Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB I
LATAR BELAKANG

A. Umum

Untuk tercapainya tujuan kegiatan Perencanaan Teknis seperti yang

diharapkan, dengan batasan waktu dan dana yang ada serta

dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi. Maka kegiatan Perencanaan

teknis pengelolaan kegiatan harus dilaksanakan secara efektif dengan

melibatkan berbagai komponen baik itu yang bersifat teknis maupun non

teknis dengan adanya pengendalian;

 Keuangan Proyek

 Teknis/Mutu

 Jadwal Pelaksanaan

Oleh karena itu, pembangunan sarana dan prasarana sebagai

fasiltas dalam pelayanan masyarakat untuk menunjang beberapa aspek

khususnya di bidang pendidikan, harus dilakukan secara terus-menerus.

Untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan bagi setiap warga

Negara .

Propinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki luas wilayah 38.140 km 2

dan perairan seluas 110.000 km2 dan Kabuapten Buton dengan luas

2.488,71. km2. Dengan populasi penduduk sebesar 255.712 jiwa dengan

jumlah kecamatan 21 yang terdiri dari 207 desa dan kelurahan yang

masih sangat memerlukan sarana dan prasarana Pendidikan, dimana

sarana tersebut sangat perlu dan penting khususnya pada Kabupaten

Buton Tengah yang berkedudukan di Labungkari Kecamatan Lakudo,

dengan kondisi yang ada Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan

1
LAPORAN PENDAHULUAN

Kebudayaan provinsi Sulawesi tenggara, oleh karena itu Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan selaku dinas yang berkopeten dalam

Sarana dan prasarana pendidikan termasuk kelengkapannya dan

melakukan perbaikan-perbaikan sarana dan prasarana tersebut di wilayah

Pemerintahan Kabupaten Buton tengah khususnya di ibu kota Kabupaten

Buton Tengah yang berkedudukan di Labungkari Kecamatan Lakudo,.

Dalam rangka pemerataan dan peningkatan pelayanan

pembangunan bagi masyarakat guna mewujudkan masyarakat yang

sejahtera, maka dipandang perlu pembangunan pada beberapa sector

yang ditunjang oleh tersedianya infrastruktur serta peningkatan kapasitas

masyarakat dalam mengakses pembangunan dan pemanfaatan

sumberdaya alam yang tersedia dan sumber daya manusia yang ada.

Pembangunan gedung perkantoran sebagai sarana dan prasarana

yang dilaksanakan secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam

konteks kewilayahan maupun dalam keterkaitannya dengan

pengembangan sector lain dalam konstelasi pembangunan regional dan

nasional berkelanjutan bertujuan untuk meningkatakan taraf hidup

masyarakat. Penyediaan infrastruktur yang memadai dalam menciptakan

aksesibilitas masayarakat yang tinggi akan menumbuhkembangkan

ekonomi dan pendapatan daerah.

Pembangunan sarana dan prasarana adalah merupakan upaya

untuk meningkatkan pelayana masyarakat yang optimal guna

mewujudkan kesejahteraan masyarakat, maka darihasil-hasil

pembangunan keseluruh wilayah kabupaten Buton dapat terlaksana

dengan baik.

2
LAPORAN PENDAHULUAN

Pembangunan sarana dan prasarana memiliki peran yang sangat

penting dalam menciptakan kondisi tersebut. Dilihat dari jangkauan dan

kemampuan secara ekonomis dan percepat ke berbagai daerah pada

kondisi geografis yang terdiri atas pulau-pulau. Upaya membangun dan

mengembangkan sarana dan prasarana pemerintah sangatlah penting

dan perlu.

Peranan pemerintahdalam meningkatkan pengembangan sektor

lain yang akan semakin memerlukan dukungan dari keberadaan gedung

perkantoran, peningkatan prasarana diwujudkan dalam kegiatan

pembangunan Gedung Pemerintahan, yang harus ditindaklanjuti dengan

Perencanaanteknis pada pekerjaan tersebut yang sesuai dengan quantity

dan quality berdasar gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

Berkenaan dengan hal tersebut maka Pemerintah Kabupaten Buton

pada lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Buton yang mempunyai

komptensi dalam hal pembangunan berupa sarana dan prasarana

Gedung Pemerintahandalam melaksanakan Perencanaankegiatan

pembangunan gedung Tahun Anggaran 2019.Kegiatan tersebut yang

meliputi pekerjaan Perencanaan teknis, dan pekerjaan fisik merupakan

kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya penyediaan sarana dan

prasarana pembangunan infrastruktur.

