Makalah Kelistrikan
Makalah Kelistrikan
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah
Pendalaman Materi IPA Sekolah Dasar
Dosen : Abdur Rasyid, SPd.I, MPd
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya kami dari
pihak penyusun dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendalaman Materi IPA
Sekolah Dasar yang berjudul Kelistrikan dalam bentuk makalah. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan sebagai bahan pertimbangan nilai.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu khususnya dari rekan-rekan
sekelompok kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, walaupun
ada beberapa hambatan yang kami alami dalam penyusunan makalah ini. Namun,
berkat motivasi yang disertai kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya
dapat teratasi.
Semoga makalah ini, dapat bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan bagi
pembaca dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan kiranya
pembaca dapat memakluminya. Akhir kata dengan kerendahan hati, kritik dan saran
sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
i
DATAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II KELISTRIKAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 15
B. Kritik dan Saran ................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital
dalam kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia
yang tidak membutuhkan listrik, oleh karena itu manusia selalu berfikir bagaimana
menciptakan dan menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien. Namun,
penggunaan listrik secara berlebihan akan membawa dampak negatif bagi
kehidupan.
Pada dasarnya energi listrik tidak dapat diperbaharui, apabila manusia tidak
dapat menggunakannya secara efektif dan efisien, maka energi listrik akan cepat
habis. Secara tidak langsung, hal ini juga akan memperbesar efek pemanasan global
yang mengancam kehidupan manusia. Semakin banyak penggunaan alat-alat listrik,
maka semakin banyak pula gas rumah kaca yang dihasilkan bumi.
Kemudahan yang ditawarkan oleh energi listrik tidak selamanya
menguntungkan manusia. Manusia terkadang melakukan hal-hal ceroboh seperti
pencurian listrik yang dapat menyebabkan terjadinya korsleting listrik. Korsleting
listrik tidak bisa dianggap sebagai hal sepele karena dapat menimbulkan kebakaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi listrik ?
2. Bagaimana definisi listrik statis ?
3. Bagaimana definisi listrik dinamis ?
4. Bagaimana definisi dari arus listrik AC-DC ?
5. Bagaimana definisi dari rangkaian seri dan paralel?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi liastrik
2. Untuk mengetahui definisi listrik statis
3. Untuk mengetahui definisi listrik dinamis
4. Untuk mengetahui definisi Arus AC-DC
5. Untuk mengetahui definisi rangkaian Seri dan Paralel
1
BAB II
KELISTRIKAN
A. Pengertian Listrik
listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan
negatif, dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu
benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan. sedangkan muatan yang dapat
berpindah adalah muatan negatif dari sebuah benda, berpindahnya muatan negatif
ini disebabkan oleh bermacam gaya atau energi, misal energi gerak, energi panas
dan sebagainya. perpindahan muatan negatif inilah yang disebut dengan energi
listrik. karena suatu benda akan senantiasa mempertahankan keadaan netral atau
seimbang antara muatan positif dan muatan negative. Sehingga apabila jumlah
muatan positif lebih besar dari muatan negative, maka benda tersebut mencari
muatan negative untuk mencapai keadaan seimbang.
B. Listrik Statis
Listrik statis (dalam bahasa inggris disebut electrostatic) adalah ilmu yang
mempelajari pengumpulan muatan listrik dan sifat-sifatnya pada suatu benda. Jika
dilihat dari asal katanya, kata listrik diikuti dengan kata "statis" yang berarti "diam".
Hal ini mengisyaratkan bahwa listrik statis berkaitan dengan gejala kelistrikan yang
diam atau tidak mengalir. Listrik statis tidak dapat mengalir dari satu tempat ke
tempat yang lain, melainkan hanya menyala sekejap di satu tempat. Jadi, listrik
statis tidak dapat menghasilkan arus listrik.
Dalam sejarah kelistrikan, listrik inilah yang pertamakali ditemukan oleh para
ahli terdahulu. Listrik yang kita nikmati sekarang ini merupakan hasil
pengembangan dari listrik statis ini. Listrik statis pertama kali ditemukan oleh ahli
matematika berkebangsaan Yunani Kuno, Thales of Miletus (625-547 SM). Kala
itu, beliau mengambil batu berwarna kuning yang disebut dengan batu ambar.
Thales kemudian menggosok-gosokkan batu tersebut dengan kain wol. Tanpa
diduga, bulu ayam yang berada di sekitarnya tertarik dan menempel
2
3
Selain penggaris plastik, contoh peristiwa listrik statis yang lain adalah rambut
panjang berdiri saat menyentuh kubah generator Van de graff, terjadinya petir
dengan kilat cahaya disertai suara guruh, dan sebagainya. Pada hakikatnya
fenomena listrik statis ini terjadi sebagai upaya pelepasan muatan (discharge) dari
materinya yang bermuatan listrik untuk kembali menjadi netral.
2. Manfaat/Penerapan Listrik Statis
Penerapan listrik statis sudah dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan tersebut mendatangkan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut ini
beberapa contoh penerapan dari listrik statis :
a. Alat penggumpal asap untuk mengurangi polusi
berat partikel mengakibatkan partikel tidak ikut mengalir ke atas bersama asap.
Partikel itu akan jatuh di dasar cerobong.
b. Pengecatan Mobil
Pada saat cat disemprot, butiran halus cat akan memiliki muatan karena
bergesekan dengan udara. Permukaan mobil yang akan dicat diberi muatan yang
berlawanan dengan muatan butir-butir cat agar butiran cat dapat tertarik ke
permukaan mobil tersebut. Cara ini sangat efektif diterapkan pada permukaan yang
tidak rata. Hal ini terjadi karena butir cat menempel dengan mengikuti medan listrik
yang ada. Akibatnya, butir-butir cat akan menutupi semua permukaan mobil yang
mungkin tersembunyi dari semprotan cat. Dengan demikian, cara ini dapat
menghasilkan hasil pengecatan yang rata dan menjangkau tempat yang
tersembunyi.
c. Mesin Fotokopi
6
Mesin fotokopi memiliki bagian utama berupa pelat foto konduktif, Pelat ini
tidak mampu menghantarkan listrik ketika berada dalam ruang yang gelap. Pelat
konduktif ini baru akan menghantarkan listrik jika dikenai cahaya. Mula-mula pelat
foto konduktif diinduksi dengan menggerakkan kawat bermuatan listrik negative di
sepanjang permukaannya. Dengan begitu, di permukaan pelat foto itu akan
terbentuk muatan induksi yang bermuatan positif. Ketika kertas yang akan
difotokopi disinari, pantulan cahaya mengenai pelat foto konduktif yang telah
mengandung muatan induksi. Akibatnya, terbentuk muatan listrik persis seperti
pada kertas yang akan dikopi Kemudian tinta yang bermuatan negatif disemprotkan
pada pelat, Selanjutnya tinta itu dipindahkan ke kertas lain untuk membuat
fotokopinya. Ketas ini dipanaskan agar tinta menempel kuat.
3. Bahaya Listrik Statis
Selain memiliki manfaat, ternyata listrik statis juga dapat mendatangkan bahaya
akibat aktivitasnya. Misalnya, seperti petir dan kebakaran atau ledakan tangki
minyak.
a. Petir (Halilintar)
Udara panas yang naik ke langit saat hari sedang cerah dapat mengandung
muatan. Muatan ini akan diberikan ke butiran air di awan. Jika melintas di atas
gedung, awan bermutan negatif besar menimbulkan induksi pada atap gedung.
Karena muatan induksi berlawanan dengan muatan awan, mengakibatkan tarik-
menarik antara keduanya. Jika kedua muatan ini sangat besar, maka akan
menimbulkan aliran elektron dalam jumlah banyak ke atap gedung, aliran itu
berbentuk loncatan bunga api listrik yang disebut petir.
b. Kebakaran/Ledakan Tangki Minyak
Tangki minyak ketika dalam keadaan kosong akan mengandung banyak uap gas
yang rentan terbakar. Uap ini dapat meledak atau terbakar jika ada loncatan bunga
api yang ditimbulkan aktivitas listrik statis. Oleh karena itu, orang yang bekerja di
dalam atau dekat tangki harus memakai pakaian khusus anti listrik statis.
7
C. Listrik Dinamis
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus
pada listrik dinamis adalah muatan listrik dibagai waktu dengan satuan, muatan
listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. kuat arus pada rangkaian
bercabang sama dengan kuata arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar.
sedangkan pada rangkaian seri kuat arus tetap sama disetiap ujung-ujung hambatan.
Sebaliknya tegangan berbeda pada hambatan. pada rangkaian seri tegangan sangat
tergantung pada hambatan, tetapi pada rangkaian bercabang tegangan tidak
berpengaruh pada hambatan. semua itu telah dikemukakan oleh hukum kirchoff
yang berbunyi "jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus
listrik yang keluar". berdasarkan hukum ohm dapat disimpulkan cara mengukur
tegangan listrik adalah kuat arus × hambatan. Hambatan nilainya selalu sama
karena tegangan sebanding dengan kuat arus. tegangan memiliki satuan volt(V) dan
kuat arus adalah ampere (A) serta hambatan adalah ohm.
1. Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap
satuan waktu. Arus listrik (I) yang mengalir melalui penghantar didefinisikan
sebagai banyaknya muatan listrik (Q) yang mengalir setiap satu satuan waktu (t).
Secara matematis dapat dituliskan:
I = arus listrik (A)
I = Q/t
Q = muatan listrik (C)
t = selang waktu
Contoh cara menghitung arus listrik :
Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebanyak 60 coulomb selama 0,5
menit. Hitung besar arus listrik yang mengalir pada penghantar tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : Q = 60 C
t = 0,5 menit = 30 sekon
Ditanyakan : I ?
jawab : I = Q/t
8
I = 60 / 30
I = 2 ampere
Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar 2 ampere.
2. Tegangan Listrik
Sumber tegangan listrik yaitu peralatan yang dapat menghasilkan beda potensial
listrik secara terus menerus. Beda potensial listrik diukur dalam satuan volt
(V). Alat yang digunakan adalah volmeter.
Beda potensial adalah usaha yang digunakan untuk memindahkan
satuan muatan listrik. Hubungan antara energi listrik, muatan listrik dan beda
potensial dapat dituliskan dalam persamaan :
V = W/ Q
Ket : V = Beda potensial listrik dalam volt (V)
W = energi listrik dalam joule (J)
Q = muatan listrik dalam coulomb (C).
Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung
penghantar terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial
listrik adalah volmeter. Dalam rangkaian voltmeter dipasang paralel dengan
hambatan (beban).
Contoh :
Beda potensial antara ujung penghantaradalah 12 volt, hitunglah besarnya energi
listrik jika jumlah muatan yang mengalir sebesar 4 coulomb.
Diketahui: V = 12 volt
Q=4C
Ditanyakan : W ?
Jawab: W = V. Q
W = 12 volt x 4 C
W = 48 joule
D. Listrik AC-DC
1. Pengertian
9
membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan, melalui setiap bagian,
dan kembali lagi ke sumber tegangan. Kuat arus yang mengalir selalu sama di setiap
titik sepanjang rangkaian. Hambatan yang dirangkai secara seri akan semakin besar
nilai hambatannya. Sedangkan, lampu yang dirangkai secara seri nyalanya menjadi
semakin redup. Apabila satu lampu mati, maka lampu yang lain juga akan mati.
a. Ciri ciri rangkaian Seri
Ciri-ciri rangkaian seri adalah semua komponen listrik yang akan dipasang
disusun secara berderet atau berurutan. Kabel penghubung semua komponen
tersebut tidak memiliki percabangan sepanjang rangkaian, sehingga hanya ada
satu jalan yang dilalui oleh arus. Akibatnya, arus listrik (I) yang mengalir di
berbagai titik dalam rangkaian sama besarnya, sedangkan beda potensialnya
berbeda. Artinya semua komponen yang terpasang akan mendapat arus yang
sama pula. Rangkaian seri memiliki hambatan total yang lebih besar daripada
hambatan penyusunnya. Hambatan total (Rtotal) ini disebut hambatan
pengganti. Beda potensial atau tegangan total (Vtotal) dari rangkaian seri adalah
hasil jumlah antara beda potensial pada tiap resistor. Semua pernyataan ini
dapat dirumuskan menjadi:
2. Rangkaian paralel
Rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-
bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel
terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Olehnya itu, rangkaian ini disebut
juga dengan rangkaian bercabang. Dalam rangkaian ini, semua percabangan yang
13
ada dapat dilalui oleh arus listrik. Di setiap cabang itulah komponen listrik
terpasang, sehingga masing-masing komponen itu memiliki cabang dan arus
tersendiri. Arus tersebut mengaliri semua komponen listrik yang terpasang secara
bersamaan. Rangkaian paralel diperlukan jika kita akan melakukan pengaturan arus
listrik, dengan membagi arus listrik dengan cara merubah beban yang lewat di tiap
percabangan.
a. Ciri-ciri Rangkaian Paralel
Ciri-ciri dari rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang
secara bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada
setiap cabang berbeda besarnya. Setiap komponen terhubung dengan kutub
positif dan kutub negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen
mendapat tegangan yang sama besar. Sedangkan, hambatan totalnya menjadi
lebih kecil dari hambatan tiap-tiap komponen listriknya. Semuanya dapat ditulis
dalam bentuk rumus matematis:
A. Kesimpulan
Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan
negatif, dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu
benda itu mempunyai perbedaan jumlah muatan.
Listrik statis (dalam bahasa inggris disebut electrostatic) adalah ilmu yang
mempelajari pengumpulan muatan listrik dan sifat-sifatnya pada suatu benda. Jika
dilihat dari asal katanya, kata listrik diikuti dengan kata "statis" yang berarti "diam".
Hal ini mengisyaratkan bahwa listrik statis berkaitan dengan gejala kelistrikan yang
diam atau tidak mengalir.
Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak seperti penerangan lampu
rumah dan tidak seketika beda halnya dengan listrik statis yang hanya sementara.
AC merupakan singkatan dari Alternating Current. Arus AC adalah arus listrik
yang nilainya berubah terhadap satuan waktu, arus ini dapat pula disebut dengan
arus bolak-balik. Listrik arus bolak-balik dihasilkan oleh sumber pembangkit
tegangan listrik yang terdapat pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik.
DC merupakan singkatan dari Direct Current. Arus DC adalah arus listrik yang
nilainya tetap atau konstan terhadap satuan waktu, arus ini dapat pula disebut
dengan arus searah. Contoh sumber listrik arus searah adalah baterai dan
akumulator (accu).
rangkaian seri adalah suatu rangkaian yang semua bagian-bagiannya
dihubungkan berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik yang sama.
Ciri-ciri rangkaian seri adalah semua komponen listrik yang akan dipasang
disusun secara berderet atau berurutan, kabel penghubung semua komponen
tersebut tidak memiliki percabangan sepanjang rangkaian sehingga hanya ada satu
jalan yang dilalui oleh arus.
Rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-
bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel
15
16
terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Olehnya itu, rangkaian ini disebut
juga dengan rangkaian bercabang.
Ciri-ciri dari rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang secara
bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada setiap cabang
berbeda besarnya. Setiap komponen terhubung dengan kutub positif dan kutub
negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen mendapat tegangan yang
sama besar
B. Kritik dan Saran
Kami Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Untuk itu, penulis membuka diri terhadap kritik maupun saran yang
sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA