ABSTRAK
Pemberian ASI eksklusif pada bayi kurang maksimal, karena banyak
kendala yang dihadapi ibu menyusui. Tujuan umum penelitian ini adalah
mempelajari Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI
Dan Pemberian ASI Eksklusif Di Bidan Praktek Swasta XX.
Dari hasil penelitian yang didapat pada umumnya pengetahuan ibu tentang
ASI adalah baik sebanyak 17 orang (57%), cukup sebanyak 13 orang (43%), dan
tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif adalah baik sebanyak 26
orang (87%), cukup sebanyak 4 orang (13%). Dan untuk cara pemberian ASI
eksklusif yang mempunyai kategori benar sebanyak 27 orang (90%), sedang yang
mempunyai kategori tidak benar sejumlah 3 orang (10%). Dari 30 responden yang
diteliti hanya 7 orang yang memberi ASInya secara eksklusif sedangkan 23 orang
lainnya sebagian ada yang memberikan susu formula dan ASI.
Kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah masih banyak
ibu menyusui yang belum tahu tentang ASI dan pemberian ASI eksklusif. Dari
penelitian dapat diberikan saran sebagai berikut yaitu dengan; 1) Memberikan
KIE dan motifasi kepada ibu menyusui untuk tidak memberikan susu formula
kepada bayinya dan menganjurkan hanya memberikan ASI saja pada bayinya
sejak bayi usia 0-6 bulan. 2) Memberi KIE dan mengajarkan cara merawat
payudara yang benar pada ibu menyusui saat berkunjung di bidan praktek swasta
XX.
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
KATA PENGANTAR................................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................... 4
1.3 Tujuan .................................................................................... 4
1.4 Manfaat................................................................................... 5
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pengetahuan.............................................................. 7
2.1.1 Pengertian ................................................................... 7
2.1.2 Tingkat Pengetahuan ................................................... 7
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ...... 9
2.1.4 Cara Memperoleh Pengetahuan .................................. 10
2.1.5 Kategori Pengetahuan ................................................. 12
2.2 Konsep ASI dan ASI Eksklusif.............................................. 12
2.2.1 Pengertian ................................................................... 12
2.2.2 ASI Eksklusif .............................................................. 12
2.2.3 Pemberian ASI Eksklusif ............................................ 14
2.2.4 Keuntungan ASI dan Kontra Indikasi Pemberian ASI 15
2.2.5 Manfaat ASI ................................................................ 16
2.2.6 Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui .................... 16
2.2.7 Produksi ASI ............................................................... 21
2.2.8 Bayi dan Makanan Bayi .............................................. 21
2.2.9 Pemberian ASI ............................................................ 22
2.2.10 Tahap-Tahap Perkembangan Bayi ............................. 24
2.2.11 Komposisi ASI .......................................................... 26
2.2.12 Pengaruh Waktu Pada Komposisi ASI ...................... 26
2.2.13 Pengaruh Kelancaran ASI ......................................... 28
2.2.14 Gizi Ibu Menyusui .................................................... 29
2.2.15 Tanda-Tanda Bayi Cukup ASI .................................. 29
2.2.16 Menyapih dan Makanan Pendamping ASI ............... 30
2.2.17 Nasehat Pada Ibu Menyusui ...................................... 30
2.2.18 Karakteristik Ibu Menyusui ...................................... 32
BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN
3
BAB 5 : PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................... 54
5.2 Saran ..................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner
2. Form Observasi
4. Kunci Jawaban
6. Informed consent
7. Data Penelitian
8. Lembar Konsultasi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Kenaikan Berat Badan Rata-rata Berdasarkan Umur pada Bayi..... 20
BAB 1
PENDAHULUAN
melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang
eksklusif selama 6 bulan merupakan program prioritas, karena dampak yang luas
terhadap status gizi dan kesehatan balita. Paradigma prioritas ini berkaitan juga
dengan kesepakatan global antara lain Deklarasi Innocenti (Italia) tahun 1990
RI, 2003).
memilih menyusui bayinya mulai berkurang. Jumlah terendah terjadi pada awal
tahun tujuh puluhan ketika kurang dari 40% yang memilih ASI dan pada minggu
keenam setelah melahirkan kurang dari 20% yang memberikan ASI kepada
bayinya. Sejak saat itu kemudian ada kecenderungan untuk memberikan ASI,
khususnya diantara wanita kelas menengah, dan sekitar 75% wanita mulai
menyusui bayinya dan 25% masih menyusui tiga bulan kemudian. (Derek, 2000).