Khusunya dalam pekerjaan Perencanaan Teknis Kegiatan

Pembangunan Gedung PemerintahanTahun Anggaran 2019 pada

Lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Buton yang dilaksanakan sesuai

dengan penggunaan dana dan alokasi anggaran pelaksanaan kegiatan

yang bertujuan agar pelaksanaan kegiatan tersebut dapat dilaksanakan

3
LAPORAN PENDAHULUAN

secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal waktu yang dilaksanakan

dalam Tahun Anggaran 2019.

Pekerjaan Perencanaanpada Kegiatan PembangunanGedung

Pemerintahan, merupakan kegiatan Perencanaan teknis berdasarkan

penggunaan Dana dan alokasi anggaran yang dilaksanakan padaLingkup

Sekretariat Daerah Kabuapaten Buton Tahun Anggaran 2019.

B. Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan Kegiatan PembangunanGedung

Pemerintahan pada Pekerjaan Jasa Konsultasi Perencanaan Pembuatan

Pagar Kantor Camat Siontapinayaitu :

1. Pepres Nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Pepres

Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Pekerjaan yang harus dilaksanakan merupakan pekerjaan

Perencanaanteknis pada konstruksi. Maksud pelaksanaan pekerjaan

Perencanaan adalah melakukan Perencanaan terhadap pelaksanaan

kegiatan pekerjaan fisik di suatu pembangunan Gedung Pemerintahan

sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan serta adanya Perencanaan

teknis yang komprehensif dan terpadu serta berkelanjutan dalam

upaya pembangunan berupa sarana dan prasarana.

2. Tujuan

Tujuan pelaksanaan pekerjaan Perencanaan ini adalah agar

kegiatan pembangunan Gedung Pemerintahantersebut dapat

terlaksana dengan baik, memenuhi persyaratan teknis keselamatan

dan mutu atau kualitas yang telah sesuai dengan persyaratan teknik

4
LAPORAN PENDAHULUAN

serta dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultasi Perencanaan

Pembuatan Pagar Kantor Camat Siontapinayang menjadi acuan/

bestek dalam pelaksanaan pekerjaan Perencanaantersebut.

D. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai pada Pelaksanaan Pekerjaan Jasa

Konsultasi Perencanaan Pembuatan Pagar Kantor Camat

Siontapinaadalah :

1. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat terrencanakan dengan baik

dan dilaksanakan sesuai dengan dokumen RKS dan gambar.

2. Kualitas pekerjaan konstruksi telah sesuai dengan persyaratan yang

ditentukan, sehingga umur konstruksi dapat lebih optimal.

3. Selain itu, mutu pekerjaan diharapkan lebih maksimal sehingga umur

pekerjaan dapat bertahansemaksimal mungkin sesuai dengan yang

diharapkan.

E. Lingkup Layanan

Lingkup Layanan Keahlian Konsultan pekerjaan-pekerjaan antra lain

sebagai berikut :

1. Membuat suatu program terperinci untuk keperluan pengendalian

struktur.

2. Membuat gambar sehingga pembangunan dapat dikontrol dengan

sebaik-baiknya.

3. Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan tenaga

kerja yang disediakan oleh kontraktor, serta cara kerja kontraktor

sehubungan dengan besarnya tingkat kemajuan yang ditargetkan dan

bila perlu mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan

kemajuan dan perkembangan fisik pekerjaan.

5
LAPORAN PENDAHULUAN

4. Melaksanakan Perencanaan yang Efektif dan terus-menerus terhadap

pekerjaan yang telah disetujui untuk dilaksanakan, serta menjamin

bahwa mutu Pekerjaan sesuai dengan standar dan Spesifikasi yang

ditetapkan dalam kontrak.

5. Menghitung Kuantitas pekerjaan serta material yang telah disetujui

dan diterima baik, kemudian memeriksa dan menerangkan dengan

sebenarnya mengenai tagihan kontraktor yang berupa pembayaran

bulanan dan pembayaran akhir.

6
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

A. Profil Lokasi Pembangunan Gedung Pemerintahan

Pada lokasi rencana pembangunan Gedung Pemerintahan

tersebutmerupakan areal yang produktif untuk lahan perkebunan dan

tekstur tanah Labil dan rata,sehinggapemerintah setempat menyediakan

danmembebasan lahan tersebut yang berlokasi diKabupaten Buton,

dimana lokasi pembangunan Gedung Pemerintahan telah gunakan

sebagai lokasi pembangunan Gedung Pemerintahan, kondisi lahan terdiri

dari tanah labil dan kontur tanah yang rata sehingga untuk mendapatkan

hasil yang sesuai dengan standar pembangunan tidak membutuhkan

waktu dan tenaga kerja yang cukup banyak. Disamping itu juga tidak

menggunakan alat berat.

