Anda di halaman 1dari 68

PENGANTAR INTERAKSI OBAT


INTERAKSI OBAT

INTERAKSI FARMASEUTIK
 INTERAKSI FARMAKOLOGIK

INTERAKSI FARMAKOKINETIK. INTERAKSI FARMAKODINAMIK.


•Absorpsi
•Distribusi - Reseptor fisiologis
•Metabolisme
•Ekskresi
INTERAKSI OBAT DG
MAKANAN
INTERAKSI MAKANAN DG
OBAT
Mekanisme Interaksi Obat

1. Intekasi Farmakodinamik
2. Interaksi Farmakokinetik
3. Interaksi Farmasetik
4. Penghambat Absorvsi

1. Interaksi
Farmakodinamik
Interaksi Farmakodinamik

Bila obat yg diberikan bersama:

• mempunyai mekanisme kerja yang


sama/mirip.
• mempunyai efek farm’dinamik yang
mirip atau berlawanan.
• Hasilnya merupakan antagonisme dan
synergisme
Interaksi Farmakodinamik

• Interaksi pada reseptor
• Interaksi fisiologik
• Perubahan dalam kesetimbangan cairan
dan elektrolit
• Gangguan mekanisme ambilan amin di
ujung syaraf adrenergik
• Interaksi dengan penghambat monoamin
oksidasi
Interaksi pada RESEPTOR
• Reseptor SAMA

– Noradrenalin vs propranolol
– Amphetamin vs propranolol
– Acetylcholine vs atropin
– Succynilcholine vs atropin
• Reseptor BERBEDA
– Noradrenalin vs dopamin
– Noradrenalin vs acetylcholine
• Merupakan antagonisme antara agonis dan
antagonis dari reseptor yg sama
Interaksi Fisiologik

• Interaksi pd sistem fisiologik yg sama

• Menghasilkan peningkatan atau


penurunan respon (potensiasi atau
antagonisme)
• Dapat diramalkan atau diprediksikan
sehingga dapat dihindari bila dapat
menyebabkan efek yang tidak diinginkan
MEKANISME
OBAT A OBAT B

EFEK
 EFEK

ORGAN ORGAN

INTERAKSI

PENINGKATAN/PENURUNAN EFEK
Interaksi Farmakodinamik Fisiologis

Obat A B
Obat Efek
Sedatif/ Antihistamin Depresi SSP ↑
Analgesik Narkotik
hipnotik Antikonvulsi
Antihipertensi Diuretik Efek obat A ↑

Antihipertensi Simpatomimetik Efek obat A 

Antikoagulan Aspirin, NSAID Efek obat A ↑

Antidiabetik Beta bloker Efek obat A ↑


Perubahan Kesetimbangan
Cairan dan Elektrolit

• Perubahan cairan dan elektrolit

• Mengubah efek obat terutama yg bekerja


pada
– jantung,
– transmisi neuromuskular dan
– ginjal
Obat A Obat B Efek
Digitalis Diuretik Hipokalemi oleh obat B 
toksisitas obat A 🡱

Antihipertensi Fenilbutazon Retensi air dan garam oleh


( blocker) obat B  efek obat A 

Antiaritmia Diuretik Hipokalemi oleh obat B 


(Prokainamid) efek obat A 🡱
Diuretik yg meretensi Garam K Hiperkalemia terutama pd
K (Triamteren) penderita gangguan fungsi
ginjal
Lithium Diuretik Natriuresis oleh obat B 
retensi obat A  toksisitas
obat A 🡱
Gangguan Mekanisme Ambilan
Amin di Ujung Syaraf Adrenergik
• Antagonis kompetitif 
Obat A Obat B Efek
Penghambat syaraf Aminsimpatomimetik Obat B
adrenergik (Guanitidine) (Fenilpropanolamin) mengantogonisasi efek
hipotensi obat A
Bretilium Efedrin Obat B mengantagonis
efek hipotensi obat A
Betanidine Fenileferin Obat B mengantagonis
efek hipotensi obat A
Guanitidine Amfetamin Obat B mengantagonis
efek hipotensi obat A
Interaksi dengan
Penghambat MAO
Obat A

