NAMA KELOMPOK :
1. Apa saja jenis – jenis penyakit terkait disfungsi imun? (Pertanyaan dari Ni
Luh Made Ariska Maha Dewi).
Jawaban :
Jenis – jenis penyakit terkait disfungsi imun antara lain :
a. Alergi : reaksi system kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang
dianggap asing, baik berbahaya ataupun tidak.
b. Ketidakcocokan Rhesus : terjadi ketika Ibu memiliki rhesus negatif
dan janin meiliki rhesus positif. Rhesus/factor rhesus tersebut
merupakan kadar protein khusus alias antigen D (anti-D) yang
berada di permukaan sel darah merah.
c. Defesiensi system imun : muncul ketika lebih satu komponen
system imun tidak aktif.
d. Penolakan terhadap organ transplan : bisa terjadi kapan saja, saat
tubuh melakukan transplantasi organ. Salah satu contohnya usai
menjalani transplantasi hati, obat imunosup relan memang harus
diberikan pada pasien untuk mengurangi efek penolakan tubuh
terhadap organ baru dipasang.
e. Lupus : penyakit peradangan kronis yang disebabkan oleh system
imun/kekebalan tubuh yang menyerang sel, jaringan, dan organ
tubuh sendiri.
f. Sclerosis : penyakit progresif yang muncul akibat system
kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang selaput pelindung
saraf (mielin) dalam otak dan saraf spinal.
g. Gerves : jenis gangguan pada system kekebalan tubuh yang
menjadi penyebab umum produksi tiroid berlebih.
h. Anemia perniklus : kondisi terjadi apabila jumlah sel darah merah
rendah.
i. Arthritis rematoid : peradangan sendi akibat system kekebalan
tubuh yang menyerang jaringannya sendiri.
2. Apa yang dimaksud dari reaksi silang dalam interaksi antigen dan
antibodi? Sertakan contohnya! (Pertanyaan dari Putu Devi Urbayanti)
Jawaban :
Reaksi antigen-antibody adalah interaksi kimia spesifik antara antibodi
yang dihasilkan oleh sel B dan antigen selama reaksi imun. Reaksi ini
merupakan reaksi mendasar dalam tubuh, membuat tubuh dilindungi dari
molekul asing yang kompleks, seperti pathogen dan racun kimianya.
Dalam darah, antigen terikat oleh antibodi secara khusus dan dengan
afinitas tinggi untuk membentuk kompleks antigen-antibodi(kompleks
imun). Kompleks imun kemudian diangkut ke sistem seluler untuk
dihancurkan atau dinonaktifkan.
3. Apa contoh dari imunitas pasif? (Pertanyaan dari Komang Ayu Indriyani)
Jawaban :
Imunitas pasif akan dibagi menjadi 2 jenis yaitu meliputi:
1.Imunitas pasif alami, yaitu manusia akan dimasuki oleh antibody yang
berasal dari luar tubuhnya dengan cara alami, misalnya melalui plasenta
dan ASI
2.Imunitas pasif buatan, yaitu manusia akan dimasuki oleh antibody yang
berasal dari luar tubuhnya dengan cara buatan yaitu disuntik dengan serum
atau antibody dari individu lainnya
4. Apa saja macam – macam antigen berdasarkan spesifisitasnya?
(Pertanyaan dari Ni Gusti Ayu Riana Putri)
Jawaban :
1. Heteroantigen adalah antigen yang disuplai dengan banyak spesies
2. Xenoantigen adalah antigen yang diberikan dengan spesies tertentu
3. Alloantigen adalah antigen yang diberikan dengan satu spesies
4. Antigen Organik Spesifik adalah antigen yang diberikan dengan
organ tertentu
5. Autoantigen adalah antigen yang berasal dari diri sendiri
5. Apa perbedaan utama antara imunitas bawaan dan imunitas adaptif?
(Pertanyaan dari Ni Putu Putri Damayanti)
Jawaban :
Perbedaan utama imunitas bawaan dan imunitas adaptif :
a. Definisi :
A. Imunitas bawaan ( resistensi terhadap infeksi mikroba yang
dimiliki seseorang berdasarkan susunan genetiknya ).
B. Imunitas adaptif ( perlawanan yang diperoleh sesorang
selama hidupnya ).
b. Pengklasifikasian :
A. Imunitas bawaan diklasifikasikan menjadi kekebalan
spesifik dan non-spesifik.
B. Imunitas adaptif diklasifikasikan ke dalam kekebalan aktif
dan pasif.
c. Pengaturan :
A. Imunitas bawaan diatur melalui fagosit (makrofag dan
neutrophil) dan sel – sel pembunuh alami.
B. Imunitas adaptif diatur melalui limfosit.
6. Apa saja langkah pencegahan yang dapat kita lakukan agar terhindar dari
penyakit – penyakit terkait disfungsi imunitas? (Pertanyaan dari Kadek Sri
Chandra Dewi)
Jawaban :
Langkah – langkah pencegahan yang dapat kita lakukan agar terhindar dari
penyakit terkait disfungsi imunitas :
a. Penggunaan masker saat keluar rumah.
b. Menggunakan pakaian tertutup jika sedang terinfeksi alergi.
c. Makan makanan yang sehat dan bergizi.
d. Hindari merokok.
e. Penggunaan tabir surya pada saat melakukan kegiatan di luar
ruangan.
f. Olahraga yang teratur.
g. Kurangi stress.
h. Perbanyak istirahat.
7. Apa yang dimaksud dengan imun non-spesifik? (Pertanyaan dari Dian
Yulianti).
Jawaban :
Sistem imunitas non-spesifik seringkali disebut juga sebagai pertahanan
tubuh bawaan. Disebut pertahanan tubuh bawaan karena sistem imunitas
nonspesifik ini merupakan garis utama tubuh yang pertama dalam
melawan semua patogen yang masuk ke tubuh kita. Sistem pertahanan
tubuh bawaan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya peradangan setelah
adanya luka atau infeksi pada tubuh kita.
Sel PMN merupakan fagosit yang predominan dalam sirkulasi dan selalu
tiba di lokasi infeksi lebih cepat dari sel lain, karena sel PMN tertarik oleh
sinyal kemotaktik yang dikeluarkan oleh bakteri, sel PMN lain,
komplemen atau makrofag lain, yang lebih dahulu tiba di tempat infeksi.
Sel PMN sangat peka terhadap semua faktor kemotaktik.
- Hemolysis
Sel darah merah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Sel darah merah
mengandung metaloprotein yang mengandung zat besi yang disebut
hemoglobin untuk proses ini. Molekul hemoglobin terletak di dalam sel
darah merah. Penghancuran sel darah merah menyebabkan pelepasan
hemoglobin dari sel darah merah ke plasma darah. Proses ini dikenal
sebagai hemolisis. Beberapa bakteri menghasilkan enzim yang disebut
hemolisin, yang mengkatalisasi pemecahan sel darah merah. Hemolisis
ada dalam tiga jenis; alfa hemolisis, beta hemolisis, dan gamma hemolisis.
Dalam alfa hemolisis, sel-sel darah merah dan sebagian rusak sementara di
beta hemolisis, sel-sel darah merah benar-benar rusak.
8. Apa yang membedakan kekebalan bawaan(non spesifik) dengan kekebalan
adaptif(spesifik)? Beserta contohnya! (Pertanyaan dari A.A Istri Ngurah
Bintang Debianti)
Jawaban :
1. Kekebalan bawaan (non spesifik).
Sistem kekbalan bawaan atau diseut juga dengan sistem kekebalan
tubuh spesifik yaitu sistem pertahanan tubuh yang peka terhadap
patogen tertentu yang sudah masuk kedalam tubuh manusia setelah
melewati sistem pertahanan non spesifik. Contoh pertahanan tubuh
spesifik adalah lapis tiga yaitu limfosit B dan T serta antibodi.
2. Kekebalan adaptif (spesifik).
Sistem kekbalan tubuh adaptaif atau disebut juga dengan sistem
kekebalan tubuh non spesifik merupakan sistem kekebalan tubuh
yang terdiri dari sel-sel yang sangat khusus yaitu sel T limfosit
yang berasal dari timus dan diturunkan sel limfosit B yang berasal
sumsum tulang. Sel-sel ini mampu mengenali antigen asing yang
berbeda dalam cara yang sangat tepat dan memiliki kapasitas untuk
menghasilkan memori imunologi, sehingga memungkinkan
pengenalan patogen yang telah ditemukan sebelumnya. Contoh
sistem kekebalan adaptif adalah orang yang sudah pernah terkena
cacar, tidak akan terjangit penyakit ini untuk ke dua kalinya.
9. Apa yang terjadi jika sistem imunitas adaptif di dalam tubuh tidak
bekerja? (Pertanyaan dari Ni Putu Gita Maharani)
Jawaban :
Sistem imun ini terbentuk setelah mendapatkan vaksinasi atau saat tubuh
terancam penyakit. Sistem imun adaptif membangun berbagai antibodi
yang mampu membedakan berbagai jenis patogen. Yang terjadi jika
imunitas adaptif tidak bekerja di dalam tubuh maka kita akan mudah
terserang berbagai penyakit.
10. Darimana imunitas alami diperoleh? (Pertanyaan dari Ni Kadek Setyawati)
Jawaban :
Kekebalan aktif alami merupakan kekebalan tubuh yang diperoleh tubuh
setelah seseorang sembuh dari serangan suatu penyakit sehingga menjadi
kebal terhadap penyakit tersebut. Misalnya orang yang telah terkena cacar
tidak akan terkena cacar untuk yang kedua kalinya.