Seiring dengan bergantinya waktu tentang penyerahan hak milik

tanah sebagai lokasi pembangunan Gedung Pemerintahan, yang saat

initelah menjadi hak milik pemerintah kabupaten Buton.

Pemerintah daerahsetempat mengambil inisiatif untuk melarang

warga masyarakat berkebun di kawasan tersebut. Sampai saat ini

kegiatan masyarakat pada area tersebut, hal ini disebabkan minimnya

pengetahuan penduduk sekitar akan pentingnya pengembangan sarana

dan prasarana pembangunan kantor pemerintahan.

1. Waktu

Waktu yang diperlukan untuk Jasa Konsultasi Perencanaan

Pembuatan Pagar Kantor Camat Siontapinaadalah selama 1 (Satu)

7
LAPORAN PENDAHULUAN

bulan atau 30 (Tigapuluh) hari kalender , termasuk masa persiapan

dan mobilisasi.

2. Lokasi Pekerjaan

Lokasi proyek Pekerjaan Jasa Konsultasi Perencanaan

Pembuatan Pagar Kantor Camat Siontapinatepatnya di Kabupaten

Buton.Pekerjaan Perencanaan ini dilakukan untuk mengrencanakan

pekerjaan Kegiatan Peningkatan Gedung Pemerintahan.

B. Data Demografi, Geografi dan Administrasi Wilayah

Kabupaten Buton adalah salah satu Daerah Tingkat II di

provinsiSulawesi Tenggara, Indonesia. Kabupaten Buton terletak di Pulau

Buton yang merupakan pulau terbesar di luar pulau induk Kepulauan

Sulawesi, yang menjadikannya pulau ke-130 terbesar di dunia [2]. Ibu

kotakabupaten ini terletak di Pasarwajo. Kabupaten ini memiliki luas

wilayah 2.488.71 km² (sebelum pemekaran 6.463 km²) dan pada tahun

2004 berpenduduk sebanyak 265.724 jiwa (sebelum pemekaran 533.931

jiwa). Kabupaten Buton terkenal sebagai penghasil aspal

1. Geografis

Kabupaten Buton

terletakdijazirahSulawesiTenggarabagianselatanPulauButon. Secara

geografis terletak di bagian selatan garis katulistiwa di antara4.96°–

6.25° LS dan 120.00°–123.24° BT

 Batas-batas wilayah KabupatenButon terdiri dari, Sebelah Utara

berbatasan Kabupaten Buton Utara;

 SebelahTimurberbatasandenganKabupatenWakatobi;

 SebelahSelatandenganLaut FloresKabupaten Buton Selatan.

 Sebelah Barat dengan Kota Baubau.

8
LAPORAN PENDAHULUAN

Kabupaten Buton memilikiluaswilayah2.488,71 km2atau 248.871

ha,terbagimenurutluaswilayahperkecamatan.Lokasi rencana

pembangunan kantor tersebut terdapat pada

wilayahKecamatanPasawajo,dengan luas wilayah2.488.71 km².

2. Administratif

Bupati hasil Pilkada Buton tahun 2012 adalah Samsu Umar

Abdul Samiun,SH dan Wakil Bupati adalah Drs. La Bakrie, M.si

menggantikan Ir. L.M Syafe'i Kahar. Kabupaten Butonyang pada

awalnya terdiri dari 21 (dua puluh satu) kecamatan dan terdiri dari

207 desa dan kelurahan dengan luas wilayah 2.488,71 km2. Pada

saat itu belum terjadi pemekaran.

Wilayah Administrasi Pemerintahan DaerahKabupaten Buton

keadaan tahun 2018 setelah pemekaran Kabupaten Buton Tengah

dan Kabupaten Buton Selatan, terdiri dari 7 kecamatan, yaitu:

1.Kecamatan Pasarwajo

2.Kecamatan Wabula

3.Kecamatan Wolowa

4.Kecamatan Siotapina

5.Kecamatan Lasalimu Selatan

6.Kecamatan Lasalimu

7.Kecamatan Kapontori

3. Topografi

DaerahKabupaten Buton memiliki sungai–sungai, yaitu: Sungai

Sampolawa di Kecamatan Sampolawa, Sungai Winto dan Tondo di

Kecamata Pasar Wajo, Sungai Malaoge, Tokulo dan Sungai Wolowa

di Kecamatan Lasalimu.