Obat B Efek
Penghambat MAO Fenileferin Menyebabkan pelepasan
(Moklobemid) norepinefrin >>  terjadi krisis
hipertensi
Penghambat MAO Amfetamin Menyebabkan pelepasan
norepinefrin >>  terjadi krisis
hipertensi
Penghambat MAO Dopamin Menyebabkan pelepasan
norepinefrin >>  terjadi krisis
hipertensi
Penghambat MAO Antidepresi Trisiklik Menimbulkan hiperpireksia
dan eksitasi serebral (tremor,
konvulsi, koma)
Interaksi Farmakodinamik

• Interaksi yang berdasarkan efek
atau aksi yang searah

• Interaksi yang berdasarkan efek


yang berlawanan arah
2. Interaksi

Farmakokinetik
Interaksi Farmakokinetik

Kinetik= pergerakan  farmakokinetik= mempelajari
pergerakan obat sepanjang tubuh:
– Absorpsi (diserap ke dalam darah)
– Distribusi (disebarkan ke berbagai jaringan
tubuh)
– Metabolisme (diubah menjadi bentuk yang
dapat dibuang dari tubuh)
– Ekskresi (dikeluarkan dari tubuh

3. Interaksi Farmasetik
Interaksi Farmasetik

 Interaksi Farmasetik Merupakan Interaksi
Fisikokimkia sehingga terjadi inaktifisasiobat atau
penurunan aktivitasi farmakologi obat.
 EX: terjadi pencampuran obat dalam satu alat suntik
atau cairan infus, pulpus atau tablet


4. Penghambat Absorvsi
Penghambat Absorvsi

1. Interaksi Pada Proses Absorpsi
2. Interaksi Pada Proses Matabolisme
3. Interaksi Pada Proses Distribusi
4. Interaksi Pada Proses Ekskresi

FARMAKOKINETIK
• Kinetik= pergerakan  farmakokinetik=
mempelajari pergerakan obat sepanjang
tubuh:
– Absorpsi (diserap ke dalam darah)
– Distribusi (disebarkan ke berbagai jaringan
tubuh)
– Metabolisme (diubah menjadi bentuk yang dapat
dibuang dari tubuh)
– Ekskresi (dikeluarkan dari tubuh
Absor
psi

• Absorpsi obat meliputi
proses obat dari saat
dimasukkan ke dalam
tubuh, melalui jalurnya
hingga masuk ke
dalam sirkulasi
sistemik
• Pada level seluler, obat
diabsorpsi melalui beberapa
metode, terutama
transport aktif dan
transport pasif.
Metode
absorpsi
Transport pasif
 energi, sebab hanya
• Transport pasif tidak memerlukan
dengan proses difusi obat dapat berpindah dari daerah
dengan kadar konsentrasi tinggi ke daerah dengan
konsentrasi rendah.
• Terjadi selama molekul-molekul kecil dapat berdifusi
sepanjang membran dan berhenti bila konsentrasi pada
kedua sisi membran seimbang.

Transport Aktif
• Transport aktif membutuhkan energi untuk menggerakkan
obat dari daerah dengan konsentrasi obat rendah ke daerah
dengan konsentrasi obat tinggi.
Pinositosis
• Pinositosis adalah
bentuk transfer aktif
yang unik dimana sel
‘menelan’ partikel obat.
Biasanya terjadi pada
obat-obat larut lemak
(vit A, D, E, K).
Bioavailab
ilitas

• Bioavailabilitas adalah
fraksi obat yang
diberikan yang sampai
ke sirkulasi sistemik
dalam bentuk kimia
aslinya.
Faktor yang
mempengaruhi
bioavailabilitas

