Anda di halaman 1dari 3

Tugas Metode Pengukuran Menggunakan Satnav

Oleh: Farhan Ryan 1806197802

GNSS (Global Navigation Satellite System) merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang
dikembangkan oleh beberapa negara, seperti GPS (Global Positioning System) dari Amerika Serikat,
GLONASS dari Rusia, BeiDou dari China dan GALILEO dari Eropa. Sistem ini dapat memerikan informasi
mengenai posisi tiga dimensi dan ditambah dengan informasi waktu. Tidak terbatas oleh kedua hal
tersebut, penggunaan teknologi GNSS dapat digunakan untuk mengetahui keadaan meteorologi
(troposfer dan ionosfer), deformasi, dan banyak hal turunan lainnya. Hingga saat ini cukup banyak
metoda penentuan posisi menggunakan teknologi GNSS. Metode pengukuran GNSS secara umum dibagi
menjadi dua yaitu Metode Absolut dan Diferensial. Metode Diferensial kemudian dibagi lagi menjadi
dua yaitu Post-Processing dan Real-Time.

1. Metode Absolut

Menentukan posisi hanya berdasarkan pada satu pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian posisi
dalam beberapa meter (tidak berketelitian tinggi) dan umumnya hanya diperuntukan bagi keperluan
Navigasi. Posisi ditentukan dalam sistem WGS-84 (terhadap pusat massa bumi) dan titik yang ditentukan
posisinya bisa diam (static) maupun bergerak (kinematik).

2. Metode Relatif atau Diferensial

Menentukan posisi dengan menggunakan minimal dua buah receiver, satu ditempatkan pada titik yang
telah diketahui koordinatnya. Posisi titik ditentukan relatif terhadap monitor station. Monitor Station
dipasang pada lokasi tertentu dimuka bumi dan secara terus-menerus menerima sinyal dari satelit
dalam jangka waktu tertentu dijadikan sebagai referensi bagi yang lainnya. Konsep dasarnya adalah
differencing process yang dapat mengeliminir atau mereduksi efek-efek dari beberapa kesalahan dan
bias. Efektivitas dari differencing process sangat tergantung pada jarak antara monitor station dengan
titik yang akan ditentukan posisinya (semakin pendek semakin efektif). Titik yang ditentukan posisinya
bisa diam (statik) maupun bergerak (kinematik). Ketelitian posisi yang diperoleh bervariasi dari tingkat
menengah sampai tinggi. Aplikasi utamanya untuk survei pemetaan, survei geodesi, maupun navigasi
berketelitian tinggi.

2.1. Metode Diferensial Post-Processing

Metode ini memerlukan waktu untuk memproses data yang dikoleksi pada sesuatu benda yang bergerak
dan data yang dikoleksi pada monitor station pada durasi dan epok yang sama, kemudian datanya diolah
dengan menggunakan aplikasi lunak untuk menentukan besar vektor base line serta posisi relatif
terhadap sistem koordinat tertentu. Metode Post-Processing dibagi menjadi:

 Metode Statik

Metode survei GNSS dengan waktu pengamatan yang relatif lama (beberapa jam) di setiap titiknya.
Dengan catatan titik-titik yang akan ditentukan posisinya diam (tidak berpindah tempat)

 Rapid Statik

Penentuan posisi dengan metode Rapid Statik menggunakan dua alat receiver dimana satu diam dan
satu bergerak-gerak berpindah dari satu titik ke titik lainnya tetapi dengan waktu okupasi pada titik
tersebut cukup singkat yaitu antara 5 – 10 menit.

 Stop and Go

Metode yang dilakukan dengan receiver GNSS yang bergerak dari satu titik ke titik lainnya, tetapi selama
perjalanan dari satu titik ke titik lainnya receiver tetap melakukan koleksi data.

 Pseudo Kinematik

Penentuan posisi dengan metode ini menerapkan dua sesi okupasi data pada titik yang sama secara
singkat (5 menit), dengan perbedaan satu sesi dengan lainnya kurang lebih 1 – 2 jam.

 Kinematik

Metode ini dipakai untuk menentukan posisi dan kecepatan sesuatu benda yang bergerak seperti
pesawat terbang dan kapal laut. Metode ini dapat dilakukan secara RTK atau Post-Processing.

2.2. Real Time Kinematik (RTK)

Metode ini langsung menghasilkan data koordinat posisi dan kecepatan sesuatu benda yang bergerak
secara langsung pada saat diukur
Daftar Pustaka

18 Maret 2017. Pelatihan Penentuan Posisi Menggunakan Teknologi GNSS Tingkat Lanjut.
Dikutip 1 Oktober 2019. Dari: https://geodesy.gd.itb.ac.id/2017/03/18/pelatihan-penentuan-
posisi-menggunakan-teknologi-gnss-tingkat-lanjut/
www.kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Prinsip-Penentuan-Posisi-dgn-GPS.pdf

SNI 19-6724-2002 Jaring Kontrol Horizontal

Anda mungkin juga menyukai