9
LAPORAN PENDAHULUAN

Permukaan tanah pegunungan yang relatif rendah ada juga

yang bisa digunakan untuk usaha yang sebagian besar berada pada

ketinggian 100–500 m diatas permukaan laut, kemiringan tanahnya

mencapai 40º.

Dari sudut oceanagrafi memiliki perairan laut yang masih luas,

yaitu diperkirakan sekitar 21.054.69 km² setelah berpisah dengan

Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Bombana. Wilayah perairan

tersebut sangat potensial untuk pengembangan usaha perikanan dan

pengembangan wisata bahari, karena disamping hasil ikan dan hasil

laut lainnya, juga memiliki panorama laut yang sangat indah yang tidak

kalah dengan daerah lain di

Indonesiayangmencakupletakgeografis,wilayahadministrative,

Topografi, Geologi dan Hidrologi.

4. Keadaan Iklim

Keadaan iklim di Wilayah Kabupaten Buton hampir tidak berbeda

dengan iklim yang ada di Baubau, pengukuran iklim yang ada hanya

di Stasion Meteorologi Kls III Betoambari.

Musim hujan terjadi di antara bulan Desember sampai dengan bulan

April. Pada saat tersebut, anginbarat betiup dari Benua Asia serta

Lautan Pasifik banyak mengandung uap air. Musim kemarau terjadi

antara bulan Juli dan September, pada bulan-bulan tersebut

angintimur yang bertiup dari Benua Australia sifatnya kering dan

kurang mengandung uap air. Khusus pada bulan April dan Mei di

Daerah Kabupaten Buton arah angin tidak menentu, demikian pula

dengan curah hujan, sehingga pada bulan-bulan ini dikenal sebagai

musim pancaroba.

10
LAPORAN PENDAHULUAN

5. Kondisi air Tanah

Penjelasan tentang kondisi air tanah Kabupaten Buton dibagia

atas 3 macam, yaitu;

a. Air Tanah Dangkal

Air tanah dangkal ialah air tanah yang diambil dari

kedalaman dibawah 40

m,dengankondisidemikianmakakualitasdankuantitasairrentanterha

dappengaruh lingkungan sekitarnya yaitu ; di saat musim

penghujan kuantitas relatifbanyak tetapi sebaliknya disaat

musim kemarau air menjadi berkurang bahklansampai kering.

Dari sisi kualitas, air tanah dangkal banyak mengandung

unsurkesadahan yang tinggi yang diakibatkan oleh adanya

unsur-unsur seperti Mg+2,Mn+2, Ca+2, dan Fe+2. Untuk

pengambilan air baku ini memerlukan pengolahanpenurunan

kadar unsur-unsur tersebut di atas melalui proses kapur soda

ataudengan pemanasan.

b. Air Tanah Dalam

Air tanah dalam ialah air tanah yang di ambil darti

kedalaman di atas 40 m. Airtanah dalam memiliki kualitas yang

relatif bagus, bahkann untuk daerah

tertentumemilikikualitasyangtidakmemerlukanpengolahanterlebihd

ahuluuntukdipergunakan. Dari sisi kuantitas, air tanah dalam

sudah sangat berkurang.

11
LAPORAN PENDAHULUAN

c. Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang ada dipermukaan tanah

seperti air sungai dandanau. Di wilayah perencanaan terdapat

beberapa sumber air permukaan yaitu airsungai (irigasi). Dari

faktor kontuinitas, sumber tersebut sangat

memungkinkanakantetapimemilikikualitasyangberbeda,sehinggam

emerlukanprosespengolahan yang berbeda. Dari uraian tersebut

di atas, pemilihan sumber air bakuair bersih adalah :

 UntuksistemkomunaldiambildariairSungai-

sungaiyangmelewatisekitardaerah perencanaan.

 UntuksistemIndividudiambilsumberairtanahdangkalataudalamy

angdigabungkan dengan sumber air hujan denagn proses

pengolahan sederhana atauSIPAS (Sistem Pengolahan Air

Sederhana).

SumbermataairyangdikelolaolehPDAM Kabupaten Buton

diantaranya menggunakan air permukaan.

6. Kependudukan

PendudukKabupaten Buton menurut hasil Sensus Penduduk

tahun 2000 berjumlah 240.958 jiwa, dimana penduduk laki-laki

berjumlah 118.894 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 122.064

jiwa. Sedangkan berdasarkan hasil Pendaftaran Pemilih dan

Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B) tahun 2003, tercatat jumlah

penduduk sebanyak 257.159 jiwa, sehingga dalam tiga tahun terdapat

kenaikan sejumlah 16.901 jiwa atau sekitar 2,25 persen per tahun.

12
LAPORAN PENDAHULUAN

Pada tahun 2004 jumlah penduduk mencapai 265.724 jiwa yang

terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 132.271 jiwa dan penduduk

perempuan sebanyak 133.453 jiwa atau mengalami pertumbuhan

sebesar 3,33 persen.

7. PertumbuhanPenduduk,PersebaranPendudukdanKepadatanPend

uduk

Keadaan struktur umur penduduk menujukkan bahwa pada

tahun 2004 sebesar 41,04% atau sebesar 109.045 jiwa, penduduk

adalah tergolong usia muda yang berusia 15 tahun ke bawah

8. Perekonomian Daerah

a. Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Dari seluruh lahan yang ada di Kabupaten Buton, 42,08%

digunakan untuk usaha pertanian. Paling luas ditanami jagung,

yaitu seluas 7.453 ha, kemudian ubi kayu seluas 4.206 ha dan

padi ladang seluas 2.732 ha. Sedangkan luas tanaman yang

paling kecil adalah tanaman kacangkedelai.

Pada tahun 2004 produksi buah-buahan yang terbanyak

dihasilkan oleh mangga, yaitu sebanyak 13.721 kw diikuti pepaya

sebanyak 7.619 kw dan nenas sebanyak 5.329 kw. Produksi

sayur-sayuran yang terbanyak adalah labu sebanyak 2.411 kw,

menyusul bawang merah sebanyak 2.294 kw, kacang panjang

sebanyak 2.074 kw, kangkung sebanyak 2.003 kw, sedangkan

yang terkecil produksinya adalah tanaman kacangmerah dan

buncis masing-masing sebanyak 149 kw dan 179 kw.

Pada tahun 2004 produksi perkebunan rakyat yang terbanyak

adalah jambumete yaitu sebanyak 5.778,01 ton, menyusul kelapa

13
LAPORAN PENDAHULUAN

dalam 1.284,17 ton, coklat/kakao 678,70 ton, kapuk 194,72 ton,

kopi 174,52 ton, kemiri, 103,26 ton dan kelapa hibrida 94,78 ton.

Hutan produksi pada tahun 2004 seluas 35.675 ha atau

22,58% dari jumlah hutan secara keseluruhan, menyusul hutan

wisata/PPA seluas 55.458 ha (35,10%), hutan produksi terbatas

seluas 27.745 ha (17,56%), hutan lindung seluas 25.100 ha

(15,88%) dan hutan produksi yang dapat dikonversi 14.039 ha

(8,88%).

b. Peternakan

Populasi ternak besar yang terdiri dari sapi, kerbau dan kuda

pada tahun 2004 secara berturut-turut adalah 3.842 ekor,

sedangkan kuda tidak ada. Pada tahun 2003 populasi sapi

mengalami peningkatan sebesar 9,12% dimana tahun 2003

mencapai 3.521 ekor dan tahun 2004 meningkat menjadi 3.842

ekor. Populasi ternak kerbau jika dibandingkan dengan tahun 2003

juga mengalami penurunan, yaitu sebesar 25.00% dimana tahun

2003 terdapat 4 ekor dan tahun 2004 menurun mencapai 3 ekor.

Populasi ternak kecil tahun 2004 terdiri dari kambing sebanyak

13.722 ekor, babi 303 ekor dan domba tidak ada. Bila dibandingkan

dengan tahun 2003 kambing mengalami peningkatan 12,06%

dimana tahun 2003 sebanyak 12.245 ekor dan tahun 2004

mencapai 13,722 ekor. Sedangkan ternak babi bila dibanding tahun

2003 juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 9,39% dimana

tahun 2003 terdapat 277 ekor dan tahun 2004 meningkat menjadi

303 ekor.

14
LAPORAN PENDAHULUAN

Populasi ternak unggas seperti ayam buras tahun 2003

berjumlah 364.742 ekor, meningkat menjadi 379.639 ekor pada

tahun 2004 (4,08%), populasi ternak itik/bebek tahun 2004

sebanyak 39.248 ekor meningkat sebesar 24,28% bila

dibandingkan dengan tahun 2003 yang hanya mencapai 31.581

ekor.

C. Industri, Pertambangan dan energi

Untuk industri besar dan sedang tidak mengalami perubahan

jumlah bila dibandingkan dengan tahun 2003 dimana hanya ada

satu industri besar dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 105 orang

dan 24 industri sedang dengan 739 orang tenaga kerja. Jumlah

industri kecil pada tahun 2004 mengalami peningkatan apabila

dibandingkan dengan tahun 2003, yakni dari 61 industri dengan

jumlah tenaga kerja sebanyak 363 orang menjadi 76 industri

dengan 474 orang tenaga kerja. Sedangkan untuk industri kerajinan

rumah tangga meningkat jumlahnya dari 5.812 industri dengan

jumlah tenaga kerja sebanyak 9.222 orang pada tahun 2003

menjadi 5.819 industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 9.273

orang pada tahun 2004.

Kabupaten Buton sebenarnya memiliki potensi pertambangan

yang cukup kaya namun pada umumnya yang baru diolah secara

ekonomis adalah tambang aspal. Produksi aspal Buton pada tahun

2004 adalah sebesar 21.500 ton, meningkat 77,73% bila

dibandingkan dengan tahun 2003 yang hanya mencapai 12.096,66

ton.

15
LAPORAN PENDAHULUAN

Jumlah pelanggan listrik negara pada tahun 2004 ada

sebanyak 16.169 pelanggan dengan daya terpasang sebesar

12.322.950 VA. Sedangkan produksi listrik sebesar 9.156.633 kwh

dengan tenaga listrik terjual sebesar 9.575.548 kwh serta nilai

penjualan sebesar 6.070.273 ribu rupiah.

D. Perdagangan

Untuk tahun 2004 total volume komoditi yang diperdagangkan

adalah sebesar 9.208,009 ton dengan nilai Rp. 432.947.969.000,-

dimana komoditi perkebunan merupakan komoditi tertinggi yang

diperdagangkan, yaitu sebesar 5.638,020 ton dengan nilai sebesar

Rp. 24.328.624.000,- menyusul komoditi hasil perikanan sebesar

2.303 ton dengan nilai sebesar Rp. 28.336.787.000,- rupiah,

sedangkan yang terendah adalah komoditi

pertaniantanamanpangan yang hanya mencapai 7,30 ton dengan

nilai sebesar Rp. 24.400.000,- menyusul peternakan sebesar

12.748 ton dengan nilai sebesar Rp. 10.200.000,-

16
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB III

PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. Penjadwalan

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jasa KonsultanPerencanaan

teknis akan di mulai adanya informasi mengenai Perencanaan. Jangka

waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan jangka waktu Perencanaan

yang tercantum dalam kontrak.

Jadwal pelaksanaan pekerjaan yang di susun dalam usulan teknis

ini adalah berdasarkan perkiraan kebutuhan bulan/orang yang

disampaikan dalam rapat penjelasan pekerjaan dan secara umum jadwal

pelaksanaan pekerjaan ini akan mencakup :

1. Mobilisasi Personil

Pada tahap ini akan dilakukan Mobilisasi Personil yang akan

melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknis. Pengadaan tenaga

pelaksana pekerjaan Perencanaan di lakukan dengan cara :

a. Koordinator Perencanaan akan di mobilisasi CV. One My

Engineering Consultant.

b. Tenaga Ahli akan di mobilisasi CV. One My Engineering

Consultant.

c. Tenaga Asissten Tenaga Ahli adalah tenaga lokal didaerah tempat

kegiatan dilaksanakan.

d. Tenaga pendukung/Suopporting Staf adalah tenaga lokal.

2. Pekerjaan Perencanaan

Kegiatan Perencanaan pada tahap setelah mobilisasi personil

yaitu Pegiatan PerencanaanTeknis untuk Kegiatan Pembangunan

17
LAPORAN PENDAHULUAN

Gedung Pemerintahanpekerjaan yang akandilaksanakan Konsultan

baik di laboratorium maupun di lapangan selama masa pelaksanaan

Perencanaan berlangsung

3. Demobilisasi Personil Konsultan

Kegiatan demobilisasi personil Konsultan pada waktu setelah

berakhir jasa layanan keahlian.

4. Perencanaan Berkala

Kegiatan Perencanaan berkala dilaksanakan sejalan dengan

pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh kontraktor yang bertujuan untuk

mengontrol dan menyesuaikan desain dan pelaksanaan, melakukan

pelaporan mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dicapai.

B. Pelaksanaan dan Pembagian Tugas Personil

1. Uraian Tugas Pelaksana Perencanaan

Sebagaimana hubungan kerja Konsultan dengan pemilik

kegiatan yang bersangkutan, maka untuk menggambarkan tanggung

jawab masing-masing tenaga ahli dan hubungan kerja antara tenaga

ahli dalam melaksanakan tugasnya diperlukan adanya suatu Struktur

Organisasi Konsultan.

2. Uraian Tugas Tenaga Ahli Konsultan

Sesuai dengan ketentuan didalam Kerangka Acuan Tugas,

yang mana jabatan/posisi personil dan keahliannya yang diperlukan,

serta tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan Jasa

Layanan Keahlian, yaitu sebaga berikut:

a. Team Leader

18
LAPORAN PENDAHULUAN

Dalam pekerjaan Perencanaan Team Learder bertugas

selama jangka waktu kontrak hingga selesai dan berkedudukan di

kantor/ studio perwakilan di daerah tempat kegiatan berlangsung.

Team Leader sebagai pemimpin Tim Konsultan atau Wakil

Direksi Pekerjaan atau tanggung jawab langsung kepada pemilik

kegiatan dimana timnya ditugaskan untuk melaksanakan Jasa

Layanan Keahlian.

Team leader yang akan ditugaskan CVOne My Engineering

Consultant. dalam melaksanakan jasa keahlian untuk pelaksanaan

Perencanaan teknis pekerjaan adalah yang memiliki pengalaman

dalam bidang jalan.

Tugas-tugas Team Leader nantinya akan

meliputiPerencanaan serta pengolahan data Perencanaan, tetapi

tidak terbatas pada hal-hal tersebut di bawah ini :

 Mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan dan

personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan

dapat diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang

diharapkan

 Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam

tahap pengumpulan data, pengolahan dan penyajian akhir dari

hasil keseluruhan pekerjaan.

b. Drafter

Dalam pekerjaan Perencanaan Kegiatan Pembangunan

Gedung Pemerintahan Pekerjaan Perencanaan Teknis ini tenaga

sub-profesional staf dalam hal ini adalah Drafter dimana dia juga

bekerjamembantu Team Leaderdalam koordinasi atau konsultasi

19
LAPORAN PENDAHULUAN

pada pekerjaan tersebut dan membawahi Ahli struktur, jumlah Ahli

struktur yang kami sediakan sesuai yang dibutuhkan.

c. Quality/Quantity Estimate

Tugas Quality/Quantity Estimate yaitu bertanggung jawab dalam

proses mutu dan kualitas baik harga maupun bahan serta

penyusunan laporan pekerjaan pada kegiatan yang sedang

berlangsung.

d. Administrator

Tenaga administrasi dalam pelaksanaan pekerjaan tentang

pengelolaan keuangan adapun tugas dan tanggung jawab lainnya

yaitu sebagai operator computer untuk menyiapkan dan

menyediakan data administrasi.

C. Rencana Kerja Dan Standar Perencanaan Teknis

1. Standar Perencanaan Teknis

Standar Perencanaanyang digunakan dalam pelaksanaan

pekerjaan Jasa Konsultasi Perencanaan Pembuatan Pagar Kantor

Lurah Holimombo yaitu :

1. Standar Perencanaan.

2. Standar Perencanaan pekerjaan struktur lainnya

3. Pedoman Perencanaann Pembebanan Jalan Raya SKBI No.

1.2.28.1987, UDC.624.052.624.21.

4. Bridge Design Code 1992 dan Bridge Design Manual, Ditjen Cipta

Karya.

D. Metodologi

20
LAPORAN PENDAHULUAN

Metodologi pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultasi Perencanaan

Pembuatan Pagar Kantor Camat Siontapinaterdiri beberapa tahapan

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal waktu rencana kerja yang

bertujuan agar dalam pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara simultan

yaitu meliputi :

 Tahap Persiapan

 Tahap Perencanaan Teknis dan

 Tahap Pelaporan

1. Tahap Persiapan

Persiapan yang dimaksud dalam pelaksanaan pekerjaan

Perencanaan teknis yaitu mobilisasi personil timPerencanaan

dan fasilitas peralatan dalam pelaksanaan pekerjaan

Perencanaan teknis.

2. Fasilitas Peralatan dan Operasional

Fasilitas peralatan dan opersioanal dalam pelaksanaan

Pekerjaan Jasa Konsultasi Perencanaan Pembuatan Pagar

Kantor Camat Siontapina,fasilitas kendaraan opersional yang

digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan Perencanaan teknis

yaitu :

 Kendaraan roda 4 (Empat).

3. Bahan/ Peralatan Survey dan Pengukuran :

Peralatan survey dan pengukuran yang digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan Perencanaan teknis yaitu terdiri :

a. Peralatan :

 Alat Ukur Theodolite

 GPS

21
LAPORAN PENDAHULUAN

 Meteran

 Alat Ukur Sigma

 Camera Digytal

 Dan beberapa alat bantu

b. Bahan Perlengkapan Survey :

 Patok Banch Mark (BM)

 Pylox / cat untuk penandaan.

 Papan Data

 Perlengkapan P3K

c. Bahan / pencatatan data :

 Form Survey dan

 Alat tulis

4. Administrasi, Komunikasi dan pelaporan

Administrasi, komunikasi dan pelaporan dalam

pelaksanaan pekerjaan Perencanaan teknis meliputi

penyediaan fasilitas komunikasi timPerencanaan dan

perusahaan, administrasi dan pelaporan berupa penyediaan

ATK dalam hal pengurusan administrasi dan pelaporan

pelaksanaan pekerjaan.

E. Tahap Perencanaan Teknis

1. Persiapan

Menyusun program kerja dan besaran biaya pelaksanaan

pekerjaan Perencanaan serta membuat dan menyusun jadwal

pelaksanaan dan prosedur pelaksanaan pekerjaan Perencanaan

teknis sesuai dengan standar Perencanaan.

22
LAPORAN PENDAHULUAN

2. Tahap Perencanaan

Adapun jenis pekerjaanyang akan direncanakan dalam

kegiatanpembangunan Gedung Pemerintahanadalah sebagai berikut:

 Penataan Sarana Publik Kantor Bupati

 Penataan Sarana Publik Gedung B

 Penataan Sarana Publik Gedung C

 Penataaan Sarana Publik Gedung Lippo

 Pembuatan Pagar Staniles Steel

 Pembuatan Pos Jaga

 Talut

Semua item pekerjaan di atas harus dilakukan semaksimal

mungkin karena mengacu pada kontrak, dalam hal ini semua item

pekerjaan yang tertulis di atas ketika pekerjaan akan dikerjakan,

diharapkan sesuai dengan ketentuan dan kriteriayang ada di dalam

kontrak baik berupa material dan segala sesuatunya.

Dalam proses Perencanaan pekerjaan, KonsultanPerencana

harus mengamati semua item yang digunakan baik berupa material

maupun non material serta merekomendasikan kepada kontraktor

bagaimana dan apa-apa saja material yang layak dan bisa diterima

dalam pekerjaan ini agar pekerjaan selesai dengan maksimal dan

dengan mutu yang berkualitas.

Sehingga pekerjaan kontraktor serta KonsultanPerencanadapat

dibayarkan sepenuhnya.

3. Tahap Pelaporan

23
LAPORAN PENDAHULUAN

Laporan dalam pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultasi

Perencanaan Pembuatan Pagar Kantor Camat Siontapinapada

Lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten ButonTahun Anggaran 2018

yaitu terdiri dari :

 Laporan Administrasi

 Laporan Teknis

F. Laporan Administrasi

1. Laporan Mingguan

Laporan Mingguan berupa rincian yang berisikan tentang :

a. Keadaan Lokasi Pekerjaan

b. Survey

c. penggambaran

d. pembuat RAB

e. RKS

Laporan pendahuluan yang diserahkan kepada PPK dapat

berfungsi sebagai feed back dalam pelaksanan pekerjaan

Perencanaan teknis.

2. Laporan Akhir

Laporan akhir berupa rangkuman kegiatan serta perubahan-

perubahan yang telah dilakukan.Laporan akhir berisikan tentang

uraian pelaksanaan berupa laporan-laporan yang dihasilkan dalam

pelaksanaan pekerjaan Perencanaan teknis pada lokasi pekerjaan.

G. Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli/ Pendukung

Personil Tim yang ditugaskan dalam pekerjaan Perencanaan

Teknis yaitu meliputi Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung sesuai dengan

24
LAPORAN PENDAHULUAN

bidang dan keahlian yang dituangkan dalam KAK pelaksanaan Pekerjaan

Jasa Konsultasi Perencanaan Pembuatan Pagar Kantor Camat

Siontapinapada Lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten ButonTahun

Anggaran 2018.

H. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Jadwal waktu pelaksanaan Pekerjaan Jasa Konsultasi

Perencanaan Pembuatan Pagar Kantor Camat SiontapinapadaLingkup

Sekretariat Daerah Kabupaten ButonTahun Anggaran 2018, sesuai

dengan kontrak.

Pelaksanaan pekerjaan Perencanaan teknis sesuai dengan

tahapan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :

1. Pendahuluan

2. Perencanaan Teknis dan

3. Pelaporan.

25

Anda mungkin juga menyukai