• First-pass metabolism hepar (metabolisme
lintas pertama hepar)
• Solubilitas obat
• Ketidakstabilan kimiawi
• Formulasi obat
Hep
ar
Obat yang diserap oleh
usus halus ditransport ke
hepar sebelum beredar ke seluruh tubuh.
Hepar memetaboliisme banyak obat sebelum
masuk ke sirkulasi. Hal ini yang disebut
dengan efek first-pass.
Metabolisme hepar dapat menyebabkan obat
menjadi inaktif sehingga menurunkan jumlah
obat yang sampai ke sirkulasi sitemik 
dosis obat yang diberikan harus banyak.
Distrib
usi

• Distribusi obat adalah proses obat dihantarkan
dari sirkulasi sistemik ke jaringan dan cairan
tubuh.
• Distribusi obat yang telah diabsorpsi
tergantung beberapa faktor:
– Aliran darah
– Permeabilitas kapiler
– Ikatan protein
Aliran darah


 Setelah obat sampai ke aliran darah, segera
terdistribusi ke orga berdasarkan jumlah aliran
darahnya. Organ dengan aliran darah terbesar:
– jantung
– Hepar
– Ginjal
 Distribusi ke organ lain kulit, lemak dan otot lebih
 lambat

Permeabilitas Kapiler
 Tergantung:
– Struktur kapiler
– Struktur Obat
Ikatan dengan protein
Obat beredar di seluruh tubuh 
berkontak dengan protein>
Dapat terikat atau bebas.
Obat yang terikat protein tidak
aktif dan tidak dapt bekerja.
Hanya obat bebas yang dapat
memberikan efek.
Obat dikatakan berikatan protein
tinggi bila >80% obat terikat
protein
Metabolisme

Metabolisme /biotransformasi obat adalah proses tubuh merubah komposisi
obat sehingga menjadi lebih larut air untuk dapat dibuang keluar tubuh.

Obat dapat dimetabolisme melalui beberapa cara:


- Menjadi metabolit inaktif kemudian diekskresikan
- Menjadi metabolit aktif  memiliki kerja farmakologi tersendiri  bisa
dimetabolisme lanjutan
- Beberapa obat diberikan dalam bentu tidak aktif kemudian setelah
dimetabolisme baru menjadi aktif (=prodrugs)

Metabolisme terjadi di:


- Hepar
- Ginjal
- Membran usus
Kondisi Khusus
Metabolisme

• Beberapa penyakit tertentu dapat mengurangi metabolisme, al. penyakit hepar
seperti sirosis.
Pengaruh Gen
• Perbedaan gen individual menyebabkan beberapa orang dapat
memetabolisme obat dengan cepat, sementara yang lain lambat.
Pengaruh Lingkungan
• Lingkungan juga dapat mempengaruhi metabolisme, contohnya:
– Rokok
– Keadaan stress
– Penyakit lama
– Operasi
– Cedera
Usia
• Perubahan umur dapat mempengaruhi metabolisme, bayi vs dewa vs orangtua
Ekskr
essi

Ekskresi obat artinya eliminasi/pembuangan obat dari tubuh. Sebagian besar
obat dibuang dari tubuh oleh ginjal dan melalui urin. Obat juga dapat
dibuang melalui paru-paru, eksokrin (keringat, ludah, payudara), kulit dan
taraktus intestinal

Waktu Paruh
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan sehingga setengah dari obat
dibuang dari tubuh.
Faktor yang mempengaruhi waktu paruh adalah absorpsi, metabolisme dan
ekskresi.

