Farmakokinetik (A,D,M,E)
3. Idiosinkrasi
• efek abnormal dari obat terhadap seseorang, disebabkan
kelainan faktor genetik pada pasien yg bersangkutan. ex :
pengobatan malaria dg primaquin / pentaquin (pada orang
kulit hitam afrika) menyebabkan anemia hemolitik.
4. ALERGI
• Reaksi khusus antara antigen dari obat dg antibodi tubuh.
• Umumnya timbul pada dosis sangat kecil & tidak dapat dikurangi dg
menurunkan dosis.
• Contoh zat alergen : penisillin topikal, makromolekul (protein asing),
heparin, vaksin, anestesi lokal (prokain), obat dg struktur kimia sama
dapat terjadi alergi silang, mis : derv. Penisilin & derv. Sefalosporin.
• Gejala alergi : urtikaria & rash (kulit),
hebat : -demam, serangan asma, shock anafilaktik.
-steven johnson syndrome (erythema bernanah ganas,
demam, fotosensibilisasi, mortalitas tinggi).
-anemia aplastis (kloramfenikol).
5. Efek toksik
• bila obat digunakan dalam dosis yg tinggi menunjukkan
gejala toksik. bila dosis dikurangi, efek toksik berkurang.
(pembahasan toksikologi)
6. Efek teratogen
• efek obat pada dosis terapetik untuk ibu dapat
mengakibatkan cacat pada janin.
• Con : talidomid →focomelia
tetrasiklin →mengganggu pertumbuhan tulang &
gigi.
Klasifikasi efek samping obat
• .
Reaksi tipe B:
Reaksi tipe B Faktor genetik
C/: rokok,alkohol;dapat mempengaruhi
sensitifitas terhadap obat. Reaksi
alergi;merupakan reaksi antigen-antibodi
INTERAKSI OBAT
Terbagi 3 kategori:
1. Interaksi farmaseutik /Inkompatibilitas
2. Interaksi farmakokinetik
3. Interaksi farmakodinamik
Interaksi farmaseutik/inkompatabilitas
Terjadi diluar tubuh
Obat saling tidak tercampur
Interaksi secara fisika/kimia
Kadang dapat diamati [endapan, perubahan warna, timbul gas,
lembab pada serbuk dll.]
Lebih sering menyebabkan in aktivasi obat
interaksi antar obat suntik [obat/dalam peredaran]
interaksi obat suntik dgn cairan infus
Contoh :
Tetrasiklin dgn kation polivalen (Ca, Mg, Al, Fe)→komplek
Digoksin, digitoksin dgn Adsorbensia (carb adsorben, kaolin)
b. Perubahan pH cairan GI
• Cairan GI yang alkalis (akibat antasida, H2 Bloker atau
penghambat pompa Proton→ ↑kelarutan obat bersifat
asam dan ↓kelarutan obat bersifat basa.
Obat A Obat B Efek
Obat yang memperpendek waktu transit usus (WTU) akan mengurangi jumlah
absorbsi obat (biovavailabilitas menurun)
Demikian sebaliknya……
Obat A Obat B Efek
2. Induksi Metabolisme
2. Induksi Metabolisme
3. Perubahan pH urin
Dasar terapi ini adalah bahwa metadon, amfetamin dan stimulansia lainnya pada
umumnya juga bisa menimbulkan toleransi dan adiksi. Tetapi bila pemberiannya
dihentikan, gejala absitinensi fisiknya tidak sekuat obat narkotika.