Nanas
Nanas
Nama Daerah :
Nanas mempunyai nama lain seperti henas, kenas, honas (Batak), manas (Bali), Danas (Sunda), dan
Pandang (Makassar) (Sunarjono, 2008).
Klasifikasi :
Kindgom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Angiospermae
Ordo : Farinosae
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Gambar
Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terdapat dalam kulit nanas antara lain air, serat kasar, karbohidrat,
protein, enzim bromelain, gula reduksi, flavonoid dan tanin (Nuraini, 2011).
1. Nanas mempunyai kandungan nitrogen, enzim bromelin dan asam amino yang tinggi yang
berfungsi dalam menurunkan pertumbuhan bakteri dalam mulut dan pembentukan plak
(Muhammad, 2005). Selain itu nanas juga mempunyai kandungan klor, iodium dan fenol yang
berfungsi sebagai antiseptik. Klor akan bereaksi dengan air membentuk hipoklorit yang 11
bersifat bactericidal, iodin merupakan zat bactericidal terkuat dalam membunuh hampir
semua bakteri patogen dengan cara menggumpalkan protein, dan fenol yang akan
mendenaturasi protein sel bakteri sehingga bakteri akan mati (Muhammad, 2005).
2. Daun nanas bersifat sebagai anti radang, pencahar, menormalkan siklus haid, sedangkan
pucuk nanas digunakan sebagai obat kencing batu dan fungsi lain nanas seperti menggangu
pertumbuhan sel kanker, menghambat penggumpalan trombosit dan mempunyai aktivitas
fibrinolitik (Muljohardjo, 1984).
3. Kandungan pada kulit nanas yaitu flavonoid dan tannin diduga dapat bekerja sebagai bahan
aktif tabir surya. Kandungan flavonoid merupakan antioksidan yang kuat dan pengikat ion
logam diyakini mampu mencegah efek berbahaya dari sinar-sinar UV atau paling tidak dapat
mengurangi kerusakan kulit. Tanin merupakan antioksidan potensial yang dapat melindungi
kerusakan kulit yang disebabkan oleh radikal bebas akibat paparan sinar UV dan dapat
mengurangiresiko kanker kulit dan penuaan dini (Suryanto, 2012).
4. Senyawa flavonoid dalam kulit nanas berperan sebagai antimikroba diduga merupakan
golongan flavanon yang mempunyai gugus Oglikosida pada atom C-7 (cincin A). Ekstrak etil
asetat kulit nanas efektif menghambat bakteri S.aureus dan E.coli pada konsentrasi 4%
dengan memberikan zona bening 13 mm dan 15 mm. Mekanisme kerja flavonoid sebagai
antibakteri yaitu menghambat pertumbuhan dan metabolisme bakteri dengan cara merusak
membran sitoplasma dan mendenaturasi protein sel bakteri. Senyawa flavonoid dapat
merusak membran sitoplasma yang dapat menyebabkan bocornya metabolit penting dan
menginaktifkan sistem enzim bakteri. Kerusakan ini memungkinkan nukleotida dan asam
amino merembes keluar dan mencegah masuknya bahan-bahan aktif ke dalam sel sehingga
dapat menyebabkan kematian bakteri ( Setiawan et al., 2016)
5.