia kurang cukup tidur jenis REMS maka esok
harinya akan menunjukkan kecenderungan untuk hiperaktif ,
kurang dapat mengendalikan diri dan emosinya, nafsu
makan bertambah.
Apabila kurang NREMS, maka esok harinya keadaan fisik
menjadi kurang gesit.
Secara farmakologi dapat dinyatakan bahwa REMS dan
NREMS mempunyai kaitan dengan metabolisme amine
terutama 5 hydroxy - tryptamine (Serotin) dan
norepinephrine.
NREMS dibina oleh mekanisme seratoninergik dan REMS
dipelihara oleh mekanisme adrenergik.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tidur
Penyakit Fisik
Penyakit yg menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan, kesulitan
bernapas atau masalah suasana hati, kecemasan & depresi.
Penyakit pernapasan (asma, rinitis alergi, bronkhitis dll)
Penyakit jantung (nyeri dada, denyut jantung berdebar tiba-tiba tidak
teratur
Nokturia dll
Obat-obatan & Substansi
Hipnotik (mengganggu tahap tidur yg dalam)
Diuretik penyebab nokturia
Antidepresan menekan tidur REM & menurunkan waktu tidur
Gaya Hidup
Perubahan rutinitas hidup mengganggu pola tidur
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Tidur
Pola Tidur & Mengantuk Siang Hari
Mengantuk jadi patologis ketika terjadi individu ingin terjaga
Kurang tidur yg kronis, menyebabkan perubahan yg serius atau
tidur sebentar dll
Stres Emosional
Kecemasan dapat mengganggu tidur
Seringkali mengarah frustasi utk tidur
Menimbulkan tiduran dengan mata terbuka
Lingkungan
Ventilasi, tingkat kebisingan <20dB, suhu, penerangan, aroma
dan dampak hospitalisasi
Gangguan Tidur
Insomnia
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur baik kualitas maupun
kuantitasnya.
Hipersomnia
Tidur yang berlebihan terutama pada siang hari
Narkolepsi
Serangan mengantuk yg tjd scr mendadak pada siang hari sedang pada
malam hari terganggu
Somnabulisme
Suatu keadaan dimana seseorang berjalan pada saat tidur.
Sleep Talking
Sleep talking adalah berbicara waktu tidur (mengigau)
Sleep Bruxisme
Gigi gemeretak pada waktu tidur
Parasomnia
Gangguan perilaku bangun yg tampak selama tidur & mempengaruhi
tidur.
Gangguan Tidur Yang Lain
Apnea Tidur
Gangguan yg dicirikan dg kurangnya aliran udara melalui hidung
dan mulut selama periode 10 detik / lebih pada saat tidur
Apnea sentral
Obstruksi
Campuran
Deprivasi Tidur
Masalah yg dihadapi banyak klien sbg akibat disomnia
Penyebabnya seperti demam, sulit bernapas atau nyeri.
Perawat cenderung terjadi deprivasi krn jadwal kerja
Mengakibatkan kuantitas dan kualitas tidur terganggu
Dampak hospitalisasi penyebab tersering pada pasien di RS
Gejala Deprivasi Tidur
Gejala Fisiologis Gejala Psikologis
Ptosis, penglihatan kabur – Bingung & disorientasi
Kekakuan motorik halus – Peningkatan sensitivitas
Penurunan refleks terhadap nyeri
Waktu respon melambat – Iritabel, menarik diri dan
Rasionalisasi dan penilaian apatis
menurun – Rasa kantuk berlebihan
Kewaspadaan menurun – Agitasi
Aritmia jantung – Hiperaktif
– Penurunan motivasi
PROSES KEPERAWATAN vs
TIDUR
Pengkajian
Riwayat Tidur
Deskripsi masalah tidur klien
Pola tidur biasa
Perubahan pola tidur terakhir
Rutinitas menjelang tidur dan lingkungan tidur
Penggunaan obat-obatan
Pola asupan diet dan jumlah zat yg dikandung
Gejala yg dialami selama terbangun
Penyakit fisik yg terjadi secara bersamaan
Peristiwa kehidupan yg terjadi saat ini
Status emosional dan mental saat ini
Pertanyaan yg diajukan :
Sifat dari masalah
Jenis masalah tidur apa, mengapa tidur tidak adekuat, bagaimana tidur malam,
Perbedaan tidur sekarang dg yg dulu.