1
8
Akan tetapi, meski kehebatan ASI tak tertandingi, banyak kendala yang
dihadapi para ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya terutama ASI eksklusif.
kotor, pemberian makan/minum atau sebelum ASI keluar, kurangnya rasa percaya
diri bahwa ASI cukup untuk bayinya, ibu kembali bekerja setelah cuti bersalin,
yang menyebabkan penggunaan susu botol atau susu formula secara dini.
gencarnya promosi susu formula baik melalui petugas kesehatan maupun melalui
media massa bahkan langsung kepada ibu-ibu. Kedala ini kenyataan dalam
psikologi kognitif tidak hanya memperhitungkan faktor internal tetapi juga faktor
pada afektif dan psikomotor, dengan ditunjang pada pengetahuan kognitif, afektif,
dan psikomotor maka, kita dapat mengetahui bahwa ia belum mengetahui cukup
saat kelahiran bayi kadar estrogen menurun, efek-efek penghambat dari hormon
kepada bayi di Indonesia. Jika tahun 1997, terdapat 96,3% ibu yang pernah
menyusui bayinya namun presentasinya menurun hanya 95,9% pada tahun 2002.
9
Jika tahun 1997, ada 8% ibu yang menyusui bayinya 1 jam pertama (The Golden
Sebanyak 39,5% ibu memberi ASI 6 bulan pada tahun 2002, padahal pada tahun
terjadi saat bayi mulai menginjak usia 3 atau 4 bulan. Rendahnya pemberian ASI
eksklusif dikeluarga menjadi salah satu pemicu rendahnya status gizi bayi dan
tanggal 15 dan 16 Maret 2005 terhadap 20 ibu menyusui di Bidan Praktek Swasta
XX diperoleh hasil bahwa 60% (12 orang) mengerti dan tahu tentang ASI dan
40% (8 orang) yang tidak tahu tentang ASI. Dan 12 orang yang mengerti dan tahu
tentang ASI terdapat 41,7% (5 orang) yang memberikan ASI eksklusif dan ibu
yang tidak memberikan ASI eksklusif 58% (7 orang). Dari 20 ibu yang menjadi
responden didapatkan 75% (15 orang) yang tidak memberikan ASI dengan alasan
ibu bekerja dan ASI tidak mencukupi/tidak keluar. Dari gambaran tersebut diatas,
penulis berpendapat bahwa masih banyak ibu yang belum tahu tentang ASI dan
Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI Dan Pemberian ASI Eksklusif di Bidan
Praktek Swasta XX dengan harapan hasil penelitian ini dapat menambah
tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang ASI dan pemberian ASI eksklusif di
1.3 Tujuan
pekerjaan, tingkat ekonomi, umur ibu, jumlah anak dan urutan anak.
1.4 Manfaat
1. Sebagai dasar masukan atau informasi bagi tenaga kesehatan tentang ASI dan
ASI eksklusif.
kebijakan
menyusui.
2. Sebagai data awal untuk penelitian lebih lanjut mengenai gambaran tingkat
selanjutnya.
12
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
yaitu:
1. Tahu (Know)
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa saja
6
13
2. Memahami (Comperhension)
tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi
3. Aplikasi (Application)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (Analysis)
tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
5. Sistesis (Syntesis)
bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
dapat meringkas, dapat menyesuaikan terhadap suatu materi atau rumusan yang
telah ada.
14
6. Evaluasi (Evaluation)
kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek
2003).
pengetahuan, yaitu:
1. Usia
pengalamannya sendiri.
2. Pendidikan
3. Lingkungan
dalam lingkungan yang berpikiran luas maka singkat pengetahuan akan lebih
baik dari pada orang yang tinggal dilingkungan orang yang berpikiran sempit.
4. Intelegensi
intelegen dimana seseorang dapat bertindak secara tepat, cepat, dan mudah
5. Pekerjaan
seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang akan banyak
informasi.
cara, yaitu:
Disebut juga metode penelitian ilmiah cara baru atau cara modern dalam
2.2.1 Pengertian
Pengertian ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi tumbuh dengan
sehat dan kuat. (Jasin, 2000). Menurut penelitian lain ASI adalah makanan terbaik
untuk bayi karena mudah dicerna, mudah diserap, bersih, segar, aman dari kuman.
(IBI, 2000).
