MS-06
Pemetaan Dijital – GNSS#2
nurhakim@ulm.ac.id
setelah pengamatan (post process), keandalan dan ketelitian yang diperoleh cukup tinggi
yaitu di orde milimeter sampai centimeter, dan biasanya digunakan untuk penentuan titik-
titik kontrol survey pemetaan maupun survey geodetik
Metode & Penentuan Posisi
Metode Pengukuran Statik
nurhakim@ulm.ac.id
Metode & Penentuan Posisi
pengamatan diferensial secara realtime diperlukan komunikasi data antara stasiun referensi
dengan receiver yang bergerak. Penentuan posisi kinematik secara teliti memerlukan penggunaan
data phase dengan penentuan ambiguitas phase secara on-the-fly. Penggunaan metode kinematik
biasanya dilakukan untuk navigasi, pemantauan (surveilance), guidance, fotogrametri, airborne
gravimetry, survei hidrografi dan lain-lain.
Metode & Penentuan Posisi
Metode Pengukuran Kinematik
nurhakim@ulm.ac.id
Metode & Penentuan Posisi
GNSS diam beberapa saat di titik tersebut. Perlu diperhatikan ambiguitas phase pada titik
awal harus ditentukan sebelum alat GNSS rover bergerak, untuk mendapatkan tingkat
ketelitian berorde centimeter.
Metode & Penentuan Posisi
untuk inisialisasi lagi kemudian baru bergerak. Dasar Penentuan Posisi : Differensial Positioning. Trajectori dari
moving receiver antar titik tidak diperlukan meskipun teramati. Diperlukan Software khusus untuk pengolahan
datanya. Untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik maka : Geometri satelit harus baik, tingkat bias dan
kesalahan rendah dan tidak ada/dihindari multipath. Penentuan posisi bisa dilaksanakan secara real time atau
post prosessing. Cocok untuk penentuan posisi yang memiliki jarak relatif dekat contoh : Persawahan,
perkebunan dan padang peternakan.
Metode & Penentuan Posisi
Metode Pengukuran Stop and Go
nurhakim@ulm.ac.id
Metode & Penentuan Posisi
Receiver yang ada di base dan rover station harus selalu memperoleh signal GNSS selama
melakukan pengukuran, korekasi diferensial dipancarkan dari base station ke rover station
menggunakan fasilitas RTCM. Survei GNSS untuk pengamatan RTK sangat sering digunakan
untuk pekerjaan mapping hingga saat ini,
Metode & Penentuan Posisi
Metode Pengukuran RTK (Real Time Kinematic)
nurhakim@ulm.ac.id
Survei Dengan GNSS
nurhakim@ulm.ac.id
Survei Dengan GNSS
PERENCANAAN (Peralatan survey, geometri dan strategi pengamatan)
nurhakim@ulm.ac.id
Survei Dengan GNSS
PERENCANAAN (Peralatan survey, geometri dan strategi pengamatan)
nurhakim@ulm.ac.id
Survei Dengan GNSS
PERENCANAAN (Peralatan survey, geometri dan strategi pengamatan)
nurhakim@ulm.ac.id
Survei Dengan GNSS
PERENCANAAN (Peralatan survey, geometri dan strategi pengamatan)
nurhakim@ulm.ac.id
Survei Dengan GNSS
PERENCANAAN (Peralatan survey, geometri dan strategi pengamatan)
nurhakim@ulm.ac.id
Survei Dengan GNSS
PERENCANAAN (Peralatan survey, geometri dan strategi pengamatan)
nurhakim@ulm.ac.id
Survei Dengan GNSS
PENGUMPULAN DATA SURVEY GNSS (Persiapan, pengukuran, pasca pengukuran)
nurhakim@ulm.ac.id
Survei Dengan GNSS
PENGOLAHAN DATA SURVEI (Pengolahan baseline, perataan jaringan, transformasi datum & koordinat)
nurhakim@ulm.ac.id
Beberapa kelebihan GNSS Geodetik
1. Tingkat Ketelitian Tinggi.
2. Mempunyai Sistem Koordinat
3. Penentuan Lokasi Lebih Cepat
4. Mekanisme Kerja Tersistematik
5. Dapat dilaksanakan stiap waktu tanpa tergantung pada cuaca dan waktu
6. Posisi yang ditetakan oleh GNSS / GNSS mengacu pada suatu datum global yang
relative sangat cermat (WGS84)
7. Gratis
nurhakim@ulm.ac.id
8. Celah untuk memanipulasi data / informasi pengukuran GNSS / GNSS lebih susah
disbanding dengan cara teresteris
9. dll
Keterbatasan,Kesalahan, Bias
Keterbatasan
1. Tidak boleh ada penghalang antara receiver dengan satelit
2. Komponen tinggi yang dihasilkan adalah tinggi dengan acuan ellipsoid
3. Perlu proses yang relative tidak mudah untuk menganalisa data
Jika menggunakan Antena radio, maka diusahakan sebelum pengukuran, frekwensi radio
di base dan rover sudah disamakan terkebih dahulu. Antenna radio hanya mampu
memancarkan sinyal sejauh 3 km saja (Jika lebih jauh maka bisa digunakan alat
repeater)
GNSS RTK Terdiri atas apa saja?
Setiap pengukuran koordinat menggunakan metode RTK, harus menggunakan minimal 2
buah alat GNSS yang memiliki fungsi sebagai :
BASE
Alat GNSS Tidak digerakkan posisinya (diam). Base didirikan diatas titik yang sudah diketahui secara pasti
nilai koordinatnya (misal: didirikan diatas titik Orde 0 BIG) dan koordinat titik bakosurtanal tersebut
diinputkan dalam alat GNSS base.