Tanda dan gejala
Kesulitan awitan tidur, mudah terbangun, mendengkur dg keras, apakah sakit
kepala setelah tidur, apakah krn mimpi buruk dll
Awitan dan durasi
Kapan pertama terjadi gangguan & berapa lama ?
Keparahan
Seberapa sering dlm seminggu terganggu, berapa jam tidur malam bandingkan
dg tidur malam biasanya, malam hari terbangun atau bangun terlalu dini
Faktor pencetus
Efek pada klien
Bagaimana pengaruh kurang tidur ini pd diri Anda ?
Dx Keperawatan
Gangguan Pola tidur
(Sulit tertidur) r/t kebisingan, nyeri dll
(Sering terbangun) r/t khawatir hilangnya pekerjaan / ketergantungan obat-
obatan dll
Resiko cidera r/t :
serangan saat tidur malam
Perubahan proses berfikir r/t :
Deprivasi tidur
Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan r/t :
pemahaman pasangan ttg narkolepsia
Gangguan harga diri r/t ;
Kejadian ngompol
Gangguan pertukaran gas selama tidur r/t :
Perubahan suplai oksigen
Pola napas tidak efektif r/t :
Obstruksi trakheobrokhial
Terapi Tidur
1. Jangan tidur bila tidak 8. Mengurangi snack
mengantuk mengandung
karbohidrat
2. Segera bangun pada pagi
hari 9. Lingkungan kondusif
3. Jangan berupaya tidur 10. Teknik relaksasi
sebentar
11. Hypnocaring
4. Tidak minum alkohol
12. Medikasi
5. Tidak mengkonsumsi
13. Stimulasi pendengaran
kafein
14. Light before sleep
6. Tidak menggunakan nikotin
7. Latihan fisik rutin
Jangan Tidur Bila Tidak
Mengantuk
Insomnia
Jangan Mengkonsumsi
Alkohol, Kafein dan Nikotin
• Alkohol
– Rumus bangun Alkohol dapat merusak dan
memblokir reseptor untuk menghasilkan opiad
tubuh dan melatonin
• Kafein
– Zat aktif ini dapat memicu pengaktifan
neurotransmiter seperti adrenergik yg dpt
memacu jantung.
• Nikotin
– Nikotin adalah zat aktif yg berada dlm tobaco dan
dpt mensupresi β-endophin dan melatonin
Latihan Fisik
• Latihan fisik secara rutin
dapat mengaktifkan kelenjar
tubuh yg memproduksi :
– β-endophin
– Enkephalin
• Latihan fisik dengan teratur
membantu proses
pencapaian :
– Kuantitas tidur
– Kualitas tidur
Mengurangi Snack Mengandung
Karbohidrat
• Dapat menonaktifkan
pikiran sadar
Medikasi
Pemberian Obat
• Pemberian Obat : seperti Diuresis
– Antidepresan
– Dekongestan Inhibisi
– Bronkodilator Reuptake Blass
– Antihipertensi
Serotonin Penuh
– Kortikosteroid
Gangguan Tidur
Stimulasi Pendengaran
• Instrumentalia
• Langgam jawa & yang sejenis
• Bacaan kitab
Eforia
Senang
Tidur
Terlena
Sirep / Hypnocaring
Mistik
Tahkyul
Magic
Pengisian
Penyelarasan
Esoteric
Hypnocaring
• Upaya perawat utk menidurkan
klien/pasien dengan metode ilmiah
– Teknik komunikasi relasi
– Imajinasi & sugesti
ekspektasi
– Manajemen pikiran
• Bukan Tahkyul, Megis & Mistik
Tidur Sebagai Imunomodulasi
Wassalam….wr….wbr….