Bab 2 - 08108249131 PDF
Bab 2 - 08108249131 PDF
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
10
adalah Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan
2. Komponen pembelajaran
antara yang belajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu guru, teman-
11
temannya, tutor, media pembelajaran, atau sumber-sumber belajar yang
utama, yaitu: guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa. Interaksi
direncanakan sebelumnya.
a. Tujuan Pembelajaran
(Sumiati dan Asra, 2009: 10) memberi batasan yang lebih jelas tentang
siswa.
sikap yang harus dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran
yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan
12
bersangkutan dengan berhasil. Tujuan pembelajaran memang perlu
sendiri.
yang akan digunakan yang terdapat dalam silabus yang telah disusun.
teknik penskoran.
13
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perumusan tujuan
dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.
pembelajaran.
b. Materi Pembelajaran
yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/sub topik dan
14
pembelajaran yang dipelajari oleh siswa. Syaiful Bahri Djamarah, dkk
target yang jelas dari perilaku siswa setelah mengalami proses belajar
jelas. Lingkup dan urutan itu dibuat bertolak dari tujuan yang dirumuskan.
Karena itu, pemilihan materi pembelajaran tentu saja harus sejalan dengan
telah dirumuskan.
15
secara spesifik, dapat diamati dan terukur. Ini berarti terdapat
pembelajaran.
keterampilan.
berguna dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, materi pembelajaran
yang bakal mereka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka
masyarakat.
16
6) Materi pembelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang
sistematik dan logis.
terbatas ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu.
tersebut akan lebih mudah diserap siswa dan dapat segera dilihat
keberhasilannya.
pembelajaran. Buku sumber yang baku umumnya disusun oleh para ahli
17
c. Metode pembelajaran
belajar baik segi kognitif, afektif, maupun psikomotor. Oleh karena itu,
Dalam hal ini guru dituntut agar mampu memahami kedudukan metode
sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan
guru, kondisi siswa, sumber atau fasilitas, situasi dan kondisi dan
waktu.
18
tepat, guru harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu tujuan
d. Media pembelajaran
19
2) Penggunaan media di luar kelas
20
maka diharapkan guru dapat memilih media pembelajaran sesuai
e. Evaluasi pembelajaran
21
proses pembelajaran. Karena dengan adanya evaluasi keberhasilan
bagi siswa, guru, maupun bagi guru itu sendiri. Menurut Sumiati dan
Asra (2009: 200) hasil tes yang diselenggarakan oleh guru mempunyai
f. Peserta didik/siswa
22
Sumiati dan Asra 2009: 38) sifat dan perubahan perilaku dalam belajar
moral.
ketertiban.
23
Dari berbagai pengertian diatas dapat diketahui bahwa siswa
belajar yang tinggi akan terbiasa untuk selalu patuh dan mempertinggi
g. Pendidik/guru
karena jasanya yang banyak mendidik umat manusia dari dulu hingga
juga menegaskan jika semua orang yakin bahwa guru memiliki andil
seorang guru.
tugasnya sebagai fasilitator, ada dua tugas yang harus dikerjakan oleh
24
guru dalam kegiatan pembelajaran yang efektif. Kedua tugas tersebut
ada dua tugas yang harus dikerjakan oleh guru dalam kegiatan
situasi yang ada di sekitar siswa pada saat belajar. Situasi ini dapat
25
mempengaruhi hubungan sekolah dengan masyarakatnya. Sedangkan
tempat belajar adalah segala situasi yang ada di sekitar siswa saat
sesuatu dalam bentuk fisik yang ada di sekitar siswa saat proses
kesan positif dalam diri siswa, sehingga siswa menjadi lebih senang
terjadi proses belajar mengajar. Tugas dan tanggung jawab seorang guru
26
pembelajaran, penetapan materi pembelajaran, penetapan kegiatan belajar
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
dengan baik.
1. Pengertian IPA
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Selain itu IPA
27
juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta
serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran
IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini menunjukkan bahwa,
IPA yang empirik dan faktual. Hakikat IPA sebagai proses diwujudkan
yang dibenarkan menurut tolok ukur kebenaran ilmu, yaitu rasional dan
objektif. Rasional artinya masuk akal atau logis, diterima oleh akal sehat.
menyatakan bahwa IPA itu suatu cara atau metode untuk mengamati alam.
Cara IPA mengamati dunia itu bersifat analitis , lengkap, cermat, serta
diamatinya itu. Menurut Rom Harre (Hendro Darmodjo dan Jenny R.E.
28
Kaligis, 1993: 4) IPA adalah kumpulan teoti yang telah diuji
science itu secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu
nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran
29
yang berupa fakta, konsep, teori, hukum, sehingga siswa memiliki sikap
alam semesta.
30
sekolah serta hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan
abiotik berupa udara, kursi, meja, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai
pengertian yang sangat banyak tidak hanya sebatas lingkungan alam namun
“heimatkunde” adalah :
31
Anak dalam dalam masa perkembangannya akan dihadapkan dalam
berbagai lingkungan. Lingkungan yang paling awal dikenal dan terdekat oleh
keluarga, yang didalamnya terjadi interaksi yang erat dan inten dengan orang
dasar pada anak. Di samping lingkungan primer, anak juga akan dihadapkan
sekolah. Di lingkungan ini anak tidak hanya belajar pada tataran akademik
tapi anak akan turut belajar bagaimana untuk melakukan sosialisasi terhadap
maka sekolah itu secara langsung dan tidak langsung memberikan sentuhan
meliputi bangunan, alat, sarana, dan guru. Kemudian lingkungan non fisik
didik untuk mengajarkan diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan IPA
mengarahkan peserta didik untuk mencari tahu dan berbuat, sehingga dapat
32
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih
inovatif dan sosio psikologis dalam suasana yang rileks tetapi tetap terarah
keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil
33
menjamin kemudahan belajar bagi setiap siswa. Guru akan dapat
memilih dan menentukan metode yang tepat, sehingga akan terjadi proses
diikuti oleh anak-anak yang berusia 7 sampai 12 tahun. Murid Sekolah Dasar
adalah mereka yang sedang menjalani tahap perkembangan dari masa kanak-
kanak memasuki masa remaja awal. Setelah selesai dari pendidikan Sekolah
Dasar itu artinya mereka telah memasuki masa awal remaja dan akan
lebih tinggi.
Masa usia sekolah dasar disebut juga masa intelektual, hal ini
dan pengalaman yang ada. Pada masa ini anak diharapkan memperoleh
dewasa.
Menurut Piaget (Sri Esti Wuryani Djiwandono, 2006: 72) ada empat
tahap perkembangan kognitif manusia dari lahir sampai dewasa. Setiap tahap
34
1. Tahap sensiomotor (sejak lahir hingga usia dua tahun)
lebih besar. Pada tahap ini objek-objek dan peristiwa mulai menerima arti
Pada tahap ini anak mulai berpikir logis dan mampu memperhatikan
lebih dari satu dimensi konkret sekaligus setra dapat menghubungkan satu
dimensi dengan dimensi yang lainnya. Pada tahap ini anak juga mampu
berkebalikan. Namun pada tahap ini anak belum dapat berpikir secara
abstrak.
Pada tahap ini anak sudah mampu berpikir logis tentang data yang
35
ide, serta dapat memahami ruang dan hubungan. Pada tahap ini anak juga
memilih model pembelajaran yang tepat agar pembelajaran itu menarik dan
mereka.
E. Kerangka Berfikir
alam sekitar mengacu pada tiga aspek dimana aspek tersebut adalah aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Salah satu mata pelajaran yang mendukung
pengetahuan.
36
Pembelajaran IPA di SD IT Ibnu Mas’ud sudah mengalami perubahan
guru dalam memberikan materi tidak hanya di dalam kelas saja tetapi guru
juga mengajak siswanya untuk belajar di luar kelas bahkan luar sekolah
sesuai dengan materi yang diajarkan untuk memberikan konsep alam yang
pelajaran akan lebih bermakna bagi anak. Bermakna dalam hal ini berarti
anak dapat memahami dengan baik materi pelajaran yang dipelajarinya dan
F. Pertanyaan Penelitian
37
5. Bagaimana interaksi siswa dalam pembelajaran berbasis lingkungan alam
Mas’ud?
38