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-
garam organik yang disekresi oleh kedua kelenjar payudara ibu, sebagai makanan
ASI Eksklusif adalah prilaku dimana kepada bayi sampai dengan umur 4
(empat) bulan hanya diberikan Air Susu Ibu (ASI) saja, tanpa makanan tambahan
ASI Eksklusif adalah hanya pemberian ASI saja sejak lahir sampai umur 6
ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi sejak lahir sampai
umur 4 atau 6 bulan dengan kriteria yaitu segera setelah dilahirkan, tidak
mendapat makanan pengganti ASI pada awal penyisian dan hanya minum ASI
sampai bayi berusia 4 atau 6 bulan tanpa makanan tambahan (susu formula, air
teh, madu, air putih) atau tanpa bantuan makanan padat seperti pisang, nasi yang
Bayi umur 0 sampai 4 atau 6 bulan hanya diberi ASI saja karena
kemampuan usus atau pencernaan bayi masih terbatas, akibatnya makanan atau
minuman selain ASI belum dapat dicerna dengan baik. Dan makanan selain ASI
ASI eksklusif yang keluar pada hari-hari pertama (1-5 hari) disebut
1. Mengandung banyak zat antibody yang melindungi bayi dari penyakit infeksi.
dan vitamin.
5. Kandungan gula dan lemaknya rendah sehingga mudah diserap oleh usus
bayi.
Komposisi ASI menurut Kleiner I.S dan Osten, Kadar protein semakin lama
1. Bagi ibu yang sehat, ASI adalah makanan satu-satunya bagi bayi selama 6
bulan pertama.
Bayi hanya diberikan ASI saja, langsung atau tidak langsung (diperas).
3. Tidak memberikan makanan pralakteal seperti air gula atau air tajin kepada
5. Berikan kolostrum (ASI yang keluar pada hari-hari pertama, yang bernilai gizi
7. Cara lain yang dibolehkan hanya vitamin/mineral dan obat dalam bentuk
1. Keuntungan ASI
8) Menjarangkan kehamilan
9) Menjalin rasa kasih sayang antara ibu dan anak (Andrianto, 2005).
Suatu keadaan dimana tidak boleh diberikan kepada bayi karena salah satu
ASI melindungi bayi terhadap penyakit dan infeksi seperti diabetes, kanker,
terlebih saat 4-6 bulan pertama yang dilanjutkan sampai usia dua tahun.
melahirkan.
tulang (Osteoporosis).
3) ASI selalu dalam keadaan bersih, selalu siap, dan selalu dalam suhu yang
tepat.
4) Pemberian ASI membantu ibu dan bayi merasa bertambah dekat dan
aman.
Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
1. Aspek gizi
22
1) Manfaat kolostrum
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus
2) Komposisi ASI
a. ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai,
antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan
susu sapi. ASI mengandung Whei lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi
a. Taurin adalah sejenis asam amino kedua terbanyak dalam ASI yang
dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam ASI dalam
2. Aspek Imonologik
Salmonella) dan virus. Jumlah lysosim 300 kali lebih banyak dari pada susu
sapi.
5) Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per
flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang
3. Aspek psikologi
1) Rasa percaya diri ibu untuk menyusui: bahwa ibu mampu menyusui
dengan produksi ASI yang cukup untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh
emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan produksi
3) Pengaruh kontak langsung ibu-bayi: ikatan kasih sayang ibu bayi terjadi
Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh
25
ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenak sejak bayi
4. Aspek Kecerdasan
1) Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk
bayi.
2) Penelitian menunjukkan bahwa IQ point 4,3 point lebih tinggi pada usia 18
bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3 point lebih tinggi
pada usia 8,5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
(Andrianto, 2005).
5. Aspek Neorologis
bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna. (Andrianto,
6. Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
sehingga dapat digunakan sebagi alat kontrasepsi alamiah yang secara umum
Tabel 2.2 Kenaikan Berat Badan Rata-rata Berdasarkan Umur Pada bayi
4. Jika ASI cukup, setelah menyusu bayi akan tertidur/tenang selama 3-4 jam
Bayi sehat adalah bayi yang dilahirkan pada waktu, BB antara 2,5-4 kg, PB
1. Pada minggu I setelah lahir terjadi penurunan BB 10% dari BB saat lahir,
Perhitungan BB ideal
(Andrianto, 2005).
1. Persiapan Menyusui
yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Begitu pula dengan perawatan payudara yang baik, ibu tidak perlu khawatir
bentuk payudara akan cepat berubah sehingga kurang menarik. Juga dengan
perawatan payudara yang baik puting tidak akan lecet sewaktu diisap oleh
Prinsip menyusui:
puting susu harus cukup dalam, sehingga seluruh gelanggang susu dicakup
oleh mulut bayi. Hal ini dapat mencegah terlukanya puting susu oleh garutan
lidah. Disamping itu menjaga agar hidung bayi tidak tersumbat oleh payudara
punggung bayi selama 2-3 menit. Kemudian bayi ditidurkan miring kekanan.
Cara terakhir, dilakukan dalam keadaan terpaksa oleh karena ibu sibuk dan
2. Cara Menyusui
(Alkatiri, 1996).
3. Lama Menyusui
Pada hari-hari pertama, biasanya ASI belum keluar, bayi cukup disusukan
selama 4-5 menit, untuk merangsang produksi ASI dan membiasakan puting
susu dihisap oleh bayi. Setelah hari ke 4-5, boleh disusukan selama 10 menit.
Setelah produksi ASI cukup, bayi dapat disusukan selama 15 menit (jangan
lebih dari 20 menit). Menyusukan selama 15 menit jika produksi ASI cukup
dan ASI lancar keluarnya. Dikatakan bahwa, jumlah ASI yang terhisap bayi
pada 5 menit pertama adalah 112 ml, 5 menit kedua 64 ml, dan 5 menit
3) Selaput lendir mulut pada ujung gusi yang menyebabkan mulut bayi tidak
dapat menutup dengan sempurna dan makanan yang paling sesuai adalah
5) Mulut bayi sudah bisa menutup rapat, kontrol kepala belum berkembang
dengan baik. Pada kuadran ini bayi mulai diperkenalkan dengan makanan
Memungkinkan bayi menerima makan yang lebih kasar dan yang dapat
dipegang.
2.2.11Komposisi ASI
Komposisi ASI ternyata tidak konstan dan tidak sama dari waktukewaktu.
1. Stadium Laktasi
2. Ras
3. Keadaan Nutrisi
4. Diit Ibu
Jumlah produksi ASI selain dipengaruhi oleh diit ibu, juga dipengaruhi oleh
masa laktasi, umur ibu, frekuensi menyusui, dan psikis ibu. (Soetjiningsih, 1997).
2. ASI yang pertama kali diisap oleh bayi (menit pertama) berbeda dengan ASI
pada menit terakhir. ASI pada menit pertama lebih cepat encer, kemudian
lebih kental. Sedangkan ASI pada menit terakhir mengandung lemak 4-5x dan
protein 1,5x lebih banyak dibanding dengan ASI pada menit-menit pertama.
Terbukti tidak ada perubahan yang bermakna pada konsentrasi protein dari
ASI antara bulan keenam sampai tahun kedua dari masa laktasi meskipun
Ibu yang cemas akan sedikit mengeluarkan ASI dibanding dengan ibu
yang tidak cemas. Juga ibu yang umumnya lebih banyak memproduksi ASI
dibanding dengan ibu-ibu yang sudah tua. Menurut Soetjiningsih tahun 1997,
pada kenaikan jumlah paritas ada sedikit perubahan produksi ASI walaupun
tidak bermakna:
ASI pertama kali datang, payudara akan terasa membengkak dan penuh.
Hal ini akan menyulitkan bayi untuk menghisap dengan baik dan puting susu
puting bisa menjadi lecet. Apabila ibu mengurangi waktu menyusui maka
3. Kepala bayi disanggah oleh lengan dan lurus dengan seluruh tubuh bayi
6. Cara lain yang baik untuk memberikan ASI, gunakan bantal atau guling kain
kedalaman mulut.
Jumlah ASI dalam payudara tergantung pada beberapa banyak bayi yang
menghisap ASI. Makin banyak bayi menghisap makin banyak pula produksi ASI.
Bila suatu saat ibu tidak sempat menyusui bayi dan menggantinya dengan susu
buatan dalam botol, maka produksi ASI ibu akan berkurang. (Jasin, 2000).
1) Persipan mental
2) Penyuluhan
2. Pemeliharaan laktasi
1) Pemeliharaan payudara
1. Infeksi
2. Konsumsi gizi
3. Budaya
4. Pelayanan kesehatan
5. Pengetahuan ibu
2. Bayi tampak sehat dan, warna kulit dan turgor baik, anak cukup aktif
3. Bayi sering buang air kecil 6X sehari atau lebih, serta biasanya terjadi setelah
berumur 5 hari. Setelah bayi mulai lebih teratur membuang kotoran dan buang
air kecil
35
4. Bayi menyusu sering, tiap 2-3 jam atau 8-12X dalam sehari
5. Terdapat kenaikan berat badan rata-rata 500 gr/ bulan. (Jasin, 2000).
1. Menyapih
2) Umur 4-6 bulan: makanan lumat, mulai 1-2 Sdm 1-2x sehari
5) Umur 12 bulan: makanan orang dewasa tetapi lebih lunak dan bumbu
tidak merangsang.
antara lain:
1. Dukungan Psikologis
1) Ibu yakin bahwa dia dapat menyusui dan ASI yang terbaik untuk bayinya.
Ibu juga harus yakin bahwa ASI akan mencukupi kebutuhan bayi terutama
a. Keluarga dekat, terutama wanita seperti ibu, ibu mertua, kakak wanita,
menyususui
b. Suami yang mengerti bahwa ASI adalah makanan yang terbaik untuk
menyusui
d. Petugas Kesehatan
b. Berikan Kolostrom
keluar
g. Perhatikan cara atau posisi menyusui yang benar, yaitu puting dan
l. Kalau ibu bekerja diluar rumah, beri ASI sebelum dan sesudah pulang
kerja. Hanya selama ibu bekerja saja, boleh diberikan susu formula.
3. Perawatan Payudara
(Soetjiningsih, 1997).
tingkat ekonomi, umur ibu, jumlah anak, urutan anak, antara lain:
38
1) Pendidikan
anggapan bahwa ASI saja tidak cukup sebagai makanan bayi. Akibatnya, para
2) Pekerjaan
kepada bayinya. Selain itu, ibu bekerja juga mengalami masalah seperti buah
dada bengkak karena penuh dengan susu. Ini menyebabkan susu meleleh
keluar dan bisa jadi membasai bajunya. Hal ini bisa diatasi bila ibu bekerja
mengetahui cara memerah susu. Jika ibu bekerja, pada waktu yang sepatutnya
anak disusui, ASI perlu diperah agar keluar dengan menggunakan breast
pump yang banyak beredar dipasaran. ASI dapat disimpan dilemari es sampai
2x24 jam. Berikan ASI dengan memakai sendok, jangan menggunakan botol
karena bayi akan bingung puting dengan perubahan antara puting susu dan dot
botol. Dengan begitu ibu bekerja bukan alasan untuk tidak memberikan ASI
eksklusif, karena waktu ibu bekerja bayi dapat diberi ASI perah yang diperah
3) Tingkat Ekonomi
39
baik. Misalnya, terjadi kematian bayi yang tinggi ada hubungannya dengan
penggunaan susu botol. Meninggalkan ASI dan beralih kepada susu botol
sangat merugikan dari segi ekonomi karena susu botol juga harus dibeli. ASI
Disamping itu, keuangan keluarga untuk membeli susu botol juga sangat
terbatas. ASI merupakan karunia Tuhan yang tidak ternilai harganya dan
4) Umur Ibu
Usia ibu sangat berpengaruh terhadap produksi ASI, selain itu juga
dipengaruhi oleh keadaan gizi ibu selama hamil dan keadaan emosi ibu.
(Sjahmien, 2003).
5) Jumlah Anak
meskipun pada saat menyusui ibu sedang hamil bukan sebagai faktor risiko
asalkan ibu sehat, mendapat diit yang baik serta tidak terdapat kontra indikasi.
Sering kali anak tidak mau menyusu dengan sendirinya kalau ibu sedang
hamil, hal ini disebabkan adanya perubahan hormonal pada ibu hamil yang
sehingga perlu adanya monitoring secara teratur pada berat badan anak yang
6) Urutan Anak
40
Bila ibu yang sedang menyusui hamil lagi masih bisa melanjutkan
pemberian ASI baik bagi anak yang lebih tua/anak baru, karena menyusui dan
hamil merupakan beban yang berat bagi tubuh ibu. Ibu dianjurkan untuk
banyak makan makanan yang bergizi hingga cukup aman untuk terus
menyusui anak yang lebih tua meskipun ibu telah melahirkan bayi baru. Bayi
baru sebaiknya diberi ASI terlebih dahulu sebelum yang lebih tua mendapat
7) Lingkungan
(YLKI) tahun 1995 terhadap ibu di Jabotabek diperoleh data bahwa alasan
karena menyusui dapat mengubah bentuk payudara selain itu juga takut tubuh
8) Sosial
Di pedesaan, biasanya terlihat bayi disusui ibunya setiap hari. Bahkan, gadis-
menyusui bayi ini hendaknya tidak ditinggalkan oleh ibu-ibu mudah yang
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
eksklusif dapat dikategorikan dengan penilaian baik, cukup, kurang, rendah yang
ekonomi, umur ibu, jumlah anak, urutan anak, selain itu ibu menyusui juga
kesehatan balita menjadi lebih baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari bagan
dibawah ini:
Faktor-faktor yang
mempengaruhi ibu
menyusui
Lingkungan
Sosial
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang ada di
Bidan Praktek Swasta XX yang berkunjung dalam bulan April sampai bulan Mei
2005 dengan usia anak paling kecil antara 6 12 bulan berjumlah 30 orang.
3.3.2 Sampel
Swasta XX. Besar sampel adalah total populasi, yaitu 30 ibu menyusui.
3.3.3 Sampling
peneliti.
4. Ibu menyusui yang bersedia menjadi responden dengan usia bayi 6-12 bulan.
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Tingkat Ekonomi
43
6. Jumlah anak
7. Urutan anak
Definisi Operasional
anak tertutup
berikutnya
8 Ketrampilan Kemampuan Observasi Form Ordinal - Tahu
ibu dalam dalam obser - Tidak tahu
pemberian pemberian ASI vasi
ASI dengan cara
dilihat dan
diamati
Pengolahan data pada penelitian ini, yaitu dengan mengedit data yang ada
analisa data.
Data yang diperoleh dari wawancara dan observasi kemudian diolah dan
ditabulasi sesuai dengan sub variabel yang diteliti. Kemudian dianalisis secara
3.10.2 Waktu : Waktu yang digunakan untuk penelitian ini yaitu bulan April
bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi. Untuk itu perlu
45
adanya izin dari institusi pendidikan. Setelah mendapat persetujuan dari institusi
berikut:
Bertujuan agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian dan harus
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Terlampir
46
BAB 4
Pada bab ini dipaparkan tentang hasil penelitian sesuai dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian yang ada pada bab pendahuluan. Secara jelas
wawancara dan observasi pada responden yang dilaksanakan mulai bulan April
Menyusui Tentang ASI dan Pemberian ASI Eksklusif di Bidan Praktek Swasta
XX. Adapun data terdiri dari tiga bagian yaitu hasil penelitian, gambaran umum
pekerjaan, tingkat ekonomi keluarga, usia responden, jumlah anak, urutan anak,
tingkat pengetahuan ibu tentang ASI, tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian
ASI eksklusif, dan cara pemberian ASI eksklusif sampai tingkat aplikasi) dan
pembahasan.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai Mei 2005 di bidan
praktek swasta XX, dengan responden ibu menyusui yang berjumlah 30 orang.
Bidan praktek swasta XXdidirikan pada tahun 1977 dan berkembang sampai
imunisasi, dan KB. Tenaga kerja yang berada dibidan praktek swasta ini terdiri
47
dari 3 orang (XXdan 2 orang asisten perawat) dan fasilitas ruangan terdiri dari 1
Responden penelitian ini adalah ibu menyusui yang mempunyai balita usia
6-12 bulan yang ada di bidan praktek swasta XX. Ibu menyusui yang menjadi
responden tersebut tidak banyak yang memberikan ASI eksklusif dan kebanyakan
Dari total responden yang berjumlah 30 orang yang ada di bidan praktek
berikut ini:
48
rata-rata bekerja sebagai petani dan pedagang, sedangkan responden yang tidak
bekerja sebagian besar sabagai ibu rumah tangga. Mayoritas responden yang
86,67%.
49
Distribusi ibu menyusui menurut usia responden dapat dilihat pada tabel
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa usia paling banyak adalah
Distribusi responden menurut urutan anak dapat dilihat pada tabel 4.6
sebagai berikut:
50
50%.
Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang ASI Jumlah Persentase %
Baik 17 57,00
Cukup 13 43,00
Kurang 0 0
Rendah 0 0
Total 30 100,00
responden yang paling banyak adalah baik, yaitu sebesar 17 orang dengan
persentase 57%.
Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Pemberian
ASI Eksklusif
Jumlah Persentase %
Baik 26 87,00
Cukup 4 13,00
Kurang 0 0
Rendah 0 0
Total 30 100,00
responden tentang pemberian ASI eksklusif yang paling banyak adalah baik yaitu
Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang ASI dan Pemberian ASI Eksklusif di
4.2 Pembahasan
berpendidikan sedang yaitu SMP-SMA (lihat tabel 4.1), dimana pada tingkat
informasi dalam hal kesehatan cukup baik dilihat dari latar belakang
pendidikannya.
(lihat tabel 4.2). Dimana pada saat ibu bekerja ibu sering memberikan susu
Menurut Mellyna (2003), sebenarnya ibu bekerja bukan alasan untuk tidak
memberikan ASInya secara eksklusif, karena sebelum ibu bekerja bayi sebaiknya
disusui terlebih dahulu dan kalau perlu ASI diperah agar keluar menggunakan
breast pump. Kemudian ASI disimpan dilemari es sampai 2x24 jam. Berikan ASI
putting dengan perubahan antara putting susu dengan dot botol, sehingga ibu
Sesuai dengan hasil analisis penelitian ibu bekerja tersebut bekerja sebagai
petani dan pedagang sehingga mereka tidak mempunyai cukup waktu untuk
menyusui bayinya saat bekerja sehingga memberi tambahan susu formula pada
bayinya.
berpengaruh kepada pola hidup seseorang terutama ibu menyusui karena ibu
mampu membeli susu formula kepada bayinya untuk mengganti ASI selama ibu
bekerja.
responden 21-35 tahun (lihat tabel 4.4). Dimana pada umur tersebut adalah masih
reproduksi selain itu usia ibu juga sangat berpengaruh terhadap produksi ASI,
Sesuai hasil analisis usia responden 21-35 tahun termasuk usia produktif
penurunan produksi ASI. Dan sering kali anak tidak mau menyusu dengan
sendirinya kalau ibu sedang hamil, hal ini disebabkan adanya perubahan hormon
pada ibu hamil yang menyebabkan penurunan produksi ASI dan putting susu
menjadi lunak.
tetapi hal ini juga tidak menutup kemungkinan jika jumlah anak > 2. Karena saat
ibu melahirkan anak pertama ASI belum tentu langsung keluar sehingga ibu
menyusui sering kali memberi susu formula bila bayinya lahir dan ASI ibu belum
keluar.
responden dilihat dari urutan anak antara anak pertama dan anak terakhir
Menurut Jasin (2000), bila ibu yang sedang menyusui hamil lagi masih
bisa melanjutkan pemberian ASI baik bagi anak yang lebih tua/ anak baru. Karena
menyusui dan hamil merupakan beban yang berat bagi tubuh. Sebaiknya bayi
baru diberi ASI terlebih dahulu sebelum yang lebih tua mendapat giliran.
Dari hasil analisa ternyata urutan anak pertama dan anak terakhir tidak
ada pengaruhnya, karena hasil analisa yang dilakukan pada responden hasilnya
sama. Jadi dalam pemberian ASI tidak ada perbedaan antara anak pertama dan
anak terakhir tetapi pada kenyataannya jumlah produksi ASI tidak sebanyak pada
ASI dikategorikan baik, cukup, kurang, dan rendah. Responden yang mempunyai
tingkat pengetahuan baik hampir tidak jauh berbeda dengan responden yang
behaivor). Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab
pertanyaan what. Oleh sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang
paling rendah.
56
besar baik tetapi pada kenyataannya tidak memberikan ASI eksklusif dengan alas
an ibu bekerja.
Menurut Mellyana (2003), ASI yang diberikan pada bayi sejak lahir
sampai umur 4 atau 6 bulan dengan kriteria yaitu segera setelah lahir, tidak
mendapat makanan pengganti ASI pada awal penyisian dan hanya minum ASI
sampai bayi berusia 4 atau 6 bulan tanpa makanan tambahan (susu formula, air
teh, madu, air putih) atau tanpa bantuan makanan padat seperti pisang, nasi yang
eksklusif, tetapi pada kenyataannya hal itu tidak diterapkan sehingga bayi tidak
internal tetapi juga faktor eksternal. Dengan adanya teori perubahan perilaku
Sesuai dengan hasil analisis pada cara pemberian ASI didapatkan banyak
ibu yang benar tentang pemberian ASI, tetapi pada kenyataannya ASI tidak
diberikan sepenuhnya dan pemberian ASI selalu didampingi oleh susu formula.
Kendala inilah yang masih sulit dihadapi sehingga susu formula dapat menggeser
kedudukan ASI.
58
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
menurut urutan anak antara anak pertama dan terakhir adalah sama.
besar baik.
5.2 Saran
sebagai berikut:
memberikan ASI saja pada bayinya sejak bayi usia 0-6 bulan..
Memberi KIE dan mengajarkan cara merawat payudara yang benar pada
DAFTAR PUSTAKA
59
Sjahmien, Moehji (2003). Ilmu Gizi 2. Jakarta, Papas Sinar Sinanti Bhratara.
Lampiaran 1
Kuesioner Penelitian:
60
Nomor Kuesioner :
Alamat Responden :
Tanggal Wawancara :
Pewawancara :
A. DATA UMUM
1. Nama Anak : ___________________ (P/L)
2. Tanggal Lahir : Umur :
3. Anak Ke :
4. Usia Kakaknya : tahun, bulan
5. Nama Ibu : ___________________
6. Tanggal lahir/umur : Umur :
7. Pendidikan :
a. Tidak Sekolah d. Tamat SMP
b. Tidak Tamat SD e. Tamat SMA
c. Tamat SD f. Tamat Akademi/PT
8. Pekerjaan :
a. Tidak Bekerja e. Wiraswasta (punya toko/perusahaan)
b. Buruh Tani/Ladang f. Pegawai Negeri/ABRI
c. Petani/Pemilik Lahan g. Lain-lain sebutkan _________________
d. Swasta (kerja ditoko/perusahaan)
9. Jumlah Anak :
10. Pendapatan keluarga perbulan:
- Suami : Rp
- Isteri : Rp
- Sumbangan orang tua/anak : Rp ______________________
- Total : Rp
12. Bagaimana cara atau posisi yang benar saat menyusui bayi?
a. Puting dan sebagian aerola mammae masuk kedalam mulut bayi, untuk
menghindari puting susu lecet
62
22. Apakah makanan pendamping ASI yang cocok untuk bayi usia
12 bulan?
a. Makanan orang dewasa
63
b. Nasi tim
c. Pisang yang dilumatkan
23. Berapa lama bayi disusukan pada kedua payudara secara bergantian?
a. 10 menit
b. 15 menit
c. 1015 menit
24. Kapan perawatan payudara dimulai pada saat hamil?
a. Dimulai kehamilan 5 bulan
b. Dimulai kehamilan 6 bulan
c. Dimulai kehamilan 7 8 bulan
25. Pada hari-hari pertama biasanya ASI belum keluar, bayi cukup disusukan
selama ...... menit.
a. 23 menit
b. 45 menit
c. 56 menit
26. Setelah produksi ASI cukup, berapa lama bayi harus disusukan?
a. 10 menit
b. 15 menit
c. 20 menit
27. Jika bayi banyak menghisap ASI maka produksi ASI akan meningkat,
menurut ibu apa benar pernyataan diatas?
a. Benar
b. Salah
c. Tidak tahu
28. Apakah produksi ASI dipengaruhi oleh besar kecilnya payudara?
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tahu
29. Pemberian minum pralakteal berupa apa yang tidak perlu dihindari saat
bayi baru lahir?
a. ASI
b. Aqua
c. Madu
30. Berapa lama ASI sebaiknya disimpan dilemari es?
a. 2 jam
b. 2x24 jam
c. 3x24 jam
Lampiran 2
64
Perkenalkan Saya,
Nama : ..
(terlampir). Adapun identitas dan hasil isian kuesioner ibu akan kami jaga
kerahasiannya.
Peneliti,
..
65
Lampiran 3
(Informed Consent)
Nama :
Umur :
Alamat:
Setelah mendapat penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian, maka saya,
Bersedia/Tidak Bersedia*)
Apabila sesuatu hal yang merugikan diri saya akibat penelitian ini, maka saya kan
bertanggung jawab atas pilihan saya sendiri dan tidak akan menuntut dikemudian
hari.
Malang,
Yang Menyatakan,
_____________________
Keterangan:
*)
Coret yang tidak dipilih
66
Lampiran 4
Kunci Jawaban Lembar Kuesioner
Pengetahuan Ibu Tentang No Soal Jawaban
Pengertian ASI, Keistimewaan ASI, 1 A
pemberian ASI, cara pemberian ASI, 2 A
cara menyusui yang benar, pemberian 3 C
susu formula, pemberian makanan 4 B
pendamping ASI, perawatan payudara 5 A
dan cara peningkatan produksi ASI 6 C
7 B
8 B
9 B
10 A
11 A
12 A
13 B
14 A
15 A
16 C
17 C
18 B
19 B
20 C
21 A
22 A
23 C
24 C
25 B
26 B
27 A
28 B
29 A
30 B