Anda di halaman 1dari 1

Kebaktian Minggu Pagi, 7 April 2019 oleh Pdt.Doni.

MASUK DALAM HADIRAT ALLAH YANG KUDUS ( Keluaran 40:1-17, 34-38 )

Jika kita ada dalam hadirat Tuhan maka ada kepuasan dan kebebasan terlebih sukacita. Suatu saat
setiap orang harus ada dalam hadirat Tuhan untuk mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya
selama di dunia ini, apakah dia akan akan menerima pujian ataukah penolakan dari Tuhan.

Kemah suci/Tabernakel dibuat oleh Tuhan untuk mengajar bangsa Israel agar dapat masuk dalam
hadirat Tuhan yang kudus. Ada beberapa kebenaran masuk ke hadirat Tuhan harus sesuai dengan
caranya Tuhan, jangan seperti Nadab dan Abihu yang salah sehingga mereka dihanguskan :

1.Masuk ke dalam hadirat Tuhan melalui Tabernakel yang merupakan gambaran dari Tuhan Yesus
(=Akulah jalan dan kebenaran dan hidup ). Tabernakel adalah tempat bagi Allah berdiam yang
ditunjukkan dengan awan yang turun melingkupi Tabernakel ini. Dan untuk saat ini Tabernakel
adalah Firman yang telah menjadi manusia dan diam di antara kita ( Yohanes 1:14 ) untuk
menyatakan kemuliaanNya. Tabernakel tidak dapat dipisahkan dari korban, Yesus adalah Imam
Agung yang membawa korban diriNya sendiri untuk penebusan dosa manusia, sehingga setiap orang
yang percaya dapat masuk ke dalam hadirat Tuhan untuk menerima pertolongan tepat pada
waktunya. Di ruang Maha Kudus ada Tabut Perjanjian atau Tabut Hukum yang dibuat dari kayu dan
disalut dengan emas. Kayu adalah gambaran kemanusiaan Yesus dan emas menggambarkan
kemuliaan KeAllahanNya. Sehingga Tabernakel adalah gambaran Yesus yang sepenuhnya manusia
namun sekaligus juga Allah sepenuhnya. Di dalam Tabut itu ada :

-2 loh batu yang berisi 10 Perintah Allah yakni Taurat Tuhan, dimana tak ada seorang pun yang dapat
diselamatkan karena melakukan semua Taurat Allah selain karena korban Yesus

-Baskom Manna yang menggambarkan jaminan pemeliharaan Tuhan setiap hari pada setiap orang
percaya

-Tongkat Harun yang berbunga yakni tongkat yang memiliki kehidupan, yang menggambarkan
karena korban Yesus kita memiliki kehidupan yang kekal.

Ada kain penutup yang memisahkan Ruang suci dan Ruang Mahasuci dimana kain ini dibuat dari
bahan yang cukup tebal namun ketika Yesus mati disalib tirai ini terbelah menjadi 2 yang
menandakan bahwa kita dapat masuk ke dalam Ruang Mahasuci karena darah Yesus telah menjadi
jalan bagi kita sehingga kita layak untuk menghadap hadiratNya.

Anda mungkin juga menyukai