ROVER
Pada alat GNSS yang berfungsi sebagai Rover, Posisi GNSS dapat digerakkan sesuai dengan detil yang
diinginkan oleh surveyor (misal pada pengukuran persil tanah, maka rover didirikan pada pojok pojok
bidang tanah) Yang menghubungkan antara base dan rover adalah SInyal radio. Sinyal radio berfungsi
untuk memancarkan nilai koreksi dari base ke rover. Saat ini, sinyal radio bisa dipancarkan menggunakan
berbagai macam cara yaitu menggunakan Antena radio, GSM, ataupun sinyal internet.
nurhakim@ulm.ac.id
Jika menggunakan Antena radio, maka diusahakan sebelum pengukuran, frekwensi radio di base dan
rover sudah disamakan terkebih dahulu. Antenna radio hanya mampu memancarkan sinyal sejauh 3 km
saja (Jika lebih jauh maka bisa digunakan alat repeater)
GNSS RTK Terdiri atas apa saja?
BASE
ROVER
nurhakim@ulm.ac.id
GNSS RTK Terdiri atas apa saja?
3. Tribrach (penyangga base)
4. Handle Data Collector
5. Meteran
6. Booster
7. Baterai
8. Data Collector
9. Antena Internal
10. Antena Eksternal
11. Kabel Antena
12. Kabel Power booster
nurhakim@ulm.ac.id
13. Tripod
14. Tiang Antena
15. Tiang Rover
16. Aki
Catatan : bentuk fisik dari peralatan / perengkaan GNSS / GNSS Geodetik (tergnatung Merek dan Tipe)
Beberapa ‘Pemain’
• Leica Geosystems : https://leica-geosystems.com/products/gnss-systems
• NavCom Technology : https://www.navcomtech.com/en/
• NovAtel : https://novatel.com/
• Septentrio : https://www.septentrio.com/en
• Sokkia : https://eu.sokkia.com/products/gnss-systems
• Topcon : https://www.topconpositioning.com/gb/gnss-network-solutions
• Trimble : https://www.trimble.com/
nurhakim@ulm.ac.id
https://www.gim-international.com/content/article/geodetic-GNSS
Pengenalan Unit
Contoh : Trimble GNSS Geodetik R4
nurhakim@ulm.ac.id
Pengenalan Unit
Fitur Trimble GNSS Geodetik R4
Receiver Trimble R4 memiliki fitur sebagai berikut :
Memiliki teknologi yang dinamakan Trimble R-track technology, yang
mengkombinasikan Trimble Maxwell 6 Custom Survey GNSS chip dengan 220
channels dan memungkinkan receiver untuk melacak sinyal satelit sebagai berikut :
GNSS: L1 C/A, L1C, L2C, L2E
GLONASS: L1 C/A, L1P, L2 C/A, L2P, L3 (optional)
Galileo: E1, E5A, E5B (optional)
nurhakim@ulm.ac.id
Hasil positioning di setiap rover station akan dapat diperoleh secara real time maupun post
processed
InaCORS
Indonesia Continuously Operating Reference Station
adalah Continuously Operating Reference Station (CORS) yang dikelola oleh Badan
Informasi Geospasial sebagai stasiun pengamatan geodetic tetap/kontinu.
Berkembangnya CORS di Indonesia tidak lepas dari usaha Badan Informasi Geospasial
(dahulu bernama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional atau
BAKOSURTANAL) untuk mendefinisikan dan memelihara referensi geospasial yang
menjadi acuan dalam kegiatan survei, pemetaan, serta penyelenggaraan IG lainnya.
nurhakim@ulm.ac.id
https://www.rsgis.info/2019/04/inacors-big-buku.html
InaCORS
Merupakan jaring kontrol geodetik aktif di Indonesia berupa stasiun Global Navigation Satellite
System (GNSS) permanen dipermukaan bumi yang dilengkapi dengan alat perekam sinyal
satellite GNSS, antena, dan sistem komunikasi data. Stasiun tersebut dapat menerima sinyal
dari satelit GNSS secara terus menerus selama 24 jam setiap hari dan bisa memberikan
layanan koreksi posisi pada pengguna.
Dalam pelaksanaannya, Ina-CORS bisa dimanfaatkan oleh pengguna untuk berbagai tingkat
kebutuhan mulai dari kebutuhan praktis hingga saintifik. Dalam hal keperluan praktis, Ina-
CORS dapat dimanfaatkan untuk keperluan survei, pemetaan, bahkan untuk keperluan
navigasi teliti. Hal ini dikarenakan kemampuan Ina-CORS dalam memberikan layanan koreksi
posisi berupa koreksi Real Time Kinematic (RTK) untuk pengguna yang membutuhkan hasil
nurhakim@ulm.ac.id
penentuan posisi secara seketika. Dalam hal keperluan lain yang tidak membutuhkan hasil
penentuan posisi seketika, pengguna bisa mendapatkan hasil penentuan posisi secara post-
processing. Contoh kegiatan penentuan posisi banyak dilakukan pada kegiatan seperti:
pemetaan dasar rupa bumi, survei rekayasa engineering, penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), Pendaftaran Tanah Sistematik
Langsung (PTSL), dan pekerjaan terkait konstruksi.
InaCORS
nurhakim@ulm.ac.id
http://nrtk.big.go.id/SBC/User/Shop
InaCORS
nurhakim@ulm.ac.id
http://nrtk.big.go.id/SBC/User/SiteMap/SiteMap
InaCORS
nurhakim@ulm.ac.id
http://nrtk.big.go.id/SBC/User/RealTime/RoverStatus
InaCORS
nurhakim@ulm.ac.id
http://nrtk.big.go.id/SBC/User/Xpos/CoordinateComputationRequest
nurhakim@ulm.ac.id
InaCORS
Terima kasih