&
FARMAKODINAMIK
Oleh:
Taufan Arif, S.Kep., Ns., M.Kep
THREE BASIC AREAS OF
PHARMACOLOGY
FARMASETIK
FARMAKOKINETIK
FARMAKODINAMIK
FARMASETIK
Sekitar 80% obat diberikan melalui mulut: oleh karena itu, farmasetik
adalah fase pertama dari kerja obat. Dalam saluran gastrointesinal, obat-
obat perlu dilarutkan agar dapat diabsorbsi.
Fase
Disintegrasi
Farmasetik
Fase
Disolusi
Obat
Lintas 1
Presistemik
Hepar Usus
Lintas 2
Sistemik Arteri Hepatica
V Seluruh Tubuh
nI Vena Arteri
t i ka
n
Su Suntikan IM
Ginjal
DISTRIBUSI & METABOLISME OBAT
Pharmacokinetics: Metabolisme
Proses perubahan struktur kimia obat yg terjadi dalam tubuh dan dikatalis
oleh enzim
Tempat Utama: hati
Setelah obat di absorbsi dan didistribusikan ke tempat kerjanya, obat di
metabolisme menjadi bentuk tidak aktif dan di ubah menjadi zat yang larut dalam
air sehingga dapat di ekskresi (biotransformasi)
Molekul obat dirubah menjadi lebih polar shg mudah larut dlm air dan mudah
diekskresi melalui ginjal
Umumnya obat menjadi inaktif shg metabolesme sangat berperan dlm mengakhiri
kerja obat
WAKTU PARUH
WAKTU PARUH ( t ½ ) : WAKTU YG DIBUTUHKAN OLEH SEPARUH KONSENTRASI OBAT
UNTUK DIELIMINASI
EXP: bila waktu paruh 650 mg aspirin adalah 3 jam, tentukan dlm waktu berapa jam obat tersebut
dieliminasi seluruhnya dari tubuh:
3 jam 1 : 325 mg
3 jam 2 : 162.5 mg
3 jam 3 : 81.25 mg
3 jam 4 : 40.625 mg
3 jam 5 : 20. 3125 mg
3 jam 6 : 10.15.. Mg
3 jam 7 : 5.75 mg dst
Pharmacokinetics: Ekskresi
MEC
T0 T1 T2 T3 T
Beta 2 receptors
Located primarily in the lungs
Dilated bronchioles and blood vessels
Relax smooth muscles
Antialergi
Efek Primer:
Antihistamin
difenhidramin Antiradang
(Benadryl)
Efek
Sekunder: Mengantuk
Menekan SSP
PERBEDAAN FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK
EFEK OBAT
1. Efek terapeutik : Merupakan respon fisiologis obat yang diharapkan atau yang diperkirakan timbul
2. Efek samping : Efek sekunder yang tidak diinginkan, biasanya dapat diprediksi. Mungkin tidak
berbahaya atau bahkan menimbulkan cedera
3. Efek toksik
Minum obat dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama, obat
terakumulasi dalam darah akibat kerusakan metabolisme atau ekskresi
4. Reaksi idiosinkratik
Timbulnya efek yang tidak diperkirakan, meliputi klien bereaksi
berlebihan, tidak bereaksi atau bereaksi tidak normal terhadap obat
EFEK OBAT
5. Reaksi alergi
Reaksi antigen antibodi yang terjadi pada individu yang
pernah terpapar obat sebelumnya dan tubuh membentuk
antibodi melawan obat tersebut.
Manifestasinya bisa ringan (skin rash, urticaria, sakit kepala,
mual, muntah) dan berat (anaphilaksis)
EFEK OBAT
6. Toleransi obat
Terjadi pada seseorang yang mempunyai respon fisiologis
rendah terhadap obat dan memerlukan peningkatan dosis untuk
mencapai efek terapeutik
Contoh ; opiat : menghilangkan nyeri
- morphine
TERIMA KASIH