Anda di halaman 1dari 7

BIOLOGI

Nama : Setiawan Amrullah


Kelas : XI IPA 1
NIS : 4770
Pertemuan : 17

Uji Kompetensi
I. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang benar.

1. Zat antimikroba yang secara alamiah terkandung dalam air mata, urine, dan keringat
adalah…
A. Interferon
B. Antibody
C. Komplemen
D. Lisozim
E. Antigen
Jawaban :
D. Lisozim

2. Interferon merupakan protein yang dapat disintesis oleh sel-sel tubuh sebagai respons
terhadap infeksi…
A. Bakteri
B. Cacing
C. Jamur
D. Protozoa
E. Virus
Jawaban :
E. Virus

3. Seseorang yang pernah menderita penyakit cacar saat masih kecil, kemungkinana besar
tidak dapat terserang penyakit cacar yang sama karena…
A. Tubuh telah mendapatkan imunitas pasif alami
B. Sistem imunutas telah membentuk antibodi
C. Tubuh telah menghasilkan antibiotik
D. Terjadi aglutinasi terhadap virus peneyebab cacar
E. Mendapatkan vaksinasi saat terserang cacar pertama kali
Jawaban :
B. Sistem iminutas telah membentuk antibody

4. Penyakit poliomyelitis pada anak-anak dapat dicegah dengan pemberian vaksin…


A. DPT
B. BCG
C. Sabin
D. TFT
E. MMR
Jawaban :
C. Sabin
5. Pemberian ASI (air susu ibu) kepada bayinya merupakan usaha untuk meningkatkan
imunitas secara…
A. Aktif buatan
B. Aktif alami
C. Pasif buatan
D. Pasih alami
E. Tradisional
Jawaban :
D. Pasif alami

6. Antibodi dari ibu yang menembus plasenta dan dapat memberikan imunitas pada bayi yang
baru lahir adalah…
A. IgA
B. IgD
C. IgE
D. IgG
E. IgM
Jawaban :
D. IgG

7. Perhatikan gambar ikatan antibod-antigen berikut.

Bagian yang ditunjukkan oleh label X adalah…


A. Antibodi
B. Antigen
C. Epitop
D. Hapten
E. Komplemen
Jawaban :
A. Antibodi

8. Cara menginaktivasi antigen seperti pada gambar berikut disebut…

A. Fiksasi komplemen agar mudah difagositosis


B. Aktivasi sistem komplemen agar mudah dikenali
C. Aglutinasi (penggumpalan) agar mudah dicerna
D. Presipitasi (pengendapan) agar mudah dibuang
E. Netraliasasi agar tidak berbahaya
Jawaban :
E. Netraliasasi agar tidak berbahaya
9. Sel yang tidak terlihat dalam respons umunitas adalah…
A. Limfosit B
B. Limfosit T
C. Makrofag
D. Eritrosit
E. Sel NK
Jawaban :
D. Eritrosit

10. Untuk menyembuhkan luka akibat gigitan ular dengan cepat, sebaiknya digunakan…
A. Antibiotik
B. Vaksinasi
C. Antibodi
D. Alkohol
E. Minyak ular
Jawaban :
C. Antibodi

11. Jenis sel dan fungsinya dalam respons imunisasi yang paling benar adalah…
A. Sel T penolong menghancurkan sel tertentu
B. Limfosit B memfagositosis antigen
C. Sel T sitotoksik menyekresikan antibiotik
D. Makrofag memproduksi antibodi
E. Sel B memori berperan dalam respons imunitas sekunder
Jawaban :
E. Sel B memori berperan dalam respons imunitas sekunder

12. Pada respons kekebalan humoral, antibodi dihasilkan oleh…


A. Sel T penolong
B. Limfosit B
C. Sel T sitotosik
D. Makrofag
E. Trombosit
Jawaban :
B. Limfosit B

13. Sistem pertahanan tubuh tidak dipengaruhi oleh factor…


A. Usia
B. Keturunan
C. Nutrisi
D. Stres
E. Pekerjaan
Jawaban :
E. Pekerjaan
14. Mengonsumsi obat-obatan sembarangan dapat mengakibatkan reaksi alergi pada kulit dan
kelenjar mukosa yang sangat berbahaya, bahkan dapat menyebabakan kematian. Penyakit
tersebut adalah…
A. Syndrome Down
B. Addison
C. Sindrom Steven Johnson (SSJ)
D. Artritis rematoid
E. Grave (hipertiroidism)
Jawaban :
C. Sindrom Steven Johnson (SSJ)

15. Gangguan sistem imunitas ditandai dengan melemahkan kekebalan tubuh sehingga
menjadi rentan terhadap penyakit opotunistik. Hal tersebut dialami ileh penderita…
A. AIDS
B. Malaria
C. Anemia pernisiosa
D. Diabetes melitus
E. Lupus
Jawaban :
A. AIDS

II. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.

1. Faktor-faktor apakah yang dapat menurunkan kekebalan tubuh?


Jawaban:
 Genetik (keturunan), yaitu kerentanan terhadap penyakit secara genetik.
Contohnya, seseorang dengan riwayat keluarga diabetes mellitus akan berisiko
menderita penyakit tersebut dalam hidupnya.
 Fisiologis, melibatkan fungsi organ-organ tubuh. Contohnya, berat badan yang
berlebihan dapat menyebabkan sirkulasi darah kurang lancar sehingga meningkatkan
kerentanan terhadap penyakit.
 Stres, dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh karena melepaskan hormon
seperti neuroendokrin, glukokortikoid, dan katekolamin. Usia, dapat meningkatkan
atau menurunkan kerentanan terhadap penyakit tertentu.
 Hormon, bergantung pada jenis kelamin. Wanita memproduksi hormon estrogen
yang meningkatkan sintesis IgG dan IgA sehingga menjadi lebih kebal terhadap
infeksi daripada pria. Sementara itu, pria memproduksi androgen yang bersifar
memperkecil risiko penyakit autoimun, sehingga penyakit autoimun lebih sering
dijumpai pada wanita.
 Olahraga, jika dilakukan secara teratur akan membantu meningkatkan aliran darah
dan membersihkan tubuh dari racun. Namun, olahraga yang berlebihan
meningkatkan kebutuhan suplai oksigen sehingga memicu timbulnya radikal bebas
yang dapat merusak sel-sel tubuh.
 Tidur, jika kekurangan akan menyebabkan perubahan pada jaringan sitokin yang
dapat menurunkan imunitas seluler sehingga kekebalan tubuh menjadi melemah.
 Nutrisi, seperti vitamin dan mineral diperlukan dalam pengaturan sistem imunitas.
DHA (docosahexaenoic acid) dan asam arakidonat memengaruhi maturase
(pematangan) sel T. Protein diperlukan dalam pembentukan imunoglobulin dan
komplemen. Namun, kadar kolesterol yang tinggi dapat memperlambat proses
penghancuran bakteri oleh makrofag.
 Pajanan zat berbahaya, contohnya bahan radioaktif, pestisida, rokok, minuman
beralkohol, dan bahan pembersih kimia, mengandung zat-zat yang dapat menurunkan
imunitas.
 Racun tubuh, yatiu sisa metabolisme. Jika racun ini tidak berhasil dikeluarkan dari
tubuh, akan mengganggu kerja sistem imunitas.
 Penggunaan obat-obatan, terutama penggunaan antibiotik yang berlebihan atau
teratur, menyebabkan bakteri lebih resisten sehingga ketika bakteri menyerang lagi,
sistem kekebalan tubuh akan gagal melawannya.

2. Jelaskan usaha-usaha untuk meningkatkan kekebalan tubuh.


Jawaban :
 Rutin berolahraga
Disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari, untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi. Salah satu olahraga yang murah dan
mudah untuk dilakukan adalah berjalan kaki. Tak hanya di luar rumah, olahraga atau
aktivitas fisik juga bisa dilakukan di dalam rumah.
 Hindari rokok dan alkohol
Paparan asap rokok dan alkohol secara berlebih dapat merusak sistem kekebalan
tubuh. Perokok memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi paru, seperti bronkitis
dan pneumonia. Sementara untuk perokok yang juga pecandu alkohol, risiko untuk
terkena infeksi paru akan semakin besar.
 Hindari stres
Stres yang tidak terkendali bisa meningkatkan produksi hormon kortisol. Dalam
jangka panjang, peningkatan hormon kortisol dapat mengakibatkan penurunan fungsi
kekebalan tubuh. Anda perlu mengelola stres dengan baik untuk menghindari
penurunan fungsi kekebalan tubuh.
 Tidur yang cukup
Tidur juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh karena dengan tidur tubuh akan
diistirahatkan dan akan kembali segar bugar seperti semula. Orang yg memiliki
waktu tidur cukup akan lebih kebal terhadap serangan penyakit.
 Tidak kekurangan cairan
Menghindari dehidrasi juga menjadi salah satu cara menjaga kekebalan
tubuh,pastikan meminum air putih minimal 2 liter/hari agar cairan tubuh yg hilang
dapat terganti.
 Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihan juga sangat penting,misalkan cuci tangan sebelum makan atau
menjaga lingkungan disekitar kita tetap bersih juga perlu agar tubuh kita tidak mudah
terserang penyakit.
 Makan makanan yang bergizi
Perbanyak makan makanan yang bergizi seperti buah dan sayur juga terbukti ampuh
untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Buah dan sayur banyak mengandung vitamin
& mineral yg sangat diperlukan oleh tubuh.
 Melakukan program imunisasi
Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit
infeksi yang dapat terjadi karena kurangnya kekeban tubuh. Imunisasi biasanya
dilakukan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh melalui suntikan atau
diteteskan melalui mulut.
3. Apakah perbedaan pertahanan nonspesifik dengan pertahanan spesifik?
Jawaban :
No Objek Pembeda Pertahanan Nonspesifik Pertahanan Spesifik
(Alamiah)
1. Mekanisme kerja Cepat Lebih lambat
2. Waktu respons Menit hingga jam, selalu Dalam hitungan hari,
siap tidak siap sampai
terpajan alergen.
3. Pajanan (kontak dengan Tidak perlu Harus ada pajanan
antigen) sebelumnya
4. Respons memori Tidak ada Memori menetap, repons
lebih baik pada infeksi
serupa berikutnya
5. Resistensi Tidak berubah oleh infeksi Membaik oleh infeksi
berulang
6. Sasaran reaksi Pada umumnya efektif Spesifik terhadap
terhadap semua mikroba mikroorganisme yang
sudah dikenali
sebelumnya
7. Protein darah Komplementer Limfosit
8. Komponen cairan darah Banyak peptida antimikroba Antibodi
dan protein

4. Apakah berbedaan respons imunitas humoral dengan respon imunitas seluler?


Jawaban :

No Perbedaan Respons Imunitas Respons Imunitas Seluler


Humoral
Ekstraseluler Intraseluler
1. Jenis mikroorganisme Mikroorganisme Mikroorganisme Mikroorganisme
(antigen) ekstraseluler ekstraseluler yang Intraseluler
difagositosis oleh (misalnya virus)
makrofag yang berkembang
(misalnya bakteri) biak di dalam sel
terinfeksi
2. Respons limfosit Sel B Sel T helper Sel T sitotoksik
3. Mekanisme efektor Antibodi mencegah Makrofag yang CTL
dan funfsi infeksi dan teraktivasi memusnahkan sel
menyingkirkan memusnahkan terinfeksi dan
mikroorganisme mikroorganisme menyingkirkan
ekstraseluler yang dimakan sumber infeksi

5. Tuliskan jenis-jenis sel T dan peranannya dalam respons imunitas.


Jawaban :
 Sel T memori mampu berproliferasi dengan cepat untuk melawan infeksi yang
mungkin terulang Kembali.
 Sel T efektor :
1) Sel T sitotoksik (sel T pembunuh, CTL = cytotoxic T lymphocytes), untuk
mengenali dan menghancurkan sel yang memperlihatkan antigen asing pada
permukaannya. Sel ini juga dapat mengenali antigen MHC (major
histocompatibility complex) kelas I yang ditemukan pada semua permukaan
sel berinti.
2) Sel T penolong (helper), tidak berperan langsung dalam pembunuhan sel,
tetapi berfungsi mengenali antigen MHC kelas II yang hanya ditemukan pada
jenis sel tertentu, terutama sel-sel yang menelan antigen asing, seperti sel B
dan makrofag.
3) Sel T supresor, setelah diaktivasi oleh sel T penolong akan menekan sel B
dan sel T.

Anda mungkin juga menyukai