Waktu paruh penting diketahui untuk menetapkan berapa sering obat harus
diberikan.
 Satu obat diberikan dalam 4 jam obat terbuang habis dari tubuh 
diberikan berulang mencapai steady state (pemberian obat ~ ekskresi
obat)
Onset, puncak, and durasi
Onset:
• Waktu dari saat obat diberikan hingga obat terasa kerjanya.
• Sangat tergantung rute pemberian dan farmakokinetik obat

Puncak
• Setelah tubuh menyerap semakinbanyak obat maka konsentrasinya
di dalam tubuh semakin meningkat
• Namun konsentrasi puncak ~ puncak respon

Durasi
• Durasi kerja adalah lama obat menghasilkan suatu efek terapi

INTERAKSI OBAT DENGAN
KARBOHIDRAT

Okdi Natan, S.Gz.,


M.Biomed
PENDAHULUAN
Adakalanya terjadi interaksi
obat dg makanan, yg dapat
mepengaruhi farmakokinetik
obat?
1.Absorpsi
Obata dapat diikta
oleh makanan.
Sehingga absorpsinya
diusus dapat Minsalnya, konsumsi serat
diperlambat atau di dapat mengabsorposi
kurangi dan efeknya obat, seperti perintang-
menurun kolesterosintesa
lovastatin shg BAB nya
menurun
2. Perombakan
Obat
Perombakan obat dapat dirintangi, sehingga kadarnya
meningkat dan timbul efek toksik

Ex: Interaksi MAO-Blockers dg keju dan cokelat. Zat


gizi pada keju dan cokelat tidak akan diuraikan lagi
karena enzim MAO sudah diblokir

Graperuit juice: memberikan interaksi yg serupa.


Kandungan flavonoida maringenin pd jus merintangi
enzim cy-tochrom-P450 pada dinding usus.
2. Distribusi Obat
Distribusi obat sering tidak
merata akibat gangguan,
adanya rintangan darah otak

Terikatnya obat pada


protein darah atau
jaringan & lemak
2. Eskresi Obat
Ekresi: Suatu diet vegetaris ketat meningkatkan pH
urin (menjadi alkalis) dan mepelancar ekskresi obat
yg sifatnya asam lemah, sprti Vit.C, Buah2an,
sayuran, , kentang susu

Diet tinggi protein menurunkan pH urin

Urin pH asam mengurangi reabsorpsi tubuler obat yg


bersifat basah lemah shg memperbesar ekskresinya.
PENDAHULUAN
Interaksi obat dan makanan terjadi bila makanan
mempengaruhi bahan dalam obat yang diminum sehingga
obat tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya

Interaksi ini dapat menyebabkan


efek yang berbeda-beda, dari
mulai peningkatan atau
Makanan juga dapat menunda, mengurangi atau
meningkatkan penyerapan obat penurunan efektivitas obat
sampai efek samping

Obat harus diminum pada waktu perut kosong (1 jam


sebelum makan atau 2 jam setelah makan) dan beberapa
obat lain sebaiknya diminum bersamaan dengan makanan.
Interaksi Obat Dg Karbohidrat
Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat

Antidepres Karbohidra Penyumbang obat yang digunakan untuk


menangani depresi
an t kenaikan berat
badan terbesar.
Berikit Contoh Obat Antidepresan

Nopres Fridep

Alprazolam

Antidepresa Trisiklik
Interaksi Obat Dg Karbohidrat
Obat Zat Interaksi Fungsi Obat
Gizi
Asetaminofen Dapat Meredakan rasa nyeri dan menurunkan
Karboh demam
(Paracetamol) menurunkan efek
idrat
terapetik obat
Asetaminofen
Berikit Contoh Obat Asetaminofen (Paracetamol)

Paracetamol

Paracetamol
Interaksi Obat Dg Karbohidrat

Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat


Teofilin Dapat menurunkan kadar Asma dan untuk mengatasi
Karbohidra penyakit paru obstruksi
teofilin dalam tubuh
t kronik yang stabil
Interaksi Obat Dg Karbohidrat
Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat
Merubah ph urin lebih asam Mengontrol dan
Fenobarbital Karbohidra meredakan kejang
menyebabkan tubuh terlalu
t
asam sehingga darah yang
asam akan memblokir
penyerapan vitamin
Interaksi Obat Dg Karbohidrat

Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat


Menghambat kerja Meningkatkan sekresi
Sulfonilurea Karbohidr insulin 
absorpsi obat
at
Interaksi Obat Dg Karbohidrat

Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat


Menurunkan jumlah efe Meredakan gejala asma dan
Salbutamol Karbohi gangguan pernapasan lainnya
k obat
drat
Interaksi Obat Dg Karbohidrat
Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat

Epineprin Karbohi Dapat memicu kerja jantung,


menurunkan meningkatkan tekanan darah,
drat
kadar epineprin melegakan pernapasan
dalam tubuh
Interaksi Obat Dg Karbohidrat
Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat

Digoxin Karbohidr Menurunkan Penyakit jantung, seperti aritmia


Absorpsi obat dan gagal jantung
at
Interaksi Obat Dg Karbohidrat
Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat
Berperan sebagai Berperan sebagai perangsang nafsu
Megestrol Karboh perangsang nafsu makan makan terutama pada jenis bahan
idrat terutama pada jenis bahan karhidrat dan biasanya obat ini obat
karhidrat anoreksia.
Interaksi Obat Dg Karbohidrat
Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat
Menghambat kerja Menghambat Penyerapan kembali
Meglitinide Karbohidrat absorpsi karbohidrat glukosa dalam darah. Dengan begitu,
glukosa akan dikeluarkan melalui urine,
sehingga gula yang menumpuk atau
beredar di dalam darah akan berkurang.
Interaksi Obat Dg Karbohidrat
Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat
Menghambat kerja Mengurangi penyerapan kembali
Inhibitor Karbohidrat absorpsi karbohidrat glukosa dalam darah. Dengan begitu,
SGLT2 glukosa akan dikeluarkan melalui urine,
sehingga gula yang menumpuk atau
beredar di dalam darah akan berkurang.
TERIMA KASIH

INTERAKSI OBAT DENGAN PROTEIN

Okdi Natan, S.Gz.,


M.Biomed
Interaksi Obat Dg Protein
Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat

Isoniazid Protein Menghambat produksi Obat TBC


dari asam mikolat,
komponen dinding sel
penting pada bakteri,
dan bioavailabilitasnya
akan berkurang
Interaksi Obat Dg Protein
Obat Zat Interaksi Fungsi Obat
Gizi
Propranolol Diet Kadar dalam serum PJK, Hipertensi
tinggi kemungkinan meningkat
protein
Interaksi Obat Dg Protein
Obat Zat Interaksi Fungsi Obat
Gizi
Walfarin Diet Kadar serum Mengencerkan darah atau
tinggi albumin mengurangi pembentukan
protein meningkat, gumpalan darah
Interaksi Obat Dg Protein
Obat Zat Interaksi Fungsi Obat
Gizi
Antibiotika Susu dan Membentuk obat untuk mencegah dan
produkny kompleks dengan mengobati infeksi yang
a beberapa disebabkan oleh bakter
antibiotika dan
mengganggu
absorbsinya,
bioavailababilitas
nya menurun,
Interaksi Obat Dg Protein
Obat Zat Interaksi Fungsi Obat
Gizi
Mercaptopurin Susu Bioavailabilitas Mengobati jenis kanker tertentu,
sapi absolut seperti leukemia limfositik akut
Interaksi Obat Dg Protein
Obat Zat Interaksi Fungsi Obat
Gizi
Golongan obat br Makanan Menurunkan jumlah ntuk meredakan gejala akibat
onkodilator (Teof  rendah  efek obat penyempitan saluran pernapasan
ilina, albuterol, e protein 
pineprin)
Interaksi Obat Dg Protein
Obat Zat Gizi Interaksi Fungsi Obat
Golongan obat br Makanan r Menurunkan jumlah ef ntuk meredakan gejala akibat
onkodilator (Teofi endah  ek obat penyempitan saluran
lina, albuterol, ep protein pernapasan
ineprin)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai